SPESIFIKASI TEKNIS
1. Penyedia Jasa harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang
melekat pada barang bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan oleh Penyedia jasa untuk
pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang diisyaratkan dengan standar yang diajukan oleh
Penyedia jasa, penyedia jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi pekerjaan,
sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi pekerjaan menetapkan setuju atau tidak.
3. Dalam hal Direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan Penyedia Jasa tidak
menjamin secara substansif sama atau lebih tinggi dari standar yang diisyaratkan, maka penyedia
jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yang diisyaratkan dalam dokumen kontrak.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para calon
penawar untuk dapat menyusun penawaran realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan
pemilik tanpa catatan atau persyaratan lain dalam penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua barang dan
bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan baru, belum digunakan, dari tipe/model yang
terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap
desain dan bahan yang digunakan.
6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional (SNI, SII, SKSNI,
dsb) dan Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) yang dikeluarkan Oleh Departemen
Kimpraswil untuk barang, bahan dan jasa / pengerjaan / fabrikasi dari edisi atau revisi terakhir,
atau Standar Internasional ( ISO,DSB ) /Standar Negara Asing ( ASTM, dsb ) pendanaannya
(eqivalennya) yang secara substansif sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional yang
diisyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan dan Pengerjaan/jasa/febrikasi tentu
belum ada, dapat digunakan Standar Internasional atau Standar Negara Asing.
7. Standar satuan pada ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan
Standar satuan ukuran lainnya, apat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakan.
PERUBAHAN
Perubahan ini didasarkan pada standar ……………………
( satu atau lebih standar pengerjaan atau standar pabrikan )
Perubahan-perubahan dari ketentuan dasar tersebut dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
i. Kata-kata yang merupakan tambahan dari standar dan merupakan bagian dari
spesifikasi, akan ditampilkan dalam huruf Kursif Italic
ii. Kata-kata yang akan di hapus dari standar dan bukan merupakan bagian
dari spesifikasi, akan ditampilkan dalam huruf yang di coret ( Strike out )
iii. Sehingga kata-kata / kalimat asli dari standar yang digunakan masih dapat di baca.
b. Lingkup pekerjaan
c. Dokumen acuan ( standar-standar ) yang digunakan
d. Uraian ketentuan-ketentuan untuk mata pekerjaan yang bersangkutan, apabila tidak
digunakan standar tertentu
Spesifikasi Umum
1. Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang
melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan Kontraktor untuk
pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan oleh
kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-
kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan setuju atau tidak.
3. Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan Kontraktor tidak
menjamin secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan, maka
Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan standar yang diisyaratkan dalam dokumen Kontrak.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para calon
penawar untuk dapat menyusun Penawaran realitis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan
Pemilik tanpa catatan atau persyaratan lain dalam Penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua barang dan
bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan baru, belum digunakan dan tipe/model yang erakhir
diproduksi/dikeluarkan, dan termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan
bahan yang digunakan.
6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII, SKSNI,
dsb.) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/fabrikasi dan edisi atau revisi terakhir, atau
standar internasional (ISO, dsb), standar negara asing (ASTM, dsb) padanannya (eqivalennya)
yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar nasional yang diisyaratkan. Apabila
standar nasional untuk barang, bahan dan pengerjaan/jasa/fabrikasi tertentu belum ada, dapat
digunakan standar internasional atau standar negara asing.
7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan
standar satuan ukuran lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.
8. Spesifikasi dapat terdiri dari :
8.1 Lingkup Pekerjaan, termasuk ketentuan angka 7 diatas
8.1.1 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak di Kota Padang yang dapat ditempuh dengan kendaraan
roda empat selama± 25 menit dari pusat kota Padang
Spesifikasi Teknis
b. Semua fasilitas, alat kerja dan peralatan yang dibuat atau dibawa ketempat-tempat kerja,
harus dianggap sebagai subjek untuk melengkapi paragraph ini, jika ketua direksi tidak
memberikan secara khusus dan tertulis, cara-cara lain untuk suatu bagian-bagian pekerjaan
atau bagian khusus pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung jawab sendiri atas
kelengkapan, efisiensi, penggunaan, perlindungan, pemeliharaan, perbaikan dan
pengamanan semua fasilitas alat kerja dan peralatan-peralatan lainnya.
Fasilitas, alat kerja dan peralatan-peralatan yang termasuk dalam paragraph ini tidak
boleh dibongkar atau dipindahkan dari tempat kerja terutama yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam kontrak, tanpa izin tertulis dari ketua direksi.
c. Semua fasilitas, alat kerja dan peralatan-peralatan dalam tempat kerja juga harus menjadi
subjek sesuai hak Employer untuk memiliki dan membuat fasilitas-fasilitas dalam maksud
menyelesaikan pekerjaan selama kontrak. Kontraktor setuju dan memberikan pernyataan
yang diterima ketua direksi.
Jika tidak terdapat jalan penghubung untuk mencapai lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
membuat dan memelihara jalan penghubung sementara kearah lokasi tersebut pada tempat yang
disetujui Direksi. Kontraktor juga harus membuat fasilitas yang diperlukan untuk melintasi
sungai, aliran atau jalan air yang ada atau harus memperbaiki dan memperkuat suatu fasilitas
yang ada untuk digunakan menuju lokasi pekerjaan, jika diperlukan.
Kontraktor boleh menggunakan jalan umum, jalan desa dan jalan inspeksi pada turab yang ada
dengan persetujuan Direksi. Kontraktor boleh menggunakan jalan penghubung sementara yang
dibuat oleh Kontraktor lain yang bekerja pada Proyek turab Sumatera Barat. Dalam hal ini,
Kontraktor harus membayar pembuatan, pemeliharaannya dan perbaikannya berdasarkan
perjanjian bersama antar Kontraktor. Direksi atau Pemberi Tugas tidak akan menerima
tuntutan terhadap pemakaian bersama pada jalan penghubung yang dibuat oleh Kontraktor.
Semua biaya yang dikeluarkan Kontraktor yang dipergunakan sesuai dengan persyaratan dalam
Klausul ini dan Klausul berkaitan dalam Spesifikasi Umum harus dianggap sudah termasuk
dalam harga Lump Sum di dalam Daftar Kuantitas dan Harga berikut semua kompensasi yang
diperlukan diluar batas tanah DMI yang ditentukan oleh Pemberi Tugas untuk pekerjaan-
pekerjaan dan pekerjaan sementara, jika ada.
5. Fasilitas Kesehatan
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan ini pada
Spesifikasi Umum, termasuk pengadaan, operasi dan pengangkutan dengan ambulance semua
pegawai yang terluka atau sakit ke Rumah Sakit Pemerintah di Padang atau tempat lainnya
harus dianggap termasuk dalam harga satuan pada bagian yang terkait, dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.
9 Asuransi
Semua biaya asuransi dibayar oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan Klausul ini dalam
syarat-syarat Umum Kontrak sudah dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan terkait,
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
BAGIAN I
PEKERJAAN PERSIAPAN
FOTO DOKUMENTASI
- Penyedia jasa diwajibkan mengambil foto dokumentasi setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Dengan pengambilan foto : sebelum dilaksanakan ( 0% ), sedang dilaksanakan
(50%) dan selesai dilaksanakan (100%) dengan arah dan posisi yang sama. Foto-foto tersebut
dicetak dengan ukuran 4R, disusun dalam album dalam 6 (enam) rangkap dan
diserahkan kepada Direksi sebelum Penyerahan pertama dilaksanakan
- Dalam pengambilan foto dokumentasi penyedia jasa diwajibkan memakai kamera digital/SLR
dan menyerahkan file-file foto berbentuk CD kepada Direksi Setiap pengambilan hasil
prestasi pekerjaan
PENGUKURAN ULANG
Pekerjaan pengukuran tersebut dimaksud dalam rangka menentukan kemiringan ideal turap
dengan pemanfaatan sisi kemiringan tanah yang sudah di cut/potong juga untuk mengukur
potongan memanjang dan potongan melintang Turab, penentuan dasar pondasi dan
pengambilan jarak turap dari sisi bangunan misalnya : penempatan pondasi, kemiringan turab
serta lokasi saluran dan lain-lain, semua ini dilakukan untuk melakukan perhitungan volume
pelaksanaan Pekerjaan Mutual Check Nol (MC.0) dan Actual Check (MC.100).
- Penyedia jasa diwajibkan menyiapkan gambar soft drawing (MC.0), Asbuild Drawing
(MC.100)dan keperluan lain selama berlangsungnya proyek.
- Dari data ketinggian penyedia jasa harus memeriksa semua titik tetap lainnya yang akan
dipakai dalam pengukuran pekerjaan dan harus memuat titik tambahan lainnya sedemikian
rupa sehingga jarak antara dua titik tetap tidak boleh lebih dari 250 m. Titik tetap tambahan
diatas dibangun diatas tanah Proyek/Negara.
Atas persetujuan Direksi, penyedia jasa harus memberikan kepada Direksi dalam rangkap 3
(tiga), semua data yang ada dalam form usulan yang memberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap
titik tetap yang dipakai atau dibangun atau dibuat oleh penyedia jasa.
Ketinggian harus dicocokan pada titik tetap dengan ketelitian 10 V L mm, dengan penjelasan
adalah jarak dari titik-titik ( sircuit ) yang diambil ketinggiannya tersebut (dalam kilometer).
Metoda pengukuran dipakai atas persetujuan Direksi. Buku-buku lapangan dan tabel data
tersedia dan dirawat dengan baik guna pemeriksaan, pengecekan oleh Direksi apabila
diperintahkan.
Pengukuran asbuild Drawing dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai semuanya (sebelum
serah terima pertama) gambar-gambar ini diserahkan pada saat penyerahan pekerjaan Ke-I (satu)
/ PHO, biaya pengukuran dan penggambaran Asbuild Drawing ini tidak termasuk dalam biaya
pengukuran Trase dan Crossection diawal pekerjaan, biaya pengukuran dan biaya penggambaran
ini harus sudah dimasukan kedalam Harga Satuan Pekerjan (HSP) lainnya secara Proporsional.
PENGGAMBARAN
1. Gambar untuk keperluan kontrak
a. Gambar kontrak merupakan gambar yang dapat dijadikan referensi
b. Gambar untuk pelaksanaan pekerjaan didasarkan atas pengukuran MC.0 yang dibuat
oleh Penyedia Jasa dan diketahui / disetujui oleh Direksi
c. Gambar-gambar konstruksi dibuat dan diukur oleh penyedia jasa yang diawasi
langsung oleh direksi dan harus mendapat persetujuan dari direksi terlebih dahulu
sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
2. Gambar-gambar yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa
Penyedia jasa sebelum melaksanakan kegiatan harus menyerahkan kepada direksi,
gambar rencana pelaksanaan / gambar konstruksi dan penyedia jasa harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar yang disetujui oleh direksi, tanpa ada tambahan
pembayaran apapun. Jika kontraktor memperkirakan bahwa perubahan-perubahan
tersebut akan menambah tanggung jawab penyedia jasa menurut kontrak , maka
penyedia jasa harus menyampaikan pernyataan tertulis kepada direksi dalam waktu 7
(tujuh) hari setelah menerima perubahan- perubahan tersebut dan harus menentukan hal-
hal khusus yang dirasakan memberatkan. Direksi akan mempertimbangkan masalah
tersebut.
3. Persetujuan atas gambar
Pemeriksaan atau pertimbangan tentang usulan-usulan, gambar-gambar atau dokumen
atau direksi yang diserahkan oleh penyedia jasa untuk memperoleh persetujuan direksi
maupun persetujuan yang berkenaan dengan hal tesebut, baik dengan atau tanpa
perubahan- perubahan, tidak boleh dibebaskan penyedia jasa dari suatu tanggung jawab
atas kekurangan yang dibebankan kepada penyedia jasa sesuai ketentuan kontrak.
Sekiranya terdapat gambar- gambar yang tidak sesuai dengan persyaratan-persyaratan
kontrak setelah persetujuan diberikan oleh direksi terhadap gambar-gambar yang
diserahkan terdahulu, maka berbagai perubahan dan tambahan yang dianggap perlu oleh
direksi harus dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan tersebut harus dilaksanakan
penyedia jasa tanpa ada tambahan pembayaran.
4. Gambar Asbuilt Drawing
Gambar asbuilt drawing dibuat apabila pekerjaan sudah selesai 100 % ( setelah serah
terima pertama ). Untuk mendapatkan ukuran dan elevasinya perlu dilakukan pengukuran
terakhir yang mengambil bentuk kondisi lapangan yang sesungguhnya dan telah siap
dilaksanakan. Gambar asbuilt drawing dibuat rangkap 5 ( lima ) . Pembayaran khusus
untuk pembuatan gambar tidak ada, semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
pembuatan gambar-gambar tersebut diatas secara proporsional sudah harus dimasukkan
dalam harga satuan pekerjaan yang dilaksanakan.
BAGIAN II
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Yang dimaksud dengan pekerjaan galian adalah semua pekerjaan galian yang ditunjukkan dalam
gambar konstruksi baik dengan menggunakan peralatan mekanis maupun dengan tenaga manusia
( manual ), hasil galian dibuang kelokasi dimana tempat tersebut tidak mengganggu lokasi
pekerjaan konstruksi dan hasil buangan harus dirapikan. Penyedia Jasa harus menyerahkan
rencana pelaksanaan pekerjaan galian kepada Direksi sebelum kegiatan di atas dilaksanakan.
Apabila menurut hasil-hasil investigasi geologi menunjukkan bahwa semua material yang digali
tidak cocok untuk dimanfaatkan sebagai bahan timbunan, maka material tersebut harus dibuang
di tempat pembuangan ( Disposal Area ) yang akan ditunjukkan oleh Direksi. Semua galian harus
dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau garis dan
elevasi tertentu sesuai dengan petunjuk Direksi. Kontraktor harus merapikan semua galian sesuai
garis-garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau petunjuk Direksi.
Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus diberitahu untuk
melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum diperiksa dan disetujui Direksi, galian tidak
diperkenankan ditimbun kembali atau ditutup dengan beton. Kontraktor boleh melanjutkan
pekerjaan tahap berikutnya setelah mendapat ijin tertulis dari Wakil Direksi.
Semua akibat penggalian atau kelebihan penggalian yang dikerjakan oleh Kontraktor untuk
tujuan dan alasan tertentu kecuali atas perintah Direksi adalah menjadi beban Kontraktor. Jika
diperlukan untuk mengatasi semua akibat penggalian dan kelebihan galian tersebut, diisi dengan
tanah yang dipadatkan, pasir, kerikil atau beton atau bahan lain yang ditetapkan oleh Direksi atas
biaya Kontraktor.
Besarnya penggalian pada bangunan diukur sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang tercantum
pada gambar atau jika tidak tercantum pada gambar, sesuai dengan garis-garis dan elevasi
berdasarkan pada ketentuan yang disebut dalam Spesifikasi Teknik. Tanpa memperhatikan
volume yang dikerjakan sebenarnya. Besarnya pembayaran penggalian atau pembongkaran
material di luar ukuran yang sudah dijelaskan, kecuali penggalian atau pembongkaran tertentu
atas perintah Direksi. Pada pekerjaan galian tanah dibagi atas 2 (dua) jenis kegiatan :
a. Galian tanah type I, galian type ini pekerjaannya disesuaikan dengan panjang
jangkauan peralatan.
b. Galian tanah type II, galian type ini dalam 1 m3 memerlukan lebih dari satu kegiatan (
estafet ). Semua hasil galian harus dibuang keluar lokasi pekerjaan atau ditentukan oleh
owner, sesuai dengan gambar rencana teknik.
2. Lingkup Pekerjaan
1) Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan beton sesuai
dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pemasangan semua
penulangan, pengujian dan peraturan pembantu
2) Pekerjaan beton bertulang terdiri beton bertulang struktur dan beton bertulang praktis
a. Beton bertulang struktur dikerjakan pada turap antara lain:
- Pondasi plat beton 20x80x80
- Beton Sloof turap 20/30
- Beton sloof turap 20/50
- Beton Kolom turap 20/30
- Beton Lantai Kerja tebal 5cm
3. Bahan – bahan
1) Semen
a. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland cement type I sesuai dengan
persyaratan NI-2 Bab 3 Standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM C-
150 dan produksi dari satu merk/pabrik
b. Kontraktor pelaksana harus menempatkan semen dalam gudang untuk mencegah
terjadinya kerusakan dan tidak boleh ditaruh langsung diatas tanah tanpa alas kayu
c. Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur kotoran atau terkena air / lembab
tidak diijinkan digunakan dan harus segera dikelurkan dari proyek dalam batas 3 x
24 jam
d. Pada pemakaian semen yang dibungkus, penimbunan semen yang baru datang,
tidak boleh dilakukan diatas tumpukan yang telah ada, dan pemakaian semen yang
dilakukan menurut urutan pengirimannya. Bila diperlukan dapat dilakukan
penomoran semen dalam gudang yang didahulukan untuk dibuat campuran
pasangan yang sesuai nomor urut datangnya oleh logistic gudang
3) Air
a. Air yang digunakan harus bersih dan jernih, tidak mengandung minyak atau garam
serta zat zat yang dapat merusak beton dan baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya
digunakan air bersih yang dapat diminum, atau seperti NI-2 Bab 3
b. Bila terdapat keragu-raguan terhadap air yang dipakai menurut penilaian direksi
pekerjaan, maka contoh air tersebut harus diperiksakan di laboratorium dibawah
tanggungjawab kontraktor
c. Bila pemeriksaan air tersebut tidak memenuhi syarat untuk bahan campuran beton,
maka air tersebut tidak boleh dipakai
4) Baja tulangan:
a. Baja tulangan yang digunakan terdiri dari baja polos dengan mutu U24 untuk
pekerjaan struktur dengan penggunaan besi diamerter 8mm dan 12mm, sesuai
dengan standard PBI.1971/ atau SKSNI T-15-1991-03. Bila dianggap perlu
Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas dapat menginstruksikan untuk
melakukan pengujian test tegangan tarik-putus dan “bending” untuk setiap 10 ton
baja tulangan, atas biaya Kontraktor Pelaksana
b. Sebelum baja tulangan didatangkan ke lokasi proyek, maka kontraktor harus
menyerahkan dahulu contoh-contoh baja tulangan yang dipakai kepada Konsultan
Pengawas. Contoh baja tulangan pada masing-masing diameter sebanyak 5 batang
dengan panjang 1 meter
c. Batang-batang baja tulangan harus disimpan tidak menyentuh tanah secara
langsung dan dihindari dari penimbunan baja tulangan di udara terbuka dan harus
dilindungi dari genangan air /air hujan
d. Baja tulangan yang dibengkokkan sama dengan atau lebih dari 90 derajat, hanya
diperkenankan sekali pembengkokkan
e. Baja tulangan harus bersih dari karat yang menganggu kekuatan beton bertulang.
Hal ini disesuaikan dengan PBI. 1991/SKSNI T-15-1991-03
f. Kawat beton berukuran minimal 1 mm dengan mutu tinggi standar SII
g. Batang-batang baja tulangan yang berlainan ukurannya harus disimpan pada
tempat terpisah dan diberi tanda yang jelas
5) Bahan pencampur :
a. Penggunaan bahan pencampur (admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan
tertulis dari konsultan pengawas dan Konsultan Perencana
b. Apabila akan digunanakan bahan pencampur, Kontraktor Pelaksana harus
mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari
penambahan bahan pencampur (admixture) tersebut
6) Cetakan Beton :
a. Dapat menggukan kayu bekisitng kelas II, multiplek dengan tebal minimal 9 mm
atau 12mm, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam
PBI NI-2 pasal 1 Bab 5, dan apabila oleh konsultan pengawas dinyatakan rusak,
maka tidak boleh dipakai lagi untuk pekerjaan berikutnya
b. Tiang – tiang bekisting dapat dibuat dari kayu kelas II dengan ukuran 5/7 cm atau
kayu dolken Ø 8 – 10 cm dengan jarak maksimum 0,5 meter
4. Mutu Beton
1) Untuk beton bertulang yang bersifat struktur mutu beton yang digunakan K-225 dimana
beton harus mempunyai kekuatan tekan karakteristik sebesar 225 kg/cm2 (minimal)
2) Untuk mutu beton yang bersifat non strukur, mutu yang digunakan K-100 ( lantai kerja
) dan K-175 dimana beton harus mempunyai kekuatan tekan karakteristik sebesar 175
kg/cm2 (minimal) dengan campuran beton yang disyaratkan adalah 1 pc : 2 ps : 3 Kr
6. Persiapan Pengecoran
a. Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan
bebas dari kotoran-kotoran dan bagian beton yang lepas. Bagian-bagian yang akan
ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing
dan perlengkapanperlengkapanlain)
b. Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi
dengan air sampai jenuh dan tulangan harus sudah terpasang dengan baik
c. Sesaat sebelum beton di cor, maka bidang-bidang tersebut harus disapu dengan spesi
mortar
d. Kontraktor Pelaksana harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai ijin
pengecoran diberikan oleh konsultan pengawas
e. Apabila pengecoran tidak memakai bekisting kayu, maka dasar permukaan yang akan
dicor harus diberi beton dengan adukan 1 pc : 3 Ps : 5 Kr setebal 5 cm (lantai kerja)
8. Pengujian
- Bahan-bahan kerikil, pasir dan air setelah dipakai harus diadakan tes labor (mix design) yang
dikeluarkan oleh instansi pemerintah atau badan yang mempunyai wewenang dan izin untuk
mengeluarkan hasil tes labor bahan
- Sebelum pelaksanaan pengecoran dibuat terlebih dahulu kubus beton untuk dilakukan
pengetesan labor, jika mutu beton diketahui memenuhi persyaratan yang diminta baru boleh
dilanjutkan pekerjaan pengecoran, jika belum di dapat mutu yang diinginkan
diambil/dilakukan lagi pengetesan kubus kedua.
1). Meskipun dalam Spesifikasi dan Syarat – Syarat Teknis ini pada uraian pekerjaan dan uraian
bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan tidak
disebutkan dalam penjelasan pekerjaan pemborongan ini, perkataan tersebut di atas tetap
dianggap ada dan dimuat dalam Spesifikasi dan Syarat – syarat ini.
2). Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari Pekerjaan Pembangunan Turab Gedung
Kuliah B Kampus III Sungai Bangek ini, tetapi tidak diuraikan atau Dimuat dalam Rencana
Teknis Pekerjaan ini, tetapi diselenggarakan dan diselesaikan oleh Penyedia Jasa, harus dianggap
seakan-akan pekerjaan itu diuraikan dan dimuat dalam Spesifikasi Teknis ini, untuk menuju ke
penyerahan yang lengkap dan sempurna menurut pertimbangan Direksi.
TTD
Drs. Mardius, M, MM
NIP. 19690215 199303 1 001