Anda di halaman 1dari 24

CAPACITY BUILDING

PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

Prof. Dr. Munawar Noor, MS


Dr. Drs. Permadi Mulajaya, Msi, MP
Dr. Sumarmo, MSi

Program Strata 1 (S1)


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNTAG Semarang
KONTRAK
PERKULIAHAN
IDENTITAS MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Capacity Building
Pemerintah Pusat- Daerah
Kode Mata Kuliah : 2021331650
Bobot Sks : 3 Sks
Semester : VII
Sifat Mata Kuliah : Wajib
Dosen : Prof. Dr. Munawar Noor, MS
Dr. Drs, R. Permadi
Mulajaya,M.Si,M.Pd
Jumlah tatap Muka : 16 x (termasuk UTS dan UAS)
DESKRIPSI MATA KULIAH
 Mata Kuliah ini membahas tentang pengembangan
kapasitas individu dan organisasi dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan.
 Dalam konteks Indonesia, MK ini memiliki peran
yang sangat penting dalam pembangunan nasional.
 Materi yang dibahas sangatlah beragam, mulai dari
teori-teori dasar, hingga penerapan konsep-konsep
tersebut dalam organisasi yang berbeda-beda.
 Konsep-konsep seperti kepemimpinan, manajemen
SDM dan pengembangan organisasi, seperti :
Perencanaan strategis, mempelajari konsep-
konsep kepemimpinan efektif serta bagaimana
mengaplikasikannya dalam lingkungan kerja yang
berbeda-beda.
 Dengan pengembangan kapasitas yang baik,
organisasi dapat mengoptimalkan potensi SDM dan
menciptakan nilai tambah bagi organisasi serta
masyarakat yang terkait.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Setelah Lulus MK ini mahasiswa diharapkam :
o Mengerti tentang teori dasar capacity Building
dalam organisasi publik
o Menegerti proses pengembangan capacity
building yang melibatkan seluruh komponen
dalam organisasi
o Mengerti dan memahami dengan baik tentang
teori dasar capacity building yang
mempengaruhi sikap dan perilaku dalam
berinteraksi dalam organisasi
o Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan
sasaran capacity building melupiti individu,
keleompom dan organisasi
o Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan
sikap dan perilaku manusia dalam organisasi
dalam proses capacity building
SISTEM PERKULIAHAN & EVALUASI
1. Kuliah akan dilaksanakan dalam 14 kali tatap muka,
untuk klas A (Team Teaching), untuk Klas B, C, D. F
dikonversi menjadi 6 x tatap muka (Team Teaching,
klas B luring klas C,D,F luring dan daring.
2. Evaluasi prestasi mahasiswa dilaksanakan melalui :
kehadiran kuliah, tugas terstruktur/ UTS, UAS.
3. Nilai akhir merupakan akumulasi nilai-nilai sebagai
berikut : Kehadiran Kuliah (40%), Tugas
Terstruktur/UTS ( 30% ), dan UAS ( 30% ) gabungan
Team Teaching.
MATERI PEMBELAJARAN
PENGERTIAN CAPACITY BUILDING
 Capacity Building  strategi untuk meningkatkan
kemampuan individu, institusi, atau masyarakat
untuk mencapai tujuan mereka melalui
pembelajaran atau pengembangan keterampilan.
 Peningkatan kapasitas agar mereka dapat
melaksanakan kegiatan pembangunan dengan
lebih efektif dan efisien.
 World Health Organization (WHO), capacity
building adalah proses pembelajaran yang
berlangsung sepanjang hayat (hidup).
 Sepanjang hidup untuk membantu individu, kelompok
dan organisasi dalam meningkatkan kemampuan
dalam mengidentifikasi, merencanakan dan
melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka
serta mengevaluasi hasilnya.
 Kapabilitas tidak dapat dipisahkan dengan
kegiatan pengembangan usaha.
 Pengembangan usaha yang dilakukan dengan
baik akan memberikan manfaat bagi masyarakat,
baik dalam hal kesejahteraan maupun
peningkatan kualitas hidup.
 Kegiatan kapabilitas dilakukan dalam berbagai
bidang tidak hanya sebatas pada penyediaan
infrastruktur saja, tetapi juga pada
pengembangan SDM agar mampu mengelola
infrastruktur tersebut dengan baik.
 Pada bidang kesehatan, kapabilitas dibangun
untuk meningkatkan kemampuan tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
 Peningkatan kapabilitas ini dilakukan dengan
cara memberikan pelatihan, pendidikan, dan
pelatihan praktis.
BERBAGAI PENGERTIAN
 Pemerintah Pusat (Pemerintah)  Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.
 Pemerintahan Daerah  penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945..
 Pemerintah Daerah  Gubernur, Bupati, atau
Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
 Kapasitas Pemerintahan Daerah  kemampuan
pemerintahan daerah untuk merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi
dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan.
 Urusan Pemerintahan Daerah dilaksanakan
oleh pemerintahan daerah berdasarkan asas
desentralisasi dan tugas pembantuan secara
efektif, efisien, dan berkesinambungan.
 Pengembangan Kapasitas Daerah  upaya
yang dilakukan oleh Pemerintah dan
Pemerintah Daerah untuk meningkatkan
kapasitas pemerintahan daerah.
DIMENSI CAPACITY BUILDING
 Dimensi capacity bildingkonsep yang
digunakan untuk mengukur efektivitas capacity
building yang terdiri dari beberapa faktor :
o LEADERSHIP : Pemimpin yang kredibel dan
berkomitmen pada pembangunan kapasitas
o KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN yang
diperlukan harus sesuai dengan tujuan
o RENCANA AKSI : Rencana aksi yang jelas
dan konkret sangat penting dalam capacity
building.
o EVALUASI DAN PEMBELAJARAN : Evaluasi dan
pembelajaran adalah bagian penting dari upaya
capacity building yang efektif.
o SUMBER DAYA DAN KERJASAMA: Sumber daya
yang memadai dan kerja sama antara pihak-
pihak yang berbeda adalah faktor penting dalam
upaya capacity building. Sumber daya termasuk
tenaga kerja, dana, teknologi, akses ke
informasi, dan waktu.
TUJUAN CAPACITY BUILDING
PEMERINTAH PUSAT-DAERAH
 Capacity building merupakan suatu proses
penting bagi pemerintah pusat-daerah dalam
kerangka meningkatkan kapasitas dan
kompetensi pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan yang lebih
efektif dan efisien.
 Tujuan capacity building pemerintah pusat-
daerah yang ingin dicapau adalah :
1. Unuk meningkatkan koordinasi dan sinergi
antara pusat dan daerah.
2. Untuk meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia di pemerintah daerah.
3. Melakukan beberapa upaya antara lain
pelatihan, pendampingan, serta penyusunan
kebijakan yang tepat.
4. Penyusunan kebijakan yang tepat juga perlu
dilakukan oleh pemerintah pusat-daerah dalam
mencapai tujuan capacity building.
 Dasar Pemikirannya : Kebijakan yang tepat
akan dapat memberikan panduan kepada
pemerintah daerah dalam mengelola
pemerintahan, keuangan, serta sumber daya
manusia yang ada di daerah.
 Oleh karena itu, penyusunan kebijakan yang
tepat akan dapat menunjang tercapainya
tujuan dari capacity building.
CAPACITY BUILDING DALAM PERSPEKTIF
ADMINISTRASI PUBLIK
 Peningkatan kapasitas memiliki beberapa manfaat :
o Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
pemerintahan.
o Mengurangi biaya pemerintah, terutama dalam hal
pelatihan dan pengembangan SDM.
o Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan.
o Menyesuaikan kebijakan-kebijakan dan peraturan-
peraturan
o Mereformasi struktur kelembagaan dan budaya
organisasi, memodifikasi mekanisme prosedur dan
koordinasi,
o Merubah sistem nilai dan sikap individu sebagai
suatu cara untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan
penyelenggaraan otonomi daerah yang lebih
demokratis dalam mensejahterakan masyarakat.
CAPACITY BUILDING DALAM
PERSPEKTIF URUSAN PUBLIK
 Dalam konteks ini, capacity building perlu
dilakukan dalam beberapa tahap untuk
mencapai hasil yang di targetkan :
o Capacity building perlu dilakukan dengan
memperbaiki pendidikan dan pelatihan
pegawai pemerintah untuk memperkuat
pengetahuan dan keterampilan mereka.
o Menerapkan manajemen yang baik dan
melakukan tugas peningkatan mutu dengan
menilai kinerja individu dan grup.
o Mendorong penerapan inovasi dalam
pelayanan publik melalui proses peningkatan
kapasitas.
 Dalam perspektif urusan publik, capacity
building sangat kompleks karena meliputi
berbagai aspek : pengembangan SDM,
pemberdayaan masyarakat, peningkatan
kapasitas institusi.
 Oleh karena itu, diperlukan pendekatan
sistematis dan holistik dalam mengembangkan
kapasitas sumber daya manusia dalam urusan
publik

Anda mungkin juga menyukai