Anda di halaman 1dari 6

DISUSUN OLEH :

PURNAMA

NIM 500025093

TUGAS 2

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1

2014

1
Tugas 2 (MSDM)

Dalam modul yang Anda pelajari, contoh-contoh yang dikemukakan adalah


situasi/kondisi yang terjadi di perusahaan swasta. Mengingat sebagian dari peserta
Tuton ini adalah karyawan atau pejabat instansi pemerintah yang tugasnya
memberikan pelayanan publik, maka tugas yang akan kami berikan adalah:

1. Di antara aspek-aspek (perusahaan) yang dapat diubah tersebut aspek manakah
yang paling sesuai untuk diterapkan di instansi pemerintah, terutama di instansi
tempat Anda bekerja. Sebutkan alasannya!

2. Berkaitan dengan sikap dan perilaku, banyak kritik dilontarkan terhadap karyawan
atau pejabat yang sekembali dari pendidikan dan pelatihan karyawan, tidak
menerapkan apa yang mereka peroleh atau hasil pendidikan dan pelatihannya.
Mereka kembali menyesuaikan dengan budaya kerja yang ada, artinya kurang berani
melakukan inovasi dan perubahan. Bagaimana Anda menanggapi hal ini?

3. Carilah di website/internet Anda, suatu kasus atau kondisi yang sedang terjadi di
suatu organisasi kerja (swasta atau pun pemerintah) sehingga Anda dapat menilai
atau menyimpulkan bahwa kasus tersebut menggambarkan suatu perubahan ( apakah
itu berkaitan dengan aspek strategi, budaya, struktur, tugas, teknologi, dan sikap
serta keahlian karyawan) Apa alasan Anda menyimpulkan hal tersebut?

JAWABAN

1.Aspek Perubahan Yang Sesuai di Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan


Terdapat beberapa aspek perubahan yang dapat diubah dalam suatu organisasi baik
organisasi swasta maupun organisasi pemerintah, yaitu strategi, budaya, tugas,
teknologi, sikap dan keahlian karyawan. Namun terdapat perbedaan yang sangat
fundamental terhadap karakteristik organisasi pemerintah dan swasta. Menurut
Rainey dkk, menyatakan sejumlah perbedaan prinsip antara organisasi publik dan
privat, yaitu faktor lingkungan, faktor transaksi organisasi dan lingkungan, dan

2
struktur dan proses internal. Sedangkan Douglas Jr. (1991) perbedaan fundamental
antara organisasi swasta dan pemerintah dilihat dari aspek manajemen dan konteks
birokrasi. Aspek perubahan yang dapat diubah pada instansi Dinas Kesehatan dengan
memperhatikan karateristik organisasi publik maka sangat tergantung dengan
organisasi induknya yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten. Terkait dengan hal ini
maka untuk aspek perubahan organisasi yang dilakukan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulungan adalah :
a. Aspek Strategi
Pembangunan kesehatan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Tujuan pembangunan kesehatan daerah khususnya yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota merupakan bagian tidak terpisahkan dari
tujuan pembangunan daerah kabupaten Bulungan. Strategi yang merupakan
rumusan hasil analisis kondisi internal dan eksternal organisasi dalam rangka
mencapai tujuan, visi dan misi organisasi. Sementara strategi organisasi SKPD
Dinas Kesehatan sangat tergantung pada visi dan misi kepala daerah terpilih
dalam bentuk RPJMD. Oleh karena itu pada aspek strategi akan megalami
perubahan setiap 5 tahun sekali sesuai dengan tahapan pemilu kepala daerah dan
RPJMD daerah/kabupaten.
b. Budaya, teknologi, sikap, dan keahlian keryawan.
Menurut Luthans(2007) budaya organisasi adalah tata nilai dan norma yang
menuntun perilaku jajaran organisasi. Gibson, Invanicevic dan Donnelly , 2000
mendefinisikan budaya organisasi adalah asumsi-asumsi, keyakinan-keyakinan,
nilai-nilai dan persepsi yang memiliki bersama oleh anggota masyarakat
organisasi yang membentuk dan mempengaruhi sikap, perilaku, serta petunjuk
dalam memecahkan masalah. Berdasarkan definisi kedua para ahli ini, maka
untuk budaya organisasi Dinas Kesehatan sebagai institusi yang bertanggung
jawab terhadap pelayanan publik bidang kesehatan, aspek budaya organisasi
merupakan unsure penting dalam perubahan seiring dengan tuntutan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan yang lebih baik. Perubahan budaya
organisasi sangat terkait dengan perilaku dan sikap pegawai. Selain itu
sehubungan dengan kemajuan teknologi khususnya dibidang kedokteran, maka

3
sebagai institusi pelayanan akan selaku menyesuaikan seiring dengan kemajuan
tekologi yang sedang berkembang.

2. Sikap dan perilaku karyawan yang tidak melakukan inovasi dan perubahan setelah
melaksanakan pendidikan dan pelatihan
Menurut Thoha, manusia adalah salah satu dimensi dalam organisasi yang amat
sangat penting, merupakan salah satu faktor pendukung organisasi. Sedangkan
menurut Wibowo (2011), semakin banyak kompetensi dipertimbangkan dalam
proses rekruitmen sumber daya manusia, semakin meningkat budaya organisasi.
Berkaitan dengan hal ini maka manusia sebagai karyawan organisasi merupakan
unsure penting dalam organisasi. Kemudian kompentesi karyawan sangat
menentukan budaya organisasi. Terhadap karyawan yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan setelah kembali tidak melakukan inovasi dan perubahan
meupakan tindakan pemborosan. Untuk itu perlu adanya perbaikan program
pendidikan dan pelatihan dalam suatu organisasi yaitu :
1. Perencanan program pendidikan dan pelatihan karyawan harus sesuai dengan
kebutuhan organisasi, sehingga tidak sia-sia.
2. Pemilihan karyawan yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi.
3. Pemilihan lembaga pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang kredible, dan
memiliki standar diakui

3.Contoh Kasus Perubahan organisasi


Kemedag Menuju Kawasan Bebas Korupsi
(http://nandacacingan.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-dan-
perkembangan.html)
JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mencanangkan
zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (ZI-WBK) dan wilayah birokrasi
bersih dan melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Perdagangan hari ini,
Selasa (9/10/2012), di kantor Kementerian Perdagangan.

4
Pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi ini merupakan
momentum yang tepat untuk menegaskan bahwa pimpinan dan seluruh pegawai
Kementerian Perdagangan berkomitmen mewujudkan Kemendag yang
berintegrasi dan bebas dari korupsi. Demikian ditegaskan oleh Mendag.
Deklarasi ZI-WBK diperkuat dengan penandatanganan nota pencanangan oleh
Mendag Gita Wirjawan disaksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PAN dan RB), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Wakil Ketua Ombudsman, Ketua Forum Bersama Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (Forbes APIP), Direktur Pendidikan dan Pelayanan
Masyarakat Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), serta para pejabat Eselon I danII
KementerianPerdagangan.
Mendag menjelaskan, pencanangan ini merupakan bentuk implementasi dari
pelaksanaan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, terutama yang terkait dengan
prioritas pembangunan reformasi birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan
birokrasi yang bersih, profesional, akuntabel dan melayani.
Pencanangan ini juga terkait dengan strategi nasional pencegahan dan
pemberantasan korupsi jangka menengah tahun 2012-2014. Lebih lanjut, Mendag
menyampaikan bahwa dalam rangka meraih predikat wilayah bebas dari korupsi,
Kemendag telah melaksanakan berbagai upaya nyata melalui program Wilayah
Tertib Administrasi (WTA), yaitu mewajibkan kepada setiap unit Eselon II di
lingkungan Kemendag untuk melaksanakan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (SAKIP) dan mengelola sumber daya manusia (SDM) & tata laksana
(reformasi birokrasi) sesuai dengan petunjuk Kementerian PAN dan RB,
mengelola keuangan dan barang milik negara (BMN) sesuai dengan sistem
akuntansi pemerintah (SAP), menyelenggarakan penilaian inisiatif anti.
Kritisi :
Pencanangan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan terhadap Kemernterian
Perdagangan sebagai zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (ZI-WBK)
dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM). Merupakan langkah inovasi

5
dan perubahan organisasi di Kementerian Perdagangan RI. Tujuan Kemendag
melakukan perubahan adalah dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi yang
bersih, profesionalisme, akuntabel, dan melayani. Perubahan organisasi
menggambarkan adanya perubahan aspek strategi organisasi, yaitu dengan visinya
sebagai zona yang bebas korupsi.
Kemendag sebagai zona yang bebas korupsi memberikan dampak perubahan pada
aspek nilai-nilai budaya organisasi. Sumber daya manusia merupakan unsur dan
memegang peranan penting organisasi, sehingga perlu adanya reformasi birokrasi.
Untuk melakukan reformasi birokrasi, aspek struktur organisasi, tugas, sikap
pegawai juga akan mengalami perubahan. Hal ini digambarkan bagaimana
Kemendak menginginkan adanya adanya penilaian kinerja organsiasi melalui
SAKIP berdasarkan petunjuk dari Kementerian PAN dan RB. Disamping itu
untuk mengelola keuangan dan barang milik negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, akuntabel disamping memerlukan kualitas
sumber daya manusia juga perlu adanya aspek teknologi. Sehingga dengan adanya
perubahan ini, maka pada aspek teknologi juga akan mengalami perubahan.
.

Anda mungkin juga menyukai