NIM : 4132220059 Kelas/No. Urut : 7-Sisfo/6 Program Studi : DIV Akuntansi Sektor Publik Alih Program Mata Kuliah : Kepemimpinan Sektor Publik Nama Dosen : BINSAR SIMANJUNTAK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan
Tahun Akademik 2022/2023
A. Perubahan dalam Administrasi Pemerintahan Perubahan adalah hal yang pasti dan niscaya dan mustahil dihindari. Perubahan adalah proses yang mengantarkan seseorang dari suatu fase ke fase berikutnya yang biasanya lebih tinggi. Perubahan pasti terjadi di segala aspek, salah satunya dalam administrasi pemerintahan. KBBI sendiri mengartikan administrasi sebagai usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Hal ini menjelaskan bahwa konsep administrasi pada dasarnya jauh dari kata negatif bahkan terkesan baik karena administrasi sendiri bertujuan untuk menetapkan cara penyelenggaraan organisasi yang baik dan benar. Merujuk pada konsep-konsep dasar tersebut, dapatlah diartikan bahwa administrasi pemerintahan merupakan penetapan tujuan, tata laksana, dan cara-cara penyelenggaraan di dalam organisasi atau badan pemerintahan. Perubahan merupakan respon yang direncanakan atau tidak direncanakan untuk menghadapi tekanan dan membangun kekuatan. Perubahan adalah bentuk transisi umum dari suatu fase/kondisi ke fase/kondisi lain. Perubahan juga merujuk kepada suatu kreasi/penciptaan sebuah bentuk, fungsi, atau struktur baru yang belum. Secara garis besar penggabungan kedua konsep tadi sudah cukup menjelaskan bahwa perubahan dalam administrasi pemerintahan merupakan transisi atau penciptaan ke suatu bentuk tata dan penyelenggaraan pemerintahan yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Perubahan atau reformasi administrasi pemerintahan adalah proses politik yang dirancang untuk menyesuaikan hubungan antara birokrasi dengan elemen lain di masyarakat, atau di dalam lingkungan birokrasi itu sendiri pernah ada sebelumnya dan tidak bisa diprediksi dari masa lalu. UNDP sendiri menyatakan perubahan administrasi publik atau pemerintahan sebagai Perubahan sangat komprehensif pada berbagai bidang, meliputi struktur organisasi, desentralisasi, manajemen pegawai, keuangan publik, manajemen berbasis hasil, reformasi peraturan dan sebagainya, juga mencakup reformasi perundang-undangan yang mengatur pelayanan publik.
B. Perubahan Signifikan yang Memengaruhi Organisasi
Perubahan atau reformasi pasti akan menimpa seluruh organisasi, utamanya organisasi atau instansi pemerintah. Meskipun demikian tidak semua perubahan tersebut matters atau dengan kata lain perubahan yang terjadi memang harus diupayakan dan dipastikan berguna dan bermanfaat baik bagi organisasi. Perubahan tersebut harus berpengaruh signifikan kepada organisasi pemerintah agar organisasi pemerintah terus mengalami progres dan perjalanan ke arah yang lebih baik. Ada lima jenis are perubahan yang bersifat signifikan dalam memengaruhi organisasi, antara lain: 1. Perubahan transformasional Perubahan transformasional merujuk pada kemauan dan kemampuan organisasi untuk mengembangkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan kemajuan dan perubahan lingkungan luar. Contohnya: perbauran misi perusahaan, memperkenalkan teknologi baru, pelatihan keterampilan baru 2. Perubahan struktural Perubahan jenis ini merujuk pada tindakan atau upaya organisasi untuk mengubah komponen initi organisasinya misalnya dengan merger & akuisisi, pembentukan divisi/unit baru, dan perubahan bagan usaha melalui restrukturisasi 3. Perubahan berbasis orang (people-centric) Seringkali perubahan yang dilakukan berdampak pada perilaku atau pekerjaan pegawai di organisasi misalnya dengan rekrutmen pegawai atau SDM baru dan perubahan tupoksi pegawai. 4. Perubahan yang bersifat perbaikan Organisasi sering kali memiliki hole atau kekurangan yang perlu diperbaiki, misalnya saat ada posisi-posisi lowong di organisasi yang harus diisi oleh SDM baru atau saat ada keluhan pelanggan dari luar yang harus diproses dan menjadi improvement bagi organisasi. 5. Perubahan yang tidak terencana Keadaan kahar sering menyebabkan organisasi harus cepat dan sigap merubah kondisi di dalamnya, misalnya saat bencana alam, pandemi covid-19 yang lalu, atau kerusakan produk. C. Penyebab Terjadinya Perubahan Ada dua faktor utama yang menyebabkan perubahan terjadi yaitu faktor internal (berasal dari dalam organisasi) antara lain hubungan antar pegawai, finansial, dan struktur organisasi; serta faktor eksternal (berasal dari luar organisasi) seperti kondisi sosial politik, teknologi, ketersediaan sumber daya alam, sosiologi, dorongan ekonomi, perbedaan kebudayaan, dan regulasi yang berlaku
D. Cara Pemimpin Mengelola Perubahan
Mengelola perubahan berarti mengelola transisi, mengelola perpindahan, dan mengelola hal baru. Pemimpin harus memiliki kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang tidak bergantung pada metode dan proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan inisiatif perubahan, memimpin usaha perubahan serta mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan perubahan berhasil diimplementasikan secara efektif. Terkait hal itu ada sepuluh hal utama yang bisa dilakukan oleh seorang pemimpin antara lain: membuat motivasi yang menginisiasi hasrat perubahan; mengkomunikasikan visi jelas atas benefit yang ingin diraih; mengidentifikasi pendukung, lawan, dan alasan resistensi; membangun koalisi luas untuk mendukung perubahan; mengisi posisi-posisi kunci yang krusial dengan change agents; menggunakan satuan tugas untuk memandu penerapan perubahan, mendorong orang-orang yang kompeten untuk membantu merencanakan dan menerapkan perubahan; menciptakan perubahan dramatis dan simbolis yang memengaruhi pekerjaan; menyiapkan orang-orang untuk perubahan; membantu orang untuk mengatasi stres dan kesulitan; menyediakan peluang untuk keberhasilan awal; memantau kemajuan perubahan; tetap menginformasikan orang mengenai progres perubahan; dan mendemonstrasikan optimisme dan komitmen terhadap perubahan E. Analisis Perubahan pada Kementerian BUMN Kementerian BUMN adalah salah satu instansi pemerintahan yang menurut saya sangat sering berubah dimana perubahannya itu selalu bersifat transformasional. Perubahan yang paling terasa sejak awal adalah restrukturisasi nomenklatur (perubahan struktural) Kementerian BUMN yang menghapuskan eselon-eselon 1 yang awalnya bersifat teknis, dan digantikan oleh dua orang wakil menteri. Perubahan ini membawa dampak dalam hal peningkatan efisiensi pengambilan keputusan dan pertanggunjawaban dari eselon dua langsung kepada Wakil Menteri. Selain itu terjadi juga perubahan-perubahan ‘radikal’ yang bersifat people-oriented. Perubahan ini kerap kali terjadi di pimpinan high-level. Pak Menteri BUMN sangat senang memasukkan orang-orang berlatar belakang korporat dan professional sebagai pimpinan tinggi di Kementerian BUMN, menggantikan para PNS karir yang sebelumnya menduduki jabatan ini. Perubahan radikal ini menyebabkan pergeseran kultur dan pola kerja pada Kementerian BUMN yang sebelumnya masih imbang antara birokrasi dan korporasi, menjadi lebih berorientasi pada korporasi. Kedua perubahan tadi benar- benar menciptakan budaya kerja yang bersifat serba cepat, dinamis, efisien, dan seolah tanpa hambatan. Hal ini diperlukan untuk mengakomodasi klien Kementerian BUMN, yaitu para BUMN itu sendiri.
F. Success Story di Kementerian BUMN
Bapak Menteri BUMN Erick Thohir selalu menekankan tiga hal utama selama memimpin Kementerian BUMN, yaitu transformasi, inovasi, dan efisiensi. Tiga semangat ini berhasil membawa BUMN kelolaan Kementerian BUMN untuk melewati masa-masa sulit utamanya di tengah terjangan pandemi covid-19. BUMN sendiri tumbuh menjadi value creator dengan pencapaian-pencapaian finansialnya di sisi laba agregasi dan penerimaan dividen oleh negara. Pak Erick Thohir yang juga adalah sosok pemimpin transformasional benar-benar ‘mengutak-atik’ Kementerian BUMN dan BUMN itu sendiri demi menghasilkan outcome yang lebih baik dengan input dan proses kerja yang lebih cepat dan efisien. Orang-orang yang tidak kompeten di BUMN diberhentikan oleh beliau dan diganti dengan para ahli yang lebih kompeten dan berpengalaman. Hal ini pada awalnya mendapatkan resistensi, tetapi semakin ke sini efeknya justru dirasa lebih banyak manfaat dan kebaikannya karena proses operasional dan bisnis Kementerian BUMN dan BUMN menjadi lebih ideal dalam standar korporasi. Bapak Erick Thohir juga berperan besar dalam merubah perilaku para direksi-direksi nakal dari yang awalnya berorientasi pada bonus atau tantiem tahunan, sekarang berorientasi pada lima prioritas yang telah ditetapkan oleh Kementerian BUMN yaitu nilai ekonomi-sosial untuk Indonesia, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta. Bapak Erick Thohir selaku pemimpin transformasional berhasil dalam membawa perubahan serta mengelola perubahan tersebut ke arah yang lebih baik bagi organisasi Kementerian BUMN dan para BUMN itu sendiri. Semakin kesini proses kerja Kementerian BUMN semakin efisien dan corporate-based, dan BUMN sendiri semakin profitable bagi negara.