DAN ADMINISTRASI
NAMA : ABRAHAM
MK : TEORI ORGANISASI
TUGAS : KE-10
2020
BAB 10
PERUBAHAN ORGANISASI
PENYEBAB PERUBAHAN
FAKTOR INTERNAL
Menyangkut faktor internal organisasi. Ex: perubahan tujuan, perubahan jumlah personel,
menurunnya semangat kerja, dll.
FAKTOR EKSTERNAL
LEVEL PERUBAHAN
LEVEL PERUBAHAN
LEVEL PERUBAHAN
perubahan politis (political forces of change), yakni perubahan pada level individu.
Biasanya pergulatan politik dan kekuasaan dalam organisasi.
Restrukturisasi (restructuration)
Akuisisi (acquisition)
Perampingan (downsizing)
RESTRUKTURISASI
Biasanya dilakukan ketika struktur organisasi dianggap tidak memadai lagi (dalam arti,
tidak efektif dan efisien) untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan organisasi.
Rekayasa ulang
perubahan pada sistem-sistem kerja organisasi (misalnya sistem produksi, sistem pasokan
input, sistem pemasaran, sistem komunikasi, dan lain-lain).
Tujuannya adalah membangun keterkaitan yang lebih efektif dan efisien di antara
sistemsistem tersebut.
dilakukan ketika posisi strategis organisasi sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan-tujuan
dan sasaran-sasaran organisasi. Ini bisa berlaku pada level strategi korporasi atau strategi
bisnis. Jadi, di sini strategi organisasi harus disusun ulang.
AKUISISI / MERJER
pengambil-alihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Dalam hal ini bisnis yang
dikelola oleh perusahaan yang diakuisisi biasanya diintegrasikan kepada perusahaan yang
mengakuisisi.
Perlu perubahan organisasi, baik pada sisi perusahaan yang diakuisisi maupun perusahaan
yang mengakuisisi.
Bentuk lain akuisisi adalah merjer, yakni penggabungan dua perusahaan (biasanya
bergerak pada bisnis yang sama) untuk mendapatkan keuntungan-keuntunga tertentu.
PERAMPINGAN
Perampingan adalah upaya-upaya mengurangi ukuran organisasi, sedemikian rupa
sehingga dapat lebih efisien. Ini bisa dilakukan dengan menutup unitunit yang dianggap tidak
esensial atau tidak menguntungkan
PROGRAM-PROGRAM KUALITAS
biasanya dilakukan untuk memperbaiki mutu produk atau jasa yang dihasilkan suatu
organisasi.
• Proses perubahan digambarkan hanya dalam tiga tahap, yaitu: (1) pencairan (unfreeze), (2)
perubahan (change) atau gerak (move), dan (3) pembekuan kembali (refreeze).
• memang cukup fundamental, yakni bahwa suatu perubahan organisasi selalu diiringi dengan
dua kekuatan yang menolak dan menerima perubahan. Ini dilambangkan dengan deretan anak
panah ke atas dan ke bawah,
TAHAP TRANSFORMASI
Memamfaatkan ketertekanan (stress) atau ketidakpuasan yang ada di dalam sistem yang
berlaku
Menciptakan kekuatan tambahan pada perubahan, atau mengurangi resitensi. Misalnya
melakukan sosialisasi tentang perlunya perubahan
CHANGE OR MOVEMENT
Gerak menuju Perubahan Mempengaruhi gerak atau perubahan yang terjadi pada sistem yang
sedang tidak seimbang tersebut menuju arah yang diinginkan
REFREEZING
Pembekuan kembali equilibrium baru. Tahap ini akan terjadi ketika pola-pola perilaku baru
sudah stabil atau terinstitusionalisasi
Membuat kebijakan baru dalam rekrutmen agar orangorang yang direkrut cocok dengan
kultur baru dan dapat bekerja dengan baik dalam struktur dan sistem imbalan baru serta gaya
manajemen baru tersebut.
MODEL KOTTER
Tahap kedua, membentuk koalisi pengarah yang kuat (forming a powerful guiding
coalition), yaitu orang-orang yang
Tahap ketujuh, setelah bukti-bukti jangka pendek semakin banyak dihasilkan, maka
selanjutnya adalah mengkonsolidasikan pencapaian-pencapaian yang ada dan mendorong
lebih banyak lagi perubahan (consolidating improvement and producing still more change).
Faktor-faktor penentu keberhasilan suatu perubahan disebut critical success factors (CSFs)
lanjutan
Analisis terhadap CSFs pada sebuah organisasi kemudian diaplikasikan kepada struktur-
sistemskill ( 3 s), yakni tiga faktor struktural yang harus disesuikan dengan CSFs.
MODEL ROBBINS
Robbins mendefinisikan secara lebih umum, yakni efektivitas organisasi. Jadi, perubahan
organisasi tidak harus secara spesifik untuk meningkatkan kinerja, melainkan pada dasarnya
dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Rancangan perubahan: (1) proses perubahan, (2) taktik-taktik yang akan dipergunakan
dalam menyukseskan perubahan, apakah intervensi, partisipasi, persuasi atau perintah (edict).
Implementasi perubahan dan dilakukan evaluasi dan umpan balik. Model simbolik-
interpretif Hatch
saling-percaya dan saling menghargai (mutual fear based on lack of respect and trust) di
antara pengelola organisasi dan anggota di level bawah.
(1) menyadari bahwa pengelola organisasi adalah pelaku sekaligus bagian dari perubahan itu
sendiri; dan
(2) menjadi manajer yang sadar-simbol (symbolically aware managers). Para pengelola
organisasi adalah simbol yang sangat kuat dalam menyampaikan pesan tentang nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku di dalam organisasi. Oleh karena itu, menurut model ini, mereka
harus mengontrol perilakunya agar tidak berlawanan dengan visi perubahan yang hendak
dicanangkan.
AGEN PERUBAHAN (change agents), yaitu mereka yang memiliki kemampuan sebagai
pelopor dan motivator perubahan dalam organisasi.
PENENTANG PERUBAHAN (change resistors), yaitu mereka yang secara aktif dan
terang-terangan menentang perubahan.
Perubahan organisasi pada dasarnya adalah cerminan dari hilangnya kontrol yang selama ini
dipegang oleh koalisi yang dominan (dominant power coalition) di dalam organisasi.
PANDANGAN PERUBAHAN
C. Pandangan Learning dan Inovasi: Proses pembelajaran dan inovasi dalam organisasi
menuntut perubahan-perubahan tertentu dalam struktur dan pola-pola pengelolaan
organisasi.
D. Pandangan Pendekatan Kultur: bahwa penanaman suatu kultur baru diperlukan agar
perubahan organisasi dapat dimapankan sebagai pola-pola perilaku yang tetap dalam
organisasi.
Mungkin Anda pernah merasakan saat masuk dalam sebuah organisasi kemudian ada sesuatu
yang mengganjal terkait proses dokumen, administrasi atau pengesahan suatu hal dalam
organisasi tersebut. Jangka waktu lama yang diperlukan untuk menyelesaikan proses
administrasi itu kadang membuat kita tertekan.
Sebuah organisasi itu bisa berbentuk institusi, sekolah, komunitas, pemerintahan dan lainnya.
Bila sistem administrasinya kurang baik maka akan berdampak pada kemajuan organisasi itu
sendiri. Siapa yang ingin masuk dalam satu lingkungan organisasi bila administrasinya saja
seakan amburadul atau acak-acakan.
Pengertian Administrasi
Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan administrasi itu? Apakah Anda semua sudah tahu
maksud sebenarnya dari administrasi? Mari kita jabarkan bersama di bawah ini.
Administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari kata intensif dan ministrare, yang
artinya adalah membantu, melayani dan memenuhi. Jadi secara garis besar, administrasi
adalah sebuah proses untuk membantu, melayani, mengarahkan dan mengatur semua yang
berkaitan dengan kegiatan yang ada dalam sebuah organisasi atau usaha untuk kepentingan
bersama.
Merujuk pada definisi yang dibuat oleh para ahli, administrasi adalah sebuah proses
pelayanan berkaitan dengan surat-surat yang terdapat di berbagai jenis usaha atau kelompok,
baik besar atau kecil semua memiliki administrasi di dalamnya.
Sebuah tugas atau kegiatan bisa diselesaikan secara bersama melalui sebuah proses
administrasi yang di dalamnya juga terdapat proses bimbingan dan pengendalian dari
kelompok yang bersangkutan untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan.
Administrasi dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Belanda, pengertiannya dijabarkan
dalam lingkup sempit, yaitu suatu kegiatan tata usaha kantor seperti mencatat, mengetik,
mengkopi dan menggandakan dari sebuah proses pelayanan.
Pengertian ini termasuk dalam lingkup sempit sesuai pengertian kata dalam bahasa
Inggrisnya yaituclerical task. Dalam arti luas, administrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu
sebuah proses kerjasama antara dua pihak berdasarkan pengertian rasional tertentu untuk
meraih tujuan atau goal bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jadi secara luas, merangkum dari penjabaran yang di atas, administrasi itu adalah sebuah
proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh dua pihak berbeda demi tercapainya
sebuah tujuan yang sebelumnya telah disepakati melalui fungsi-fungsi manajemen –
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dll- yang dimiliki oleh setiap
organisasi atau kelompok.
Seperti yang diketahui oleh banyak orang bahwa pengertian dasar dari sebuah organisasi
adalah satu orang atau sekelompok orang yang secara sengaja berada dalam satu lingkaran
teratur untuk mencapai satu tujuan tertentu yang sama.
Setiap orang yang terlibat dalam satu organisasi bekerjasama dalam langkah teratur yang
telah disepakati bersama. Setelah membaca beberapa penjabaran dari administrasi di atas,
kita pasti sudah mendapat gambaran mengenai sebuah keteraturan dan pengendalian yang
memiliki dampak kuat terhadap sebuah organisasi atau usaha.
Uraian tadi membantu kita untuk memahami makna administrasi yang sebenarnya. Ya,
administrasi berusaha sekuat tenaga untuk melakukan pengamatan yang teliti dalam kegiatan
sehari-hari dari setiap orang yang tergabung dalam organisasi ataupun mereka yang punya
kepentingan dengan organisasi tersebut.
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia itu terkadang mendahulukan ego atau egois ketika
melakukan suatu hal dan mereka ingin selalu didahulukan jika memiliki kepentingan. Biar
yang lain nanti saja asalkan aku yang pertama, pada dasarnya manusia seperti itu. Sama
halnya ketika menyangkut masalah administrasi.
Jadi jika dalam suatu organisasi tidak memiliki satu tugas yang mengawasi dan mengatur
maka tidak akan ada aturan atau hukuman dan membuat setiap orang yang terlibat dalam
organisasi menjadi seenaknya, saling mengambil keuntungan untuk kepentingan sendiri.
Tujuan dalam sebuah organisasi akan menjadi kacau tanpa administrasi yang baik.
Tujuan utamanya bukanlah lagi sukses bersama atau pengembangan organisasi itu sendiri
melainkankesuksesan untuk individu saja. Jadi penting sekali adanya pengawasan pada setiap
anggota organisasi dan hal ini hanya bisa dilakukan oleh administrator atau orang yang
mengerjakan administrasi.
Terlihat betapa pentingnya seorang administrator di sini, yang terkadang administrasi
dianggap remeh jika dibandingkan jenis pekerjaan lain dalam organisasi. Padahal dengan
kehadiran seorang administrator maka organisasi bisa mencapai target yang telah ditentukan
dan meraih sukses.
Administrator adalah orang yang memegang kendali administrasi, membuat aturan dan
ketentuan terhadap anggota dalam kelompok. Setelah membuat peraturan tersebut,
administrator harus mengawasi apakah setiap orang melaksanakan peraturan tersebut atau
tidak. Jika ada yang tidak melaksanakan peraturan tertentu maka administrator berhak untuk
memberikan hukuman atau sangsi baik secara administrasi ataupun lainnya sesuai ketentuan
yang berlaku dalam kelompok tersebut.
Administrasi juga menjawab semua aktivitas yang sedang dilakukan oleh setiap anggota dan
administrator bertanggung jawab untuk membantu setiap anggota mencapai tujuan bersama.
Ya, kadang anggota dalam suatu organisasi mengabaikan pekerjaan seorang administrator
ataupun fungsiadministrasi itu sendiri.
Administrator dianggap tidak berguna dan tidak memberikan kontribusi apa pun bagi
kepentingan organisasi. Justru sebaliknya, organisasi memerlukan pengerjaan administrasi
yang baik untuk bisa mengendalikan dan mengawasi fungsi-fungsi lain dalam sebuah
organiasi agar bisa berjalan semestinya.
Semua pekerjaan dan departemen selalu terhubung dengan administrasi dan administrator.
Jadi bisa dilihat sepenting apakah pekerjaan administrasi dan seorang administrator di sini.
Bagi yang berpikir bahwa peran administrasi tidak penting bisa mencoba memahami kembali
penjabaran di atas.
Prinsip-prinsip Administrasi
Tidak ada kata tak berguna atau tidak berfungsi bagi sebuah administrasi dalam organisasi.
Perannya terbukti vital. Agar lebih jelas, di bawah ini sedikit pencerahan mengenai aspek
penting dari administrasi yang disebut prinsip-rpinsip administrasi, sebagai berikut:
Pembuatan keputusan dan kendali lain biasanya dibuat oleh setiap orang yang bertanggung
jawab di departemen berbeda dalam sebuah organisasi. Keputusan akhir biasanya dibuat oleh
manajemen yang dipimpin seorang manajer. Dalam hal ini administrasi berfungsi sebagai
sarana untuk memuluskan proses pembuatan keputusan tersebut.
Setiap administrator semestinya menjawab satu pertanyaan dalam satu waktu karena jika ada
dua orang berbeda yang memerlukan jawaban dalam waktu sama akan menimbulkan
kebingungan dan administrator tidak akan bisa melaksanakan tugas administrasi dengan
optimal.
Setiap orang melakukan tugas administrasinya masing-masing. Jika melakukan tugas berbeda
dari tugas yang telah ditentukan maka anggota tidak bisa berkonsentrasi penuh pada
pekerjaannya sehingga menyebabkan waktu menjadi tidak efisien.
Organisasi harus objektif dan setiap anggota beserta manajemen harus bekerjasama
melaksanakan objektif ini dibantu melalui proses administrasi yang baik.
Organisasi harus memiliki keseimbangan dalam dua hal ini agar semua fungsi dalam
organisasi bisa bekerja secara optimal. Administrasi membantu melewati semua proses ini
dan memuluskan jalan menuju tujuan bersama.
Kesimpulan
Berdasarkan kubus perubahan minztberg, level perubahan bisa pula dibagi menjadi
dua dimensi, yaitu dimensi strtegi dan dimensi organisasi,atau aspek tindakan (action)
mengubah organisasi berarti mengubah pelaku atau susunan pelaku.