Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ARTIKEL EVOLUSI TEORI ORGANISASI

DAN ADMINISTRASI

DOSEN PENGAMPU: Rita Yuanita Toendan SE,MSi

NAMA : ABRAHAM

NIM : BBA 116 309

MK : TEORI ORGANISASI

TUGAS : KE 2

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

14 / 10/ 2020
DARTAR ISI

BAB II

Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis……………………………………………1

Pengertian Organisasi Publik dan Bisnis…………………………………………….3

Perbedaan lingkungan Organisasi Publik da Bisnis…………………………………5

Ciri-ciri Organisasi Publik dan Privat (Bisnis)………………………………………7

Tipe-tipe Organisasi Publik………………………………………………….………8

Hubungan Adminitrasi Publik dan Bisnis…………………………………………..10

Kesimpulan

ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI BISNIS


 TIKMengenal dan mampu menjelaskan pengertian organisasi publik dan bisnis.Mampu
mengidentifikasi karakteristik-karakteristik utama organisasi publik dan bisnis.Mampu
mengidentifikasi tipe-tipe organisasi publik.Mampu menjelaskan perbedaan administrasi
bisnis dan administrasi publik.Mengenal dan mampu membedakan tiga perspektif
administrasi publik, yaitu OPA (Old Public Administration), NMP (New Public
Management), dan NPS (New Public Services).

Pengertian Organisasi Publik dan Bisnis


Organisasi bisnis adalah organisasi yg kegiatan pokoknya adalah menghasilkan barang dan
atau jasa (privat) untuk memperoleh keuntungan.Barang privat barang yang dapat disediakan
melaui sistem pasar, yaitu melalui transaksi antara penjual dan pembeli.Organisasi publik
adalah organisasi yg kegiatan pokoknya adalah menghasilkan barang dan atau jasa (publik)
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.Barang publik adalah barang yang tidak
dapat disediakan melalui transaksi antara penjual dan pembeli. Mengapa

Gunanya untuk menghindari kekeliruan dalam mengkonstruksi pemikiran / analisis.

1 Pencampuran antara karakter publik dan bisnis semakin sering terlihat dalam
organisasi modern saat ini.

2 Adanya keragaman di antara organisasi publik itu sendiri

3 Kepentingan untuk menggambarkan masa depan organisasi publik

Perbedaan Lingkungan Organisasi Publik dan Bisnis

Alasan pertama, percampuran antara karakter publik dan bisnis semakin sering terlihat pada
organisasi modern saat ini.Banyak organisasi publik yang mengadopsi cara kerja orgnisasi
bisnis, sebaliknya banyak perusahaan besar atau MNC yang menghasilkan barang publik
melalui CSR. Apa masalahnya?Alasan kedua, adanya keragaman di antara organisasi-
organisasi publik itu sendiri.Di pemerintah daerah, ada dinas, badan, kantor, BUMD, yang
masing-masing mempunyai karakter yang berbeda.Alasan ketiga, kepentingan untuk
menggambarkan masa depan organisasi publik.Apakah organisasi publik memang identik dg
ciri-ciri birokratis , lamban, inefisien. Bagaiman kemampuannya beradaptasi dengan
perubahan?
Barang publikMengapa sistem pasar, tidak dapat menyediakan barang publik? Karena
manfaat dari suatu barang tidak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi dinikmati oleh
orang lain.Contoh; jalan, jembatan dsb.Jadi sistem pasar gagal menyediakan barang dan jasa
yang tidak mempunyai sifat pengecualian.Yaitu pengecualian oleh orang yang memilki
sesuatu barang terhadap orang lain dalm menikmati barang tersebut, baik karena Alasan eknis
ataupun ekonomis.

Ciri-ciri Organisasi Publikdan Privat (Bisnis)


Mengapa sistem pasar, dapat menyediakan barang privat?Barang swasta dapat disediakan
melalui sistem pasar karena barang tersebut mempunyai sifat pengecualian.Contoh; sepatu,
HP, dsb.Bila ali membeli sepatu, ia dapat mengecualikan Badu untu menikmati (memakai)
sepatu tersebut.Barang swastaBiaya pengecualiannya rendahDihasilkan oleh organisasi
bisnisDijual melalui pasarDibiayai dari penjuala

Jika diperinci lebih jauh,perbedaan cirri – cirri organisasi public dan organisasi bisnis
sebenarnya cukup banyak.Steward (1985),misalnya,menyebutkan tidak kurang dari 13
karakteristik organisasi public yang membedakannya dari organisasi bisnis yaitu: 
1.Target atau sasaran yang tidak bisa terdefinisi secara tidak jelas 
2.Harapan-harapan yang beragam dan acapkali bersifat artifsal atau politis 
3.Tuntutan deari berbagai pihak yang berbeda 
4.Tuntutan dari badan-badan yang mengucurkan anggaran 
5.Penerima jasa yaitu masyarakat,tidak memberikan kontribusi secara langsung melainkan
melalui 
   mekanisme pajak 
6.Sumber anggaran yang berbeda-beda 
7.Anggran yang diterima mendahului pelayanan yang diberikan 
8.Ada pengaruh dari perubahan politik 
9.Tuntutan dari arahan yang harus dipatuhi dari pusat (government directives) 
10.Batasan-batasan yang diterapkan oleh undang-undang (statutory requirements) 
11.Larangan atau pembatasan untuk melakukan usaha-usaha yang menghasilkan laba 
12.Larangan atau pembatasan untuk menggunakan anggaran di luar tujuan yang secara
formal telah 
     ditetapkan 
13.Tingkat sensivitas terhadap tekanan kelompok masyarakat 

Sekedar perbandingan, kita dapat melihat pendapat Baber berikut ini mengenai perbedaan
organisasi public dan prifat.Ini menggambarkan suatu alasan mengapa organisasi public tidak
dapat dengan mudah mengubah orientasi atau aktivitas kegiatannya sebagaimana perusahaan
swasta. 
1. Organisasi Publik tugasnya lebih kompleks dan ambigu. 
2. Organisasi Publik lebih banyak menghasapi masalah dalam implementasi keputusan. 
3. Organisasi Publik memperkerjakan lebih banyak pegawai dengan motivasi beragam. 
4. Organisasi Publik lebih memperhatikan bagaimana mengamankan peluang/kapasitas yang
ada. 
5. Organisasi Publik lebih memperhatikan usaha lompensasi kegagalan pasar. 
6. Organisasi Publik lebih banyak kegiatan dengan signifikan simbolis lebih besar. 
7. Organisasi Publik memegang standar lebih ketat dalam komitmen dan legalitas. 
8. Organisasi Publik lebih publik menjawab ketidakadilan. 
9. Organisasi Publik beroperasi untuk kepentingan public 
10. Organisasi Publik harus menjaga dukungan minimal masyarakat dalam tingkatan yg lebih
tinggi dari pada 
    sector privat. 

Dari berbagai ciri-ciri yang ada, didapatkan perbedaan bahwa seorang pengelola organisasi
public selalu berhadapan dengan tantangan tugas dan kompleksitas yang lebih rumit daripada
organisasi bisnis.Namun perbedaan tingkat kesulitannya tetap bergantung pada kondisi dan
situasi masing-masing organisasi itu sendiri.

Perbedaan Barang Publik dan Barang Privat.


Dapat dikecualikanTidak Dapat dikecualikanRivalBarang Privat MurniBiaya pengecualian
rendahDuihasilkan oleh swastaDijual melalui pasarDibiayai dari hasil penjualanDihasilan
swasta atau publikContoh:Sepatu, pensil, dsbBarang campuran( quasi publk)Barang yang
manfaatnya dirasakan dan dikonsumsi bersama tetapi dapat terjadi kepadatanDijual melalui
pasar atau langsung oleh pemerintahContoh:TamanNonrivalBarang campuran (quai
private)Brang swasta yang menim-bulkan eksternalitasDibiayai dari hasil penjualan atau
dibiayai APBNContoh:RS, Tranportasi Umum, Pemancar TV, dsbBarang Publik
MurniBarang yang manfaatnya dirasakan dan dikonsumsi bersama tetapi dapat terjadi
kepadatanDijual melalui pasar atau langsung oleh pemerintahContoh:Taman

Tipe-tipe Produk Organisasi Publik Organisasi Bisnis


Gamber Contoh Tipe Produk Organisasi Publik dan Organisasi BisnisTipe ProdukOrganisasi
PublikOrganisasi BisnisBarang fisikPaspor, KTP, SIM, Jalan, jembatan,
pelabuhanHanphone, TVJasaPelayanan pajak,SalonEventPerayaan HUT RISiaran langsung
ISLTempatTaman Rekreasi Kota, Alun-alun, StadionTaman Safari, Jatim Park,
waterboomSifatBarang publik atau barang privatBarang privat

Organisasi dibedakan menjadi.


Swasta penuhPerusahaan swasta dengan sebagian pemilikan saham oleh
pemerintahKerjasama joint venture swasta dan pemerintahSarana publik yang dioperasikan
swasta contohnya di bidang perkereta-apianPerusahaan swasta yang diatur pemerintah,
contohnya perusahaan obat-obatan atau farmasi, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain.Pekerjaan
dengan sistem kontrak , misalnya pengadaan barang untuk suatu badan pemerintah, atau
penyediaan jasa-jasa tertentu.Perusahaan publik monopoli atau tanpa kompetisi, misalnya
perusahaan listrik (PLN), perusahaan air minum, dan lain-lain.Sarana milik publik atau
masyarakat, seperti gedung olah raga, gedung kesenian, museum, perpustakaan, sarana
rekreasi umum, dan lain sebagainya.

Perbedaan lingkungan organisasi publik dan bisnis


Lingkungan organisasi publik lebih kompleks dan kontradiksi dibanding dengan organisasi
bisnis.Mengapa?Di lingkungan organisasi publik terdapat kelompok pemangku kepentingan
yang lebih luas dan beragamApa dampaknya?Organisasi harus menyesuaikan aspek-aspek
internal dengan kompleksitas lingkungan.Aspek internal tsb seperti; jenis aktivitas, strategi
pendanaan, pelaksanaan kegiatan.

Organisasi publik dalam melakukan sesuatu harus mendapatkan ijin dari


lingkungan otoritasi.
Dasar untuk membangun kapasitas dan kemampuan operasionalnya adalah ijin penggunaan
sumber pendanaan dan wewenang dari lingkungan otoritasi.Organisasi bisnis juga memiliki
lingkungan otorisasi – yang menentukan pendanaan dan batas wewenang – tetapi tidak
sekompleks orgsnisasi publik.Proses penciptaan nilai dalam organisasi bisnis didasarkan pada
hukum penawaran dan permintaan sedang dalam organisasi publik didasarkan pada
ijin.Mekanisme produksi di organisasi publik bisa memproduksi sendiri kerjasama dg
penyedia layanan swast

Model Pengelolaan Organisasi Publik


PermissionAuthorizing EnvironmentResource–privat-publikResourceMoneyLegal
authorityProductionCo-productionOperation capabilitiesSumber: Alford dalam Kusdi,
2009:44

Perbedaan Organisasi Publik dengan Organisasi Bisnis


FaktorOrganisasi publikOrganisasi bisnisTujuanMemberikan pelayanan kepada
masyarakatkeuntungan, pertum-buhan dan kelangsungan hidupSifat PelayananPerlakuan
yang sama bagi semua warga negara.Didasarkan potensi atau tingkat daya beli
pelangganWilayah KekuasaanSama dengan wilayah kekuasaan negarawilayah operasinya
bisa sama, lebih kecil atau lebih luas dari wilayah kekuasaan negara.Orientasi PolitikNetral
tidak memihak pada salah satu kekuatan politikMemihak kepada kekuatan yg lebih menjamin
kelancar an usahanya.Cara KerjaLamban karena lebih menekan-kan pada pendekatan
legalitas.Cepat karena lebih mene-kankan pendekatan pragmatis dalam
persainganLingkunganLebih kompleksLebih sederhana

Sebab-sebab Inefisiensi Organisasi Publik


Tidak ada kompetisi produsen: pelayanan yang diberikan oleh badan-badan pemerintah
umumnya adalah bersifat monopoli.Kontrol anggaran yang kurang ketat:Ukuran-ukuran
kinerja yang tidak jelas.Sistem insentif yang lemah dan tidak dikaitkan secara nyata dengan
kinerja.Tidak ada batasan jumlah pegawai administratif: gejala pembengkakan administrasi
(overadministration) merupakan hal yang umum.Kekurangan pemimpin yang dinamis:

Hubungan Adminitrasi Publik dan Bisnis


Keterkaitan administrasi publik dan administrasi bisnis terutama dapat dijelaskan dari adanya
kritik yang tajam terhadab kinerja sektor publik. Kritik terhadap kinerja organisasi publik
yang lamban, tidak responsif, dan tidak efisien itu sendiri barang kali bukan sesuatu yang
baru. Di negara-negara barat pun, dimana konsep birokrasi modern pertama kali dicetuskan,
juga terdapat kecendrungan sinisme atau sikap antipatih bila seseorang mendengar kata
“birokrasi” atau “birokrat”. Terbayang oleh mereka deretan meja dan dokumen yang
bertumpuk serta perilaku yang dingin, dan kurang bersahabat dari orang-orang yang diosana.

Menyimpulkan dari sebab-sebab inefisiensi organisasi publik adalah.


1. Tidak ada kompetitif produsen: pelayanan yang di berikan oleh badan-badan pemerintah
umumnya adalah bersifat monopoli. Sebagai contoh, tidak ada organisasi suwasta yang
diperbolehkan mengeluarkan surat izin mendirikan bangunan (IMB), sertifikat tanah, dan lain
sebagainya yang dikeluarkan badan pemerintah.
2. Kontrol anggaran yang kurang ketat: badan-badan pemerintah yang umumnya tidak
memiliki sistem anggaran dengan batas-batas yang tegas sebagaimana perusahaan swasta,
sehingga aktivitas-aktivitas yang dilakukan sering kali tidak efisien.
3. Ukuran-ukuran kinerja yang tidak jelas: tidak lebih dari 20 persen badan pemerintah yang
menerapkan badan perhitungan unit-kost atau estimasi yang bersifat kuantitatif dalam
pengukuran kinerjanya; sisanya menggunakan pendekatan kualitatif dan dekripsi verbal.
4. Sistem insentif yang lemah: dalam birokrasi pemerintahan umumnya hubungan antara
ukuran kinerja dan insentif yang di terima tidak di kaitkan secara jelas, sehingga dorongan
untuk memperbaiki kinerja pada menejer-menejer organisasi publik lebih rendah dari pada
didalam organisasi priovat.
5. Tidak ada batasan jumlah pegawai administrratif: gejala pembengkakan administrasi
merupakan hal yang umum dan bersifat universal pada setiap biograsi. Hal ini terjadi karena
kalangan birokrat umumnya cenderung menambah lapisan hierarki organisasi sehingga terus
membesar dan menimbulkan biaya yang makin meningkat.
6. Kekurangan pemimpin yang dinamis: amat jarang di temui pada badan-badan
pemerintahan kepemimpinan yang menganut nilai-nilai demokratis, serta mengedepankan
desentralisasi, pembelajaran individual, maupun pembelajaran organisasional, dan perbaikan
kualitas produk pelayanan secara terus menerus.

Sebagaimana dapat dicermati, kelemahan-kelemahan administrasi publik secara eksplisit


maupun mplisit selalu dirumuskan melalui suatu perbandingan dengan administrasi bisnis,
yang dalam berbagai hal dipandang lebih efisien dan efektif. Dengan perkataan lain,
administrasi publik terlihat kurang efektif dan efisien adalah dalam perbandingannya secara
relatif dengan kinerja administrasi bisnis.
Kesimpulan

Organisasi publik dibedakan dengan organisasi bisnis, yaitu dari aspek (1) tujuan
(antara laba dan non laba); (2) produk yang di hasilkan (antara public ggoods dan privat
goods); (3) cara pengambilan keputusan (antara proses demokratif/birokratif dan proses
strategi bisnis), dan (4) ukuran kinerja (antara social welfere dan evesiensi). Kendati
demikian, dewasa ini perbedaan antara organisasi publik dan organisasi bisnis cenderung
makin kabur, khususnya setelah munculnya berbagai gagasan baru untuk mengadopsi cara
kerja organisasi bisnis pada organisasi publik. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja
organisasi public yang dipandang tidak efesien, lambat, birokratis dan tidak berorientasi paa
pengguna.

Upaya-upaya memperbaiki kinerja organisasi public dipelopori oleh paradigm New


Public Management (NPM), yang secara bersemangat ingin merombak badan-badan
pemerintah menjadi seperti perusahaan swasta. Kendati hasil-hasil nyata dari pemikiran NPM
terlihat dalam berbagai kasus , kritik terhadap pendekatn ini cukup tajam sejumlah ahli
administrasi berpendapat bahwa organisasi public memiliki ciri-ciri dan tugas-tugas yang
berbeda daripada organisasi bisnis , sehingga tidak mungkin untuk mencangkokkan ide-ide
bisnis ked lam tubuh pemerintah tanpa melakukan penyeleksian terlebih dahulu. Kritik ini
menghasilkan pandangan baru, yaitu NPS, yang terutama menekannkan pad jenis-jenis
layanan public yang sensitive seperti pendidikan, kesehatan, transportasi public, dan lain-lain
mereka berpendapat bahwa disini badan-badan pemerintahmemiliki peran dan tugas yang
berbeda, sehingga cara pandang dalam memperbaiki kinerja nya pun mungkin tidak bisa
disamakan dengan organisasi bisnis.

Anda mungkin juga menyukai