Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DIVA CARISSA OCTAVIANI

NIM : 142190068

KELAS : EA-F

TUGAS INDIVIDU AKUNTANSI PUBLIK

1. Apa yang dimaksud dengan organisasi sektor publik


Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan
publik dan merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri.
Disebut dengan entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil
bahkan bisa dikatakan sangat besar yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Organisasi sektor publik juga melakukan transaksi ekonomi ekonomi dan
keuangan. Tetapi berbeda dengan entitas ekonomi yang lain, khususnya perusahaan
komersial yang mencari laba, sumber ekonomi organisasi sektor publik dikelola tidak
untuk tujuan mencari laba (nirlaba). Namun sebagai sebuah organisasi, proses
manajemen tetap berjalan dalam organisasi sektor publik. Kegiatan perencanaan,
pengendalian biaya dan kegiatan serta evaluasi & pengendalian tetap dijalankan di
organisasi sektor publik seperti halnya di sektor swasta.
Organisasi sektor publik ini muncul dalam berbagai bentuk di masyarakat. Sebagian
besar merupakan organisasi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Ada pula yang menjalankan aktivitasnya dalam berbagai bentuk yayasan.

2. Sebutkan perbedaan antara organisasi sektor publik dengan sektor komersial


a) Tujuan Organisasi
Setiap organisasi pasti memiliki tujuan organisasi yang berbeda antara
organisasi satu dengan organisasi lainnya. Begitu juga dengan sektor publik dan
sektor swasta. Ditinjau dari tujuan organisasi, sektor swasta dan sektor publik
memiliki perbedaan yang mencolok. Pada sektor swasta jelas sekali tampak
tujuan untuk memperoleh laba sebanyak-banyaknya. Sedangkan pada sektor
publik, tujuan utamanya adalah untuk memberikan pelayanan pada publik seperti
rumah sakit, pendidikan, kesehatan, dll.
b) Sumber Pembiayaan
Dari sumber pembiayaan atau struktur modal, sektor publik dan sektor
swasta memiliki perbedaan dalam hal bentuk, jenis, dan tingkat risiko. Pada
sektor publik, sumber pembiayaannya didapatkan dari pajak dan retribusi, laba
perusahaan milik negara (BUMN/BUMD), pinjaman pemerintah berupa utang
luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lainnya yang sah serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
Pada sektor swasta sumber pembiayaannya dibedakan menjadi dua yaitu
sumber pembiayaan internal dan sumber pembiayaan eksternal. Contoh sumber
pembiayaan internal yaitu bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan
dan modal pemilik. Sedangkan pembiayaan eksternal contohnya penerbitan
saham, penerbitan obligasi, peminjaman bank.
c) Pola pertanggungjawaban
Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat
karena sumber dana yang digunakan berasal dari masyarakat. Sedangkan pada
sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham)
dan kreditor atas dana yang diberikan.
Pola pertanggungjawaban pada sektor publik dibedakan menjadi dua
yaitu secara vertikal dan horizontal. Pertanggungjawaban vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi
misalnya pertanggungjawaban pemerintah kepada parlemen. Sedangkan
pertanggungjawaban horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat
luas.
d) Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, hierarkis,
sedangkan pada sektor swasta lebih fleksibel. Beberapa faktor utama yang
membedakan struktur organisasi yang satu dengan lainnya yaitu fungsi, strategi,
dan tujuan organisasi.
e) Karakteristik anggaran dan stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, rencana anggaran pada sektor publik
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan
karena anggaran bukanlah rahasia negara. Sementara untuk anggaran pada sektor
swasta bersifat tertutup bagi publik karena merupakan rahasia perusahaan.
f) Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi
berbasis akrual sedangkan pada sektor publik menggunakan sistem akuntansi
berbasis kas

3. Sebutkan karakteristik utama organisasi publik


a) Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial, melainkan untuk
mencapai suatu misi atau tujuan tertentu
b) Dimiliki secara kolektif oleh publik
c) Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham
sehingga dapat diperjualbelikan
d) Keputusan-keputusan yang terkait dengan kebijakan maupun operasi sering
kali didasarkan pada konsensus.
4. Mengapa keberadaan organisasi sektor publik menjadi cukup penting bagi
masyarakat
Keberadaan organisasi Sektor Publik menjadi cukup penting bagi masyarakat
karena dalam karakteristiknya yang terbuka untuk umum atau masyarakat. Organisasi
sektor publik dibutuhkan untuk menjamin bahwa pelayanan publik seperti pendidikan,
kesehatan, transportasi, rekreasi, perlindungan hukum dapat disediakan untuk masyarakat
secara adil dan merata tanpa memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk
membayarnya.
Organisasi sektor publik juga diperlukan dalam rekayasa struktur sosial. Dalam
masyarakat yang kehidupannya digerakkan oleh ekonomi, hampir setiap transaksi
dilakukan melalui mekanisme pasar. Jika setiap aspek kehidupan didominasi oleh pasar,
maka dampak kesenjangan semakin lama semakin lebar. Hal tersebut disebabkan
mekanisme pasar tidak memungkinkan seorang individu di struktur sosial tertentu
berkesempatan pindah ke struktur sosial di atasnya tanpa kekuatan ekonomi. Dalam
konteks inilah, peran organisasi sektor publik diperlukan untuk menjadi jembatan
antarstruktur sosial yang dimaksud. Misalnya, seorang anak dari keluarga tidak mampu
memiliki kemampuan dan kecerdasan yang memadai. Namun, anak tersebut tidak akan
dapat bersekolah di perguruan tinggi berkualitas jika perguruan tinggi tersebut
menggunakan pola pikir pasar dalam pengelolaannya. Organisasi sektor publik memiliki
peranan penting karena organisasi ini dapat menyediakan pendidikan yang terjangkau
(tidak melalui mekanisme pasar) dengan tidak adanya motif keuntungan.

5. Organisasi sektor publik terbagi menjadi tiga bagian, sebutkan, jeaskan, dan
berikan contohnya
1) Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang berbentuk
instansi pemerintah berikut
a) Pemerintah pusat, termasuk didalamnya:
 kementrian seperti Departemen Dalam Negri, Departemen Sosial,
DepartemenKeuangan, dan lain-lain.
 lembaga dan badan negara seperti KPU, KPK, dan lain-lain.
b) Pemerintah daerah, termasuk didalamnya:
 Satuan kerja perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas
KesehatanDaerah, Kantor Catatan Sipil, dan lain-lain.
2) Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang
bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah. Contohnya:
a) perguruan tinggi BHMN,
b) rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah,
c) yayasan-yayasan milik pemerintah.
Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok ini
dikategorikandalam kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum
(BLU) dan BadanLayanan Umum Daerah (BLUD).

3) Organisasi Nirlaba Milik Swasta


Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publik
yangdimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.Contohnya:a)
a) yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dan lain-lain,
b) sekolah dan universitas swasta,
c) rumah sakit miliki swasta

DISKUSI

Bagi organisasi yang mencari laba, laba menjadikan pengukuran kinerja lebih mudah,
sedangkan ketiadaan pengukuran hasil yang tepat dalam organisasi sektor publik
menyebabkan pengukuran kinerja menjadi lebih sulit. Benarkah pernyataan ini!

Menurut pendapat saya pernyataan diatas benar. Pengukuran kinerja digunakan sebagai
dasar untuk melakukan penilaian kinerja, yaitu untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu
organisasi, program, atau kegiatan yang telah dilakukan oleh suatu organisasi. Pengukuran
kinerja sektor swasta memiliki tolak ukur yang jelas dalam pengukurannya yaitu mencari laba.
Pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan serta
sasaran yang telah ditentukan. Sehingga dengan adanya tujuan yang jelas dan terarah maka
organisasi lebih mudah dalam mengukur kinerja organisasinya.

Sedangkan dalam pengukuran kinerja organisasi sektor publik sulit di identifikasi secara
jelas. Salah satu sebabnya adalah karena tidak adanya sebuah teknik atau cara untuk
melakukannya. Namun, pengukuran organisasi sektor publik dapat dilihat dari pencapaian
kepuasan masyarakat atau dapat dilihat dari keberhasilan dalam manfaat dana sesuai dengan
efisiensi atau anggaran yang dianggarkan. Akan tetapi, dalam suatu organisasi memang tetap
harus memiliki tujuan agar organisasi tersebut dapat memperoleh keberhasilan. Tidak adanya
pengukuran kinerja dalam suatu organisasi sektor publik menyebabkan kinerja menjadi sulit
karena organisasi dapat terhambat dalam mencapai kesuksesannya.

Anda mungkin juga menyukai