Anda di halaman 1dari 15

PART 7

PENGATURAN KELEMBAGAAN DALAM MPP

NATTA SANJAYA
STIA BANTEN
MENGAPA HARUS DIBEDAKAN
 Alasan pertama, percampuran antara karakter publik dan bisnis
semakin sering terlihat pada organisasi modern saat ini.
 Banyak organisasi publik yang mengadopsi cara kerja orgnisasi bisnis,
sebaliknya banyak perusahaan besar yang menghasilkan barang publik melalui
CSR. Apa masalahnya?
 Alasan kedua, adanya keragaman di antara organisasi-organisasi
publik itu sendiri.
 Di pemerintah daerah, ada dinas, badan, kantor, BUMD, yang masing-masing
mempunyai karakter yang berbeda.
 Alasan ketiga, kepentingan untuk menggambarkan masa depan
organisasi publik.
 Apakah organisasi publik memang identik dg ciri-ciri birokratis , lamban,
inefisien. Bagaiman kemampuannya beradaptasi dengan perubahan?
PENGERTIAN ORGANISASI PUBLIK DAN BISNIS

 Organisasi bisnis adalah organisasi yg kegiatan pokoknya


adalah menghasilkan barang dan atau jasa (privat) untuk
memperoleh keuntungan.
 Barang privat barang yang dapat disediakan melaui sistem pasar,
yaitu melalui transaksi antara penjual dan pembeli.
 Organisasi publik adalah organisasi yg kegiatan pokoknya
adalah menghasilkan barang dan atau jasa (publik) untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Barang publik adalah barang yang tidak dapat disediakan melalui
transaksi antara penjual dan pembeli. Mengapa?
BARANG PUBLIK
 Mengapa sistem pasar, tidak dapat menyediakan barang publik?
 Karena manfaat dari suatu barang tidak hanya dirasakan secara
pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang lain.
 Contoh; jalan, jembatan dsb.
 Jadi sistem pasar gagal menyediakan barang dan jasa yang tidak
mempunyai sifat pengecualian.
 Yaitu pengecualian oleh orang yang memilki sesuatu barang
terhadap orang lain dalm menikmati barang tersebut, baik
karena Alasan eknis ataupun ekonomis.
BARANG PRIVAT/SWASTA
 Mengapa sistem pasar, dapat menyediakan barang privat?
 Barang swasta dapat disediakan melalui sistem pasar karena
barang tersebut mempunyai sifat pengecualian.
 Contoh; sepatu, HP, dsb.
 Bila ali membeli sepatu, ia dapat mengecualikan Badu untu
menikmati (memakai) sepatu tersebut.
 Barang swasta
 Biaya pengecualiannya rendah
 Dihasilkan oleh organisasi bisnis
 Dijual melalui pasar
 Dibiayai dari penjualan
Gamber 3.1. Contoh Tipe Produk Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis

Tipe Produk Organisasi Publik Organisasi Bisnis


Barang fisik Paspor, KTP, SIM, Jalan, Hanphone, TV
jembatan, pelabuhan
Jasa Pelayanan pajak, Salon
Event Perayaan HUT RI Siaran langsung
ISL
Tempat Taman Rekreasi Kota, Alun- Taman Safari, Jatim
alun, Stadion Park, waterboom
Sifat Barang publik atau barang Barang privat
privat
Tomkin dalam Kusdi (2009:42) organisasi dibedakan menjadi.
1. Swasta penuh
2. Perusahaan swasta dengan sebagian pemilikan saham oleh
pemerintah
3. Kerjasama joint venture swasta dan pemerintah
4. Sarana publik yang dioperasikan swasta contohnya di bidang
perkereta-apian
5. Perusahaan swasta yang diatur pemerintah, contohnya perusahaan
obat-obatan atau farmasi, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain.
6. Pekerjaan dengan sistem kontrak , misalnya pengadaan barang
untuk suatu badan pemerintah, atau penyediaan jasa-jasa tertentu.
7. Perusahaan publik monopoli atau tanpa kompetisi, misalnya
perusahaan listrik (PLN), perusahaan air minum, dan lain-lain.
8. Sarana milik publik atau masyarakat, seperti gedung olah raga,
gedung kesenian, museum, perpustakaan, sarana rekreasi umum,
dan lain sebagainya.
Perbedaan lingkungan organisasi publik dan bisnis
Lingkungan organisasi publik lebih kompleks dan
kontradiksi dibanding dengan organisasi bisnis.
Mengapa?
 Di lingkungan organisasi publik terdapat kelompok
pemangku kepentingan yang lebih luas dan beragam
Apa dampaknya?
 Organisasi harus menyesuaikan aspek-aspek internal
dengan kompleksitas lingkungan.
 Aspek internal tsb seperti; jenis aktivitas, strategi
pendanaan, pelaksanaan kegiatan.
Organisasi publik dalam melakukan sesuatu harus
mendapatkan ijin dari lingkungan otoritasi.
Dasar untuk membangun kapasitas dan kemampuan
operasionalnya adalah ijin penggunaan sumber
pendanaan dan wewenang dari lingkungan otoritasi.
Organisasi bisnis juga memiliki lingkungan otorisasi –
yang menentukan pendanaan dan batas wewenang –
tetapi tidak sekompleks orgsnisasi publik.
Proses penciptaan nilai dalam organisasi bisnis
didasarkan pada hukum penawaran dan permintaan
sedang dalam organisasi publik didasarkan pada ijin.
Mekanisme produksi di organisasi publik bisa
memproduksi sendiri kerjasama dg penyedia layanan
swasta.
Gambar 3.3: Model Pengelolaan Organisasi Publik

Permission
Authorizing Resource
Environment –privat
-publik
Resource
•Money
•Legal authority
Production
Operation Co-production
capabilities

Sumber: Alford dalam Kusdi, 2009:44


Gambar 3.2. Perbedaan Organisasi Publik dengan
Organisasi Bisnis
Faktor Organisasi publik Organisasi bisnis
Tujuan Memberikan pelayanan keuntungan, pertum-
kepada masyarakat buhan dan
kelangsungan hidup
Sifat Pelayanan Perlakuan yang sama bagi semua Didasarkan potensi atau
warga negara. tingkat daya beli pelanggan
Wilayah Sama dengan wilayah kekuasaan wilayah operasinya bisa
Kekuasaan negara sama, lebih kecil atau
lebih luas dari wilayah
kekuasaan negara.
Orientasi Politik Netral tidak memihak pada salah Memihak kepada kekuatan
satu kekuatan politik yg lebih menjamin kelancar
an usahanya.
Cara Kerja Lamban karena lebih menekan- Cepat karena lebih mene-
kan pada pendekatan legalitas. kankan pendekatan pragmatis
dalam persaingan
Lingkungan Lebih kompleks Lebih sederhana
Sebab-sebab Inefisiensi Organisasi Publik

1. Tidak ada kompetisi produsen: pelayanan yang diberikan


oleh badan-badan pemerintah umumnya adalah bersifat
monopoli.
2. Kontrol anggaran yang kurang ketat:
3. Ukuran-ukuran kinerja yang tidak jelas.
4. Sistem insentif yang lemah dan tidak dikaitkan secara
nyata dengan kinerja.
5. Tidak ada batasan jumlah pegawai administratif: gejala
pembengkakan administrasi (overadministration)
merupakan hal yang umum.
6. Kekurangan pemimpin yang dinamis:
Hubungan Sektor Publik dgn Sektor Privat
Sangat beralasan bila kalangan swasta berharap
reformasi di sektor pemerintahan dapat segera
terealisasi, karena selain mendukung efisiensi dan
efektivitas kegiatan bisnis, penguatan public
governance sangat penting artinya bagi upaya
perbaikan ekonomi.
Oleh sebab itu telah dirumuskan tentang peranan
negara dalam penegakan GCG (Good Corporate
Governance)
Peranan Negara dalam Penegakan GCG
1. Melakukan koordinasi secara efektif antar penyelenggara negara dalam
penyusunan peraturan dengan memprioritaskan kebijakan yang sesuai
dengan kepentingan dunia usaha dan masyarakat
2. Mengikutsertakan dunia usaha dan masyarakat dalam penyusunan
peraturan
3. Menciptakan sistem politik yang sehat dengan penyelenggara negara yang
memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi.
4. Melaksanakan peraturan dan penegakan hukum secara konsisten.
5. Mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
6. Mengatur kewenangan dan koordinasi antarinstansi untuk meningkatkan
pelayanan masyarakat dalam rangka mendukung terciptanya iklim usaha
yang sehat, efisien dan transparan
7. Memberlakukan peraturan untuk melindungi saksi dan pelapor
(whistleblower) yang memberikan informasi mengenai suatu kasus yang
terjadi pada perusahaan
8. Mengeluarkan peraturan untuk menunjang pelaksanaan GCG
9. Melaksanakan hak dan kewajiban yang sama dengan pemegang saham
lainnya dalam hal negara juga sebagai pemegang saham perusahaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai