Konsep, Komponen, Dan Pentingnya Organisasi
Konsep, Komponen, Dan Pentingnya Organisasi
Kelas F – Perpajakan / 34
3. Pentingnya Organisasi
a) Dalam beroganisasi, ketika kita berinteraksi atau bertukar pendapat satu sama
lain antar anggota, maka akan memberikan diri kita banyak pengetahuan baru
yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya.
b) Dengan mengatasi masalah yang ada dalam organisasi, maka mau tidak mau
pola pikir kita akan diasah dan dikembangkan sehingga bisa menemukan solusi
yang pas.
c) Dengan membiasakan diri mengikuti organisasi, maka secara tidak langsung
sedang melatih diri bagaimana menjadi pemimpin yang baik.
d) Mendapat kesempatan untuk memperbanyak relasi yang tidak terbatas pada
satu lingkup ruang saja, yang pastinya akan berguna kedepannya di dunia kerja.
e) Dapat melatih softskill, terutama public speaking.
Inti perbedaan organisasi publik dan bisnis bisa dilihat berdasarkan 4 faktor
berikut:
a) Sasaran/Tujuan: Organisasi publik ditujukan untuk memberikan pelayanan
secara umum kepada masyarakat tanpa membedakan status dan
kedudukannya. Sedangkan organisasi bisnis ditujukan untuk menyediakan
barang dan jasa dengan sistem profit/keuntungan.
b) Produk yang dihasilkan: Organisasi publik menghasilkan ‘‘public goods‘‘, yaitu
barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa
mungkin tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Biasanya
barang ini apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi
konsumsi orang lain akan barang tersebut, contohnya polisi untuk keamanan.
Sedangkan organisasi bisnis menghasilkan ‘‘private goods‘‘, barang dan jasa
yang dikonsumsi secara individu dan bersifat privat yang tersedia melalui
mekanisme pasar, contohnya adalah bodyguard untuk keamanan.
c) Sifat: Organisasi publik bersifat demokratis dan terbuka, dalam pengambilan
keputusan banyak stakeholder yang ikut serta, sehingga prosesnya lebih lambat
/ tidak bisa secepat organisasi bisnis. Sebagai contoh: saat gedung kampus
rusak, maka diperlukan proposal yang sudah disetujui oleh berbagai macam
pihak baru gedung tersebut boleh diperbaiki. Sedangkan organisasi bisnis
berpedoman pada hukum pasar, sehingga bisa mengambil dan/atau mengubah
keputusan secara cepat sesuai keinginan konsumen.
d) Ukuran kinerja/kebajikan: Kriteria bagi organisasi publik dalam setiap
kegiatannya adalah kesejahteraan sosial, dengan kata lain dituntut untuk
menyediakan sebaik-baiknya pelayanan yang dibutuhkan masyarakat, dan
kinerjanya diukur dengan kemampuannya dalam memproduksi dan
menyediakan pelayanan. Sedangkan organisasi publik diukur pada efisiensinya
dalam mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya
6. Pergeseran Paradigma
Apabila suatu organisasi tidak berjalan dengan baik , maka tujuan tersebut tidak
akan pernah bisa tercapai. Sebagai contoh, organisasi publik yang berfokus pada
pelayanan pembuatan KTP, tapi dalam praktiknya proses pembuatan KTP tersebut
lama sekali, maka orang yang memiliki kepentingan untuk membuat KTP akan
merasa tidak nyaman.
4. Apakah seseorang tetap bisa melatih softskill kepemimpinan-nya apabila tergabung
dalam suatu organisasi tanpa pernah menjabat sebagai ketua?
Dengan bergabung dalam suatu organisasi, maka kita sudah menjadi
pemimpin untuk suatu perkumpulan tertentu. Sebagai contoh, bergabung dalam
organisasi Himapajak di FIA, sekalipun kita menjadi staf muda, bukan pemimpin, kita
tetap bisa melatih softskill kepemimpinan yang kita punya karena secara tidak
langsung kita ikut menaungi seluruh mahasiswa perpajakan. Jadi, meskipun tidak
menjabat sebagai ketua, jiwa kepemimpinan kita akan tetap terasah.
5. Bagaimana kita mengetahui strategi yang kita jalankan tersebut efektif atau tidak?
Suatu strategi dapat dikatakan efektif dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan
yang dimiliki. Misal, tim pemasaran ingin menilai strategi pemasaran yang mereka
lakukan efektif atau tidak. Maka bisa dilihat dari tujuannya, apakah persentase
peningkatan penjualannya sudah mencapai angka 10% atau belum. Apabila sudah
mencapai tujuan maka strategi tersebut dapat dikatakan efektif. Namun tidak
menutup kemungkinan juga ada faktor eksternal, jadi sebenarnya strategi yang
dipunya oleh suatu organisasi sudah efektif, namun karena ada kondisi pandemi,
tujuan jadi tidak bisa tercapai.
c) Sistem : Tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal yang ada, namun juga
dapat berdasarkan faktor-faktor eksternal. Organisasi harus dapat
beradaptasi dengan lingkungannya.
e) Post Modern: Lingkungan organisasi berubah dengan sangat cepat, teori ini
lebih membahas mengenai organisasinya. Terdapat 4 asumsi yang
mendasari perubahan ini yakni tidak ada kebenaran universal, keragaman
yang merupakan dasar kehidupan manusia, permasalahan demokratisasi
yang bukan sekedar membahas pengambilan keputusan demokratis, dan
kemajuan dan pertumbuhan yang tidak melekat dalam masyarakat.
Catherine Tiffany T
Kelas F – Perpajakan / 34
Pada dasarnya memang teori klasik dan neo-klasik masih memiliki kesamaan
yaitu sama-sama membahas masalah internal organisasi. Perbedaannya terletak
pada klasik yang lebih melihat suatu organisasi sebagai mesin, sedangkan neo-
klasik membahas mengenai hubungan antarmanusia, sistem kerjasamanya seperti
apa.
2. Dalam teori post-modern dikatakan bahwa tidak ada kebenaran universal. Maksud
dari kebenaran universal itu seperti apa?
3. Apa penyebab berubahnya teori modern ke post-modern dan apakah teori organisasi
akan berubah lagi?
datang, dengan segala kemajuan dan perubahan yang ada, teori organisasi akan
ikut berubah menyesuaikan.
4. Lingkungan organisasi yang bersifat dinamis dan komplek itu seperti apa dan apa
dampak dari lingkungan yang dinamis dan komplek?