Anda di halaman 1dari 7

Catherine Tiffany T

Kelas F – Perpajakan / 34

RANGKUMAN MATERI PERTEMUAN KE-3 & 4


Materi Pertemuan 3 – Konsep, Komponen, dan Pentingnya Organisasi
Sesi Penyampaian Materi
1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu entitas sosial yang secara sadar terkoordinasi,
memiliki suatu batas yang relatif dapat diidentifikasi dan berfungsi secara relatif
kontinu untuk mencapai suatu tujuan/seperangkat tujuan bersama.
Entitas sosial berarti suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa orang yang
saling berinteraksi. Terkoordinasi berarti memiliki struktur yang jelas. Batas yang
dapat diidentifikasikan maksudnya ada pemisah antara anggota organisasi dan
bukan anggota organisasi, bisa berubah dan sifatnya bisa eksplisit (secara jelas) dan
implisit (samar-samar). Relatif kontinu untuk mencapai tujuan bersama disini berarti
organisasi merupakan sesuatu yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang relatif
panjang, bukan sementara.
2. Komponen Utama Organisasi

a) Struktur: menjelaskan pengaturan berbagai elemen organisasi agar berada


pada tempat dan fungsinya masing-masing, sehingga efektif untuk mecapai
tujuan-tujuan organisasi. Mendefinisikan bagaimana tugas-tugas dialokasikan,
siapa melapor kepada siapa, serta mekanisme – mekanisme koordinasi formal
dan pola-pola interaksi yang menyertainya.
b) Strategi: penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat
mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana
aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai
berbagai sasaran tersebut. Di akhir akan dilakukan penilaian apakah strategi
yang dijalankan sudah efektif (tujuannya tercapai atau tidak).
c) Teknologi: sarana atau perangkat yang diperlukan organisasi dalam
menjalankan aktivitasnya. Dibedakan menjadi 3, yaitu benda/objek fisik yang
meliputi bahan, peralatan, dan sarana, kemudian aktivitas yang digunakan
sebagai metode produksi, dan yang terakhir pengetahuan untuk
mengembangkan dan mengoperasikan peralatan sarana
d) Manusia: komponen yang terpenting dari organisasi oleh karena manusia yang
menjadi pelaku organisasi, sehingga harus senantiasa dikembangkan, diberikan
pelatihan dan juga motivasi.

3. Pentingnya Organisasi

a) Dalam beroganisasi, ketika kita berinteraksi atau bertukar pendapat satu sama
lain antar anggota, maka akan memberikan diri kita banyak pengetahuan baru
yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya.
b) Dengan mengatasi masalah yang ada dalam organisasi, maka mau tidak mau
pola pikir kita akan diasah dan dikembangkan sehingga bisa menemukan solusi
yang pas.
c) Dengan membiasakan diri mengikuti organisasi, maka secara tidak langsung
sedang melatih diri bagaimana menjadi pemimpin yang baik.
d) Mendapat kesempatan untuk memperbanyak relasi yang tidak terbatas pada
satu lingkup ruang saja, yang pastinya akan berguna kedepannya di dunia kerja.
e) Dapat melatih softskill, terutama public speaking.

4. Perbedaan Organisasi Publik dan Bisnis


Catherine Tiffany T
Kelas F – Perpajakan / 34

Inti perbedaan organisasi publik dan bisnis bisa dilihat berdasarkan 4 faktor
berikut:
a) Sasaran/Tujuan: Organisasi publik ditujukan untuk memberikan pelayanan
secara umum kepada masyarakat tanpa membedakan status dan
kedudukannya. Sedangkan organisasi bisnis ditujukan untuk menyediakan
barang dan jasa dengan sistem profit/keuntungan.
b) Produk yang dihasilkan: Organisasi publik menghasilkan ‘‘public goods‘‘, yaitu
barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa
mungkin tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Biasanya
barang ini apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi
konsumsi orang lain akan barang tersebut, contohnya polisi untuk keamanan.
Sedangkan organisasi bisnis menghasilkan ‘‘private goods‘‘, barang dan jasa
yang dikonsumsi secara individu dan bersifat privat yang tersedia melalui
mekanisme pasar, contohnya adalah bodyguard untuk keamanan.
c) Sifat: Organisasi publik bersifat demokratis dan terbuka, dalam pengambilan
keputusan banyak stakeholder yang ikut serta, sehingga prosesnya lebih lambat
/ tidak bisa secepat organisasi bisnis. Sebagai contoh: saat gedung kampus
rusak, maka diperlukan proposal yang sudah disetujui oleh berbagai macam
pihak baru gedung tersebut boleh diperbaiki. Sedangkan organisasi bisnis
berpedoman pada hukum pasar, sehingga bisa mengambil dan/atau mengubah
keputusan secara cepat sesuai keinginan konsumen.
d) Ukuran kinerja/kebajikan: Kriteria bagi organisasi publik dalam setiap
kegiatannya adalah kesejahteraan sosial, dengan kata lain dituntut untuk
menyediakan sebaik-baiknya pelayanan yang dibutuhkan masyarakat, dan
kinerjanya diukur dengan kemampuannya dalam memproduksi dan
menyediakan pelayanan. Sedangkan organisasi publik diukur pada efisiensinya
dalam mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya

Organisasi Publik Organisasi Bisnis

Tujuan Pelayanan Laba

Produk Public Goods Private Goods

Proses Pengambilan Keputusan Birokratis Strategi Bisnis

Ukuran Kinerja Social Welfare Efisiensi

5. Penyebab Inefisiensi Organisasi Publik

a) Tidak ada kompetisi produsen, menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak


berkembang. Contoh: dahulu kala TVRI merupakan satu-satunya TV yang
beroperasi, sekarang sudah ada pengembangan menjadi TVRI Sport, World,
dsb.
b) Kontrol anggaran yang kurang ketat, berbeda dengan organisasi bisnis yang
pasti lebih ketat dalam mengontrol anggaran karena tujuannya adalah
keuntungan.
c) Ukuran kinerja yang kurang jelas, pengukuran kualitatif > kuantitatif. Sehingga
lebih bersifat relatif, contoh: banyak sedikit
d) Sistem intensif yang terlalu lemah, tidak seperti organisasi bisnis yang
mempunyai target yang jelas. Contoh: kerja rajin atau malas, tetap mendapat
gaji yang sama
Catherine Tiffany T
Kelas F – Perpajakan / 34

e) Pembengkakkan jumlah pegawai administratif, karena tidak memikirkan biaya


gaji pegawai seperti organisasi bisnis, maka lebih sedikit pertimbangan untuk
memperkejakan pegawai.
f) Kekurangan pemimpin yang dinamis

6. Pergeseran Paradigma

Mengingat inefisiensi daripada organisasi publik tersebut, maka


muncullah manajemen publik baru atau new public service yang berasaskan
keadilan dan kesetaraan (ability to pay). Namun dalam praktiknya kita tidak bisa
mengadopsi sepenuhnya nilai-nilai organisasi bisnis ke dalam publik dan
menghilangkan nilai organisasi publik, seperti produk dan jasa yang wajib tersedia
tanpa diskriminasi.
Sebagai contoh, Badan Usaha Milik Negara yang terbagi menjadi dua yaitu :
a) Persero (PT), dibagi menjadi swasta yang murni mencari keuntungan dan publik
yang berorientasi pada public service obligation (pelayanan), dalam hal ini
mereka dibayar oleh pemerintah. Contohnya adalah PT PLN, PT KAI, PT
Pertamina, pembedanya dengan organisasi bisnis adalah terdapat PSO
(pelayanan).
b) Perum, memberi pelayanan sekaligus mencari keuntungan untuk operasi.
Contohnya adala asuransi, yang sebelumnya PT Askes berubah menjadi BPJS,
karena adanya keinginan dari pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan jaminan kesehatan yang terjangkau, dan memberikan manfaat
serta tidak memberatkan masyarakat terutama dari segi finansial.
Sesi Tanya Jawab
1. Bagaimana jika didalam suatu organisasi ada seseorang yang tidak kompeten? Dan
apakah ada solusinya?
Ada berbagai macam penyebab seseorang tidak kompeten. Sebagai contoh,
adanya kecurangan-kecurangan dalam proses perekrutan pegawai baru bisa
menjadi penyebab adanya seseorang yang tidak kompeten, karena tidak sesuai
dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Selain
itu, lingkungan yang berubah, seperti perusahaan mengadakan perubahan sistem
yang meningkatkan standar kompetnsi, maka bisa juga terdapat seseorang yang
menjadi tidak kompeten. Jadi perlu dianalisis terlebih dahulu apa penyebab
seseorang tersebut tidak kompeten, baru bisa mengambil tindakan. Solusi yang bisa
ditawarkan adalah memberikan pelatihan-pelatihan atau seminar yang bisa
menambah kompetensi seseorang tersebut sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2. Mengapa SDM itu penting untuk dikembangkan?
Sumber Daya Manusia penting untuk dikembangkan agar bisa sesuai dengan
kompetensi kebutuhan organisasi sekarang. Dan dalam proses pengembangan
tersebut, harus dimotivasi agar dapat bekerja dengan lebih baik lagi, contohnya bisa
dengan memberikan reward saat mencapai target atau memberikan punishment saat
melanggar sesuatu.
3. Apakah organisasi itu penting dan apa dampak dari organisasi yang tidak terjalankan
dengan baik?
Setiap organisasi pasti memiliki visi dan misi yang akan dijalankan selama
beberapa periode tertentu untuk mencapai tujuan dan kepentingan banyak orang.
Catherine Tiffany T
Kelas F – Perpajakan / 34

Apabila suatu organisasi tidak berjalan dengan baik , maka tujuan tersebut tidak
akan pernah bisa tercapai. Sebagai contoh, organisasi publik yang berfokus pada
pelayanan pembuatan KTP, tapi dalam praktiknya proses pembuatan KTP tersebut
lama sekali, maka orang yang memiliki kepentingan untuk membuat KTP akan
merasa tidak nyaman.
4. Apakah seseorang tetap bisa melatih softskill kepemimpinan-nya apabila tergabung
dalam suatu organisasi tanpa pernah menjabat sebagai ketua?
Dengan bergabung dalam suatu organisasi, maka kita sudah menjadi
pemimpin untuk suatu perkumpulan tertentu. Sebagai contoh, bergabung dalam
organisasi Himapajak di FIA, sekalipun kita menjadi staf muda, bukan pemimpin, kita
tetap bisa melatih softskill kepemimpinan yang kita punya karena secara tidak
langsung kita ikut menaungi seluruh mahasiswa perpajakan. Jadi, meskipun tidak
menjabat sebagai ketua, jiwa kepemimpinan kita akan tetap terasah.
5. Bagaimana kita mengetahui strategi yang kita jalankan tersebut efektif atau tidak?

Suatu strategi dapat dikatakan efektif dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan
yang dimiliki. Misal, tim pemasaran ingin menilai strategi pemasaran yang mereka
lakukan efektif atau tidak. Maka bisa dilihat dari tujuannya, apakah persentase
peningkatan penjualannya sudah mencapai angka 10% atau belum. Apabila sudah
mencapai tujuan maka strategi tersebut dapat dikatakan efektif. Namun tidak
menutup kemungkinan juga ada faktor eksternal, jadi sebenarnya strategi yang
dipunya oleh suatu organisasi sudah efektif, namun karena ada kondisi pandemi,
tujuan jadi tidak bisa tercapai.

6. Bagaimana social enterprise yang sedang terjadi di era sekarang?

Social enterprise secara sederhana dapat diartikan sebagai ide bisnis yang


profit-oriented sekaligus social-oriented. Fokus dari bisnis model ini adalah
memaksimalkan keuntungan sekaligus menyelesaikan masalah sosial dan
lingkungan. Karena di era sekarang semuanya memerlukan uang agar dapat
beroperasi. Pengukuran nilai kesuksesan disini dapat menggunakan prinsip Triple
Bottom line – People, Planet & Profit, yaitu konsep pengukuran kinerja suatu usaha
secara “holistik” dengan memperhatikan ukuran kinerja ekonomis berupa perolehan
profit, ukuran kepedulian sosial, dan pelestarian lingkungan. Atau dalam cakupan
yang lebih dekat dengan kita dikenal Triple Helix, konsep kolaborasi kerjasama
sinergitas Pemerintah, Universitas dan Industri yang bersinergi dimana Pemerintah
sebagai pembuat kebijakan, Universitas sebagai pusat pengembangan penelitian,
dan industri sebagai penyedia kebutuhan layanan masyarakat untuk mencapai
tujuan bersama. Namun, pada dasarnya ketiga hal diatas harus berjalan secara
seimbang.
Salah satu contoh social enterprise adalah BUMDes atau Badan Usaha Milik
Desa, suatu badan hukum yang didirikan oleh desa secara Bersama-sama guna
mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas,
menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk
kesejahteraan masyarakat Desa.
Selain BUMDes, contoh lainnya lagi adalah bank sampah, yang memakai
konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya
perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang
menabung disebut juga sebagai nasabah yang memiliki buku tabungan dan dapat
meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang
dipinjam.
Catherine Tiffany T
Kelas F – Perpajakan / 34

Semua kegiatan diatas dapat dikatakan untuk mengatasi masalah kemiskinan


yang ada dan harus diatasi bersama oleh seluruh lapisan masyarakat, karena
adanya konflik sosial yang berkepanjangan. Namun dalam praktiknya, terdapat
ketegangan-ketegangan seperti permodalan/pendanaan yang masuk (pasar
modal/hibah), kebijakan pemerintah (birokrasi yang terlalu rumit), kapasitas
kewirausahaan (pelatihan, KKN, penyuluhan). Solusi lain untuk memberantas
kemiskinan yaitu penciptaan lapangan pekerjaan (UMKM) dan menerapkan konsep
inovasi frugal, menciptakan produk inovasi yang lebih murah dengan target
konsumen masyarakat lapisan bawah. Salah satu contoh dari inovasi frugal ini
adalah terciptanya kulkas tanah liat yang bisa berfungsi seperti kulkas pada
umumnya dengan suhu kedinginan 5-8 derajat celcius, namun harganya jauh lebih
terjangkau.

Materi Pertemuan 4 –Sejarah Pemikiran Teori Organisasi


Sesi Penyampaian Materi
1. Perkembangan sejarah teori organisasi

Klasik – Neo Klasik – Sistem – Modern/kontingensi – Post Modern


a) Teori Klasik : Teori yang berkembang pada akhir abad ke-18 (revolusi
industri), lebih berfokus pada struktur dan hierarki yang ada. Melihat suatu
organisasi ibarat mesin yang akan bekerja dengan baik apabila setiap bagian
daripada mesin tersebut berfungsi dengan baik pula. Dapat divisualisasikan
menjadi kumpulan orang dalam suatu organisasi yang dimana tiap-tiap
bagian organisasi tersebut memiliki spesialisasi dalam tugas masing-masing
(adanya pembagian tugas)

b) Teori Neo-Klasik : Memiliki kesamaan dengan teori klasik yang membahas


masalah internal organisasi, perbedaannya hanya di teori neo-klasik ini lebih
berfokus pada faktor hubungan antar manusia atau sering dikenal dengan
teori hubungan manusiawi, dimana organisasi merupakan sistem kerjasama.
Serta membahas pentingnya aspek psikologis sebagai individu atau
kelompok kerja (contoh : bersikap malas-malasan)

c) Sistem : Tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal yang ada, namun juga
dapat berdasarkan faktor-faktor eksternal. Organisasi harus dapat
beradaptasi dengan lingkungannya.

d) Modern/Kontingensi: Dikenal sebagai Age of Reason, karena dipenuhi


dengan harapan kemajuan manusia. Suatu organisasi tidak bisa dibilang
universal, dalam penerapannya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang ada. Contoh: struktur organisasi kecil dan struktur organisasi besar pasti
berbeda, dalam organisasi kecil yang beranggotakan 2 pengurus tidak
diperlukan adanya kompleksitas seperti ketua biro dan sebagainya. Namun
berbeda apabila itu untuk organisasi besar yang beranggotakan lebih dari 10
orang.

e) Post Modern: Lingkungan organisasi berubah dengan sangat cepat, teori ini
lebih membahas mengenai organisasinya. Terdapat 4 asumsi yang
mendasari perubahan ini yakni tidak ada kebenaran universal, keragaman
yang merupakan dasar kehidupan manusia, permasalahan demokratisasi
yang bukan sekedar membahas pengambilan keputusan demokratis, dan
kemajuan dan pertumbuhan yang tidak melekat dalam masyarakat.
Catherine Tiffany T
Kelas F – Perpajakan / 34

2. Sejarah Lingkungan Organisasi


Lingkungan Organisasi adalah lingkungan eksternal dan internal yang
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap suatu
organisasi. Dan tidak bersifat statis, melainkan dinamis dan kompleks (Stoner dan
Freeman, 1996)
3. Sejarah Lingkungan Internal & Eksternal

Lingkungan internal mencakup seluruh kekuatan dan kelemahan yang bisa


dikendalikan di dalam sebuah organisasi itu sendiri. Pengendalian tersebut dengan
melibatkan berbagai tingkat level yang dapat membantu organisasi untuk mengukur
target strategi, dengan cara memaksimalkan kekuatan dan meminimalisir kelemahan
internal. Dimana dalam menjalankannya diperlukan koordinasi yang efektif antar
tingkat level.
Sedangkan, lingkungan eksternal adalah hal-hal yang merujuk pada faktor
dan kekuatan yang terletak di luar organisasi, namun tetap mempengaruhi kinerja
organisasi, meliputi beberapa komponen : politik/hukum, demografi, ekonomi, sosial
budaya, teknologi, dan global.

Sesi Tanya Jawab


1. Dikatakan bahwa Teori Neo-klasik merupakan penyempurnaan dari teori klasik,
namun secara tujuan masih tergolong sama, apa contoh penyempurnaan tersebut?

Pada dasarnya memang teori klasik dan neo-klasik masih memiliki kesamaan
yaitu sama-sama membahas masalah internal organisasi. Perbedaannya terletak
pada klasik yang lebih melihat suatu organisasi sebagai mesin, sedangkan neo-
klasik membahas mengenai hubungan antarmanusia, sistem kerjasamanya seperti
apa.

2. Dalam teori post-modern dikatakan bahwa tidak ada kebenaran universal. Maksud
dari kebenaran universal itu seperti apa?

Maksud dari kebenaran universal adalah kebenaran yang tidak menutup


pandangan sosial seseorang atau kebenaran yang tidak hanya benar menurut
pribadi, kelompok atau golongannya saja, tetapi kebenaran yang dapat diterima atau
diakui oleh khalayak umum.

3. Apa penyebab berubahnya teori modern ke post-modern dan apakah teori organisasi
akan berubah lagi?

Penyebab teori modern berubah ke post-modern antara lain adalah


dikarenakan banyaknya asumsi dari teori modern yang tidak berlaku atau harus
relatif melihat konteks yang ada, sehingga post-modern menganggap teori modern
gagal. Jadi kesimpulan dari teori modern patut dipertanyakan kembali karena tidak
terdapat kebenaran yang mutlak didalamnya.
Teori organisasi bisa saja berubah lagi, karena organisasi bisa bertahan
hidup apabila mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Apabila tidak bisa
mengikuti perubahan atau kemajuan lingkungan, maka akan tersingkirkan atau
keluar dari persaingan. Maka dari itu tidak menutup kemungkinan di masa yang akan
Catherine Tiffany T
Kelas F – Perpajakan / 34

datang, dengan segala kemajuan dan perubahan yang ada, teori organisasi akan
ikut berubah menyesuaikan.

4. Lingkungan organisasi yang bersifat dinamis dan komplek itu seperti apa dan apa
dampak dari lingkungan yang dinamis dan komplek?

Lingkungan organisasi yang bersifat dinamis maksudnya adalah terus aktif


bergerak atau berubah, sedangkan kompleks berarti mengakibatkan berubahnya
faktor lain atau dapat mempengaruhi faktor-faktor lainnya. Dalam hal ini terdapat
inovasi dan persaingan yang ketat. Sebagai contoh, di era globalisasi sekarang,
perkembangan teknologi sangatlah cepat, hal ini tertuang pula pada perkembangan
handphone yang digunakan sebagai alat komunikasi. Dahulu kala, handphone hanya
bisa digunakan untuk menelepon atau bertukar pesan, namun sekarang fungsi
handphone sudah terupgrade menjadi ada kamera dan berbagai macam aplikasi
lainnya. Dari hal tersebut, selera konsumen seiring berjalannya dan berubahnya
zaman berdasarkan jangka waktu tertentu juga ikut berubah.

5. Apakah organisasi kecil juga terdampak oleh globalisasi ekonomi?


Tentu saja, contohnya adalah UMKM-UMKM yang kini bisa beroperasi secara
global dengan adanya marketplace yang menjangkau, sehingga pasar konsumen
dan cakupan wilayahnya pun bisa lebih luas. Namun perlu diingat bahwa
persaingannya menjadi jauh lebih ketat. Jadi, globalisasi bisa mempengaruhi dan
juga memberikan efek, contohnya programer Indonesia yang digunakan atau bekerja
untuk negara luar.

Anda mungkin juga menyukai