Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganter Manajemen


PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

Kelompok 4 :
- Ninin Ponika (181410196)
- Dava Raihan Alfadi (181410192)

- Mia Oktavia (181410169)

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA
HASANUDIN BANTEN
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidak terbatasan kebutuhan
manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah
menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. Hal ini didukung pula dengan
karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup
wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup
di muka bumi, sekelompok manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang
relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Organisasi merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk
dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami
organisasi secara baik, maka pemakalah akan membahas masalah-masalah yang
berhubungan dengan hakikat organisasi dan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

B. Rumusan Masalah
Agar masalah atau pembahasan kita tidak melenceng dan lari dari sub judul
ada baiknya pemakalah akan merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah:
Apa itu Misi dan Tujuan Organisasi?

1. Apa itu penetapan tujuan organisasi?


2. Apa saja misi dan tujuan organisasi?
3. Apa saja Fungsi tujuan organisasi?
4. Apa saja Tipe-tipe tujuan?
5. Apa saja proses penetapan tujuan?
6. Apa itu MBO?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah ; agar mahasiswa mampu dan mengerti
serta dapat menjelaskan penetapan tujuan organisasi, misi dan tujuan organisasi,
fungsi tujuan organisasi, tipe-tipe tujuan serta proses penetapan tujuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Misi dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan terlebih dulu harus
menetapkan misi atau maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan
umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi suatu organisasi adalah
maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operas
dalam hal produ dan pasar. Misi merupakan perwujudan dasar filsafat para
pembuat keputusan strategi perusahaan, mencerminkan konsep diri
perusahaan, serta menunjukan bidang-bidang produk atau jasa pokok dan
kebutuhan-kebutuhan langganan utama yang akan dipuaskan perusahaan.
Secara singkat, misi menggambarkan bidang-bidang produk, pasar dan
teknologi yang ditentukan perusahaan, dimana hal ini mencerminkan nilai-
nilai dan berbagai prioritas dari pembuat keputusan strategik. Misi
organisasi juga menunjukan fungsi yang hendak dijaolankannya dalam
system social atau ekonomi tertentu.
Edzoini mendefinisikan tujuan organisasi sebagai bukti “suatu
pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud
untuk merealisasikan” dan sebagai “ pernyataan tentang keadaan dieaktu
yang akan dating dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba utnuk
menimbulkannya. Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan
atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai
diwaktu yang akan dating melalui kegiatan-kegiatan organisasi. Jadi, duqa
unsur penting tujuan adalah :
1. Hasil-hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatangkan dengan mana.
2. Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.
Tujuan tujuan ini dapat berupa tujuan umum atau khusus, tujuan akhir,
ataupun tujuan antara.
Tujuan umum atau sering disebut tujuan strategic secara operasional
tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-
tujuan khusu yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang management,
sehingga membentuk suatu hirarqi tujuan. Tujuam-tujuan khusus, meskipun
secaran fungsional berdiri sendiri, secara operasional terangkai dalam suatu
jaringan kegiatan yang memiliki arah sama yaitu memberikan pedoman
pencapaian tujuan organisasi.
Penetapan tujuan-tujuan strategik organisasi merupakan tahap paling
krisits dalam proses peremcanaan strategik. Tujuan-tujuan strategic yang
dipilih akan menentukan kegiatan-kegiatan dan mengikat sumberdaya-
sumberdaya organisasi untuk jangka waktu yang panjang. Karena alas an ini,
tujuan-tujuan strategik sering ditetapkan oleh para manager puncak atau
tingkatan atas, biasanya setelah mempertimbangkan sejumlah altenatif
tujuan.

Ada banyak tipe tujuan yang dapat dipilih, seperti tingkat


pertumbuhan atau volume penjualan, pengembangan produk atau jasa baru,
atau bahkan tujuan yang lebih abstrak, missal menjadi lebih aktif dalam
masyarakat dan sebagainya. Tipe-tipe tujuan strategik yang dipilih akan
tergantung pada sejumlah factor : misi, dasar organisasi, nila-nilai yang
dipegang manager, kekuatan dan kelemahan organisasi, data kesempatan
dan ancaman lingkungan organisasi,

B. BERBAGAI FUNGSI TUJUAN ORGANISASI


Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa
fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi
tujuan antara lain sbb.
1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang
akan datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai
apa yang harus atau tidak dilakukan.
2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan – kegiatannya. Akan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber
daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
3. Standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian
pelaksanaan kegiatan (prestasi organisasi).
4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur
organisasi saling berinteraksi dalam kegiatan – kegiatan untuk mencapai
tujuan.
C. TIPE-TIPE
Suatu kepentingan dalam perilaku pencapaian tujuan organisasi dapat
ditelusur pada berbagai penulisan teori manajemen. Dalam banyak literatur
hal tersebut tercermin pada maksud untuk mebuat klasifikasi tujuan yang
mencari organisasi. Barang kali klasifikasi yang paling luas diterapkan dan
diterima adalah klasifikasi dari perrow. Diarahkan bagi organisasipada
umumnya, klasifikasinya membedakan diantara 5 tipe tujuan menurut
“sudut pandang mereka yang berkepentingan”, yaitu masyarakat, langganan,
investor, eksekutif puncak atau lainnya. Kelima tipe tujuan tersebut dapat
diperinci sebagai berikut :
1. Tujuan kemasyarakatann (societalgoals) keterangan : masyarakat
pada umumnya. Sebagai contoh : produksi barang dan jasa,
mempertahankan pesanan, mengembanghkan dan memelihara nilai-
nilai budaya, dan sebagainya. Katagorei ini berkenaan dengan kelas-
kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat
2. Tujuan keluaran (output goals). Keterangan : public dalam
hubunganya dengan organisasi. Katagori ini berkenaan dengan jenis-
jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh
: barang-barang konsumen, jasa-jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya.
3. Tujuann system (system goals). Keterangan : pernyataan atau carav
pelaksanaan fungsi organisasi, tidak tergantung pada barang atau jasa
yang diproduksi atau tujuan yang diambil. Contoh : penekanan pada
pertumbuhan, stabilitas, laba atau cara-cara pelaksanaan fungsi,
seperti menjadi ketat atau longgar dikendalikan dan disusun.
4. Tujuan produk (product goals), atau lebih tepat tujuan karakteristik
produk. Keterangan : berbagai karakteristik barang-barang atau jasa-
jasa yang diproduksi. Contoh : penekanan pada kualitas atau
kuantitas, gaya, ketersediaan, keunikan, keanekaragaman atau
pembaharuan produk.
5. Tujuan turunan (derived goals), keterangan : tujuan digunakan
organisasi untuk meletakan kekuasaannya dalam pencapaian tujuan-
tujuan lain. Contoh : maksud politik, pelayanan masyarakat,
pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan
lokasi pabrik yang mempengaruhi keadaan ekonomi dan masa depan
masyarakat tertentu dan sebagainya.

Disamping menekankan bahwa organisasi mempunyai berbagai tujuan


ganda yang sering bersaingan (mempunyai nilai trade off) dan bahkan
kadangh-kadang bertentangan (berkorelasi negatif) Parrow juga
mengemukakan bahwa tujuan-tujuan suatu organisasi adalah tidak saling
terpisah. Ini berarti, apa yang dipandang oleh suatu kelompok sebagai tujuan
keluaran, dapat dipandang sebagai tujuan produk oleh kelompok lain bagi
banyak orang, penigkatan jumlah para anggota kelompok wanita dan
minoritas dalam posisi-posisi administratif jenjang atas adalah tujuan
kemasyarakatan, tetapi bagi pihak lain lebih cenderung sebagai tujuan
system atau suatu tujuan turunan.
D. PROSES PENETAPAN TUJUAN
Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. Beberapa unsur dasar yang
melatarbelakangi penetapan tujuan suartu organisasi untuk mencioptakan
nilai-nilai tersebut adalah :
1. Bahwa barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat
memberikan berbagai manfaat paling sedikit sama dengan harganya.
2. Bahwa barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
3. Bahwa teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan
menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing.
4. Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh sumberdayanya,
organisasi dapat beroperasi dengan lebih baik dari sekedar menjaga
kelangsungan hidup (survive), yaitu untuk pertumbuhan atau (growth)
dan dapat menghasilkan laba (provitable).
5. Bahwa pelayanan manajemen akan memberikan public image yang
menguntungkan, sehuingga mereka bersedia menanamkam modalnya
dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi.
6. Bahwa perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat
dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang
saham organisasi.
1. Bidang-bidang Tujuan
Tiga tujuan ekonomis memberikan arah strategic bagi hamper setiap
organisasi perusahaan, yang dinyatakan secara eksplisit atau tidak,
mencerminkan tujuan perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidupnya
melalui pertumbuhan dan profitabilitas. Ini tercermin dari rumusan berbagai
tujuan yang dapat dijumpai dalam praktek, seperti “efisiensi
organisasi”,”produktivitas tinggi”,”maksimasi laba”dan”pertumbuhan
organisasi”,serta “kesejahteraan karyawan kesejahteraan social. Disamping
itu, manajer perlu menyeimbangkan tujuan optimasi laba jangka panjang
bagi para pemegang saham dan sekaligus pemenuhan kebutuhan pelayanan
masyarakat.
Petter Dricker selama bekerja sebagai konsultan untuk GE,
mengidentifikasikan secara terperinci 8 bidang pokok dimana perusahaan
harus menetapkan tujuan. Bidang-bidang itu ialah sebagai berikut :
1. Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian
pasar yang akan “direbut”. Bagian pasar yang paling baik dapat
ditentukan melalui analisis
a. Langganan dan produk atau jasa
b. Segmen pasar (kelompok yang memberi produk atau jasa)
c. Saluran distribusi
2. Produktifitas. Produktifitasn atau efesiensi adalah rasio antara masukan
dengan keluaran organisasi. Masukan-masukan apa (tenaga kerja,
peralatan, keuangan) yang diperlukan untuk memproduksi keluaran.
3. Sumber daya fisik dan keuangan. Bagaimana sumber daya-sumber daya
fisik dan keuangan organisasi akan dikembangkan digunakan ? tujuan
harus ditetapkan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta
menyediakan bahan baku.
4. Provitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan
lain menyangkut
a. Penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan untuk inovasi.
b. Kekuatan keuangan untuk mengganti mesin dan peralatan.
c. Pengupahan yang dibutuhkan untuk menarik personalia.
5. Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan
inovatif. Walaupun sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, tetapi
juga mempunyai kemungkinan hasil yang tinggi.
6. Prestasi dan pengembangan manajer. Kelangsungan hidup banyak
organisasi tergantung pada kekuatan manajemen yang inovatif.
Organisasi perlu menetapkan tujuan sehubungan dengan kualitas
pelaksanaan manajemen dan untuk menjamin pengembangan para
manajer disemua tingkatan
7. Prestasi dan sikap karyawan. Karyawan kooperatif melaksanakan
sebagian besar pekerjaan normal dan rutin disetiap organisasi.
8. Tanggung jawab social dan public. Tujuam-tujuan ini ditetapkan untuk
“menangani” boikot publik, kegiatan-kegiatan pemerintah, kelompok-
kelompok berkepentingan dan sebagainya.

2. Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan


Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang
“berganda” untuk memenuhi permintaan “trade off” dari berbagai pihak
berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya tujuan-
tujuan organisasi sering menimbulkan konflik antara piyhak-pihak
tersebut. Dalam proses penetapatan tujuan, manajemen harusn
menentukan keseimbangan atau campuran optimum tujuan-tujuan, dan
memadukan berbagai kepentingan sumber-sumber atau pihak-pihak yang
terlibat dalam organisasi. Tujuan organisasi terbatas pada pemenuhan
kepentingan manajemen saja, tetapi juga kepentingan pemegang saham
yang menginginkan kenaikan dividen atau harga saham dipasar modal,
para konsumen ingin memperoleh produk atau jasa dengan kualitas lebih
baik, pada harga wajar, para karyawan ingin mendapatkan balas jasa
yang sesuai, para penyedia ingin memperoleh kepastian pesanan dan
pembayaran, dan masyarakat mengharapkan akan memperoleh berbagai
manfaat untuk menqaikan standar hidup mereka. Ini memerlukan
penyeimbangan keinginan, kebutuhan dan persyaratan dan kelompok
yang berbeda

3. Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan
yang terlibat dalam operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan
hasil usaha perpadun untuk memuaskan semua pihak, atau himpunan
berbagai tujuan individu dan organisasi. Menurut konsepsi ini, tujuan
ditentukan oleh proses “tawar menawar” (bargaining) terus menerus
diantara berbagai kualisi, yang semuanya bermaksud untuk menjamin
bahwa kepentingan-kepentingan mereka disajikan dalam rumusan tujuan
organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif, menejer perlu memperhatikan
beberapa ketentuan sebagai berikut :
1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu
yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.
2. Menejer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya
bertanggung jawab untuk menurun kan tujuan-tujuan pada
tingkatan-tingkatan lebih rendah.
3. Tujuan harus realistic, diselaraskan dengan lingkungan internal dan
eksternal, baik sekarang ataupun diwaktu yang akan datang.
4. Tujuan harus jelas, beralasan atau bersifat menentang para anggota
organisasi.
5. Tujuan-tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar
mudah dipahami dan diingat oleh para pelaksana.
6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan
umum.
7. Menejemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah
ditetapkan, dan bila perlu mengubah dan memperbaikinya sesuai
perkmbangan lingkungan.
E. MANAGEMENT BY OBJECTIVE (MBO)
Management By Objective atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh petter
druckers dalam bukunya the practice of management pada tahun 1954. Prosesnya
juga berjalan dengan nama-nama lain, termasuk manajemen “berdasarkan
sasaran”,”manajemen berdasarkan hasil” atau “manajemen by result”, “goals
manajemen”, “world planning and review”, “goals and controls”, “join target
setting”. Walaupun menggunakan nama-nama berbeda prosesnya adalah sama.
MBo telah berkembang sangat terkenal, terutama dalam organisasi-organisasi
besar. Pada hakikatnya MBO menekankan pentingnya perananan tujuan dalam
perencanaan efektif.
MBO berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal, atau semi
formal, yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian
kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan
dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif
melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi dengan
pengembangan hubungan antara fungsi perencanaan dan pengawasan, MBO
membantu menghilangkan atau mengatasi berbagai hambatan perencanaan.
Bidang pokok tujuan adalah : Posisi Pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber Daya
Fisik Serta Keuangan.
MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO
(unsur evektifitas MBO) , yaitu :

1. Pendidikan dan pelatihan bagai manajer


2. Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
3. Pelaksanaan umpan balik secara efektif
4. Didorong adanya peserta dari bawahan

Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO adalah : Meningkatkan


komunikasi antara manajer dan bawahan

Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan


melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO harus
spesifik dan dapat diukur

Kelebihan Dan Kelemahan MBO

Kelebihan-kelebihan program MBO :

1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari


mereka
2. Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer
menetapakan tujuan dan sasaran
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
4. Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan
organisasi
5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada
pencapaian tujuan tertentu

Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :

1. elemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu


dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan
teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
2. Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO
sukses :

a.Gaya dan dukungan manajemen

b.Penyesuaian dan perubagan MBO

c. Keterampilan- Keterampilan antar pribadi

d. Deskripsi jabatan

e. Penetapan dan pengorganisasian tujuan

f. Pengawasan metoda pencapaian tujuan

g. Konflik anatara kreativitas dan MBO


PENTUP

A. KESIMPULAN

Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaaan atau situasi


yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang
melalui kegiatan – kegiatan organisasi. Kelompok kami menyimpulkan dalam
isi makalah ini bahwa tujuan sangat penting di dalam perusahaan atau
organisasi apapun, karena dengan adanya tujuan, organisasi tersebut
mempunyai tolak ukur atas apa saja yang ingin di capai atau di targetkan sesuai
dengan tujuan itu sendiri. Organisasi tidak bisa berdiri tanpa adanya tujuan
adapun sebaliknya tujuan juga tidak ada kalau tidak adanya organisas

B. SARAN

Dengan membaca makalah ini pembaca dapat mengatahui apa yang harus
dilakukan sebelum mengambil keputusan atau menetapkan tujuan dalam
organisasi
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kasih dan
sayangnya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada
penyusun sehingga mampu meyelesaikan penyusunan makalah ini.makalah ini
ditulis sebagai tugas mata kuliah pengantar manajemen.

Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada kemukinan


kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun. Untuk itu
masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk
semakin membenahi kekuragannya.

Ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen


pembimbing mata kuliah ini untuk teman teman dan semua pihak yang telah
membantu,kami ucapkan terimakasih,semoga makalah ini dapat
berguna,sebagai karya dari kita dan untuk semua amiin.

Serang, 19 Septembar 2018


Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................

KATA PENGANTAR…………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..

Latar Belakang…………………………………………………………………

Rumusan Masalah……………………………………………………………...

Tujuan…………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

Misi dan Tujuan Organisasi…………………………………………………….

Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi…………………………………………….

Tipe-Tipe Tujuan……………………………………………………………….

Proses Penetapan Tujuan………………………………………………………

Perumusan Tujuan……………………………………………………………..

Management By Objectivies…………………………………………………..

Kekuatan Dan Kelemahan MBO………………………………………………

BAB III PENUTUP


Kesimpulan…………………………………………………………………….

Saran……………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai