Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ahmad Rifqi Fakhrurrozi

Prodi : HES 1

1. Pengertian budaya organisasi

Budaya organisasi merupakan bentuk keyakinan, nilai, cara yang bisa dipelajari untuk
mengatasi hidup dalam organisasi, budaya organisasi itu cenderung untuk diwujudkan oleh
anggota organisasi (Brown, 2010: 34), penggunaan istilah budaya organisasi dengan mengacu
pada budaya yang berlaku dalam perusahaan maupun organisasi, karena pada umumnya
perusahaan itu dalam bentuk organisasi, yaitu kerja sama antara beberapa orang yang
membentuk kelompok atau satuan kerja sama tersendiri.
Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai-nilai(values),
keyakinan-keyakinan (beliefs). Asumsi-asumsi (assumptions) atau norma-norma yang telah
lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman
perilaku dan pemecahan masalah-msalh organisasi. Budaya organisasi yaitu seperangkat
nilai-nilai atu norma-norma yang telah relative lama berlakunya, dianut bersama oleh para
anggota organisasi sebagai norma perilaku dalam menyelesaikan masalah-masalah
prganisasi.
Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yng dapat
meggerakkan orang=orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktifitas kerja. Secaraa
tidak sadar, tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi mempelajari budaya yang berlaku
didalam organisasinya. Apalagi ia sebagai orang baru supaya dapat diterima oleh lingkunagan
tempat bekerja, ia berusaha mempelajari apa yang dilarang dan apa yang diwajibkan, apa
yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang salah, dan apa yang harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan didalam organisasi tempat bekerja itu. Jadi,
budaya organisasi mensosialisasikan dan menginternalisasi pada para anggota organisasi.
Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang
lemah atau negatif menghambat atau bertentangandengan tujuan-tujuan perusahaan.dalam
suatu perusahaan yang budaya organisasinya yang kuat, nilai-nilai bersama dipahami secra
mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para organisasi. Budaya yang kuat
dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektifitas kinerja perusahaan
sebagaimana dinyatakan oleh Deal & Kennedy (1982), Miner 1990), Robbins (1990). Karena
menimbulkan antara lain sebagai berikut :

2. Pengertian tujuan organisasi

Tujuan organisasi adalah sasaran atau hasil yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Tujuan ini dapat berupa peningkatan kinerja organisasi, pertumbuhan
bisnis, peningkatan keuntungan, pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, atau
memperluas jangkauan pasar. Tujuan organisasi biasanya dikaitkan dengan visi dan misi
organisasi, serta menjadi acuan dalam perumusan strategi dan pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan tersebut. Adanya tujuan yang jelas dan terukur dapat membantu organisasi
untuk fokus dan mengarahkan semua upaya dan sumber daya yang dimilikinya dalam
mencapai tujuan tersebut.
Adapun tujuannya secara umum yaitu sebagai wadah Bersama – sama mencapai tujuan/
keuntungan yang bermanfaat secara Bersama – sama, sebagai tempat untuk melatih dan
menambah pengetahuan, pergaulan, kemampuan, kemandirian serta sumber daya yang
dimiliki.Tujuan organisasi sosial mencakup beberapa fungsi, di antaranya memberikan
pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa akan datang yang senantiasa
berusaha dikejar dan diwujudkan oleh organisasi. Dengan demikian, tujuan tersebut
menciptakan pula sejumlah pedoman bagi landasan kegiatan organisasi. Tujuan juga
merupakan sumber legitimasi yang membenarkan setiap kegiatan organisasi, serta bagi
eksistensi organisasi itu sendiri.
Selain itu, tujuan juga berfungsi sebagai patokan yang dapat dipergunakan oleh anggota
organisasi maupun kalangan luar untuk menilai keberhasilan organisasi, misalnya mengenai
segi efektivitas maupun efisiensi. Menurut cara ini pula tujuan organisasi berfungsi sebagai
tolokukur bagi para ilmuwan di bidang organisasi untuk berusaha mengetahui seberapa jauh
suatu organisasi berjalan secara baik (Etzioni, 1985).
Organisasi merupakan unit sosial yang berusaha mencapai tujuan tertentu: hakikat
organisasi tidak lain ialah mengejar tujuan. Tujuan organisasi sosial meliputi hal-hal yang
ingin dicapai organisasi, seperti:

1) menyelesaikan segala pekerjaan,

2) memecahkan masalah,

3) mempertahankan atau memperbesar output, dan

4) memperbaiki cara kerja seefisien mungkin. Selain itu organisasi sosial memberikan
kepuasan moral dan kepuasan berperan serta para anggotanya

3. Tipe-tipe tujuan organisasi



Menurut C. Perrow tujuan organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe tujuan
organisasi, yaitu

1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals).

Yang ditujukan pada masyarakat pada umumnya. Kategori ini berkenaan dengan kelas-
kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Contoh :
memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan dan
mempertahankan nilai-nilai budaya, dan lain-lain.

2. Tujuan Keluaran (Output Goals).


Ditujukan pada publik dalam hubungannya dengan organisasi. Kategori ini berkenaan
dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang-
barang konsumen, jasa-jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

3. Tujuan Sistem (System Goals).

Merupakan pernyataan atau cara pelaksanaan fungsi organisasi, tidak tergantung pada
barang atau jasa yang diproduksi atau tujuan yang diambil. Contoh : penekanan pada
pertumbuhan, stabilitas, laba atau cara-cara pelaksanaan fungsi, dan lain-lain.

4. Tujuan Produk (Product Goals).

Atau lebih tepat disebut dengan tujuan karakteristik produk. Merupakan berbagai
karakteristik barang-barang atau jasa-jasa yang diproduksi. Contoh : penekanan pada kualitas
atau kuantitas, gaya, ketersediaan, keunikan, keaneka-ragaman, pembaharuan produk, dan
lain-lain.

5. Tujuan Turunan (Devired Goals).

Merupakan tujuan digunakannya organisasi untuk meletakkan kekuasaannya dalam


pencapaian tujuan-tujuan lain. Contoh : maksud politik, pelayanan masyarakat,
pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan lokasi pabrik yang
mempengaruhi keadaan ekonomi dan masa depan masyarakat tertentu, dan lain-lain.

4. Faktor yang mempengaruhi penyusunan tujuan organisasi

Penyusunan tujuan organisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

 Visi dan misi organisasi: Visi dan misi organisasi dapat menjadi acuan dalam
menentukan tujuan organisasi. Visi dan misi yang jelas dapat membantu organisasi untuk
fokus pada tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
 Lingkungan eksternal: Lingkungan eksternal, seperti kondisi pasar, persaingan, atau
peraturan pemerintah, dapat mempengaruhi tujuan organisasi. Misalnya, jika pasar
semakin kompetitif, maka tujuan organisasi dapat berkaitan dengan memperluas
jangkauan pasar atau mengembangkan produk baru untuk memenuhi permintaan pasar.
 Ketersediaan sumber daya: Tujuan organisasi juga harus disesuaikan dengan
ketersediaan sumber daya yang dimiliki organisasi, seperti tenaga kerja, modal, atau
teknologi. Jika organisasi memiliki keterbatasan sumber daya, maka tujuan organisasi
harus disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki.
 Budaya organisasi: Budaya organisasi juga dapat mempengaruhi penyusunan tujuan
organisasi. Jika organisasi memiliki budaya yang inovatif dan berorientasi pada
keunggulan, maka tujuan organisasi dapat berkaitan dengan mengembangkan produk
baru atau meningkatkan kualitas produk.
 Teknologi: Perkembangan teknologi juga dapat mempengaruhi penyusunan tujuan
organisasi. Misalnya, jika teknologi baru telah tersedia, maka tujuan organisasi dapat
berkaitan dengan meningkatkan efisiensi operasi atau memperkenalkan produk atau
layanan baru.
 Kepemimpinan dan struktur organisasi: Kepemimpinan dan struktur organisasi juga
dapat mempengaruhi penyusunan tujuan organisasi. Kepemimpinan yang kuat dan
struktur organisasi yang efektif dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.

5. Fungsi tujuan organisasi

Fungsi Organisasi Secara Umum


Sebagai wadah perkumpulan yang bertujuan dan bekerja sama, fungsi organisasi dapat
dinikmati oleh para personelnya. Serta tak jarang fungsi organisasi bisa dirasakan oleh orang
lain yang menerima menfaatnya. Berikut di antaranya fungsi organisasi:

Pertama, fungsi organisasi memberi arahan dan aturan. Serta pembagian kerja mengenai
apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh para anggota dalam organisasi. fungsi
organisasi selanjutnya ialah untuk meningkatkan skill dan kemampuan dari anggota
organisasi. Dalam upaya mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan. Fungsi
organisasi yang terakhir, yakni memberikan pengetahuan. Serta mencerdaskan tiap anggota
organisasi.
Itulah fungsi organisasi yang patut diketahui bersama. Supaya bisa memahami lebih dalam
organisasi yang tengah digeluti saat ini kemana arah pergerakannya. Serta mengerti betul
fungsi organisasi yang mungkin belum terlaksana.

Fungsi Organisasi Khusus

Dalam bidang bisnis dan ekonomi, organisasi yang baik harus memenuhi empat fungsi
khusus, seperti dikutip dari Economics Discussion:

1. Harus memungkinkan manajemen untuk memaksimalkan keluaran, melalui penyediaan


sistem manusia dan mesin yang efisien.

2. Harus memastikan jaringan komunikasi dan informasi yang lancar dan efektif.

3. Harus menawarkan pekerjaan yang menarik dan bermakna bagi semua individu yang ada
dalam organisasi. Hal ini akan memastikan kepuasan kerja. Organisasi dikembangkan untuk
kepentingan banyak orang. Karena itu, organisasi juga harus humanistik dan bukan hanya
mekanistik. Kedua pendekatan tersebut dapat disatukan.

4. Harus menciptakan, memelihara dan mengembangkan citra atau individualitasnya sendiri.


Hal ini memastikan niat baik orang luar.
Djaha, Z. A., & SE, M. (2022). Budaya organisasi. Media Sains Indonesia.

‌ atari, A. U. (2008). Pengertian dan Tujuan Serta Tipe dan Struktur Organisasi Sosial.
S
Banten, t. tp.

Tipe-Tipe Tujuan Organisasi Menurut C. Perrow. (2015). Retrieved May 14, 2023,

‌Sutrisno, H. Edy. Budaya organisasi. Prenada Media, 2019.

Anda mungkin juga menyukai