Anda di halaman 1dari 25

TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Andhyka Tyaz Nugraha, S.P., M.Si., Ph.D


PENGERTIAN ORGANISASI

 Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dalam struktur


dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu
(Griffin, 2002)

 Sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan


berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama
(Ernie & Kurniawan,2005)
PENGERTIAN MANAJEMEN
 Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997)

 Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi


melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi
lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997)

 Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan


pencapaian tujuan. (Ernie & Kurniawan, 2005)
KONSEP DASAR TEORI KLASIK
Pandangan teori klasik mengenai organisasi berdasarkan asumsi sebagai berikut :
 Organisasi terbentuk untuk pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
 Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi dan
partisipannya.
 Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan lingkungan dan kepentingan
pribadi terhalang oleh norma-norma rasionalitas.
 Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan individu.
 Koordinasi dan control paling baik melalui praktek otoritas dan aturan- aturan yang
tidak bersifat pribadi.
 Struktur dapat dirancang secara sistematis dan dapat dilaksanakan.
 Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur yang tidak tepat, dan
dapat diselesaikan melalui perancangan dan pengorganisasian kembali (Bolman, 1988)
UNSUR KUNCI TEORI KLASIK
Ada empat kunci dari teori klasik :
 Pembagian kerja, adalah bagaimana organisasi membagi sejumlah
pekerjaan terhadap tenaga kerja yang ada dalam organisasi.
 Hierarki proses fungsional, adalah setiap organisasi terdapat
adanya tingkatan karyawan menurut fungsinya atau pekerjaan yang
khusus dalam organisasi.
 Struktur, adalah jalinan hubungan dan peranan dalam organisasi.
(Lini dan Staf)
 Pengawasan yang ketat, pada organisasi yang tinggi strukturnya
menghendaki banyak saluran komunikasi dalam melakukan
pengawasan. Sedangkan pada organisasi yang strukturnya
mendatar tidak banyak diperlukan saluran komunikasi.
ORGANISASI SOSIAL
Organisasi Sosial merujuk kepada pola-pola interaksi
sosial (frekuensi dan lamanya kontak antara orang-orang;
kecenderungan mengawali kontal; arah pengaruh antara
orang-orang; derajat kerja sama; perasaan tertarik,
hormat, dan permusuhan; dan perbedaan status) dan
regularitas yang teramati dan perilaku solial orang-orang
yang disebabkan oleh situasi sosial mereka alih-alih oleh
karakteristik fisiologis atau psikologis mereka sebagai
individu.
ORGANISASI SOSIAL
Berlo (1960) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan dengan Organisasi
Sosial dengan tiga cara :
 Pertama, sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi. Keseragaman perilaku
dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma- norma dihasilkan
lewat komunikasi diantara anggota-anggota kelompok.
 Kedua, bila suatu sistemsosial telah berkembang, ia menentukan
komunikasi anggota-anggotanya. Sistem sosial mempengaruhi bagaimana,
ke, dan dari siapa, dan dengan pengaruh bagaimana komunikasi terjadi
diantara anggota-anggota sistem.
 Ketiga, pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat membantu kita
membuat prediksi yang akurat mengenai orang- orang tanpa mengetahui
lebih banyak daripada peranan-peranan yang mereka duduki dalam sistem.
ORGANISASI FORMAL
• Ciri-ciri khas organisasi formal – yang secara populer
disebut birokrasi – untuk memahami ciri-ciri penting
sistem yang formal.
• BIROKRASI adalah organisasi yang menunjukkan
kombinasi karakteristik berikut ini. Misalnya, teori Weber
mengenai birokrasi menyatakan bahwa efisiensi
berkaitan dengan suatu pola kewenangan (otoritas)
yang hierarkis.
KARAKTERISTIK BIROKRASI WEBERIAN
1. Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang ditetapkan
antara jabatan-jabatan.
2. Tujuan atau rencana organisasi terbagi kedalam tugas-tugas;
tugas-tugas organisasi disalurkan di antara berbagai jabatan
sebagai kewajiban resmi.
3. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada
jabatan.
4. Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan
hierarkis.
5. Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas, yang
ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-
fungsi jabatan dalam organisasi.
KARAKTERISTIK BIROKRASI WEBERIAN
6. Proesedur dalam organisasi bersifat formal dan impersonal –
yakni, peraturan-peraturan organisasi berlaku bagi setiap orang.
7. Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu sistem
disiplin merupakan bagian dari organisasi.
8. Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan
kehidupan organisasi.
9. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan
kualifikasi teknis, alih-alih koneksi politis, koneksi keluarga, atau
koneksi lainnya.
10. Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan
teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan
prestasi kerja.
KOMUNIKASI JABATAN DAN HUBUNGAN INFORMAL

Ciri-ciri suatu organisasi formal berkaitan dengan suatu


fenomena yang disebut komunikasi jabatan (posisitional
communication) (Redfield, 1953). Hubungan dibentuk
antara jabatan-jabatan, bukan antara orang-orang.
Keseluruhan organisasi terdiri dari jaringan jabatan.
Mereka yang menduduki jabatan diharuskan
berkomunikasi dengan cara yang sesuai dengan
jabatan mereka.
MANAJEMEN ILMIAH TAYLOR

Pendekatan Taylor terhadap manajemen dilakukan


di sekitar empat unsur kunci :
1. pembagian kerja
2. proses skala dan fungsional
3. Struktur
4. rentang kekuasaan
ORGANISASI DAN MANAJEMEN

 Organisasi: Statis, berfungsi sebagai wadah.


 Manajemen: Dinamis, berfungsi sebagai
proses bagaimana mengelola sumberdaya
organisasi.
Jenis-jenis
Jenis-jenisOrganisasi
Organisasi
 Organisasi Non Profit/Nirlaba   Organisasi Profit  Bisnis
Publik  Perusahaan Besar
 Pemerintah Pusat,  Perusahaan manufaktur, Bank
Pemerintah Daerah, Umum, Perusahaan Asuransi,
Pemerintah Kota Perusahaan Ritel, dll
 Lembaga Pendidikan Negeri  Perusahaan Kecil
 Yayasan Sosial,  Koperasi
 Dll  Perusahaan Multinasional
 dll
TIPE ORGANSISASI
1. Pure-profit organization
2. Quasi-profit organization
3. Quasi-nonprofit organization
4. Pure-nonprofit organization
Pure-profit organization
 Bertujuan untuk menyediakan atau
menjual barang dan/atau jasa dengan
maksud utama untuk memperoleh laba
sebanyak-banyaknya sehingga bisa
dinikmati oleh para pemilik.
 Sumber pendanaan: investor, kreditor.
Quasi-profit organization
 Bertujuan menyediakan barang dan/atau jasa dengan maksud untuk
meperoleh laba dan mencapai sasaran atau tujuan lainnya
sebagaimana yang dikehendaki para pemilik.

 Sumber Pendanaan: investor swasta, investor pemerintah, kreditor,


anggota.
Quasi-nonprofit organization

 Bertujuan menyediakan atau menjual


barang dan/atau jasa dengan maksud
untuk melayani masyarakat dan
memperoleh keuntungan (surplus).
 Sumber pendanaan: investor pemerintah,
investor swasta, dan kreditor.
Pure-nonprofit organization
 Bertujuan menyediakan atau menjual
barang dan/atau jasa dengan maksud
untuk melayani dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
 Sumber pendanaan: pajak, retribusi,
utang, obligasi, laba BUMN/BUMD,
penjualan aset negara.
Batasan
 Dalam praktek sering menemui kesulitan untuk
memberikan batasan yang tegas antara
– Pure-profit dan quasi-profit organisation
– Quasi-nonproift dan pure-nonprofit organisation
 Sehingga sering hanya dibedakan:
– Profit organization
– Nonprofit organization
TIPE ORGANISASI
Pure public goods
 Barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaatnya
dinikmati oleh seluruh masyarakat secara bersama-sama
 Barang ini jika dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan
mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut
 Harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama
terhadap seluruh anggota masyarakat
Quasi private goods
 Barang/jasa kebutuhan masyarakat yang manfaatnya
hanya dinikmati secara individual oleh yang
membelinya walaupun sebetulnya barang/jasa tsb
dapat dinikmati oleh semua masyarakat.
 Setiap konsumen yang menggunakan harus bayar.
 Bersifat excludable, tapi daya saingnya rendah.
PURE PRIVATE GOODS

• Excludability
 Penyedia atau konsumen suatu barang/jasa bisa
menghalangi (mengecualikan) orang lain untuk
menggunakan atau memperoleh manfaat dari
barang/jasa tersebut.
Pure private goods
 High competitive
 Di antara penyedia barang/jasa ini bersaing secara
ketat, akhirnya barang/jasa yang tersedia di pasar
sangat beraneka ragam baik jumlah maupun kualitas
 Pemenang kompetisi ditentukan mekanisme pasar
 Keberadaan barang/jasa ditentukan mekanisme pasar
 Contoh…makanan, pakaian, hiburan dsb.

Anda mungkin juga menyukai