1. Dimensi teknis
Dimensi teknis menekankan pada kecakapan yang
dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi.
Dimensi teknis meliputi seluruh sistematika praktik
operasional pada suatu organisasi yang dilakukan
oleh sumberdaya penggerak organisasi (SDM).
Dimensi ini berisi keahlian-keahlian birokrat atau
manajer bidang teknis yang diperlukan untuk
menggerakkan organisasi, misalnya keahlian
computer, pemasaran, engineering, dan sebagainya.
TIGA DIMENSI POKOK DALAM TEORI ORGANISASI
2. DIMENSI KONSEP
Dimensi konsep merupakan motor penggerak dari
dimensi teknis dan sangat berhubungan erat dengan
dimensi manusia. Dimensi konsep meliputi semua
elemen manajerial yang berfungsi untuk mengatur
dan memastikan indikitor dimensi teknis maupun
dimensi manusia berjalan terstruktur dan sejalan
dengan ketentuan dan target organisasi.
TIGA DIMENSI POKOK DALAM TEORI ORGANISASI
3. DIMENSI MANUSIA
Jika birokrat bekerja hanya mengandalkan dimensi
teknis, dan mengabaikan dimensi konsep atau
dimensi manusia, maka akan menimbulkan suatu
iklim yang tidak respektif terhadap faktor
pendukung utama organisasi yaitu manusia. Bidang
ilmu organisasi berusaha mengurangi sikap birokrat
yang tidak respektif tersebut dengan memusatkan
sebagian pandangannya pada perilaku manusia itu
sendiri sebagai dimensi yang penting dalam suatu
organisasi.
KARAKTER DAN KINERJA ORGANISASI
ORGANIZATION CHARACTER
ENTERPRISE ORGANIZATION
PERFORMANCE
CONSCIENTIOUSNESS
BUSINESS
PERFORMANCE
INNOVATION
GROWTH
AGREEABLENESS POTENTIAL
DEMOCRACY
BOY SCOUT
DIMENSI PEMBELAJARAN ORGANISASI
Fungsi-Fungsi Kunci:
➢ Pembelajaran sistem-
sistem manajemen.
➢ Pembelajaran adaptif
dan generatif.
➢ Sifat manusia dan
konteks organisasi.
➢ Matrik gaya bekerja.
➢ Pembelajaran strategi.
➢ Idealisme dan realitas.
DIMENSI PEMBELAJARAN ORGANISASI
PEMBELAJARAN SISTEM MANAJEMEN
PELATIHAN INDIVIDU
IKLIM
DAN TIM
STRUKTUR
PENGHARGAAN DAN
ORGANISASI DAN
PENGAKUAN
TUGAS KERJA
ALIRAN
ALIRAN INFORMASI
INFORMASI
PEMBELAJARAN ADAKTIF DAN GENERATIF
Mengumpulkan
Pengalaman Internal
Mengintegrasikan
Mengakses
Pembelajaran ke
Pembelajaran
dalam Strategi dan
Eksternal
Kebijakan
Menerapkan
Pembelajaran
Mengembangkan
Sistem komunikasi
Memori Organisasi
Menarik kesimpulan
KARAKTERISTIK
ADAPTIF GENERATIF
STRATEGI
Kesamaan yang lebih Perbedaan nyata
Kompetensi inti
baik (substitusi) (yang berarti)
KARAKTERISTIK
ADAPTIF GENERATIF
STRUKTURAL
Struktur Birokrasi Jaringan
Sistem-sistem Nilai-nilai,
Aturan Formal
pengendalian kontrol diri
Basis kekuatan Posisi Hirarki Pengetahuan
PRAKTIK SUMBERDAYA
ADAPTIF GENERATIF
MANUSIA
Pembelajaran Berkelanjutan
➢ Tingkat pengembangan pembelajaran dalam
organisasi dengan mempelajari cara
memahami pengetahuan, nilai-nilai, dan
keterampilan baru dan menciptakan peluang
belajar berkelanjutan melalui eksperimen
untuk pengembangan pribadi dan karir di
tempat kerja.
DIMENSI PEMBELAJARAN ORGANISASI
Kolaborasi
➢ Sejauh mana sebuah organisasi mencoba
untuk merancang pekerjaan bagi anggota
organisasi untuk mencapai tindakan terpadu
pada tujuan bersama, memiliki visi bersama
dan penguasaan pribadi untuk bertukar
pandangan dan ide mereka dan belajar
bagaimana bekerja secara kolaboratif.
DIMENSI PEMBELAJARAN ORGANISASI
Koneksi Sistem
➢ Sejauh mana suatu organisasi memiliki
sistem terbuka untuk menghubungkan
organisasi dengan lingkungan eksternal dan
internalnya untuk membantu anggota
organisasi melihat dampak pekerjaan
mereka terhadap keseluruhan organisasi dan
berpikir di seluruh dunia..
DIMENSI PEMBELAJARAN ORGANISASI
Sistem Tertanam
➢ Tingkat penciptaan kapasitas organisasi
melalui sistem teknologi tinggi maupun
rendah dan menemukan metode/cara untuk
mempertahankan apa yang dipelajari.
DIMENSI PEMBELAJARAN ORGANISASI
Pemberdayaan
➢ Proses yang memungkinkan anggota organisasi
untuk berpartisipasi dalam pembuatan
kebijakan, untuk mengetahui bagaimana
menyelesaikan sesuatu, menilai kebutuhan
mereka, mempengaruhi orang lain dan
menciptakan visi bersama dan kolektif. Proses
ini terus mendapatkan umpan balik dari
anggota organisasi untuk mengenali
kesenjangan antara status saat ini dan visi baru.
DIMENSI PEMBELAJARAN ORGANISASI
Kepemimpinan Strategis
➢ Mengacu pada kompetensi pemimpin
organisasi untuk berpikir secara strategis,
menjadi model, juara, mendukung
pembelajaran dan memberi energi organisasi
untuk menciptakan perubahan, dan
mengembangkan visi kolektif untuk
membantu anggota organisasi bergerak ke
arah yang baru.
Idealisme dan Realitas
❖ IDEALISME
Penguasaan Pribadi - pertumbuhan dan pembelajaran individu.
❖ REALITAS
➢ Anggota staf operasional merasa diremehkan oleh organisasi;
ada beberapa insentif individu untuk belajar.
➢ Anggota staf nasional dan aktor lokal merupakan sumber
penting dari pengetahuan lokal dan vital untuk pembelajaran
tetapi sering kali dikecualikan dari upaya pembelajaran.
➢ Pengetahuan spesifik/khusus dimasukkan secara ad-hoc pada
tingkat taktis, bukan strategis.
Idealisme dan Realitas
❖ IDEALISME
Model Mental - artikulasi eksplisit pengetahuan tersirat (asumsi
tertanam) tentang organisasi dan bagaimana cara kerjanya di dunia yang
lebih luas.
❖ REALITAS
➢ Pengetahuan tacit sangat penting di tingkat lapangan, dengan
staf lapangan menunjukkan bias terhadap pembelajaran
informal dan jejaring sosial.
➢ Pengetahuan eksplisit jarang dalam bentuk yang tepat atau di
tempat yang tepat pada waktu yang tepat—ia selalu dalam
mode mengejar.
Idealisme dan Realitas
❖ IDEALISME
Visi Bersama dan konsensus - menginspirasi dan memotivasi anggota
staf.
❖ REALITAS
➢ Sektor pendukung tidak memiliki kejelasan dan konsensus
tentang tujuan, tanggung jawab, hubungan, dan hasil di semua
tingkatan. Ini membawa ke titik referensi dan kerangka kerja
yang diperlukan untuk memahami dan menilai kinerja, dan
dapat mengurangi motivasi staf untuk belajar
Idealisme dan Realitas
❖ IDEALISME
Penguasaan Berbasis Tim—belajar melalui komunikasi yang lebih baik,
dan keterbukaan terhadap pemikiran kreatif melalui percakapan dan
dialog reflektif.
❖ REALITAS
➢ Tidak ada dukungan yang memadai untuk manajemen dan
kepemimpinan di lapangan. Pergantian staf yang tinggi dan
prosedur yang tidak memadai menghasilkan tim yang terus
berubah.
➢ Tuntutan terus-menerus dari kantor pusat untuk informasi
"dari lapangan" menciptakan ketegangan yang membuat
pembelajaran menjadi sulit di banyak organisasi.
Idealisme dan Realitas
❖ IDEALISME
Pemikiran Sistem—berfokus pada hubungan timbal balik antara bagian-
bagian organisasi.
❖ REALITAS
➢ Siklus pembelajaran refleksi sebelum, selama, dan setelah
kegiatan kurang berkembang dan tidak didukung di tingkat
lapangan, yang menciptakan masalah untuk pendekatan
berbasis sistem.
➢ Sebagian besar lembaga bantuan tidak berusaha untuk belajar
dari populasi penerima—penghilangan mendasar
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat)
berisi komponen-komponen pendiri dan penyusun perusahaan yang
menggambarkan adanya pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam
perusahaan yang berbeda mampu dikoordinasikan. Bagi sebuah perusahaan,
struktur organisasi merupakan salah satu fungsi dasar bagi sebuah manajemen
untuk mencapai target, strategi, dan sasaran yang ditetapkan oleh sebuah
perusahaan.