Anda di halaman 1dari 4

 Teori, Organisasi

Teori

hasil pengamatan atau pengelihatan manusia yang kemudian di abstraksi (dan kadang”
dikembangkan secara spekulatif ,disusun enjadi proposi” dan pada gilirannya digunakan untuk
mengomunikasikan secara ringkas dan padat hasil pengamatan tersebut. Setiap teori harus
didukung dengan fakta fakta atau praktik. Dibelakang setiap teori biasanya terdapat asumsi –
asusmsi yang membentuk sudut pandang si pembuat teori. Umumnya asumsi tersebut tidak
dinyatakan secara eksplisit. Namun, pada dasarnya yang membedakan asumsi” tersebut adalah
pola objektif (realitas diluar si pengamat yg artinya dapat diukur, dinilai, dan diperbandingkan
satu sama lain) dan pola subjektif (realitas tdk terpisah dari si pengamat, yang artinya pengamat
satu dgn yg lain bisa jadi melihat hal yg berbeda pd suatu objek yg sama).

Organisasi

Berasal dari bahasa Yunani organon, yang berarti “alat”. Karakteristik utama organisasi dapat
diringkas menajdi 3P yaitu purposes,people, dan plan. Sesuatu tidak dpt sikatakan organisasi jika
tidak memiliki tujuan (purposes), orang (people), tujuan (plan). Menurut Mills and Milis
organisasi adalah kolektivitas khusus manusia yg aktivitas”nya terkoordinasi dan terkontrol dalam
dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara itu, C.Argyris mendefinisikan
organisasi adalah suatu strategi besar yang diciptakan individu” dalam rangka mencapai berbagai
tujuan yang membutuhkan usaha dari banyak orang. Definisi menurut Stephen P.Robbins yaitu
organisasi adalah suatu entitas sosial yg secara sadar teerkoordinasi, memiliki suatu batas yg
relatif dpt diidentifikasi, dan berfungsi scr relatif kontinu /(berkesinambungan) utk mencapai
suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama.

 Prinsip organisasi

1. Tujuan dan Sasaran: Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas dan sasaran yang terukur
untuk mencapai kesuksesan

2. Struktur Organisasi: Struktur hierarki dan tanggung jawab harus ditentukan dengan jelas
agar aktivitas dan komunikasi berjalan lancar.

3. Koordinasi: Koordinasi yang efektif antara berbagai bagian atau unit organisasi diperlukan
untuk menghindari konflik dan ketidakselarasan.

4. Otoritas dan Tanggung Jawab: Pembagian otoritas dan tanggung jawab yang sesuai
membantu dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas

5. Komunikasi: Komunikasi yang baik, baik secara vertikal maupun horizontal, penting untuk
pertukaran informasi yang tepat waktu dan akurat

6. Efisiensi dan Efektivitas: Organisasi harus bekerja efisien (melakukan tugas dengan biaya
dan sumber daya yang efektif) dan efektif (mencapai tujuan yang diinginkan).

7. Fleksibilitas: Organisasi perlu mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan


kebutuhan yang mungkin muncul.
8. Partisipasi: Mengikutsertakan anggota dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan
keterlibatan dan komitmen mereka terhadap organisasi

9. Keadilan: Perlakuan yang adil terhadap anggota organisasi membangun iklim kerja yang
positif

10. Inovasi: Mendorong inovasi dan pemikiran kreatif membantu organisasi tetap relevan dan
berdaya saing.

 Macam macam organisasi


1. Organisasi Nirlaba (Nonprofit Organizations): Organisasi ini memiliki tujuan yang tidak
mengutamakan keuntungan finansial. Tujuannya bisa beragam, seperti amal, pendidikan,
lingkungan, kesehatan, dan lain-lain. Contoh: badan amal, yayasan, LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat), dan organisasi lingkungan.

2. Organisasi Bisnis (Business Organizations): Organisasi ini didirikan untuk mencari keuntungan
finansial. Mereka bisa beroperasi dalam berbagai industri dan sektor ekonomi. Contoh:
perusahaan, korporasi, koperasi, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

3. Organisasi Internasional: Organisasi yang terdiri dari negara-negara atau entitas lainnya
dengan tujuan bekerja sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, atau lingkungan. Contoh:
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan UNESCO.

4. Organisasi Pemerintah (Government Organizations): Organisasi yang dijalankan oleh


pemerintah untuk mengatur dan menyediakan layanan publik. Contoh: kementerian, dinas,
badan, dan pemerintahan daerah.

5. Organisasi Sosial: Organisasi yang didirikan untuk mempromosikan atau memajukan isu-isu
sosial tertentu. Contoh: organisasi pemuda, kelompok advokasi, dan perkumpulan sosial.

6. Organisasi Profesional: Organisasi yang menghimpun individu-individu dalam bidang


profesional tertentu untuk meningkatkan standar profesi dan memfasilitasi pertukaran
informasi. Contoh: perkumpulan dokter, perkumpulan pengacara, dan perkumpulan arsitek.

7. Organisasi Pendidikan: Organisasi yang berfokus pada penyediaan pendidikan atau pelatihan.
Contoh: sekolah, perguruan tinggi, universitas, dan lembaga pelatihan.

8. Organisasi Agama: Organisasi yang berhubungan dengan praktik keagamaan dan pelayanan
kepada komunitas beragama. Contoh: gereja, masjid, kuil, dan organisasi keagamaan.

9. Organisasi Kebersamaan: Organisasi yang didirikan berdasarkan hobi, minat, atau tujuan
bersama. Contoh: klub olahraga, klub buku, dan klub penggemar.

10. Organisasi Kepemudaan: Organisasi yang mewadahi partisipasi dan perkembangan pemuda
dalam berbagai bidang. Contoh: organisasi kepanduan, organisasi mahasiswa, dan organisasi
kepemudaan politik.
11. Organisasi Kesejahteraan Masyarakat: Organisasi yang fokus pada kesejahteraan dan
pemberdayaan masyarakat. Contoh: organisasi kesejahteraan anak, organisasi perempuan, dan
organisasi penyandang disabilitas.

12. Organisasi Internasional Nonpemerintah (NGO Internasional): Organisasi independen yang


bekerja pada isu-isu global seperti kemanusiaan, hak asasi manusia, lingkungan, dan
pembangunan. Contoh: Amnesty International, Greenpeace.

13. Organisasi Seni dan Budaya: Organisasi yang berfokus pada promosi, pengembangan, dan
penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya. Contoh: galeri seni, grup teater, dan orkestra.

ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI PRIVAT

 Istilah publik dan privat berasal dari bahasa Latin, dimana publik berarti “of people”
(yang berkenaan dengan masyarakat) sementara privat “set apart” (yang terpisah )
 Organisasi publik: adanya produk” tertentu berupa barang dan jasa yg tdk dpt dipenuhi
dgn mekanisme pasar yang dilakukan individu-individu
 Organisasi privat/bisnis: ditujukan utk menyediakan barang dan jasa kpd konsumen yang
dibedakan dr kemampuannya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dgn hukum pasar

 Perbedaan organisasi publik dan bisnis:


1. Pemilikan dan Kontrol:
- Organisasi Publik: Dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah atau badan publik.
Kontrol dan kepemilikan berada di tangan pemerintah atau entitas publik serupa.
- Organisasi Privat: Dimiliki oleh individu, kelompok, atau entitas swasta. Pemilik
swasta memiliki kontrol penuh atas organisasi.
2. Tujuan:
- Organisasi Publik: Fokus pada penyediaan layanan publik dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Tujuannya lebih terkait dengan kepentingan umum
- Organisasi Privat: Bertujuan untuk menghasilkan keuntungan finansial bagi pemilik
atau pemegang saham.
3. Sumber Dana:
- Organisasi Publik: Mendapatkan dana dari anggaran negara atau pemerintah, pajak,
dan mungkin juga dari penerimaan layanan.
- Organisasi Privat: Mengandalkan penerimaan dari penjualan produk atau layanan,
serta investasi dari pemegang saham atau pihak lain.
4. Transparansi dan Akuntabilitas:
- Organisasi Publik: Cenderung memiliki tuntutan yang lebih tinggi terhadap
transparansi dan akuntabilitas karena melayani kepentingan masyarakat.
- Organisasi Privat: Meskipun juga perlu akuntabilitas, tingkat transparansi bisa
bervariasi dan lebih diatur oleh aturan industri.
5. Fleksibilitas:
- Organisasi Publik: Mungkin memiliki lebih sedikit fleksibilitas dalam pengambilan
keputusan karena terikat oleh prosedur birokratis dan peraturan pemerintah.
- Organisasi Privat: Lebih fleksibel dalam mengambil keputusan karena kurangnya
keterbatasan birokrasi pemerintah.
6. Orientasi Profit:
- Organisasi Publik: Tidak memiliki orientasi utama pada keuntungan finansial; lebih
fokus pada pelayanan kepada masyarakat.
- Organisasi Privat: Tujuan utamanya adalah mencapai keuntungan finansial bagi
pemilik atau pemegang saham.
7. Pengambilan Keputusan:
- Organisasi Publik: Keputusan mungkin dipengaruhi oleh pertimbangan politik dan
kepentingan masyarakat.
- Organisasi Privat: Keputusan lebih berorientasi pada efisiensi operasional dan
pertumbuhan bisnis.

 Persamaan organisasi publik dan privat

1. Struktur Organisasi: Baik organisasi publik maupun organisasi privat memiliki


struktur hierarki dan divisi tugas yang serupa untuk mengelola kegiatan dan tanggung
jawab.

2. Pentingnya Manajemen: Keduanya memerlukan manajemen yang efektif untuk


mengoordinasikan operasi, mengambil keputusan, dan mencapai tujuan organisasi.

3. Sumber Daya Manusia: Baik organisasi publik maupun organisasi privat


bergantung pada sumber daya manusia yang berkualitas untuk menjalankan
operasional sehari-hari.

4. Komunikasi: Kedua jenis organisasi memerlukan komunikasi yang baik agar


informasi dapat mengalir dengan lancar antara berbagai tingkatan dan departemen.

5. Teknologi dan Inovasi: Keduanya juga mendorong penggunaan teknologi dan


inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.

6. Pelayanan Masyarakat: Beberapa organisasi privat mungkin memiliki komitmen


untuk memberikan manfaat sosial atau pelayanan kepada masyarakat, serupa dengan
organisasi publik.

7. Pertumbuhan dan Keberlanjutan: Kedua jenis organisasi juga mengupayakan


pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang, meskipun dengan tujuan yang
berbeda (profit bagi organisasi privat dan pelayanan publik bagi organisasi publik).

8. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan: Banyak organisasi, baik publik maupun
privat, semakin sadar akan tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka dalam
memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan.

9. Pemenuhan Kebutuhan: Baik organisasi publik maupun privat berusaha memenuhi


kebutuhan pelanggan atau masyarakat dalam bidang masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai