Human Service Organization (HSO) adalah sebuah lembaga pelayanan sosial
yang terbentuk dari kolektifitas individu yang digunakan sebagai wadah promosi sistem layanan sosial. HSO berlandaskan pada sifat nilai solidaritas, kebersamaan, dan tanpa membicarakan keuntungan materi (non-provit) dengan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Semua sifat dan faktor tersebut dijalankan sesuai dengan program, struktur, dan aturan yang ada. HSO ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan fungsi untuk mencegah, melindungi, memelihara, serta meningkatkan kesejahteraan sosial dan keberfungsian sosial.
B. Keterangan Peta Konsep
HSO: Sebuah organisasi pelayanan sosial Kolektifitas: Sekelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan tertentu, biasanya tanpa hirarki dan kooperatif. Nilai: Adalah sebuah keyakinan yang didasarkan pada tindakan. Wadah dan tujuan: Tempat berkumpulnya individu-individu untuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini organisasi atau lembaga pelayanan sosial. Promosi sistem layanan: Artinya organisasi pelayanan sosial ini juga merupakan bentuk promosi layanan sosial, baik kepada masyarakat maupun kepada bentukan pelayanan sosial lainnya. Faktor internal dan eksternal: Umumnya ini ditemukan di organisasi/institusi misalnya faktor internal yaitu interaksi yang ada di dalam organisasi, dan faktor eksternal seperti interaksi dengan lembaga luar lainnya, seperti pemerintah, lembaga lain, dll. Program: Sesuatu yang dikembangkan dalam lembaga untuk membantu mencapai tujuan Struktur: Hirarki atau pembagian kerja yang sistematis untuk memfasilitasi berfungsinya lembaga sosial. Aturan: Merupakan peraturan yang disepakati bersama dan bersifat mengikat (kode etik). Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat: Sasaran tujuan dari pelayanan sosial Tugas lembaga sosial: Pencegahan, perlindungan, konservasi, promosi kesejahteraan sosial dan kegiatan sosial.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik