Kasus Frank Franklin ini diambil dari materi pelatihan untuk
Getting Work Done through Others: The Supervisor's Main Job. Albany, NY: Advanced Human Resources Development Program, New York State Governor's Office of Employee Relations and the Civil Service Employees Association, Inc., 1987.
Dalam kasus ini Frank memiliki jabatan sebagai direktur Unit
Pendidikan dan Penjangkauan di kantor regional sebuah badan nirlaba nasional yang terlibat dalam penelitian dan pendidikan perawatan kesehatan. kasus ini menceritakan bagaiaman kehidupan perkantoran yang dialami oleh Frank selama melaksanakan tugasnya, seperti bagaimana Frank menetapkan waktu untuk mulai bekerja, apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Frank sebelum, sesudah maupun saat bertugas, bagaimana cara dirinya saat diberi tugas. Kasus ini dengan runtut menjelaskan beberapa hal tersebut untuk menjabarkan keadaan Frank selama bertugas di kantornya. Frank dalam kasus ini diperlihatkan memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan oleh dirinya, tetapi Frank sering menunda dan sering teralihkan oleh situasi atau tugas yang lain sehingga tugas dengan tenggat waktu yang dekat tidak terselesaikan akibat beberapa faktor tersebut. Selain itu Frank tidak bisa memprioritaskan tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu yang mana dengan yang masih bisa diselesaikan dikemudian hari. Beberapa alasan terebutlah yang menimbulkan masalah bagi Frank dalam hal penyelesaian tugas, sehingga dirinya mengalami kewalahan dalam menyelesaikan tugas yang telah dihibahkan kepadanya.
2.6.2 Analisis solusi kasus
Ada beberapa solusi yang dapat digunakan oleh Frank dalam mengatasi permasalahan manajemen waktunya yang berantakan yaitu sebagai berikut:
1. Belajar membuat skala prioritas tugas berdasarkan pada
deadline ataupun yang lebih mudah terlebih dahulu tetapi dengan tetap mempertimbangkan deadline tugas yang lain. 2. Menentukan target tenggat waktu pengerjaan tugas secara pribadi dengan dasar tidak lebih dari deadline yang sebenarnya dari tugas tersebut. Dengan adanya target waktu ini maka Frank diharapkan dapat mengasah kemampuan dalam bertanggung jawab terhadap waktu yang telah ditetapkan sehingga tugas dapat terselesaikan secara tepat waktu dan Frank pun dapat memperkirakan waktu yang diperlukannya dalam mengerjakan satu tugas. Denan begitu Frank dapat menyelesaikan tugas-tugas berikutnya sesuai skala prioritas dan tenggat waktu yang telah ditentuka secara pribadi. 3. Mencari motivasi agar dapat mengerjakan tugas yang telah diberikan. Motivasi ini diperuntukkan agar Frank tidak memandang sepele dan berleha-leha tidak mengerjakan tugas tersebut sampai menumpuk. Motivasi tersebut contohnya seperti, jika tugas sudah selesai maka dirinya dapat bersantai sembari menunggu tugas selanjutnya. Dengan begitu Frank dapat termotivasi untuk mengerjakan tugas dengan tujuan agar dapat bersantai dan memiliki waktu luang meskipun hanya sebentar. 4. Belajar untuk fokus saat mengerjakan tugas agar pikiran tdak mudah teralihkan oleh sekitar dan tugas pun dapat cepat terselesaikan sehingga dapat beralih ke tugas selanjutnya. 5. Sering-seringlah mengapresiasi diri atas apa yang telah dikerjakan sebagai bentuk selamat dari diri sendiri untuk diri sendiri karena telah survive dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan. Selain itu hal ini juga memiliki beberapa manfaat yaitu seperti meningkatkan semangat dalam bekerja, motivasi bekerja pun mningkat, dan dapat menstabilkan kondisi mental sehingga pekerjaan tidak membuat stres.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional