Anda di halaman 1dari 3

2.

6 Analisis Contoh Kasus Managing Time

2.6.1 Kasus Frank Franklin

Kasus Frank Franklin ini diambil dari materi pelatihan untuk


Getting Work Done through Others: The Supervisor's Main Job.
Albany, NY: Advanced Human Resources Development Program, New
York State Governor's Office of Employee Relations and the Civil
Service Employees Association, Inc., 1987.

Dalam kasus ini Frank memiliki jabatan sebagai direktur Unit


Pendidikan dan Penjangkauan di kantor regional sebuah badan nirlaba
nasional yang terlibat dalam penelitian dan pendidikan perawatan
kesehatan. kasus ini menceritakan bagaiaman kehidupan perkantoran
yang dialami oleh Frank selama melaksanakan tugasnya, seperti
bagaimana Frank menetapkan waktu untuk mulai bekerja, apa saja
kegiatan yang dilakukan oleh Frank sebelum, sesudah maupun saat
bertugas, bagaimana cara dirinya saat diberi tugas. Kasus ini dengan
runtut menjelaskan beberapa hal tersebut untuk menjabarkan keadaan
Frank selama bertugas di kantornya. Frank dalam kasus ini
diperlihatkan memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan oleh
dirinya, tetapi Frank sering menunda dan sering teralihkan oleh situasi
atau tugas yang lain sehingga tugas dengan tenggat waktu yang dekat
tidak terselesaikan akibat beberapa faktor tersebut. Selain itu Frank
tidak bisa memprioritaskan tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu
yang mana dengan yang masih bisa diselesaikan dikemudian hari.
Beberapa alasan terebutlah yang menimbulkan masalah bagi Frank
dalam hal penyelesaian tugas, sehingga dirinya mengalami kewalahan
dalam menyelesaikan tugas yang telah dihibahkan kepadanya.

2.6.2 Analisis solusi kasus


Ada beberapa solusi yang dapat digunakan oleh Frank dalam
mengatasi permasalahan manajemen waktunya yang berantakan yaitu
sebagai berikut:

1. Belajar membuat skala prioritas tugas berdasarkan pada


deadline ataupun yang lebih mudah terlebih dahulu tetapi
dengan tetap mempertimbangkan deadline tugas yang lain.
2. Menentukan target tenggat waktu pengerjaan tugas secara
pribadi dengan dasar tidak lebih dari deadline yang sebenarnya
dari tugas tersebut. Dengan adanya target waktu ini maka
Frank diharapkan dapat mengasah kemampuan dalam
bertanggung jawab terhadap waktu yang telah ditetapkan
sehingga tugas dapat terselesaikan secara tepat waktu dan
Frank pun dapat memperkirakan waktu yang diperlukannya
dalam mengerjakan satu tugas. Denan begitu Frank dapat
menyelesaikan tugas-tugas berikutnya sesuai skala prioritas
dan tenggat waktu yang telah ditentuka secara pribadi.
3. Mencari motivasi agar dapat mengerjakan tugas yang telah
diberikan. Motivasi ini diperuntukkan agar Frank tidak
memandang sepele dan berleha-leha tidak mengerjakan tugas
tersebut sampai menumpuk. Motivasi tersebut contohnya
seperti, jika tugas sudah selesai maka dirinya dapat bersantai
sembari menunggu tugas selanjutnya. Dengan begitu Frank
dapat termotivasi untuk mengerjakan tugas dengan tujuan agar
dapat bersantai dan memiliki waktu luang meskipun hanya
sebentar.
4. Belajar untuk fokus saat mengerjakan tugas agar pikiran tdak
mudah teralihkan oleh sekitar dan tugas pun dapat cepat
terselesaikan sehingga dapat beralih ke tugas selanjutnya.
5. Sering-seringlah mengapresiasi diri atas apa yang telah
dikerjakan sebagai bentuk selamat dari diri sendiri untuk diri
sendiri karena telah survive dalam mengerjakan tugas yang
telah diberikan. Selain itu hal ini juga memiliki beberapa
manfaat yaitu seperti meningkatkan semangat dalam bekerja,
motivasi bekerja pun mningkat, dan dapat menstabilkan
kondisi mental sehingga pekerjaan tidak membuat stres.

Anda mungkin juga menyukai