Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019-2020

STIE LATIFAH MUBAROKIYAH SURYALAYA - TASIKMALAYA


Alamat : Kampus STIE Latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya – Tasikmalaya 46158
Phone (0265) 453208 Website www.suryalaya.org E-Mail : stielm@suryalaya.org

Nama : Andrian
NPM : 1820010
Mata Kuliah : MANAJEMEN PERKANTORAN
Hari/Tgl : Senin/13 April 2020
Semester : IV (Keempat)
Program Studi : Keuangan & Perbankan (D3)
Dosen I : Hendi Sobari, S.E., M.M.
Dosen II : Jajang Saeful Zaman, S.Kom.I., M.M.

Jawaban :
1. Tiga Pendapat para ahli mengenai pengertian Manajemen Perkantoran (Office Management) :
1) George R. Terry dalam bukunya" Office Managementand Control" menyatakan Office
Management can bedefined as the planning, controlling, and organizing ofoffice work, and
actuating those performing it so as toachieve the predetermined objectives. It deals with thelife
cycle of business information and data from theircreation througt their maintenance,
distribution, and retention, it of permanent value, or destruction if obsolete.
Artinya manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakan-nya
agar mencapai tujuan tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. ini bersangkut paut dengan
peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dan sejak penciptaannya
melaluipemeliharaan, penyebaran, dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau
pemusnahannya bila telah usang.
2) Littlefleid & Paterson dalam bukunya "Modern Office Management' menyatakan bahwa "The
term office management will be used in such a broad sense in this book; it will be considered
to encompass the management of office work wherever and by whomever performed".
artinya Istilah manajemen perkantoran akan dipakai dalam arti luas, demikian itu di dalam
buku Modern Office Administration ini akan dianggap meliputi manajemen mengenai
pekerjaan perkantoran dimanapun dan oleh siapapun dilakukan.
3) Arthur H. Grager dalam bukunya, "National Office Management Association Rapor, Office
Management is the fungtion of adminstering the comunication and record services of an
organization,
artinya manajemen perkantoran adaiah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan
pelayanan warkat dari suatu organisasi.
Dari definisi-definisi tersebut di atas maka dapat disimpulkan, bahwa manajemen perkantoran
adaiah suatu fungsi tertentu yang merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi-
kan mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan sampai kepa-da kegiatan menyelenggarakan
secara tertib suatu pekerjaan sehingga tercapai tujuan, baik tujuan secara organisasi negara maupun
perusahaan.
2. Model kegiatan kantor dalam menghadapi Pandemi Global COVID-19 dengan memperhatikan
fungsi - fungsi manajemen POAC :
 Planning
Ketika sebuah virus dengan risiko penularan tinggi menyebar, perusahaan perlu mengambil
tindakan pencegahan untuk melindungi karyawan mereka.
Karyawan yang sakit atau berisiko terpapar virus harus tinggal di rumah. Jika memungkinkan,
perusahaan harus menawarkan peluang bagi karyawan untuk dapat bekerja dari rumah.
Penyesuaian jam kerja
Perusahaan didorong untuk menyesuaikan ulang jam kerja karyawannya
Perusahaan dapat mengurangi atau menundas kegiatan yang kurang begitu penting seperti
beberapa perayaan di kantor seperti pesta ulang tahun kantor, syukuran atau banyak lainnya.
 Organizing
Perusahaan harus mengidentifikasi posisi relevan dalam proses kerja sehingga penggantinya
dapat diatur sedemikian rupa. Dengan cara ini, karyawan yang absen tidak akan membahayakan
atau mempengaruhi fungsi seluruh organisasi.
 Actuating
Pimpinan memberikan petunjuk, bimbingan, pembinaan serta pengarahan terhadap bawahan
terkait Covid 19
Pimpinan dapat mempertimbangkan penempatan karyawan dalam shift, sambil memperpanjang
jam operasional untuk mempertahankan hasil produksi. Pimpinan harus mempertimbangkan
pemisahan karyawan secara jelas pada shift yang berbeda, layaknya menerapkan tindakan
manajemen lalu lintas manusia
 Contolling
Setiap perusahaan diwajibkan untuk melakukan pengawasan telecommuting atau konferensi
video agar memungkinkan karyawan bekerja dari rumah. Perhatian khusus harus diberikan
kepada karyawan yang lebih rentan terserang penyakit, misalnya karyawan yang berusia lebih
tua, karyawan hamil dan karyawan yang memiliki penyakit medis.

3. Lima Prinsip Kerja Efektif Leffingwell


1. Perencanaan 1. Pekerjaan apa yang harus dikerjakan;
Untuk merencanakan secara benar, 2. Bagaimana pekerjaan dikerjakan;
Anda harus tahu : 3. Kapan pekerjaan dikerjakan;
4. Dimana pekerjaan dikerjakan;
5. Seberapa cepat pekerjaan dikerjakan
2. Jadwal 1. Tentukan
Pekerjaan harus dijadwal. 2. Selaraskan dengan jadwal jadwal lain
Suatu jadwal menjadi efektif harus di : 3. Laksanakan, walaupun sulit;
4. Mungkinkah diselesaikan;
5. Pelihara secara baku.
3. Pelaksanaan 1.Secara terampil;
Pekerjaan harus dilaksanakan 2. Secara teliti;
3. Secara cepat;
4. Tanpa upaya yang tidak perlu;
5. Tanpa ada keterlambatan yang tidak perlu.
4. Ukuran 1. Sesuai dengan potensi Anda;
Pekerjaan yang dilaksanakan harus 2. Berdasarkan pada catatan catatan yang lalu,
diukur oleh organisasi lain;
3. Berdasarkan kuantitas;
4. Berdasarkan kualitas.
5. Imbalan 1. Kondisi kerja yang baik;
Jika Pekerjaan Anda diselesaikan 2. Kesehatan;
secara efektif. 3. Kebahagiaan;
Anda seharusnya diberi imbalan 4. Pengembangan diri;
5. Uang.

4. Contoh pekerjaan yang menerapkan efisiensi kerja berdasarkan kriteria Sedarmayanti salah
satunya yaitu pekerjaan yang dilakukan dalam kelompok atau organisasi (team). Dalam
pekerjaan ini ada kerjasama tim dan pembagian tugas yang dilakukan agar pekerjaan yang
dikerjakan nantinya dapat terselesaikan dengan baik dan lebih efisien.

5. Resiko yang dihadapi dari penerapan Sistem kerja WFH (Work From Home)
 Sulitnya Berkomunikasi
Saat work from home diberlakukan maka yang terjadi adalah interaksi tatap muka hilang.
Perusahaan pun takut ini bisa menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi. Sebenarnya ada
beragam jalan keluar ketika interaksi tatap muka hilang. Misalnya dengan video call maupun
conference call. Hanya saja, tidak semua karyawan nyaman dengan cara tersebut
 Sulit Mengawasi Karyawan
Bekerja di kantor dengan di rumah sangat berbeda terutama yang menyangkut soal pengawasan.
Biasanya, perusahaan yang menggunakan cara lama tentu kesulitan mengawasi kinerja
karyawannya yang bekerja dari rumah. Perusahaan tidak tahu apakah karyawan tersebut
memang bekerja di rumah atau justru bepergian dan menghabiskan waktu di mal untuk
berbelanja dan berkumpul bersama teman.
 Berkurangnya Produktivitas dan Reliabilitas
Menerapkan work from home juga berisiko mengurangi produktivitas karyawan. Alasannya,
tidak ada pengawasan langsung dari perusahaan. Bisa saja perusahaan menganggap karyawan
justru sibuk bermain game, menonton film, hingga pergi bersenang-senang saat jam kerja. Ini
dikhawatirkan mengurangi produktivitas kerja.
Belum lagi ada anggapan, pekerjaan yang seharusnya bisa diselesaikan 1 jam di kantor justru
bisa memakan waktu hingga 5 jam saat dikerjakan dari rumah. Kepercayaan yang kuat
diperlukan disini, sehingga tidak ada lagi dugaan dari perusahaan kepada karyawannya
 .Kehilangan motivasi kerja
Seseorang bisa kehilangan motivasi kerja. Alasannya cukup beragam, misalnya suasana kerja
tidak seperti yang diharapkan, suasana rumah tidak seperti kantor, terdistraksi oleh media sosial
dan hiburan lainnya, dan sebagainya.
 Biaya listrik dan internet di rumah membengkak
Ketika bekerja di kantor, perusahaanlah yang menanggung biaya listrik dan internet. Namun,
berbeda halnya ketika karyawan bekerja di rumah, karena kemungkinan biaya listrik dan
internet akan membengkak lantaran pemakaian terus-menerus.
 Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dengan konsep ini
Pada kenyataannya, tidak semua perusahaan dapat menerapkan prinsip work from home, seperti
yang dianjurkan oleh pemerintah. Katakanlah, Anda memiliki kedai kopi. Tentu tidak mungkin
menutup kedai Anda karena hal tersebut hanya akan semakin mengurangi pendapatan sehari-
hari.

Anda mungkin juga menyukai