Anda di halaman 1dari 24

BAB IV BUDAYA KERJA DAN K3LH

Tujuan pembelajaran:

Setelah menggali dari diri sendiri, mencari referensi, berdiskusi, refleksi terbimbing, demonstrasi
kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan budaya kerja
2. Menjelaskan manfaat budaya kerja
3. Menguraikan fungsi dari 5S/5R
4. Menerapkan budaya kerja 5S/5R pada Tehnisi Akuntansi
5. Menjelaskan faktor penyebab kecelakaan secara umum

6. Menjelaskan Pengendalia Gangguan kerja secara umum


7. Menjelaskan Pencegahan kecelakaan kerja di Perkantoran
8. Menjelaskan Kesehatan dan keselamatan kerja di Perkantoran
9. Menguraiakan upaya Kesehatan tenaga kerja di Perkantoran
10. Menjelaskan P3K

Gambar 31.4 Penataan ruang Kantor


Sumber: Beli furniture.com
Bagaimana suasan seperti ini? ALUR TUJUAN

PEMBELAJARAN

BUDAYA KERJA DAN K3LH

A.BUDAYA KERJA 5S/5R

PRAKTEK 5S/5R PADA


TEHNISI AKUNTANSI

A.KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


A
Dimulai diri sendiri
Menurut pendapat kalian ruang kerja yang acak-acakan bagaimana? Apakah ada
pengaruhnya apa pada pekerjaan?
Bila kalian lihat gambar 4.1 pada hal 1 Bab IV ini antara gambar kiri dan kanan, apa
perbedaannya?
Siapakah yang seharusnya menata meja kerja? Pentingkah
membangun budaya kerja yang baik?
Adakah pengaruh antara kondisi ruangan atau kantor yang tidak tertata dengan biak
terhadap keamanan, Kesehatan dan keselamatan kerja?

Eksplorasi konsep
Baiklah mari kita bahas materi terkait dengan budaya kerja:

APERSEPSI
Kalian pernah melihat tempat yang barang-barang diletakkan dengan acak- acakan, asal
menempatkan tidak enak dipandang bukan? Belum lagi saat mencarinya bisa terselip kesan kemari
akan sulit didapat yang berakibat menghambat pekerjaan.
Lain kalau ditempatkan dengan rapi pasti akan sedap dipandang, bekerja menjadi lebih
bersemangat dan akan meningkatkan produktifitas kerja.
A. BUDAYA KERJA 5S/5R

Gambar 32.4 Budaya kerja 5R


Sumber: Siostem HRD

Kecelakaan kecil mudah terjadi karena kita kurang peduli pada lingkungan seperti
terpeleset, tersandung, tersengat listrik adalah kejadian sepele tetapi tidak boleh
disepelekan, karena bisa menjadi hal yang serius bila tidak diperhatikan. Mengapa
sepele karena tidak menganggap penting dan tidak diperhatikan akan berdampak besar,
padahal semua itu bisa dicegah agar aman.

Apa 5S/5R itu?


5S/5R adalah metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara insentif yang
berasal dari Jepang yang digunakan dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi dan
disiplin dilokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja secara menyeluruh.

5S atau kalau di Indonesia singkatan dari 5R adalah


1. SEIRI – RINGKAS, merupakan kegiatan menyikirkan barang-barang yang tidak diperlukan
sehingga yang ada diruang kerja hanya barang-barang yang diperlukan.
2. SEITON – RAPI, merupakan meletakkan segala sesuatu sesuai posisinya sehingga
memudahkan saat diperlukan.
3. SEISO – RESIK, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi tahap
selanjutnya.
4. SEIKETSU – RAWAT, kegiatan membersihkan peralatan dan area kerja sehingga tetap
bersih dan kondisi terjaga
5. SHITSUKE – RAJIN, menjaga kedisiplinan pribadi secara berulang-ulang dalam
menjalankan 5S/5R

Penerpan 5S/5R harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutan karena jika tahap pertama tidak
dilakukan maka tahap berikutnya tidak dapat dijalankan. Mengapa 5S/5R perlu dilakukan untuk
mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi? Jawabannya karena akan menciptakan
lingkungan kerja yang bersih, sehat, rapi, aman, nyaman, dan menyenangkan. Selain itu penerapan
5S/5R dapat membentuk personil yang disiplin, sikap kerja positif, peka dan kreatif, sehingga
biaya dapat ditekan dan waktu dapat dipersingkat. Pada akhirnya peneraan 5R/5S dengan baik
akan memberikan citra yang positif bagi perusahaan.

Tahapan Penerapan budaya 5S/5R adalah sebagai berikut:


1. Persiapan,
a. Komitmen dari Pimpinan, karena tanpa komitmen akan sulit diterapkan.
b. Pembentukan Struktur Organisasi pelaksanaan 5S/5R yang melibatkan Pejabat dan
karyawan. Struktur harus disusun lengkap dengan pembagian tugas
c. Sosialisasi kepada seluruh karyawan agar mendukung kegiatan 5S/5R sebagai sarana
pemberian informasi
2. Penerapan
a. Pelatihan 5S/5R agar memahami tugas, tujuan dan kegiatan- kegiatannya.
b. Promosi agar diterima karyawan sebagai media informasi yang berkunjung ke tempat
kerja, sehingga mendapat citra positif dari pengunjung. Promosi dibuat dengan berbagai
media: leaflet, poster, banner, logo, slogan dll dan dibuat lomba-lomba antar bagian.
3. Evaluasi
Setelah R1.2.3 (Ringkas, Rapi, Resik) dapat diimplementasika R4 (Rawat) dengan menyusun
standar perawatan. Evaluasi dapat dilakukan setelah dengan membandingkan sebelum dan
sesudah pelaksanaan, dengan menetapkan indikator keberhasilan.
4. Pembudayaan
Rajin (R-5) dapat diwujudkan apabila 5R sudah menjadi budaya dan dievaluasi secara
berkelanjutan.

B. PRAKTEK BUDAYA KERJA 5S/5R PADA TEHNISI AKUNTANSI:

Budaya kerja pada Tehnisi Akuntansi atau setara lulusan SMK yang mayoritas bekerja dimeja
mereka bekerja di perkantoran atau indoor, praktek budaya kerjanya perlu memperhatikan hal
sebagai berikut:
1. Awali pekerjaan dengan membersihkan ruangan dan meja kerja. Sediakan sapu, sulak
(Kemoceng) untuk membersihkan, sampah untuk menampung sampah meja. Ruangan
yang rapi akan membawa aura kerja lebih bersemangat dan nyaman dilihat.
2. Jangan lupa berdoa untuk memulai pekerjaan agar selamat dalam menjalankan tugas.
3. Buat daftar Inventaris kantor agar barang-barang yang ada terdata.
4. Sediakan folder khusus untuk menyimpan bukti transaksi, beri kode pada tiap-tiap bukti
transaksi agar memudahkan mencari. Jangan meletakkan folder diatas almari untuk
menghindari kecelakaan kerja
(pegawai kemungkinan tertimpa folder).
5. Cek AC, kalkulator, alat hitung uang dan
tempat menyimpan uang apakah bisa dipakai dengan
baik agar pekerjaan lancar.

6. Lakukan perawatan pada alat-alat kantor 1


bulan sekali, dan
bila ada kerusakan agar segera tertangani agar kerusakan tidak melebar. Bila kerusakan
parah minta ganti karena menghambat pekerjaan.

Gambar 33.4 Pemeliharaan alat kantor


Sumber:https://www.anugerahdino.com/2015/02/pemeliharaan-mesin-mesin-kantor.html
7. Kembalikan segera penggunaan alat-alat kantor ke tempat semula, agar tidak hilang
dikarenakan penempatan yang tidak teratur.
8. Jangan Meninggalkan ruangan dengan laci meja atau felling cabinet dalam kondisi terbuka,
kecerobohan yang terjadi karena kurang hati- hati berakibat fatal.
9. Matikan alat alat kerja yang menggunakan tenaga listrik sebelum meninggalkan ruangan.
Selain hemat listrik juga waspada kemungkinan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
10. Jangan lupa berdoa dan bersukur atas diselesaikannya tugas hari ini.
11. Lakukan semua berulang-ulang untuk kedisiplinan pribadi
C. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA UMUM

1. Kesehatan Karyawan
Produktifitas dan kelancaran pekerjaan amat tergantung dari kesehatan para karyawan.
Oleh karena itu penting bagi perusahaan sebelum menempatkan karyawan mengadakan
cek kesehatan agar mampu bekerja dengan baik.

Gambar 34.4 Karyawan sehat


Sumber: https://www.intipesan.com/meningkatkan-kesejateraan-karyawan-lewat-peran-pimpinan-sdm/
Kesehatan kerja adalah keadaan sosial, jiwa dan raga pekerja sehingga nyaman
dalam bekerja dan sejahtera sehingga dapat bekerja secara produktif tanpa
membahayakan diri sendiri, teman sekerja, masyarakat dan lingkungan.

UU RI No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 29 mengemukakan bahwa:

a. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktifitas kerja yang


optimal
b. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja dan pencegahan penyakit
akibat kerja dan syarat kerja
c. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja untuk mendorong efisiensi dan meningkatkan


produktifitas. Berdasarkan UU No 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 Tujuan Kesehatan dan
keselamatan kerja antara lain:

a. Mencegah terjadinya kecelakaan dan kebakaran


b. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
c. Memberi kesempatan menyelamatkan diri pada waktu ada kejadian bahaya
d. Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan perlindungan para pekerja
e. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
f. Memperoleh penerangan cukup
g. Menyelenggarakan suhu ruangan baik dan penyegaran udara cukup
h. Memelihata kebersihan, Kesehatan dan ketertiban
i. Memperoleh keserasian tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses
kerja
j. Menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

2. Perlindungan Tenaga Kerja

Jaminan bagi tenaga kerja diperlukan agar karyawan tidak kawatir saat berada jauh dari
rumah, terutama tentang kesehatan dan keselamatan bekerja.
Perlindungan tenaga kerja ada 3 yaitu:
a. Perlindungan sosial: yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha
kemasyarakatan dengan tujuan memungkinkan pekerja mengenyam
kehidupan sebagaimana manusia pada umumnya khususnya sebagai
anggota masyarakat dan keluarga. Contoh: asuransi Kesehatan, asuransi
kecelakaan
b. Perlindungan tehnis: perlindungan agar pekerja terhindar dari bahaya
kecelakaan yang ditimbulkan oleh alat-alat kerja atau bahan yang dikerjakan.
c. Perlindungan ekonomis: jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha
memberikan penghasilan yang cukup guna memenuhi keperluan sehari-hari
baginya dan keluarganya termasuk dalam hal pekerja tidak mampu bekerja
dengan sesuatu diluar kehendak. Disebut jaminan sosial.

3. Upaya prefentif kesehatan kerja

Upaya Kesehatan kerja yang bersifat prefentif:


a. Melakukann penilaian terhadap faktor resiko kesehatan
b. Pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja (awal, berkala, dan khusus)
c. Analisis penyakit akibat kerja dan penyakit umum lainnya
d. Pencegahan keracunan makanan bagi tenaga kerja
e. Penempatan tenaga kerja
sesuaikondisi dan status
Kesehatan
Gambar 35.4 Cek Up karyawan
Sumber:https://www.alodokter.com/medical-check-up-karyawan-ini-yang-harus-anda-ketahui
f. Pengendalian bahaya lingkungan
g. Penempatan prosedur kerja aman dan sesuai Standar Operating Prosedur
h. Program imunisasi
i. Program pengendalian binatang penular penyakit (nyamuk anopheles)

4. Faktor penyebab kecelakaan:


Penyebab kecelakaan bisa karena hal sepele seperti lingkungan yang tidak terawat atau
juga karena kelalaian manusia yang tidak sengaja karena kurang fokus bekerja.

Beberapa penyebab kecelakaan saat bekerja antara lain karena:


a. Faktor pekerja
Kecelakaan yang terjadi karena factor manusia bisa terjadi karena:
1) Ingin cepat selesai: bekerja karena terburu-buru menyebabkan hasil
pekerjaan tidak maksimal. Berikan contoh pekerjaan tidak maksimal
2) Persiapan tidak maksimal: bekerja dengan persiapan akan teratur, bila
tidak disiapkan memakan waktu panjang dan hasil kurang baik.
3) Tempat kerja berantakan: menempatkan alat yang tidak sesuai akan
kesulitan mencarinya bila alat seadanya bisa terjadi kecelakaan karena
tidak sesuai.
b. Faktor bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan seyogyanya diketahui penggunaannya, salah
pakai akan berakibat fatal.
c. Faktor alat yang digunakan
Mengetahui cara pakai alat kerja penting sekali, karena apabila salah
pemakain akan terjadi kecelakaan. Pemakain alat yang tidak sesuai merusak
anatomi tubuh,
d. Faktor kondisi lingkungan
Lingkungan yang berisik, udara yang tidak sehat, penerangan tidak memadai,
suhu panas akan mengganggu kesehatan pekerja.
e. Faktor psikologis: kondisi keluarga, relasi kurang baik, kurangnya perhatian
pimpinan membawa dampak pada kinerja karyawan.

D. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PERKANTORAN

Lulusan Akuntansi SMK bekerja pada lingkungan perkantoran bukan tenaga kerja
lapangan, seperti kasir, Teller, Customer Service, Admin Gudang adalah pekerjaan
yang diruangan. Bukan berarti mereka tidak membutuhkan perhatian pada faktor
kesehatan dan keselamatan kerjanya. Walaupun kemungkinan resiko kesehatan dan
keselamatan kerjanya lebih kecil dari pada yang bekerja dilapangan, apabila tidak
mendapat penanganan maka akan berdampak pada kinerja karyawan. Karena karyawan
kantoran bekerja membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan kadang juga lembur,
tentunya kesehatan terganggu walapun kecil bila terus menerus akan berpengaruh pada
jangka pajang.

Ada 2 macam factor penyebab kecelakaan yang bisa terjadi di perkantoran yaitu:
1. Faktor yang berhubungan dengan bangunan
2. Faktor yang berhubungan dengan alat perkantoran Mari

kita bahas satu persatu yang berikut ini:

1. Faktor yang berhubungan dengan bangunan


a. Lantai yang licin, retak, miring, cekungan, berundak bisa menyebabkan
cedera karyawan, teruatama mereka yang menggunakan sepatu hak tinggi.

Gambar 36.4 Rambu terpeleset


Sumber:https://solo.tribunnews.com/2019/12/07/tafsir-mimpi-jatuh-atau-terpeleset-pertanda- stres-atau-
lainnya Gb 4.3 Rambu terpeleset

b. Kelembaban ruangan
menyebabkan Gedung mudah berjamur, juga berpengaruh pada
penyimpanan arsip, kertas menjadi mudah hancur.
c. Bangunan yang tidak terawatt, atap jebol mengganggu pekerjaan

2. Faktor yang berhubungan dengan alat yang digunakan


a. Penempatan filing cabinet yang berat diletakkan paling bawah
b. Penempatan perabot kantor tidak mengganggu dalam beraktivitas
c. Sedapat mungkin ruangan bebas dari benda-benda tajam seperti penempatan
siku almari, filing kabinet agar tidak menimbulkan cedera

3. Prosedur aman bekerja di kantor:


a. Tangga tidak boleh untuk menyimpan tumpukan barang, beraktivitas ditangga
yang dapat mengganggu lalu lalang orang yang akan naik turun tangga.
b. Yang menggunakan lorong dan tangga diatur wajib berjalan disebelah kiri
meminimalisir berpapasan yang menyebabkan saling tertabrak.
c. Karyawan yang membawa barang berat supaya menggunakan troli dan
berjalan pada lift barang.
d. Lantai retak segera diperbaiki mencegah tersandung. Penggunaan cairan yang
tercecer segera dibersihkan agar tidak mengganggu orang berjalan terpeleset.
e. Tidak berlarian di area kantor yang menimbulkan suara gaduh.
f. Hindari menyimpan alat-alat kantor seperti: gunting, pensil yang runcing,
pisau dengan posisi menghadap pengguna yang menyebabkan cedera tangan.

4. Pengelolaan kebakaran gedung


Pada perkantoran sangat dekat dengan barang-barang elektrik seperti komputer
dan aliran listrik sehingga harus waspada terhadap konsleting listrik yang dapat
berakibat kebakaran.
Gambar 37.4 Alat pemadam kebakaran
Sumber: https://www.pngdownload.id/download/extinguisher-png.html

Berikut pengelolaan kebakaran gedung dan yang perlu ada:


a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
b. Alat Pemadam Api Berat (APAB)
c. Sistem alarm kebakaran
d. Hydrant halaman
e. Sistem sprinkler otomatis
f. Sistem pengendalian asap

Penempatan Alat Pemadam Api Ringan dengan memperhatikan:


a. Mudah terlihat, dijangkau tidak diikat, dikunci dan digembok.
b. Mudah terlihat, dijangkau dan mudah diambil (tidak diikat, dikunci
atau digembok)
c. Berjarak maksimal 15meter dan tinggi maksimal 125 cm
d. Media penempatan ukuran disesuaikan dengan klasifikasi bahan api
E. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Dunia kerja bila tidak memiliki pelayanan kesehatan yang memadai setidaknya tersedia
P3K untuk penanganan darurat, sebagai pertolongan pertama menyelamatkan korban
saat terjadi kecelakaan.

1. Tujuan P3K
a. Perawatan awal korban
b. Penyelamatan dini nyawa korban
c. Mempertahankan daya tahan korban
d. Meringankan penderitaan korban
e. Mencari pertolongan lanjutan

2. Yang perlu dilakukan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan


a. Tenang: menangani orang kecelakan tidak boleh panik karena membuat
penolong tidak bisa berfikir jernih, sehingga tindakan pertolongan tidak
segera tertangani. Perlu focus pada penanganan korban.
b. Singkirkan korban ketempat yang lebih aman
Jauhkan korban dari tempat kecelakaan untuk mencegah terulang kembali.
c. Cek pernapasan
Bila terjadi penderita mengalami pernafasan berhenti, segera beri pernafasan
bantuan.
d. Lihat tanda shock
Bila terjadi penderita muntah dengan keadaan setengah sadar, posisikan korban
terlentang dengan kepala yang lebih rendah. Jangan sampai tersumbat kotoran.
e. Jangan terlalu cepat mengusung korban

Gambar 38.4 korban Kecelakaan


Sumber: Safetysignindonesia.id

f. Segera bawa ke pusat kesehatan


Pertolongan pertama sudah dilakukan selanjutnya dibawa ke pusat kesehatan
terdekat.

3. Penempatan Ruang P3K


a. Tidak jauh dari tempat kerja, usahakan ada kamar mandi
b. Luas menampung satu kamar tidur
c. Bersih, terang, ada ventilasi, pintu lebar cukup untuk memindah korban
d. Ada tanda ruang P3K

4. Kotak P3K
Gambar 39.4 kotak P3K
Sumber: Bukalapak.com

Tentu kalian pernah melihat kotak P3K apa saja isi kotak P3K itu dan
kegunaannya?

Ringkasan

1. Budaya 5S/5R meliputi: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin


2. Praktek budaya kerja pada lingkungan kerja sehari-hari terus menerus
dilakukan untuk meningkatkan produktifitas kerja
3. Kesehatan dilakukan saat pertama masuk, untuk mencegah penularan penyakit
dan kelangsungan bekerja
4. Keselamatan merupakan jaminan hidup seperti: asuransi, jaminan kecelakaan,
jaminan social.
5. Kesehatan dan keselamatan kerja pada perkantoran memperhatikan pada
perawatan gedung and alat-alat perkantoran yang menimbulkan kebakaran.
6. P3K sebagai pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan.

Ruang Kolaborasi

Tugas Kelompok:
1. Apa saja penyebab budaya kerja tidak bisa berjalan? Berikan pula solusi
terbaiknya!l
2. Diskusikan dengan kelompok kamu
a. Apa saja yang harus tersedia pada P3K
b. Jelaskan kegunaan masing-masing
c. Berikan penjelasan tata cara menolong karyawan yang pingsan
Kerjakan dengan berdiskusi, bekerjasama untuk menyelesaikan, cari referensi atau
kalian bisa browsing. Hasil kerja silahkan tuangkan dalam bentuk laporan untuk
presentasi di depan kelas.

Refleksi Terbimbing
Setiap presentasi akan mendapatkan bimbingan dari guru terkait konten yang
disajikan

Demonstrasi Kontekstual
Silahkan kalian kerjakan soal-soal berikut ini secara mandiri

Uji Kompetensi

1. Laptop yang dipakai sehari-hari harus kelihatan bersih dan enak untuk
mengunakan tugas pencatatan akuntansi. Kegiatan membersihkan laptop dari
debu agar tidak mengganggu tuts bila ada disela-sela tust termasuk budaya
a. Seiri
b. Seiton
c. Seiso
d. Seiketsu
e. Shitsuke
2. Agar meja terlihat bersih selaan enak dipandang juga enak untuk beraktifitas.
Membersihkan meja dari sampah meja yang berserakan adalah budaya kerja
a. Seiri
b. Seiton
c. Seiso
d. Seiketsu
e. Shitsuke
3. Bila meletakkan pensil dan penghapus pada kotak alat tulis, agar mudah
mengambil saat diperlukan, adalah budaya kerja
a. Seiri
b. Seiton
c. Seiso
d. Seiketsu
e. Shitsuke

4. Budaya kerja tidak bisa dilaksanakn sendiri melainkan semua anggota satuan
kerja. Dan agar hasilnya tercapai harus dilakukan terus menerus adalah budaya
kerja
a. Seiri
b. Seiton
c. Seiso
d. Seiketsu
e. Shitsuke
5. P3K perlu disediakan pada setiap usaha agar bila terjadi kecelakaan dapat
menjadi pertolongan pertama. Yang termasuk kecelakaan yang bisa ditangani
dengan P3K berikut ini, kecuali
a. Luka teriris pisau
b. Luka terbentur meja
c. Luka tergores batu
d. Luka tersayat pinggiran kertas
e. Luka tertabrak mobil
6. Agar para karyawan dijamin kesehatannya pada awal masuk kerja akan
dilakukan
a. Swab kesehatan
b. Tes kesehatan
c. Penyuntikan
d. Cek up
e. Pengambilan darah
7. Seorang yang bekerja diluar kota agar yang dirumah merasa nyaman
ditinggalkan memilih perusahaan yang memberikan
a. Asuransi kesehatan
b. Jaminan hari tua
c. Jaminan kematian
d. Bonus bayaran
e. Asuransi kecelakaan
8. Gangguan kecelakan yang tidak sengaja menaruh barang berbahaya tidak pada
tempatnya, termasuk Faktor penyebab kecelakaan dari
a. Lingkungan
b. Pekerja
c. Persiapan tidak maksimal
d. Penempatan barang tidak sesuai
e. Tidak sengaja
9. Karena terlambat pekerja melakukan tugas dengan terburu-buru sehingga hasil
tidak maksimal. Kecelakaan penyebabnya dari
a. Lingkungan
b. Pekerja
c. Persiapan tidak maksimal
d. Penempatan barang tidak sesuai
e. Tidak sengaja
10. Harun bekerja menyelesaikan tugas dengan lembur tetapi mata harun menjadi
minus karena penerangan yang tidak cukup. Hal ini bisa dihindari bila
a. Ada petugas jaga
b. Ada petugas P3K
c. Ada pelaksana 5R
d. Ada pengawas
e. Ada penerangan bantuan

Elaborasi pemahaman

Lakukan elaborasi terkait dengan pemahaman yang masih kurang jelas berdasarkan
hasil pengerjaan demontrasi kontekstual di atas. Kalian cermati dan analisa bila
kurang betul jawabanmu lalu ulangi untuk memahami materi bila memang masih
ada kesulitan bertanyalah pada guru.

Refleksi
Koneksi antar materi
Silahkan kalian bekerja dalam kelompok untuk membuat kesimpulan umum dari
kegiatan pembelajaran Bab IV ini, dengan menyajikan dalam bentuk power
point. Setiap kelompok dipersilahkan untuk menyajikan di depan kelas.
Hasil presentasi siswa setiap kelompok akan dibimbing oleh guru dengan
menambahkan pemahaman kepada kelompok yang masih kurang.
Kelompok yang menyajikan materi dalam power point sesuai dengan konsep
yang disajikan akan mendapat nilai baik.
Dan memberikan apresiasi kepada kelompok yang menyajikan materi dalam
power point dengan menambahkan materi dari sumber-sumber lain yang
relevan, sebagai masukan agar materi menjadi lebih lengkap.

Aksi Nyata

Silakan kalian mengerjakan uji praktik kompetensi IV sebagai tahapan akhir


dari pembelajaran. Dari hasil penilaian, guru akan menjelaskan hal-hal yang
masih kurang dikuasai dari setiap peserta didik. Kemudian kalian
mempersiapakan rencana perbaikan apabila masih ada pemahaman yang
masih kurang, untuk perbaikan di kemudian hari.
Uji Praktek Kompetensi

Nama Member Member Menata Cek Menghapus Menghias


sihkan sihkan meja Jurnal papan tulis ruangan
lantai kaca
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5

Petunjuk:
1. Dikelas kamu ada jadwal piket jadikan itu kelompok kerja
2. Kelompok yang bertugas yang dinilai, kelompok yang tidak bertugas menilai
3. Berikan nilai pada kolom yang ada bila melakukan, dan berikan tanda silang
(x) pada kolom jika tidak melakukan.
Penilaian: Bersih, Rapi, Indah nilai 10
Bersih dan Rapi 8
Bersih 7
Kurang bersih 6
4. Kerjakan dalam 1 bulan, kelompok terbaik mendapat nilai tambahan praktek.
Kelompok yang nilainya kurang mendapat sangsi membuang sampah pada
jadwal kelompok lain yang tidak bermasalah.
5. Buatlah kolom penilain seperti contoh pada 1 lembar HVS bisa memuat 5
untuk 1 minggu, difotocopy rangkap 3 ada 4 lembar untuk 1 bulan.
6.
Informasi tugas:
1. Kerjakan kebersihan kelasmu sehari-hari dengan saling bekerjasama, termasuk
menghias/menata ruangan.
2. Isilah kolom dibawah ini dengan memberi tanda centang (v) bila mengerjakan!
3. Kerjakan dengan baik agar kalian dapat merasakan hasilnya.
4. Kertas penilaian disimpan ketua kelompok
5. Siapapun yang melanggar pengisian mendapat sangsi.

Pengayaan

Bagaiman persyaratan untuk mengklaim jaminan kecelakan, bila terjadi kecelakan patah
tulang agar mendapatkan ganti rugi sehingga tidak perlu membayar biaya pengobatan?

Anda mungkin juga menyukai