Anda di halaman 1dari 8

DURASI

2 JP

PERAN GURU

Sebagai fasilitator (memberikan fasilitas pembelajaran yang berpusat pada siswa).


Melakukan refleksi pembelajaran.
Kolaborasi dengan rekan guru dalam memperbaiki pembelajaran.
Membangun komunikasi yang efektif dengan guru lain.
Menyelengarakan pembelajaran yang efektif

DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

Mandiri
Bernalar Kritis
Kreatif

BAHAN

Lembar kerja membuat Budaya 5R


AKTIVITAS PEMBELAJARAN

TUJUAN
Peserta didik mampu menjelaskan tentang konsep dasar budaya kerja sesuai
SOP dengan penerapan 5R
PERSIAPAN
Guru mempersiapkan diri dengan berbagai pengetahuan tentang kemampuan
membekali diri, khususnya bekal untuk masa depan peserta didik

PELAKSANAAN
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk
berdoa bersama-sama, didik, memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi
tempat duduk peserta didik.
2. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yangterkait dengan
terkait budaya kerja sesuai SOP dengan penerapan 5R, menyampaikan
cakupan materi, tujuan pembelajaran.
3. Guru memberikan permasalahan terkait budaya kerja sesuai SOP dengan
penerapan 5R
4. Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari
buku-buku referensi atau dari internet untuk menjawab rumusan masalah
5. Peserta didik membuat peta konsep dari materi budaya kerja sesuai SOP
dengan penerapan 5R
6. Bersama-sama menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh
7. Refleksi pembelajaran

TUGAS MANDIRI
Peserta didik membuat peta konsep dari materi budaya kerja sesuai SOP dengan
penerapan 5R
RINGKASAN MATERI

A. 5R dan Penerapannya dalam Tempat Kerja


1. Pengertian 5R
Pengertian 5R atau 5S (seiri, seiso, seiton, seiketsu, shitsuke) dalam bahasa Jepang ialah
suatu cara untuk mengatur atau mengelola tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik
secara berkelanjutan.
Budaya Kerja 5R terdiri dari:

a. Ringkas, 整理(seiri), merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak

diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-
benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.

b. Rapi,整頓(seiton),berarti menyimpan barang yang tepat ataudalam tata letak yang

benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaanmendadak. Ini merupakan cara


untuk menghilangkan prosespencarian. Hal ini dirancang untuk membantu dalam
menemukan segala sesuatuyang diperlukan tanpa kehilangan banyak waktu untuk
mencari danmembongkar.

c. Resik,清楚(seiso), merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja

sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik.Secara konkrit,
langkah ini berupa membuang sampah,kotoran dan benda-benda asing serta
membersihkan segala sesuatu. Meskipunlangkah ini sederhana, namun menjadi sangat
penting, terutama ketika kotoran dilingkungan kerja justru pada akhirnya menjadi
sumber kesalahan kerja.

d. Rawat,清潔(seiketsu),berarti pemantapan terus-menerus dan secara berulang-ulang

memelihara tiga prinsip sebelumnya yaitu: ringkas/pemilahan, rapi/penataan, dan


resik/pembersihannya. Dengan demikian,langkah ini merupakan upaya untuk
memelihara langkah-langkah yang sudahdilakukan sebelumnya.

e. Rajin, 躾け(shitsuke),berarti pelatihan dan kemampuan untuk pembiasaan

melakukan apa yangingin dilakukan meskipun itu sulit dilakukan. Dalam hal ini
perlu ditanamkan semangat untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar.
Penekanannya adalah dengan menciptakan kebiasaan dan perilaku yang baik,
yaitu dengan mengajarkan kepada setiap orang sebagai anggota organisasi untuk
melaksanakan dan mematuhi peraturan. Langkah kelima ini merupakan langkah
pendukung langkah pemantapan. Aturan-aturan perlu dibuat dalam upaya
pemeliharaan.
Penerapan 5R bertujuan untuk mencapai tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi
dalam sebuah perusahaan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, bukanlah hal yang mudah
untuk dilakukan. Sering kali kesulitan untuk mencari dokumen atau data karena lupa
penempatannya. Terkadang, dokumen yang ada juga tidak tersusun dengan rapi.
Banyak orang berpikir bahwa 5R itu hanya perlu diterapkan di perusahaan
bidang manufacture saja. Padahal, 5R merupakan budaya yang harus diterapkan dimana pun
Anda berada. Penerapannya cukup mudah, namun untuk menjadikan sebagai habbit atau
kebiasaan itulah yang membutuhkan usaha lebih.
2. Penerapan 5R di Tempat Kerja
Berikut merupakan penjelasan umum penerapan 5R, antara lain :
a. Ringkas
 Memilah barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan.
 Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
 Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
 Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.
b. Rapi
 Mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
 Menata peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya, keseragaman,
fungsi dan batas waktu penggunaannya.
 Pengaturan (pengendalian) visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan, teratur
dan selalu pada tempatnya.
c. Resik
 Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
 Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
 Meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah.
 Memperbarui atau memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak.
d. Rawat
 Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
e. Rajin
 Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.

3. Manfaat Dari Penerapan 5R


Berikut merupakan manfaat dari penerapan 5R di tempat kerja :
 Membuat area kerja jadi lebih bersih, rapi, aman, dan menyenangkan
 Meningkatkan pemanfaatan lantai kerja sebagai ruang penyimpanan
 Meminimalisasi waktu yang terbuang untuk mencari alat kerja, material dan dokumen
 Mengurangi kerusakan mesin karena peralatan selalu bersih dan terawat, sehingga
membuat peralatan jadi lebih awet dan tahan lama
 Menumbuhkan tanggung jawab karyawan dan rasa memiliki di area kerja
 Mengurangi bahkan menghilangkan potensi bahaya atau apa saja yang menjadi penyebab
umum terjadinya kecelakaan kerja
 Meningkatkan produktivitas kerja. Dengan penataan material dan peralatan kerja yang
baik, karyawan pun bisa bekerja lebih efektif dan efisien

B. Budaya Kerja Sesuai SOP


Budaya kerja merupakan nilai, sifat, dan karakter yang dianut oleh suatu perusahaan atau
organisasi dan dipraktikkan oleh seluruh anggotanya. Ini berfungsi sebagai panduan tentang
bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi dan para anggotanya bertindak dan bersikap. SOP,
sebagai serangkaian instruksi tertulis, memberikan panduan yang jelas bagi karyawan tentang
bagaimana menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Dengan adanya SOP, setiap karyawan
memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana
mencapai standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
SOP Sebagai Fondasi Budaya Kerja, Budaya kerja tidak terbentuk dalam semalam. Ia
adalah hasil dari interaksi berkelanjutan antara karyawan, kebijakan perusahaan, dan tindakan
manajemen. SOP menjadi salah satu alat yang dapat memastikan bahwa interaksi ini berlangsung
dalam kerangka kerja yang konsisten dan positif. Dengan SOP, perusahaan dapat memastikan
bahwa nilai-nilai dan prinsip yang dipegang teguh di dalam organisasi diinternalisasi dan
diterapkan oleh setiap karyawan dalam pekerjaan sehari-hari mereka.
A. Mengintegrasikan SOP dengan Budaya Kerja
1. Komunikasi yang Jelas dan Terbuka
Salah satu kunci keberhasilan penerapan SOP yang sejalan dengan budaya kerja adalah
komunikasi yang jelas dan terbuka. Setiap karyawan harus memahami tujuan dan manfaat
dari SOP yang diterapkan. Dengan demikian, mereka akan lebih termotivasi untuk
mengikuti SOP dan melihatnya sebagai bagian dari identitas serta kultur perusahaan.
2. Pelatihan dan Pengembangan
Untuk memastikan SOP diterapkan dengan baik, perusahaan perlu menyediakan pelatihan
yang memadai untuk karyawan. Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teknis penerapan
SOP, tetapi juga bagaimana SOP tersebut mendukung dan memperkuat budaya kerja yang
diinginkan.
3. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan
SOP seharusnya bukan dokumen yang statis. Perusahaan perlu secara rutin mengevaluasi
efektivitas SOP dan membuat penyesuaian jika diperlukan. Hal ini menunjukkan kepada
karyawan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan dan beradaptasi
sesuai dengan kebutuhan serta dinamika bisnis.
4. Penghargaan dan Pengakuan
Mengakui dan menghargai karyawan yang mematuhi SOP dan mempromosikan budaya
kerja positif sangat penting. Hal ini tidak hanya memotivasi karyawan untuk terus
berprestasi, tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan memperhatikan dan menghargai
kontribusi mereka.
5. Pemberdayaan Karyawan
Dengan memberdayakan karyawan untuk terlibat aktif dalam proses penyusunan dan revisi
SOP, perusahaan menunjukkan bahwa pendapat dan pengalaman karyawan dihargai. Ini
juga memastikan bahwa SOP yang dibuat relevan dengan kebutuhan karyawan dan dapat
mendukung budaya kerja yang diinginkan.
SOP yang baik dan terintegrasi dengan budaya kerja dapat membawa banyak dampak
positif bagi perusahaan. Beberapa di antaranya adalah meningkatnya produktivitas,
kualitas kerja yang lebih tinggi, retensi karyawan yang lebih baik, serta atmosfer kerja yang
lebih harmonis dan kolaboratif. SOP yang diterapkan dengan tepat dapat menjadi fondasi
kuat dalam membangun kultur perusahaan yang produktif, inovatif, dan harmonis.
B. Mewujudkan Visi Perusahaan Melalui SOP Budaya Kerja
1. Menggabungkan Nilai Inti Perusahaan ke dalam SOP
Mengintegrasikan nilai-nilai inti perusahaan ke dalam SOP bukanlah tugas yang mudah,
tetapi sangat penting. Ini memastikan bahwa setiap karyawan tidak hanya melakukan
pekerjaannya sesuai standar, tetapi juga sesuai dengan prinsip dan nilai yang dianut oleh
perusahaan.
2. Penerapan Konsisten
Konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam menerapkan SOP budaya kerja. Tanpa
penerapan yang konsisten, sulit bagi karyawan untuk melihat SOP sebagai bagian integral
dari budaya perusahaan. Penerapan yang konsisten juga memastikan bahwa semua
karyawan diperlakukan dengan adil dan setara.
3. Feedback sebagai Alat Pertumbuhan
Menerima feedback dari karyawan mengenai SOP sangat penting. Ini memberi perusahaan
wawasan tentang apa yang bekerja dengan baik dan apa yang mungkin perlu disesuaikan.
Feedback ini juga menunjukkan kepada karyawan bahwa pendapat mereka dihargai dan
dianggap penting.
Kesimpulan
SOP Budaya Kerja bukan hanya sekadar aturan tertulis yang harus diikuti. Ketika diterapkan
dengan benar, SOP dapat menjadi instrumen yang ampuh untuk membentuk, memperkuat, dan
mempertahankan budaya kerja yang positif di perusahaan. Melalui integrasi yang tepat antara SOP
dan nilai-nilai inti perusahaan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif, inovatif,
dan harmonis.
LEMBAR KERJA SISWA BUDAYA KERJA SESUAI SOP DAN 5R

NAMA : ……………………………………………………………………………
KELAS: …………………………………………………………………………….
1. Peserta didik memngumpulkan informasi tentang budaya kerja sesuai SOP dengan penerapan 5R
2. Peserta didik Menyusun peta konsep dari informasi yang didapatkan tentang 5R

Anda mungkin juga menyukai