Anda di halaman 1dari 6

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar.

Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat
diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas,
kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.

RINGKAS

Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang
tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan
disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna
bagi sebuah perusahaan.

Langkah melakukan RINGKAS :

1. Cek-barang yang berada di area masing-masing.

2. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan.

3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan

4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang /memusnahkan barang-barang yang tidak


digunakan.

5. Pindahkan barang-barang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan.

RAPI

Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai
sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan
dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-benda harus
diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut.

Langkah melakukan RAPI :

1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan

2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan disediakan

3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat


semula.

RESIK

Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/lingkungan kerja, mesin/peralatan dan barang-barang


agar tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap
orang dari CEO hingga pada tingkat office boy.
Langkah melakukan RESIK :

1. Penyediaan sarana kebersihan,

2. Pembersihan tempat kerja,

3. Peremajaan tempat kerja, dan

4. Pelestarian RESIK.

RAWAT

Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang telash dicapai pada 3R sebelumnya dengan
membakukannya (standardisasi).

Langkah melakukan RAWAT :

1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan

2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat kerja

RAJIN

Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa
yang sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja.
Apa yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip RAJIN di tempat kerja
adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN APA
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN”

Langkah melakukan RAJIN :

1. Target bersama,

2. Teladan atasan

3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja

4. Kesempatan belajar
Implementasi Budaya Kerja 5R (Ringkas Rapi Resik Rawat Rajin)
 
A. PENDAHULUAN
      Budaya Kerja 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin
merupakan konsep yang diadopsi dari manajemen Jepang, yang lebih
banyakdiaplikasikan pada bidang industri. Dalam sejarahnya, industri Jepang
dianggapsebagai ancaman yang demikian besar bagi industri di berbagai
negara.
      Sesunggguhnya industri Jepang tidak banyak memiliki keunggulan yang
komparatif. Jepang tidak cukup memiliki kekayaaan yang yang
dapatdibanggakan, kecuali sumberdaya manusia yang berkualitas. Dalam
indusriJepang, menurut Osada hubungan kerjanya paling harmonis,
karenakaryawannya menyadari pentingnya mencari cara mengerjakan
segala sesuatudengan lebih baik supaya pekerjaan mereka lebih mudah,
hasilnya lebih baik dankehidupan mereka lebih menyenangkan.[1]
      Internalisasi Budaya Kerja 5R merupakan salah satu perhatian pimpinan
lingkungan kerja. Atas hasil Inspeksi Mendadak yang salah satu temuannya
mengharapkan optimalisasi pelaksanaan 5R dan 3S oleh seluruh pegawai.
   
B.PERMASALAHAN
      Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang diteliti pada paper ini
adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Budaya Kerja 5R?


2. Bagaimanakah implementasi Budaya Kerja 5R dalam lingkungan kerja
Anda?

C. PEMBAHASAN

1. Tinjauan Umum tentang Budaya Kerja 5R


2. Definisi Budaya Kerja 5R
      5R adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja
secara intensif yang berasal dari Jepang yang dikenal dengan 5S yang
digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi,
dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara
menyeluruh.Penamaannya berbeda-beda, Di Jepang menggunakan istilah 5S,
sedangkan di Amerika dan Eropa dikenal dengan 5C.[2]

 
Tabel I
Ragam Penggunaan Istilah 5R

       Menurut Takashi Osada manajemen 5R adalah prinsip manajemen yang


merupakanbarometer yang dapat menunjukan bagaimanaperusahaan
dikelola dan merupakan tolak ukur bagaimana partisipasi para pekerjasecara
total. Manajemen 5R merupakanprototype program partisipasi
totalitaspekerja dan perusahaan. Takashi osada jugamengaskan bahwa
manajemen 5R adalah manajemen yang beroperasi dalam prinsip perbuatan
lebih meyakinkan dari pada hanyakata-kata.[3]
       Meskipun pengendalian mutu terpadu merupakan dasar, namun
langkahpertama dalam manajemen adalah gerakan 5R. Hiranobahkan
berpendapat bahwa sebelum menerapkan konsep-konsep seperti Just in
Time, Total Productive Maintenance, Total Quality Management, ISO 9000,
Quality Control Circle dan lain-lain, maka sebaiknya ditanamkan terlebih
dahulu budaya 5S.[4]

1. Unsur - unsur Budaya Kerja 5R


Budaya Kerja 5R terdiri dari:

 Ringkas, 整 理 (seiri), merupakan kegiatan menyingkirkan barang-


barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi
kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.[5]
 Rapi,整頓(seiton),berarti menyimpan barang yang tepat ataudalam tata
letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaanmendadak.
Ini merupakan cara untuk menghilangkan prosespencarian. Hal ini dirancang
untuk membantu dalam menemukan segala sesuatuyang diperlukan tanpa
kehilangan banyak waktu untuk mencari danmembongkar.[6]
 Resik, 清 楚 (seiso), merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan
daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi
yang baik.Secara konkrit, langkah ini berupa membuang sampah,kotoran
dan benda-benda asing serta membersihkan segala sesuatu.
Meskipunlangkah ini sederhana, namun menjadi sangat penting, terutama
ketika kotoran dilingkungan kerja justru pada akhirnya menjadi sumber
kesalahan kerja.[7]
 Rawat, 清 潔 (seiketsu),berarti pemantapan terus-menerus dan secara
berulang-ulang memelihara tiga prinsip sebelumnya yaitu:
ringkas/pemilahan, rapi/penataan, dan resik/pembersihannya. Dengan
demikian,langkah ini merupakan upaya untuk memelihara langkah-langkah
yang sudahdilakukan sebelumnya.[8]
 Rajin, 躾 け (shitsuke),berarti pelatihan dan kemampuan untuk
pembiasaan melakukan apa yangingin dilakukan meskipun itu sulit
dilakukan. Dalam hal ini perlu ditanamkan semangat untuk melakukan
sesuatu dengan cara yang benar. Penekanannya adalah dengan
menciptakan kebiasaan dan perilaku yang baik, yaitu dengan mengajarkan
kepada setiap orang sebagai anggota organisasi untuk melaksanakan dan
mematuhi peraturan. Langkah kelima ini merupakan langkah pendukung
langkah pemantapan. Aturan-aturan perlu dibuat dalam upaya
pemeliharaan.[9]

1. Keunggulan Budaya Kerja 5R


Manajemen 5R merupakan konsep mendasar dalam pengelolaanlingkungan
kerja. Adapun keunggulan dari manajemen 5R adalah sebagaiberikut:

 Adanya penyempurnaan yang berkesinambungan (kaizen).


 Penerapan 5R seringkali menjadi barometer manajemen.
 Keberhasilan 5R memiliki daya jual bagi organisasi.
 5R sebagai media perubahan perilaku manusia.
 Menanamkan perilaku tanggung jawab individual.
 5R sebagai falsafah dan budaya manajemen.
 5R sebagai sasaran utama produktivitas.[10]

D. PENUTUPAN
     1. Kesimpulan
       Adapun kesimpulan dari pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Budaya Kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) merupakan
suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang
berasal dari Jepang yang dikenal dengan 5S yang digunakan oleh
manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di
lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
2. Implementasi Budaya Kerja 5R dalam lingkungan kerja belum
dilaksanakan dengan optimal karena kurangnya penguatan nilai-nilai 5R
kepada pegawai
    2. Saran

1. Perlu adanya bahan peraga pelaksanaan Budaya Kerja 5R di ruang


kerja Pegawai Pengadilan Agama Purwodadi.
2. Perlu adanya penguatan Pengawasan dalam pelaksanaan budaya kerja
5R.

Anda mungkin juga menyukai