Anda di halaman 1dari 31

PENERAPAN 5R

(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)


Apa Itu 5R

5R merupakan singkatan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari


bahasa Jepang 5S. 5S itu sendiri merupakan suatu fase kata dalam
bahasa Jepang, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke, yang
selanjutnya dialih artikan kedalam bahasa Indonesia sebagai Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin. 5R merupakan suatu pendekatan praktis
yang dikembangkan dalam melaksanakan perbaikan tempat kerja
oleh karyawan sendiri, agar lingkungan menjadi aman, nyaman, tertib
dan teratur .

Pada awalnya, 5R diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1996 oleh


perusahaan Jepang yang ada di Indonesia (Astra Group) sebagai
program ’Gemba’ dalam rangka meningkatkan mutu dan produktivitas
perusahaan.
2
Definisi 5R
Metode pengelolaan area kerja dan perilaku kerja
karyawan melalui proses Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
yang dilakukan secara berkesinambungan dalam upaya
membangun nilai budaya kerja Perusahaan.

• Gugus 5R adalah suatu kelompok karyawan yang


melaksanakan kegiatan 5R bersama-sama dengan
sistematis dan dikordinir oleh kepala unit organisasi
struktural/fungsional setingkat superintendent.

3
TRANSFORMASI KATA 5R

5S 5R 5P 5C
• SEIRI • RINGKAS • PEMILAHAN • CLEAR OUT
• SEITON • RAPI • PENATAAN • CLASSIFY
• SEISO • RESIK • PEMBERSIHAN • CLEANING
• SEIKETSU • RAWAT • PEMANTAPAN • CONFORMITY
• SHITSUKE • RAJIN • PEMBIASAAN • CUSTOM
Konsep Dasar 5R

5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) adalah sebuah philosophy, pedoman bekerja sehari-hari, yang
memberikan manfaat:

1. Sebagai falsapah manajemen untuk membersihkan batin, mengubah cara berpikir dan perilaku
pribadi serta untuk meningkatkan disiplin karyawan.
2. Menciptakan tempat kerja yang terbaik dengan prinsip KAIZEN (perbaikan berkesinambungan)
serta melakukan monitoring/control dengan menggiatkan kunjungan “GEMBA” oleh Manajemen
secara periodik.
3. Sangat baik dilakukan untuk memperbaiki prilaku kerja karyawan, menggugah tanggung jawab
setiap karyawan, meningkatkan efisiensi kerja yang berhubungan dengan peningkatan big quality
(PQCDSME) dan mengoptimalkan penggunaan teknologi peralatan.
4. Sasaran utama meningkatkan produktivitas dengan mengeleminasi Muda (Muda of
overproduction, Muda of Inventory, Muda of Repair/Rejects, Muda of Motion, Muda of
processing, Muda of Waiting, Muda of Transfort).
5. Mengenal masalah dengan lebih cepat, sehingga akar penyebab masalah dapat segera
ditanggulangi.
6. Sebagai alat pemasaran “promosi bukan dengan mengumbar kata- kata tetapi dengan
penampakan di lingkungan kerja yang bersih, tertata Rapi dan asri” .
7. Dengan menciptakan lingkungan kerja dan peralatan kerja yang bersih, tertata rapi dan terawat,
akan dapat mencegah timbulnya resiko kecelakaan kerja yang dapat berakibat fatal.
Mengapa perlu 5R ?
Dalam melakukan sesuatu kegiatan kerja biasanya karyawan pernah
melakukan kesalahan atau lupa,bahkan dapat terjadi berulang-ulang.
Ada beberapa hal yang umumnya dapat terjadi di tempat kerja dan pelaksanaan 5R
dapat membantu mengatasinya,yaitu antara lain :
Faktor Manusia :
- Mencari dan mengambil barang sulit
- Alat tidak segera dapat digunakan
- Kurang semangat kerja dll
Faktor sarana / peralatan :
• Kesulitan dalam pencarian komponen atau peralatan yang dibutuhkan
• Peralatan sering mengalami kerusakan/masalah
Faktor mutu :
• Cacat permukaan akibat salah penempatan
• Tercampur bahan lain
• Cacat bentuk karena kesalahan penanganan dll
Apa manfaat 5R ?

Manfaat dari pelaksanaan 5R yang baik dan benar dikategorikan dalam 4


(empat) kelompok, yaitu bagi Pekerja, Perusahaan, Pelanggan dan
Pemegang Saham.

PEKERJA PERUSAHAAN
- Keamanan dan kenyamanan kerja - Citra baik perusahaan
- Kesehatan - Meningkatkan kecepatan bisnis
- Tidak cepat jenuh/semangat - Efisien & produktivitas
- Sikap kerja positif - Kemampuan untuk berkembang

PELANGGAN/PEMASOK PEMEGANG SAHAM


- Minimalisasi kesalahan - Keyakinan pada kelangsungan usaha
- Kecepatan & Ketepatan Pelayanan
Apa manfaat 5R ?

Manfaat dari pelaksanaan 5R yang baik dan benar dikategorikan dalam 4


(empat) kelompok, yaitu bagi Pekerja, Perusahaan, Pelanggan dan
Pemegang Saham.

PEKERJA PERUSAHAAN
- Keamanan dan kenyamanankerja - Citra baik perusahaan
- Kesehatan - Meningkatkan kecepatan bisnis
- Tidak cepat jenuh/semagat - Efisien & produktivitas
- Sikap kerja positif - Kemampuan untuk berkembang

PELANGGAN/PEMASOK PEMEGANG SAHAM


- Minimalisasi kesalahan - Keyakinan pada kelangsungan usaha
- Kecepatan & Ketepatan Pelayanan
SASARAN PENERAPAN 5R ANTARA LAIN :

• Terciptanya tempat kerja yang aman (zero accident),


nyaman dan menyenangkan.
• Terawatnya peralatan dan perlengkapan kerja sehingga
selalu siap digunakan.
• Peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja.
• Melatih karyawan mandiri, mampu mengelola tempat kerja,
dan pekerjaannya dengan baik.
• Mewujudkan perusahaan bercitra positif di mata pelanggan
yang tercermin dari kondisi tempat kerja yang bersih dan
Asri.
BAGAIMANA MENERAPKAN 5R SECARA EFISIEN ?

TAHAPAN (siklus) PDCA (Plan-Do-Check-Action) :


–Plan
Perencanaan Implementasi 5R
–Do (Pelaksanaan)
R1 – Ringkas
R2 - Rapi
R3 – Resik
–Check (Pemeriksaan/Evaluasi)
R4 – Rawat (Evaluasi untuk menjaga kondisi Ringkas, Rapi dan Resik ).
–Action (Tindak Lanjut)
R5 – Rajin (Membiasakan me-Rawat Ringkas, Rapi dan Resik serta
mengembangkan kebiasaan positif ).
KATA KUNCI 5R

R-1
• Tidak ada barang yang tidak diperlukan di area kerja
• Tidak menunda keputusan dalam menyelesaikan masalah

R-2
• Setiap barang mempunyai tempat dan status yang jelas
• Pastikan setiap aktivitas dilengkapi dengan Prosedur (SOP, WI, TSE)

R-3
• Memeriksa, membersihkan & menghilangkan sumber penyebab kotor
• Laksanakan aktivitas sesuai dengan prosedur

R-4
• Mempertahankan kondisi optimum area pada standard Ringkas, Rapi dan Resik.
• Kendalikan progress aktivitas sesuai target

R-5
• Membudayakan R1, R2, R3, R4 & kebiasaan positif
• Tingkatkan standard kerja melalui Improvement

Tahu , Bisa , Biasa , Terbiasa , Kebutuhan , Budaya


AKTIVITAS TAHAP PERENCANAAN (Plan)

1. Membuat komitmen bersama dan kick off penerapan 5R.


2. Membuat Struktur Organisasi 5R Divisi dan penetapan koordinator
implementasi 5R serta Gugus 5R di masing-masing area kerja.
3. Membuat jadwal penerapan 5R
4. Membuat draft rencana kerja masing-masing tahapan (R1 s/d R5).
5. Membuat jadwal piket dan Audit Internal.
6. Melakukan pemotretan sebelum perbaikan (tentukan posisi dan
beri tanggal).
7. Melakukan pelatihan dan sosialisasi penerapan 5R.
8. Membuat anggaran (jika diperlukan).
TAHAP RINGKAS (DO-R1)

DEFINISI
• Melakukan pemilahan terhadap dokumen / barang menjadi 3
(tiga) kategori yaitu :
– Tidak diperlukan
– Ragu ragu
– Diperlukan
Sehingga ditempat kerja hanya menyimpan dokumen atau
barang yang diperlukan dengan jumlah yang optimal.
AKTIVITAS TAHAP RINGKAS (R1)

1. Melakukan pelatihan/penyamaan persepsi tahapan


Ringkas.
2. Penetapan rencana kerja dan membuat jadwal
kegiatan penerapan Ringkas.
3. Melakukan pemilahan barang atau dokumen (tidak
diperlukan, ragu-ragu, diperlukan)
4. Pemindahan barang ragu-ragu ke TPS
5. Penataan tata letak dan tempat penyimpanan
barang.
6. Tidak ada barang/dokumen yang tidak diperlukan
berada diarea kerja.
7. Tidak ada barang yang berlebih di area kerja.
8. Evaluasi tahapan Ringkas.
9. Membuat standar Ringkas.
RINGKAS (R1)

Tidak ada barang yang tidak diperlukan di area Tidak Menunda Keputusan Dalam
kerja Menyelesaikan Masalah

Status barang jelas (pemilik dan fungsinya) Respon surat masuk/disposisi tidak lebih dari 1
hari

Tidak ada barang asing di tempat kerja Ada target penyelesaian setiap pekerjaan yang
tidak bisa dikerjakan dalam waktu 1 hari

Efektifitas tata letak tempat kerja


Tidak ada pekerjaan yang ditunda-tunda (dibuat
jadwal)
Jumlah stock barang dan suku cadang menjadi
optimal
TAHAP RAPI (DO-R2)

DEFINISI
• Menyusun/menata dokumen/barang dilengkapi dengan label
,sehingga memudahkan dalam pengambilan dan
pengembalian dokumen/barang dari atau ke tempat
penyimpanan.
AKTIVITAS TAHAP RAPI (R2)

1. Melakukan pelatihan/penyamaan persepsi tahapan Rapi.


2. Penetapan rencana kerja dan membuat jadwal kegiatan
penerapan Rapi.
3. Membuat denah area kerja dan penanggung jawab
masing -masing area.
4. Membuat papan nama/papan penunjuk area dan
peralatan
5. Semua barang tertata rapi pada tempatnya dan diberi
label serta penanggung jawab (sesuai denah area kerja).

6. Evaluasi tahapan Rapi.


7. Membuat standar Rapi.
INDIKATOR RAPI (R2)

Setiap barang mempunyai tempat dan status Pastikan Setiap Aktivitas dilengkapi Dengan
yang jelas Prosedur (SOP, WI)

Semua barang berada dan tertata rapi pada Ada SOP/WI untuk setiap aktifitas kegiatan
tempatnya

Kecepatan pencarian barang meningkat Ada lembar data untuk setiap hasil kerja

Kesalahan proses kerja menurun Ada legalisasi dari yang berwenang

Penyerahan barang tepat waktu Ada tanda terima setiap Penyerahan/Penerimaan


Barang/dokumen
TAHAP RESIK (DO-R3)

DEFINISI
• Melakukan pembersihan dan pemeriksaan secara menyeluruh
dan terjadwal terhadap area kerja, dokumen atau barang
serta mengendalikan penyebab sumber kotor sehingga
terwujud kondisi optimum.
AKTIVITAS TAHAP RESIK (R3)

1. Melakukan pelatihan/penyamaan persepsi tahapan Resik.


2. Penetapan rencana kerja dan membuat jadwal kegiatan
penerapan Resik.
3. Melakakukan pembersihan dan pemeriksaan secara
menyeluruh (mesin-mesin, peralatan kerja,barang barang
yang ada, dokumen, lantai, dinding, atap dll).
4. Upaya penanggulangan / mengatasi sumber penyebab
kotor.
5. Lakukan pemeriksaan setiap hari
• budayakan 5 menit resik setiap hari
• buat titik periksa untuk setiap peralatan dan barang.
6. Evaluasi tahapan Resik.
7. Membuat standar Resik.
INDIKATOR RESIK (R3)

Memeriksa, membersihkan dan menghilangkan Laksanakan Aktivitas Sesuai Dengan Prosedur


sumber penyebab kotor

Lantai, peralatan, barang2 ditempat kerja Ada monitoring hasil pelaksanaan prosedur
terlihat bersih

Tempat kerja nyaman, sampah tidak berserakan Ada usaha untuk meng efektifkan fungsi WI
/Prosedur yang ada

Semua informasi mudah terbaca dan dimengerti

Perlengkapan kerja aman dan tidak kotor sesuai


persyaratan yang ada
TAHAP RAWAT (Check)

DEFINISI
• Evaluasi untuk menjaga kondisi optimum area kerja sesuai
standar Ringkas, Rapi dan Resik, serta berupaya melakukan
standardisasi di tempat kerja sehingga terbebas dari
kesalahan.
AKTIVITAS TAHAP RAWAT (R4)

1. Melakukan pelatihan/penyamaan persepsi tahapan Rawat.


2. Penetapan rencana kerja dan membuat jadwal kegiatan
penerapan Rawat.
3. Mempertahankan kondisi optimum area kerja sesuai
standar Ringkas, Rapi dan Resik.
4. Membuat jadwal piket 5R dan membahas hasil temuan
pada Rapat koordinasi.
5. Melaksanakan Assessment intern kondisi R1, R2 dan R3
secara periodik.
6. Membuat jadwal perbaikan peralatan kerja dan kalibrasi
alat-alat pengukuran.
7. Melakukan evaluasi R1,R2,R3 dan membuat standar
prosedur untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja.
8. Membuat standar Rawat.
INDIKATOR RAWAT (R4)

Mempertahankan kondisi optimum area pada Kendalikan Progress Aktivitas Sesuai Target
standar Ringkas, Rapi, dan Resik

Ada progress, review dan resechedule untuk


Ada kendali visual pekerjaan yang tidak langsung terselesaikan

Ada pemeriksaan secara berkala

Ada kontrol aktivitas masing-masing karyawan


Pelaksanaan standar Ringkas, Rapi dan Resik
dengan optimal dan konsisten
TAHAP RAJIN (Action)

DEFINISI
• Membiasakan melakukan tahapan Ringkas, Rapi, Resik dan
Rawat serta mengembangkan pola pikir untuk membentuk
kebiasaan positif sehingga terwujud budaya kerja.
AKTIVITAS TAHAPAN RAJIN (R5)

1. Melakukan pelatihan/penyamaan persepsi tahapan


Rajin.
2. Penetapan rencana kerja dan membuat jadwal kegiatan
penerapan Rajin.
3. Aktivitas 5R dilaksanakan secara konsisten & melekat
dalam tugas sehari hari.
4. Mengembangkan kebiasaan positif dan terus
mendorong upaya upaya perbaikan (improvement).
5. Membuat standar Rajin.
6. Melakukan evaluasi dan perbaikan standar secara
periodik.
7. Umumkan hasil audit intern dan hasil evaluasi
menyeluruh penerapan 5R (lingkup Internal
Subdit/Divisi) berikan reward/penghargaan jika
diperlukan.
8. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelatihan
atau sosialisasi berkaitan dengan aturan yang berlaku,
misal : kebijakan, aturan-aturan, WI, TSE, SOP, dll
INDIKATOR RAJIN (R5)

Membudayakan Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Tingkatkan Standard Kerja Melalui
kebiasaan positif Improvement

Tersedia papan 5R dengan informasi terbaru


Informasi tepat waktu
Tepat janji
Ada pembagian tugas secara jelas Tumbuh dan berkembang kebiasaan positif
pada karyawan

Karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu


dan benar
Prosentase Keterlibatan karyawan dalam Tim
Improvement (PKM-FMM-GKM-SGA-SS atau
Aktivitas 5R dijalankan secara konsiten 5R)
MENGEMBANGKAN KEBIASAAN POSITIF

• Komitmen Pimpinan Unit Kerja (Management).


• Melaksanakan Jum’at bersih setelah acara senam pagi bersama.
• Pertemuan pagi sebelum bekerja (gathering morning).
• Laporan tidak lebih dari satu lembar.
• Rapat tidak lebih dari satu jam.
• Proses pengambilan keputusan tidak lebih dari satu jam.
• Pimpinan melakukan gemba secara konsisten.
• Secara periodik melakukan lomba kebersihan ; area Kerja,
Toilet, Ruang Rapat dll.
• Kegiatan bersih-bersih tidak terpisah dari aktivitas tugas sehari-
hari.
• Dan lainya sesuai kreativitas dan keteladanan pimpinan yang
bersangkutan.
GEMBA

Gemba berasal dari falsafah “KAIZEN” jepang, yang artinya adalah


“tempat dimana terjadinya masalah”.

Kunjungan Gemba ;
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Pimpinan
Perusahaan/Pimpinan Unit organisasi untuk melakukan tinjauan,
control ke lapangan atau dilokasi kerja untuk melihat langsung dari
dekat terjadinya masalah baik kegiatan 5R, Gugus Mutu maupun
masalah pekerjaan lain.
SASARAN ASSESSMENT 5R

Sasaran Assessment 5R adalah :


• Dengan penilaian yang berkelanjutan secara terus menerus, diharapkan
penerapan 5R dapat terkendali, dan secara perlahan-lahan dapat
melekat dalam kegiatan sehari – hari, sehingga 5R tidak sebatas
selogan yang cuma basa basi, tetapi menjadi kendaraan untuk
membangun Budaya Perusahaan (CIRI)
TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai