Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

Semester 1

OTOMATISASI TATA KELOLA KEPEGAWAIAN

NAMA : JILAN NAJWA ASHIFA


KELAS : 11 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
DAFTAR ISI

Daftar Isi ...................................................................................................... 1


Bab I Pendahuluan ................................................................................. 2
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 2

Bab II Pembahasan ................................................................................ 3


1. Kedisiplinan dalam Dunia Kerja ................................................. 3
2. Perbedaan Seseorang yang Memiliki Kedisplinan Hidup dengan yang
Tidak Memiliki Kedisiplinan ........................................................... 3
3. Peristiwa yang menujukkan kedisiplinan dan yang tidak
kedisiplinan ................................................................................
....... 4

Bab III Penutup .......................................................................................... 6

Daftar Pustaka .......................................................................................... 7

1.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepegawaian Negara Indonesia meliputi Perencanaan Kepegawaian, perencanaan


kepegawaian mencangkup perkiraan kebutuhan pegawai di masa depan dari berbagai kategori
pekerjaan. Suatu perusahaan atau instansi harus melakukan perekrutan karyawaan. Untuk
bisa melakukan perekrutmen karyawaan yang efektif maka di perlukan beberapa saluran
perekrutan atau Sourcing Channels untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Proses rekrutment diperlukan mencari orang yang berpendidikan
pengetahuan dan keteramplan tertentu yang sesuai dengan kekosongan jabatan yang ada.
Tujuan pengrekrutan karyawan baru adalah mencari orang yang tepat dan qualifred untuk
mengisi kekosongan posisi yang ada. Ada banyak saluran prekrutan Sourcing Channels di
antaranya ada :
 Berasal dari referensi karyawan
 Website perusahaan
 Rekrutmen secara internal
 Menggunakan agen tenaga kerja dll.

Dalam perekrutan karyawan pasti ada syarat dan ketentuan yang perusahaan berikan
misalnya, tentang kedisplinan karyawan.
2.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Kedisiplinan dalam Dunia Kerja

 Pentingkah suatu kedisiplinan dalam dunia kerja ?

Sangat penting, Dikarenakan kita dapat mengetahui tingkat


ketaatan seorang karyawan atau pegawai dalam menjalankan aturan
sesuai dengan perintah dan intruksi dari pemimpin. Disiplin kerja juga
dapat menjaga peraturan kantor untuk berjalan konsitn. Jadi, dengan
adanya kedisiplinan yang biasa diterapkan tersebut, karyawan,maupun
perusahaan tidak dapat mengubah peraturan dan konsistensi kerja
maupun akan terjaga. Membantu menghindari masalah hukum
dikemudian hari.

2. Perbedaan Seseorang yang Memiliki Kedisplinan Hidup dengan


yang Tidak Memiliki Kedisiplinan.

 Apakah ada perbedaan hasil antara seseorang yang memiliki


kedisiplinan hidup yang tinggi dengan seseorang yang cenderung
bermalas – malasan ?

Jelas ada perbedaannya, biasanya seseorang yang memiliki


kedisiplinan hidup yang tinggi akan lebih mudah menjalani
perjalanan hidup. Sedangkan sesorang yang tidak memiliki
kedisiplinan hidup biasanya akan memiliki banyak rintangan.
Disiplin kerja merupakan hal yang penting yang perlu diperhatikan.
Karena, terdapat berbagai alasan yang positif mengapa kedisiplinan
kerja perlu dijaga. Berikut ini adalah alasan mengapa pentingnya
untuk mempertahankan disiplin kerja.
Ada Perbedaan dari seorang yang memiliki kedisplinan
hidup dengan orang yang cenderung malas, Ada pada dari segi
datang yang tepat waktu dikantor,orang yang memiliki kedisplinan
hidup akan datang tepat waktu atau bisa jadi sebelum jam masuk
kantor,Sedangkan orang yang cenderung malas mereka akan
mengulur waktu dengan bersantai-santai sehingga akan
menyebabkan keterlambatan masuk kerja, yang kedua ada pada
dari segi kerapihan orang yang memiliki kedisplinan hidup akan
memakai baju yang rapih dengan atribut lengkap sedangkan orang
yang memiliki cenderung malas mereka tidak akan memperdulikan
kerapihan yang terpenting mereka sudah masuk kerja.

Cara menjaga disiplin kerja agar dapat mencapi tujuan :


1. Ciptakan jadwal kerja harian
2. Kerjakan hal yang kmu sukai terlebih dahulu
3. Jangan terlalu perfeksionis

3. peristiwa yang menujukkan kedisiplinan dan yang tidak


kedisiplinan

 carilah salah satu peristiwa yang menujukan kedisiplinan yang


tinggi dan ketidak disiplinan ?

Disiplin merupakan bentuk kepatuhan terhadap peraturan


atau tugas – tugas yang seharusnya kita tangani. Kepatuhan dapat
menggerakan roda perusahaan agar memperoleh pencapaian yang
sempurna.

 Displin Waktu
Efesiensi terhadap waktu sangat diperlikan untuk mengatur tugas mana
yang dapat kita kerjakan terlebih dahulu, agar tugas itu lebih cepat
selesai. Penerapan sikap ini akan mencegah tertundanya tugas lain
yang akan kita kerjakan.

 Inisiatif dan Kreatif


Dari cara kita mengerjakan suatu tugas, juga menunjukan
kedisiplinan kita dalam bekerja. Mengerjakan tugas secara
monoton menggambarkan motivasi yang buruk dan
ketidakpuasan kita terhadap perusahaan. Sebaliknya,
pegawai yang inisiatif dan kreatif menunjukan tingginya
motivasi dan tingkat kedisiplinannya juga.

4.
 Tanggung Jawab
Rasa tanggung jawab yang tinggi menunjukan kedisiplinan
kita dalam bekerja, seperti mengerjakan tugas – tugas yang
diberikan kepada kita dan menyelesaikannya tepat waktu.
Pekerja yang disiplin bukan hanya selalu menerima tugas
yang diberikan, menyelesaikan tugas dengan sempurna juga
merupakan bentuk tanggung jawab terhadap pekerjaan.

 Taat Peraturan
Datang tepat waktu, berpenampilan seperti yang sudah
ditetapkan. Merupakan bentuk taat akan peraturan yang ada
ditempat kerja. Ketaatan kita terhadap aturan kerja,
menunjukan kedisiplinan kita terhadap lingkungan kerja dan
atasan.

 Sikap dan Perilaku


Sikap dan perilaku kita terhadap rekan kerja dan atasan juga
merupakan tanda yang baik untuk untuk disiplin dalam
kerja. Pekerjaan yang disiplin akan lebih peduli menjaga
relasi yang baik antara dirinya dengan rekan kerja, dengan
atasan, maupun pihak – pihak lain yang berhubungan dengan
perusahaan.
5.
BAB III
PENUTUP

Prinsip profesionalisme dalam manajemen kepegawaian, guna


membangun Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab, jujur, adil. Untuk
mencapai prinsip profesipnalisme Pegawai Negeri Sipil diperlukan pembinaan
yang berdasarkan pada sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
dititikberatkan pada sistem presrtasi kerja. Prinsip tersebut juga berguna
membangun kedisiplin kepada setiap pegawai supaya pekerjaan mereka dapat
diatasi atau dikerjakan sesusai dengan jadwal yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA 6

Djambatan moekijat. 1979. Manajemen kepegawaian. Bandung: Alumni


www.ekrut.com
berdaya.topkarir.com
7.

Anda mungkin juga menyukai