Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 1: Materi layanan

Prokrastinasi Belajar

A. Definisi Prokastinasi
Istilah prokrastinasi diambil dari bahasa lain, yaitu “pro” yang artinya
“maju”, “lebih menyukai”, atau “ke depan”, sedangkan “crastinus” berarti
“besok”. Kata tersebut dirangkai menjadi istilah sendiri yaitu procrastination atau
prokrastinasi dalam Bahasa Indonesia. Dimana jika digabungkan kata tersebut
berarti “senang melakukan tugasnya besok”. Menurut penelitian Joseph Ferrari,
Ph.D, seorang profesor dari De Paul University, Chicago, mengungkapkan bahwa
20 persen wanita dan laki-laki yang ada di seluruh dunia memiliki sifat
prokrastinasi. Mereka cenderung mempunyai gaya hidup yang bersifat maladaptif.
Baik itu di rumah, sekolah, tempat kerja, maupun di sebuah hubungan. Ferrari
mengungkapkan bahwa prokrastinasi merupakan kecenderungan dalam menunda
untuk melakukan suatu hal hingga mereka merasakan tidak nyaman saat menit-
menit terakhir deadline.

Seorang yang memiliki sifat prokrastinasi selalu mencari-cari alasan untuk


menunda pekerjaan atau tugas mereka. Misalnya dengan melakukan hal-hal yang
bahkan tidak ada hubungannya dengan tugas mereka. Mulai dari bermain gadget,
nongkrong, menelpon teman, atau menonton film. Dilansir dari Psychology
Today, seorang prokrastinator umumnya akan mengungkapkan sebuah kalimat
andalan yaitu “aku akan merasa semangat jika melakukan hal ini besok”. Namun
pada keesokan harinya, mereka akan mengungkapkan kalimat tersebut kembali.
Hingga pada akhirnya mereka mulai mengerjakan tugasnya di menit terakhir.

Para prokrastinator biasanya akan membohongi diri mereka sendiri dengan cara
mengatakan bahwa “tugas tersebut tidak penting”. Padahal pada akhirnya, mereka
juga harus melakukannya untuk kepentingan mereka sendiri. Adapun alasan lain
seseorang gemar menunda pekerjaan adalah karena mereka “menunggu
termotivasi”. Orang-orang yang memiliki sifat tersebut biasanya akan mengaku
bahwa mereka akan bekerja lebih baik jika sudah tertekan atau di waktu-waktu
terakhir.

Dalam rangka membuktikan hal tersebut, William James dan Dianne Tice yang
berasal dari Association For Psychological Science (APS) melakukan sebuah
penelitian. Dimana mereka meneliti sekelompok mahasiswa guna melacak
pengaruh penundaan dalam hal akademik dan kesehatan umum mahasiswa dalam
satu semester. Dari hasil penelitian tersebut, terbukti bahwa pada awalnya para
prokrastinator menunda tugas mereka untuk hal-hal yang lebih menyenangkan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, penundaan tersebut justru menimbulkan
kerugian.

Dimana akhirnya para prokrastinator mendapatkan nilai akademik yang rendah


dibandingkan dengan mahasiswa yang mengerjakan tugas tepat waktu. Selain itu,
mereka yang sering menunda pekerjaan akan mengalami stres yang lebih berat.
Itu artinya, menunda pekerjaan tidak hanya akan berdampak buruk pada pekerjaan
kita saja, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan mental juga. Sebenarnya, saat
kita menunda sebuah pekerjaan atau tugas, ada gap yang hadir di antara niat dan
tindakan. Terkadang saat bangun tidur, kita sudah mencatat semua hal yang akan
kita kerjakan hari itu. Tetapi karena ada beberapa hal atau alasan, kita lebih
memilih untuk menunda pekerjaan tersebut. Umumnya alasan lain yang sering
muncul adalah karena ada hal-hal yang lebih menyenangkan daripada
mengerjakan tugas tersebut.

Adapun poin penting yang ada di dalam prokrastinasi adalah adanya respon yang
aktif dalam menunda sesuatu. Dimana hal tersebut dapat kita katakan bahwa kita
melakukan prokrastinasi secara sadar. Jadi sifat ini tidak berasal dari alam bawah
sadar kita. Kita tentu akan sadar ketika memilih untuk menunda suatu pekerjaan,
bahkan kita juga sadar bahwa hal tersebut merupakan hal yang tidak baik. Hayo,
siapa nih yang punya motto hidup “kalau bisa dikerjakan besok, kenapa harus
sekarang?”. Mulai sekarang harus diubah ya.

B. Dampak Buruk Prokastinasi


Prokastinsi memiliki berbagai macam dampak yang merugikan, beberapa
diantaranya adalah:
1. Kecemasan
Tugas atau pekerjaan yang belum selesai akan selalu mengganggu
pikiran kita, bahkan pada beberapa orang tertentu hal ini akan
menyebabkan gangguan kecemasan tertentu yang berujung pada
terganggunya aktivitas yang lain.
2. Hasil pekerjaan yang tidak maksimal
Pekerjaan yang dilaksanakan dalam waktu yang lebih singkat dari
waktu seharusnya, dan pekerjaan yang dikerjakan dibawah tekanan
cenderung menunjukan hasil pekerjaan yang tidak maksimal dan tidak
memuaskan
3. Stress dan kekurangan fokus
Sama seperti pada no 1 dan 2, prokastinasi dapat menyebabkan
prokastinator menjadi stress dan tidak bisa fokus pada pekerjaan dan
kegiatan lain yang sedang ia kerjakan

4. Pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu


Ini adalah dampak yang paling sering terjadi saat seseorang
melakukan prokastinasi. Yaitu pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu.

Beberapa contoh diatas adalah sedikit dari banyaknya dampak yang dapat
disebabkan karena perilaku prokastinasi, atau menunda-nunda pekerjaan.

C. Cara Mengatasi Perilaku Prokrastinasi


Dengan menunda suatu pekerjaan atau prokrastinasi adalah salah satu bentuk
kebiasaan yang tidak efektif. Menunda sebuah pekerjaan bisa menyebabkan
semua hal menjadi terlambat, pekerjaan menjadi menumpuk, terhambatnya
pekerjaan lain, dan juga menjadikan kita tidak produktif. Oleh sebab itu, apabila
seseorang masih sering menunda sebuah pekerjaan, maka Anda harus segera
membuah sifat tersebut. Berikut ini penulis akan berikan beberapa cara yang bisa
Anda lakukan untuk menghindari dan menjauhi diri dari sifat prokrastinasi.

1. Membuat Rencana secara Tertulis


Salah satu penyebab timbulnya perilaku atau sifat prokrastinasi adalah
karena lupa atau lalai dalam membagi waktu untuk melakukan pekerjaan dan
tugas lainnya secara bersamaan. Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut,
Anda perlu membuat sebuah rencana tertulis. Hal ini nantinya akan membantu
Anda dalam mengingat dan membuat Anda menjadi disiplin dalam mengerjakan
tugas sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

2. Mulai Kerjakan Sekarang Juga


Apabila Anda sering merasa malas untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
Maka Anda perlu menggunakan prinsip “mulailah sekarang juga”. Mungkin Anda
akan memerlukan beberapa persiapan untuk melakukan sebuah pekerjaan. Namun
Anda juga bisa memulainya dengan hal yang paling mudah dulu. Misalnya
dengan menulis jadwal, membaca referensi, dan menulis semua rencana Anda.

3. Tingkatkan Motivasi
Kebanyakan orang menunda pekerjaan karena mereka merasa kurang
motivasi. Maka dari itu, temukan motivasi Anda untuk melakukan kegiatan atau
tugas tersebut secara tepat waktu. Misalnya untuk segera mencapai karir impian,
meningkatkan pendapatan, mencapai prestasi, atau hal lainnya yang
menguntungkan Anda.

4. Ciptakan Kebiasaan Disiplin


Orang-orang yang mempunyai kebiasaan menunda pekerjaan, seringkali
akan terbawa oleh sifat tidak disiplin. Untuk itu, cobalah membangun atau
menciptakan kebiasaan disiplin untuk mengatur kegiatan diri sendiri sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan. Misalnya dimulai dari bangun tidur lebih
awal, makan di waktu yang tepat, berangkat tepat waktu, dan melakukan aktivitas
lain secara disiplin. Apabila Anda sudah bisa membangun kebiasaan tersebut,
maka kebiasaan disiplin akan tertanam di diri Anda sendiri. Anda juga akan lebih
mudah untuk melakukan semua hal sesuai dengan waktu yang sudah
direncanakan.

5. Tingkatkan Rasa Percaya Diri


Jangan pernah meragukan kemampuan diri Anda sendiri. Hindari pikiran
negatif yang menganggap bahwa Anda tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik. Anda perlu ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Maka
cobalah untuk mengerjakan tugas Anda dengan baik dan benar. Sebab, jika ada
kesalahan, Anda bisa memperbaikinya di kemudian hari.

6. Jangan Meremehkan Tugas atau Pekerjaan


Sebagian besar orang gemar menunda pekerjaan karena mereka
menganggap bahwa pekerjaan tersebut mudah dilakukan. Perlu Anda ingat bahwa
Anda jangan terlalu percaya diri terkait hal tersebut. Jikalau memang pekerjaan
tersebut dapat Anda kerjakan dengan mudah, tapi tidak akan ada jaminan Anda
tidak mengalami kendala atau masalah dalam mengerjakannya. Anda bahkan
tidak akan bisa menulis sebuah artikel jika perangkat Anda memiliki kendala atau
masalah.

7. Pikirkan Hal-hal Tak Terduga atau Risiko


Tanamkan pada diri Anda bahwa akan selalu tersedia pekerjaan untuk
Anda. Maka dari itu, Anda harus cepat mengerjakan pekerjaan sebelumnya
dengan baik dan tepat waktu. Cobala untuk memikirkan masalah atau kendala
yang tidak Anda duga yang bisa menghambat pekerjaan Anda. Misalnya terjadi
kesalahan pada perangkat Anda atau koneksi Anda. Dimana hal tersebut membuat
pekerjaan Anda menjadi terbengkalai dan tertunda.
8. Pikirkan Manfaat Mengerjakan Tugas Tepat Waktu
Jika Anda sedang malas melakukan pekerjaan, maka cobalah untuk
memikirkan manfaat dari mengerjakan pekerjaan lebih awal. Beberapa manfaat
yang bisa Anda dapatkan jika menyelesaikan pekerjaan lebih awal yaitu
mengurangi penumpukan pekerjaan, mempunyai banyak waktu untuk
memperbaiki kesalahan, memiliki waktu luang lebih banyak, dan masih banyak
lagi.

9. Berpikir Secara Strategis


Adapun salah satu hal yang bisa membuat seseorang gemar menunda
pekerjaannya adalah mindset atau pola pikir yang salah dalam menghadapi rasa
percaya diri yang kurang. Misalnya “ketimbang nanti nggak selesai, mending
dikerjain nanti aja sekalian” atau “daripada nanti ada yang salah, mending
dikerjain waktu udah paham betul”. Hindari pikiran seperti itu dan mulailah
berpikir strategis. Sehingga Anda bisa mengantisipasi kesulitan karena kurangnya
informasi, bahan, tidak adanya bantuan, tidak paham, dan lainnya.

10. Kerjakan Sedikit-Sedikit tapi Sering


Apabila memungkinkan, cobalah untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan
secara perlahan, sedikit demi sedikit. Beberapa orang menggunakan strategi
tersebut untuk melakukan pekerjaan atau tugas yang tergolong sulit dan
membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakannya. Strategi tersebut juga
digunakan sebagai upaya menyiasati agar tidak bosan dalam mengerjakannya,
yaitu dengan mencicil sedikit-sedikit tapi sering. Misalnya, apabila Anda merasa
kesulitan dalam menulis, maka cobalah untuk menulis satu paragraf kemudian
mengerjakan pekerjaan lain. Setelah itu lanjutkan menulis lagi, dan begitu juga
seterusnya.
11. Ubah Mindset
Proses mengubah cara berpikir maupun mindset pada seorang individu pastinya
tidak semudah apa yang dikatakan. Selain sulit, proses ini juga kemudian akan
membutuhkan waktu yang tidak sebentar serta memerlukan upaya yang tidak
ringan. Meskipun demikian, mindset procrastinator dalam melihat peluang, akan
kemungkinan hasil atau reward dari suatu peristiwa yang kemudian dapat
diupayakan untuk diubah serta menghentikan atau mengurangi kebiasaan mereka
dalam mengerjakan di akhir waktu.

Salah satu upaya yang kemudian dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah
dengan berempati terhadap diri sendiri terutama future-self atau berempati
terhadap future-self orang lain yang bersinggungan dengan aktivitas tersebut.
Future-self pada konteks ini juga dapat diartikan sebagai harapan dan tujuan yang
ingin dicapai. Misalnya saja untuk mengatasi atau mengurangi perilaku
menundanya, harus dilakukan pengubahan pada pola pikir serta membentuk
mindset baru dengan mengembangkan empati dan mengerjakan sesuatu dengan
sesegera mungkin.

12. Break down target atau tujuan dan berikan reward


Dengan memperkecil serta menyederhanakan target serta memberikan
peranan tersendiri dalam membantu procrastinator hingga mengatasi berbagai
perilaku menunda, terutama yang dikarenakan aktivitas atau pekerjaan yang
terlalu rumit serta terasa sulit untuk diselesaikan. Dengan menyederhanakan target
dan berbagai sebuah proses panjang menjadi berbagai tahapan agar dapat
mencapai berbagai target utama. Langkah ini juga kemudian akan sangat
membantu karena dengan melihat target yang lebih manageable atau terlihat lebih
mudah diselesaikan, rasa overwhelmed pada seorang individu juga akan
berkurang serta memotivasi untuk terus melakukan berbagai tahapan kecil yang
ada. Misalnya saja Julia sedang berjuang dalam melanjutkan pendidikan
pascasarjana yang prosesnya jika dilihat secara utuh terlihat sangat melelahkan
dan sulit ditaklukan.

Setelah beberapa periode menunda pendaftaran karena overwhelmed dengan yang


dihadapi, ia kemudian memantapkan diri dengan memotong proses panjang ini
menjadi beberapa proses. Pertama-tama proses menentukan jurusan dan calon
profesor, kedua penyusunan proposal penelitian, ketiga menghubungi calon
profesor, dan keempat menyelesaikan administrasi pendaftaran. Setiap kali ia
menyelesaikan satu tahap, ia kemudian akan menyelamatkan dirinya secara verbal
dan memberikan reward kecil untuk dirinya misalnya saja dengan membeli
makanan kesukaan atau jalan-jalan sebelum akhirnya melanjutkan proses
selanjutnya. Dengan cara ini juga Julia akan mampu mengatasi perilaku
prokrastinasi serta mendapatkan future-goal atau tujuan utamanya di masa depan
yaitu melanjutkan pendidikan pascasarjana di tempat dan dengan profesor yang ia
inginkan.

13. Hindari distraksi


Hindari berbagai distraksi menjadi salah satu hal yang paling penting untuk
dilakukan. Berbagai upaya yang dilakukan diantaranya mengatasi prokrastinasi ini
kemudian tidak akan memberikan efek yang diharapkan jika individu yang
bersangkutan sehingga masih saja terjebak dengan distraksi yang ada. Berbagai
distraksi yang dapat mengacaukan pengendalian diri dan berperan penting dalam
mengatasi prokrastinasi, seperti berita, sosial media, dan lain sebagainya.

Upaya meminimalisir dan mengatasi distraksi juga cenderung lebih mudah


dilakukan, misalnya saja dengan menonaktifkan sosial media, berita, dan
sebagainya ketika mengerjakan suatu pekerjaan. Sebagai contoh, Julia
menonaktifkan pemberitahuan dari sosial media serta berbagai aplikasi lain yang
akan berpotensi mendistraksi saat menyusun proposal penelitian. Ia juga
kemudian mengaktifkan lagi ketika ia sedang tidak mengerjakan proposalnya,
seperti saat sedang beristirahat. Upaya tersebut kemudian memberikan
kesempatan baginya untuk tetap fokus menyusun proposal penelitian dengan min
distraksi, sehingga proposal yang dikerjakan juga dapat selesai dalam waktu yang
lebih singkat dengan kualitas yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai