Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Prokastinasi

Prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang diinginkan walaupun mengetahui
bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak buruk.
Menurut Ferrari et.al (1995) menyimpulkan bahwa pengertian prokrastinasi dapat dipandang
dari berbagai sudut pandang yaitu
1).prokrastinasi adalah setiap perbuatan untuk menunda mengerjakan tugas tanpa
mempermasalahkan tujuan dan alasan penundaan
2). Prokrastinasi sebagai suatu pola perilaku (kebiasaan) yang mengarah kepada trait dan 
penundaan yang dilakukan sudah merupakan respon yang menetap seseorang dalam
menghadapi tugas dan biasanya disertai dengan keyakinan yang irrasional
3). Prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, tidak hanya perilaku menunda tetapi
melibatkan struktur mental yang saling terkait.

Faktor Penyebab Prokastinasi


Menurut Bernard (1992), prokrastinasi disebabkan oleh 8 faktor berikut:
1. Kurangnya self-depreciation
Self-depreciation, atau penghargaan akan diri, akan menyebabkan seseorang melakukan
prokrastinasi karena individu menyalahkan dirinya sendiri bahkan dalam hal yang tidak terlalu
penting. Ia akan mengalami kesulitan dalam menyusun rencana sehingga ia merasa tidak yakin
dengan dirinya sendiri dan semakin mempersulitnya dalam melakukan pekerjaan.
2. Rendahnya toleransi terhadap ketidakyakinan
Individu yang memiliki toleransi terhadap kentidaknyamanan yang rendah akan terbiasa
menghindari dan menarik diri dari tugas-tugas yang menimbulkan frustrasi.
3. Pencarian kesenangan
Individu biasanya menolak untuk mengorbankan kesenangannya untuk mengerjakan tugas
yang penting sekalipun. Ia akan lebih memiliki menjalani hal yang menurutnya menyenangkan.
4. Disorganisasi waktu
Individu mungkin saja melakukan prokrastinasi karena terlalu banyaknya waktu yang terbuang
sia-sia.
5. Disorganisasi lingkungan
Lingkungan yang tidak nyaman bisa membuat seeorang enggan untuk melakukan pekerjaannya
dan terus menunda.
6. Rendahnya pendekatan terhadap tugas
Prokrastinasi bisa disebabkan karena kurangnya pemahaman seseorang akan tugas yang
dikerjakannya sehingga ia kesulitan dan memilih untuk menunda pekerjaan tersebut.
7. Kurangnya asertivitas
Tidak bisa mengatakan “tidak” menjadi salah satu penyebab prokrastinasi. Meskipun ia
sebenarnya tidak ingin melakukannya atau tidak memiliki cukup waktu, namun karena
ketidakasetifannya, ia menerima pekerjaan tersebut tapi pada akhirnya menunda pekerjaan
karena tidak suka atau tidak memiliki cukup waktu.
8. Kekerasan terhadap orang lain
Faktor kemarahan bisa menjadi penyebab timbulnya prokrastinasi. Misalnya saja, seseorang
merasa kecewa dengan rekan kerjanya sehingga ia enggan melakukan tugas yang rekan
kerjanya berikan.

Akibat Melakukan Prokastinasi


1. Penurunan Nilai dan Kesulitan Mengerjakan Tugas
Dampak negatif dari prokastinasi dapat ditemui pada bidang akademik seperti penurunan nilai
dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas akademik, ataupun di bidang kesehatan fisik dan
psikis seperti merasa stres dan lebih sering menjalani perawatan kesehatan, khususnya
menjelang akhir semester (Ferrari et al., 1998). Penelitian Kiamarsi & Abolghasemi, (2014) juga
menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik berhubungan dengan kerentanan psikologis siswa.
Prokrastinasi menyebabkan penyesalan dan permasalahan dalam relasi sosial, seperti
menghindari hubungan dan pemutusan hubungan (Krause & Freund, 2016; Kim & Seo, 2015)
2. Melakukan Pelanggaran Akademik
Penelitian yang belum lama ini dilakukan oleh Patrzek, Sattler, van Veen, Grunschel, & Fries
(2015) untuk mengetahui dampak dari prokrastinasi akademik dengan melibatkan 2207
mahasiswa dari empat Universitas di Jerman, diperoleh informasi bahwa prokrastinasi
akademik dapat menyebabkan terjadinya perilaku melanggar hukum seperti penipuan,
plagiarisme, mencontek pada saat ujian, menggunakan cara-cara yang dilarang dalam ujian, dan
mengerjakan pekerjaan rumah dengan cara menyalin pekerjaan orang lain.
3. Menimbulkan Kecemasan
Chu dan Choi (2005) menjelaskan prokrastinasi berdampak buruk pada kondisi fisik dan
psikologis siswa seperti menimbulkan kecemasan, tingkat stres yang tinggi dan kesehatan yang
buruk. Emosi negatif beruapa cemas dan stres dikhawatirkan menjadi penghambat siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas akademik. Kecemasan (anxiety) adalah bentuk emosi individu yang
berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang
tidak begitu jelas. Kecemasan yang wajar akan apat memiliki nilai positif bagi seseorang,
misalnya sebagai motivasi. Namun jika intensitasnya tinggi dan negatif maka akan menimbulkan
kerugian dan dapat mengganggu keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan (Gustiar,
2010). Dengan kata lain, kecemasan menjadi abnormal jika tingkatnya tidak sesuai dengan
proporsi ancaman, atau bila sepertinya datang tanpa ada penyebabnya yaitu, apabila bukan
merupakan respon terhadap perubahan lingkungan. Pengerjaan tugas akademik di akhir batas
akhir pengumpulan (deadline), sebagai konsekuensi prokrastinasi akademik, sebagaimana
disebutkan Roger dan Daniel (2008) dapat memicu kecemasan tinggi siswa. Sama halnya ketika
melihat teman-temannya menyelesaikan tugas sesuai durasi waktu yang diberikan guru. Siswa
yang prokrastinator, kecemasannya terjadi ketika berada dalam situasi evaluatif yaitu
peningkatan kondisi fisiologis dan menganggap ada yang salah dengan dirinya, sehingga tanpa
sadar mencela dirinya sendiri.
4. Menimbulkan Stress
Emosi negatif lain yang timbul akibat prokrastinais akademik adalah stres. Stres merupakan
suatu kondisi dengan gangguan fisik dan psikologis yang terjadi dalam situasi tekanan ketika
tidak mampu memenuhi keinginan atau menghadapi situasi tertentu (Naqvi, Khan, Kant &
Khan, 2013). Menurut Dilawati (dalam Syahabuddin, 2010), stres adalah suatu perasaan yang
dialami apabila seseorang menerima tekanan. Adapun Lazarus dan Folkman (1984) menjelaskan
stres sebagai kondisi individu yang dipengaruhi oleh lingkungan. Stres yang disebabkan faktor
akademik disebut stres akademik. Stres akademik merupakan sumber stres yang terjadi pada
setting sekolah. Prokrastinasi akademik, sebagai perilaku memiliki pengaruh terhadap stres
siswa, menurut Sharma & Kaur (2011) prokrastinasi menyebabkan stres akademik. Saat siswa
mengerjakan tugas tugas-tugas akademik dan tidak menemukan kemampuan untuk
menyelesaikan, di satu sisi tuntutan tugas akademik yang tinggi, siswa kemudian mengabaikan,
mengulur atau menunda mengerjakannya. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan stres
bagi siswa.

Cara Mengurangi Prokastinasi


1. Kenali Kelemahan dan Kelebihan diri
Knowing your weaknesses is as important as knowing your strengths. Sebenarnya nggak ada
yang salah untuk mengakui kekurangan diri sendiri. Apalagi hal ini penting ketika kita mulai
berkarir dan mengejar mimpi kita. Kalau kekurangan itu kamu coba tutupi, kamu akan merasa
terbatas dalam proses mengejar mimpi pencapaian hidupmu. Apa yang kamu hasilkan saat
bekerja pun juga nggak akan maksimal. Coba deh lihat kekurangan dari sudut pandang bahwa it
can help you become a better version of yourself. Setelah kita tahu apa kekurangan kita,
langsung cari solusi bagaimana menghadapinya. Dengan begini, kita juga semakin termotivasi
untuk meningkatkan lagi potensi diri.
2. Tentukan Cita-Cita dan Masa Depan
Mahasiswa yang berorientasi ke masa depan akan termotivasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dengan begitu mahasiswa akan berupaya untuk selalu mengejar pengetahuan dan
menimba ilmu dengan sungguh-sungguh serta memiliki orientasi yang baik. Sehingga orientasi
masa depan akan membuat mahasiswa lebih termotivasi untuk belajar giat dan menyelesaikan
tugasnya dan prokastinasi pun teratasi.
3. Buat Target Aktifitas dan Tentukan Prioritas
Ferrari, Ph.D memberi beberapa kiat untuk menghadapi prokrastinasi. Salah satunya adalah
dengan membuat semua daftar aktivitas yang harus dilakukan tiap harinya. Selain itu, perlu
juga menambahkan tujuan yang realistis dari setiap kegiatan. Masing-masing kegiatanpun perlu
diperinci menjadi tugas-tugas yang lebih spesifik. Kita juga perlu mengestimasi berapa lama
waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan tugas dan menaikkannya menjadi dua kali lipat.
Selanjutnya, kita juga bisa memberi reward pada diri sendiri ketika berhasil menyelesaikan
tugas tepat waktu. Reward tersebut sekaligus bisa membantu memotivasi kita untuk
menyelesaikan tugas tepat waktu. Kemudian, untuk menghindari tertundanya tugas,
dibutuhkan keberanian untuk memutuskan mana hal-hal yang menjadi prioritas dan mana
aktivitas atau kegiatan yang bukan prioritas dan sekiranya mengganggu. Hal ini penting karena
seseorang bisa dengan mudah terdistraksi sesuatu yang kemudian membuat dirinya lupa akan
tujuan utama.
4. Bergabung dalam Komunitas Positif
Bergaul dengan orang yang menginpirasi kamu untuk aktif mengambil tindakan. Lingkungan
dan orang di sekitar sedikit banyak mempengaruhi perilaku kita. Identifikasi  teman atau kolega
yang menurutmu dapat membawa energi positif lalu bergaullah dengan mereka. Jadikan
mereka inspirasi dan pemacu semangat kamu saat bekerja. Komunitas positif disini juga dapat
berbentuk kelompok belajar. Sebuah penelitian eksperimen membuktikan bahwa membentuk
sebuah kelompok belajar dapat mengurangi prokrastinasi akademik. Sebab, alasan menunda-
nunda pekerjaan biasanya disebabkan karena tidak memiliki teman belajar. Saat tidak memiliki
teman dalam belajar terkadang dapat membuat seseorang berhenti saat menemukan
permasalahan akademik.
Namun, ketika memiliki sebuah kelompok belajar, seseorang bisa bertanya dan berdiskusi pada
teman lainnya. Mendiskusikan kesulitan dengan teman bisa menambah wawasan-wawasan
baru agar tidak stuck yang pada akhirnya menunda pekerjaan. Oleh karena itu, bentuklah
kelompok belajar untuk saling mengingatkan dan membantu dalam dan mengerjakan tugas.
Selain itu, teman juga bisa membuatmu merasa terpacu untuk tidak menunda pekerjaan.
Sebab, keberadaan dan dukungan teman juga salah satu faktor yang mengurangi prokrastinasi
melalui pemahaman. Oleh karena itu, mulai sekarang, jika kamu sering menunda pekerjaan
kuliahmu, carilah teman yang kamu kira bisa membuatmu terpacu agar tidak bermalas-
malasan.
5. Meminimalkan “Gangguan”
Kurangi gangguan dalam pekerja yang dapat mendorongmu untuk menunda pekerjaan dengan
cara mematikan notifikasi di smartphone atau bermain game dan berkumpul dengan teman
yang tidak mendukungmu dalam produktifitas. Dengan begitu kamu bisa fokus pada tugas yang
sedang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai