Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI DALAM BISNIS

Oleh :

Kelompok 2

Akuntansi Malam H

Nama Kelompok:

1. Desak Putu Ariska (1802622010407/02)


2. I Gst Ayu Agung Diah Anggarawati (1802622010410/05)
3. Kadek Ayu Eva Dwi Lestari (1802622010413/08)
4. Kadek Lilis Putriasih Apriyani (1802622010415/10)
5. Putu Sri Widi Asih (1802622010434/29)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Mahasaraswati Denpasar
2019/2020
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi

Organisasi berasal dari bahasa (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah


suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.Dalam ilmu-ilmu sosial,
organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu,
terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai
organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku
organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis). Pada
umumnya,manusia akan mengikuti organisasi atau masuk sebagai anggota suatu organisasi
tertentu seperti organisasi bisnis,organisasi nirlaba,organisasi politik,organisasi
pekerja,organisasi keagamaan,dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama
lain, dan ada pula yang berbeda. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi
sebagai berikut:

 Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang


melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama 
 James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama 
 Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
 Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang
dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi
seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran.
2.1.1 Ciri-ciri Organisasi

Secara umum organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu:

1. Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab


Pembagian tugas dan tanggungjawab dimaksudkan untuk mempermudah pencapaian
tujuan.Organisasi dibagi atas divisi,departemen,atau bagian yang masing-masing
memiliki tugas dan tanggungjawab.
2. Adanya pusat kekuasaan
Pimpinan atau atasan merupakan pusat kekuasaan dalam suatu organisasi yang
sebagian kekuasaan akan dibagikan kepada bawahan.Sebagai pusat kekuasaan
,pimpinan akan menentukan pengawasan dan kepemimpinan.
3. Adanya substitusi sumber daya manusia
Dalam organisasi sering terjadi substitusi(pergantian)sumber daya manusia.Substitusi
terjadi karena mutasi,promosi atau keluarnya anggota organisasi akibat
pensiun,meninggal dunia atau berhenti menjadi anggota organisasi tersebut.
4. Adanya ketergantungan antar anggota
Sebagai suatu sistem,organisasi terbagi atas berbagai subsistem yang saling
berhubungan.Aktivitas seseorang atau suatu bagian dalam organisasi tidak bisa lepas
dari seseorang atau bagian lain dalam organisasi tersebut.
5. Adanya koordinasi antar komponen
Antar komponen dalam organisasi selalu melakukan koordinasi baik secara lisan
maupun tulisan.
6. Adanya interaksi yang berulang-ulang
Organisasi melakukan kegiatan yang berulang-ulang(kontinu)dan permanen.Oleh
karena itu,interaksi juga terjadi berulang-ulang dan hanya berhenti apabila organisasi
tersebut bubar.

Namun Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

1.   Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya


perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur,
kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2.  Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola
kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu
yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki
banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4.  Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih
lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

2.1.2 Tipe Organisasi

Jika dilihat dari orientasi terhadap laba,organisasi terbagi menjadi 2 tipe yaitu:

a. Organisasi yang berorientasi laba (profit oriented organization)


Organisasi tipe ini bertujuan memperoleh laba.Laba dipergunakan untuk membiayai
operasi dan pengembangan organisasi.Organisasi tipe ini sering juga disebut
organisasi bisnis atau perusahaan.Dalam organisasi bisnis,pemilik menerima
keuntungan ekonomi terbesar.Contohnya,hotel,restoran,bank,perusahaan
asuransi,toko dan lain sebagainya.
b. Organisasi nirlaba (non-profit oriented organization)
Organisasi nirlaba merupakan organiasi yang tidak berorientasi pada laba atau
kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata untuk memperoleh laba.Dalam organisasi
ini,pelanggan atau klien menerima keuntungan terbesar.Contohnya,rumah
sakit,lembaga pendidikan,panti asuhan,lembaga swadaya masyarakat(LSM) dan lain
sebagainya.

2.2 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi


Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, tindak komunikasi
dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1.  Fungsi informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-


processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.Informasi yang
didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara
lebih pasti, informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai
perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi
konflik yang terjadi di dalam organisasi.Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan
informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan
sebagainya.

2.  Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap
fungsi regulatif ini, yaitu:

1. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang
memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. 
Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau
perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada
lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan
sebagaimana semestinya.  Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan
perintah banyak bergantung pada:
 keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah
 kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi
 kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus
sebagai pribadi
 tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
2. Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan

3. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. 
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan
dan kewenangannya.

4. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat


dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran komunikasi formal
seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan
kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi
selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. 
Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih
besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

2.3 Saluran Komunikasi dalam Organisasi

Orang - orang dalam organisasi akan saling melakukan komunikasi,komunikasi yang


terjadi antara orang – orang didalam organisasi disebut komunikasi internal.Disamping itu
organisasi juga perlu melakukan komunikasi dengan pihak luar,seperti
pemasok,pelanggan,kreditur dan lain-lain.Komunikasi yang terjadi dengan pihak luar disebut
komunikasi eksternal.Masing-masing organisasi memilih caranya sendiri untuk
menyampaikan informasi.Jika ditinjau dari sudut formalitas saluran komunikasi terdiri dari
atas saluran formal dan informal.

2.3.1 Saluran Komunikasi Formal


Saluran formal adalah saluran komunikasi resmi yang mengikuti rantai komando dalam
struktur organisasi.Saluran ini pada umumnya dapat diketahui dari struktur organisasi suatu
perusahaan yang menunjukkan hubungan hierarki antar bagian atau divisi yang ada dalam
suatu perusahaan.Komunikasi formal biasa terjadi secara vertikal maupun horizontal.
Komunikasi vertikal merupakan komunikasi yang terjadi antara atasan dengan
bawahan.Komunikasi yang mengalir dari atasan kepada bawahan biasanya
berbentuk perintah,pengarahan,dan penelitian.Sementara komunikasi dari
bawahan kepada atasan bisa berupa laporan,pengaduan,dan usulan.
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi di antara reka
kerja dengan tingkat hierarki yang sama.Komunikasi tersebut mampu
meningkatkan koordinasi antar bagian,meningkatkan kekompakan,dan
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.Komunikasi horizontal
juga sering disebut komunikasi lateral.
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu
pihak kepada pihak lain dalam posisi yang berbeda, dimana kedua pihak tidak
berada pada jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal digunakan oleh
dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang
langsung kepada pihak lain. Koontz et al. (1989) mengatakan bahwa
komunikasi silang ini tidak mengikuti hirarki organisasi tetapi memotong garis
komando. Komunikasi ini merupakan saluran komunikasi yang jarang
digunakan dalam organisasi, namun penting dalam situasi dimana anggota
tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui saluran lain. Penggunaan
komunikasi ini selain untuk menanggapi kebutuhan dinamika lingkungan
organisasi yang rumit, juga mempersingkat waktu dan memperkecil upaya
yang dilakukan organisasi (Gibson et al., 1997).

2.3.2 Saluran Komunikasi Informal


Komunikasi informal mengabaikan hierarki organisasi.Komunikasi informal sering
disebut desas-desus atau rumor.Seperti halnya komunikasi formal,komunikasi informal
juga bisa mengalir keatas,kebawah dan kesamping. Para eksekutif biasanya waspada
terhadap saluran komunikasi informal karena hal itu bisa mengancam kekuatan mereka
saat mengendalikan informasi.Akan tetapi ada pula yang justru memanfaatkan saluran
komunikasi informal untuk menyebarkan dan menerima pesan informal.Oleh karena itu
saluran komunikasi informal atau desas-desus atau rumor bisa berdampak negatif
maupun positif.

2.4 Komunikasi Dalam Bisnis


Perusahaan sebagai organisasi bisnis juga melakukan komunikasi,komunikasi yang
terjadi dalam perusahaan disebut dengan komunikasi bisnis.Jika dibandingkan dengan
komunikasi individu,komunikasi bisnis lebih rumit dan kompleks.Komunikasi yang terjadi
dalam bisnis bisa berupa komunikasi intenal,komunikasi eksternal,bersifat formal maupun
informal dan dapat berbentuk verbal maupun nonverbal.Dalam organisasi
bisnis,komunikasi pada umumnya bersifat resmi,oleh karena itu komunikasi bisnis
ditekankan pada komunikasi verbal yakni berbicara,mendengarkan,menulis dan
membaca.
Komunikasi bisnis baik secara lisan maupun tertulis memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a) Pesan disusun untuk para audiens yang membutuhkan informasi,oleh karena itu
pemahaman terhadap audiens sangatlah penting.
b) Pesan bisnis disusun dengan mempertimbangkan waktu dan biaya.Pesan bisnis
yang disampaikan berdasarkan tingkat kepentingannya.Informasi yang sangatlah
penting biasanya memerlukan waktu yang singkat dan biaya yang mahal,demikian
sebaliknya informasi yang kurang penting disampaikan dalam waktu yang lama
dan biaya yang relatfi lebih murah.
c) Pesan bisnis disusun untuk lebih dari satu tujuan.
d) Walaupun terjadi hal-hal yang mengecewakan,pesan bisnis tetap disusun dengan
baik untuk menjaga hubungan kerja sama dengan semua pihak terutama para
pelanggan.
e) Pesan bisnis memperhatikan nada dan pengaruhnya terhadap audiens.Pilihan kata
dan nada dalam pesan bisnis diperhatikan sedemikian rupa untuk menghindari
adanya pengaruh negatif terhadap audiens yang pada akhirnya merugikan
perusahaan.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat juga memaksa perusahaan untuk
selalu bersikap adaptif dan respontif.Perusahaan tidak dapat memilih untuk tidak
menggunakan teknologi tinggi.Perusahaan dituntut mampu menyediakan dan
mengkomunikasikan informasi yang relevan,tepat waktu,dan akurat yang diperlukan
oleh berbagai pihak dalam pengambilan keputusan,Oleh karena itu sangatlah penting
bagi pimpinan dan pegawai perusahaan untuk selalu meningkatkan keterampilan
berkomunikasi dalam bisnis.

2.5 Etika Komunikasi Bisnis


Konsep etika berasal dari kata Yunani yang dalam bentuk tunggal adalah ethos dan
dalam bentuk jamak ta etha.Ethos dapat diartikan sebagai kebiasaan,akhlak,moral,karakter
atau watak yang mengacu pada nilai-nilai atau prilaku kelompok atau individu.Sementara
ta etha berarti adat-istiadat yaitu norma-norma yang dianut oleh kelompok ,golongan,atau
masyarakat tertentu mengenai perbuatan baik dan buruk .Organisasi biasanya memiliki
kode etik untuk mengatur dan menjaga hubungan antaranggotanya.Misalnya,kode etik
akuntan,dokter,pengacara,asosiasi dagang,dan lainnya.
Etika bisnis mencakup semua informasi yang relevan,benar menurut sense dan
informasi yang tidak memperdaya (Bovee dan Thill 2003;24).Etika bisnis adalah kiat dan
disiplin untuk menerapkan prinsip-prinsip etika dalam mengkaji dan mengatasi masalah-
masalah yang rumit dalam dunia bisnis( Rindjin,2004;5).Kegiatan bisnis tidak selalu
bersih dari unsur kejahatan,situasi persaingan yang semakin ketat mampun memicu
munculnya prilaku tidak etis.Prilaku tidak etis bisa terjadi pada individu atau perusahaan.
Contoh masalah-masalah yang berkaitan dengan prilaku etis yang sering muncul
dalam kegiatan bisnis adalah sebagai berikut:
 Menerima atau menawarkan komisi
 Mencuri dari perusahaan
 Memberhentikan karyawan tanpa pemberitahuan
 Membocorkan informasi atau rahasia perusahaan
 Memakai barang-barang perusahaan untuk kepentingan pribadi
 Membangun perusahaan dalam perusahaan
 Melakukan penipuan dan pemalsuan
 Memperdagangkan barang haram

Etika bisnis membantu perusahaan untuk menyelesaikan masalah bisnis dengan


sentuhan moral.Jadi tujuan etika bisnis adalah untuk menggugah kesadaran pelaku bisnis
untuk menjalanka bisnis dengan baik demi menjaga reputasi perusahaan.Etika komunikasi
bisnis mengacu pada prinsip yang dianut oleh perusahaan mengenai komunikasi mana yang
baik dan mana yang tidak baik (Haryani,2004;50).Secara umum etika komunikasi yang
berlaku dalam perusahaan berhubungan dengan dapat dipercaya,fair,tidak
memihak,menghargai hak orang lain dan mempertimbangkan pengaruh suatu ucapan atau
tindakan terhadap orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi,Sutrisna.2007.Komunikasi Bisnis.Edisi 1.Penerbit:C.V Andi Offset,Yogyakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

http://rizkypratama95.blogspot.com/2014/10/ciri-ciri-organisasi-serta-tipe-dan.htm

https://dimasmandala.wordpress.com/2010/06/06/saluran-komunikasi-dalam-organisasi/

Anda mungkin juga menyukai