Anda di halaman 1dari 36

ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

OLEH

NENG VIRLY APRILIYANI S.Sos., M.AP

18 AGUSTUS 2018
Perintah berorganisasi

  

َ ‫ون ِإلَى ۡٱل َخ ۡي ِر َويَ ۡأ ُمر‬


‫ُون‬ َ ‫ة يَ ۡد ُع‬ٞ ‫ َو ۡلتَ ُكن ِّمن ُكمۡ ُأ َّم‬
َٓ ٰ ‫ۡ ۚ ُأ‬
ِ ‫بِ ۡٱل َم ۡعر‬
َ ‫ُوف َويَ ۡنهَ ۡو َن َع ِن ٱل ُمن َك ِر َو ْولِئ‬
‫ك هُ ُم‬
َ ‫ۡٱل ُم ۡفلِح‬
‫ُون‬
 Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung
(Ali Imran/3:104)
APA ITU ORGANISASI
1. sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
2. Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau
3. organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan
bersama,
4. organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan
kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan) sarana-parasarana,
data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.
ORGANISASI MENURUT PARA AHLI

1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The


Executive Functions” mengemukakan bahwa : “
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang
atau lebih”
2. James D. Mooney mengatakan bahwa : Organisasi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama
3. Menurut Dimock, organisasi adalah : “organisasi
adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-
bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui
kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan
4. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan orang-orang yang ada dibawah pengawasan dan pengarahan
atasan untuk mengejar tujuan bersama.
5. Menurut Stephen P. Robbins, organisasi merupakan kesatuan social yang
dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relative dapat
diidentifikasi dan bekerja atas dasar yang relative terus=menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Jadi, dalam sebuah organisasi, terdapat beberapa pola hubungan antar
individu yang memiliki tanggung jawab masing-masing dalam
mewujudkan tujuan organisasi. Dengan demikian,pola hubungan ini
membentuk suatu budaya organisasi, komitmen organisasi, serta perilaku
organisasi yang dapat dilihat dan dikaji.
UNSUR ORGANISASI

1. Orang-orang (sekumpulan
orang),
2. Kerjasama,
3. Tujuan yang ingin dicapai,
4. Kepemimpinan
CIRI-CIRI ORGANISASI

1. Terdapat komponen/kelompok ( atasan dan


bawahan), Yaitu adanya orang yang dapat
dikenal dan saling mengenal.
2. Adanyakerja sama (cooperative yang
berstruktur dari sekelompok orang).
3. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi
satu sama lain saling berkaitan (independent
part) yang merupakan kesatuan kegiatan.
4. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan
atau kontribusinya berupa tenaga,
pemikiran dan lain-lain.
5. Ada tujuan yang ingin dicapai
6. Ada sasaran
7. Ada keterikatan format dan tata tertib
yang harus ditaati
8. Ada pendelegasian wewenang dan
koordinasi tugas-tugas
Unsur-Unsur Organisasi
1. Proses kegiatan organisasi yang dilakukan oleh semua orang untuk
mencapai tujuan (administrasi). Di dalam administrasi inilah adanya
proses khusus yang disebut manajemen.
2. Personil atau anggota yang menggabungkan diri kedalam ikatan formal.
3. Visi, yaitu pandangan atau citra para anggota mengenai keadaan
organisasinya di masa depan dan tujuan, yaitu apa yang mau dicapainya
yang sesuai dengan visinya tadi.
4. Misi, atau tugas besar yang harus diemban oleh organisasi dan tugas atau
fungsi yang dibagikan kepada anggota untuk dilaksanakan.
5. Wewenang, yang merupakan legitimasi hak
bertindak tiap orang dalam melaksanakan tugas.
6. Struktur, yang menunjukkan kedudukan tiap
orang didalam kelompoknya.
7. Hubungan, yang menjadi dasar kerjasama antar
anggota.
8. Formalitas, yaitu aturan tretulis yang mengatur
semua unsur agar menjadi resmi,sehingga
organisasi menjadi formal.
9. Sumber energi, yang mendukung gerak
kelompok atau organisasi, sehingga organisasi
selalu dinamis.
Unsur Organisasi Menurut Keith Davis

1. Bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu


keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau
hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha
mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang ,
kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3. Tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa
menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense
of belongingness.
Unsur-unsur Partisipasi
dalam Berorganisasi antara lain

1. Menyumbangkan Pikiran
2. Menyumbangkan Tenaga
3. Menyumbangkan Pikiran dan
Tenaga
4. Menyumbangkan Keahlian
5. Menyumbangkan Barang, dan
6. Menyumbangkan Uang
Macam-macam Organisasi

1. Organisasi niaga
2. Organisasi sosial
3. Organisasi Regional dan Internasional
4. Organisasi politik
5. Organisasi Institusi (spt organisasi
kemahasiswaan, sekolah, dll)
6. Organisasi berdasarkan hobi dan
profesi
Organisasi niaga
Merupakan organisasi yang tujuan utamanya untung, mendapatkan dan
mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Organisasi Niaga dapat terbagi
ke dalam beberapa bentuk diantara Perseroan Terbatas (PT), Perseroan
Komanditer (CV), Firma (FA), Koperasi
Organisasi sosial dan Keagamaan
Organisasi sosial merupakan arganisasi yang terbentuk atas dasar
kepentingan-kepentingan yang timbul di dalam masyarakat luas. Hal ini
dapat terjadi akibat sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dengan cara
bersama- sama dibangun atas landasan visi yang jelas. Organisasi sosial
dapat terbentuk oleh beberapa jalur diantaranya adalah jalur Keagamaan,
jalur Profesi, Jalur Kepemudaan, Jalur Kemahasiswaan, serta Jalur
Kepartaian & Kekaryaan.
 Organisasi politik

yakni Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok


yang bergerak atau yang berkepentingan atau terlibat
dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara
aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa
tersebut. Organisasi politik dapat mencakup berbagai
jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi
perubahan kepada politisi, lembaga yang mengajukan
alternative kebijakan, partai politik yang mengajukan
kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok tertentu
yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan
politiknya. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu
organisasi politik dapat pula dianggap sebagai suatu
system politik jika memiliki system pemerintahan yang
lengkap.
Organisasi regional dan internasional
Organisasi regional dan Internasional merupakan
organisasi yang dilihat dari aspek wilayah
organisasi tersebut terbentuk oleh anggota-
anggotanya. Organisasi regional yaitu organisasi
yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara
tertentu saja. Misalkan sebagai contohnya
adalah ASEAN. Sedangkan Organisasi
internasional adalah organisasi yang anggota-
anggotanya meliputi negara di dunia. Misalkan
adalah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Merupakan
Organisasi Institusi (spt organisasi kemahasiswaan, sekolah, dll)
organisai yang berada dibawah naungan institusi
tertentu dengan tujuan agar “tujuan bersama” dapat
dimaksimalkan dan diterima, bersifat pembinaan
dan berdasarkan kepentingan tertentu

Organisasi berdasarkan hobi dan profesi


Merupakan organisasi yang diwujudkan berdasarkan
kepentingan dengan mendasarkan pada hobi, dan
profesi tertentu dengan tujuan agar hobi dan
profsinya mendapat tanggapan yang layak sesuai
aturan dan ketentuan yang berlaku (kadang bersifat
insidental, atau respon terhadap tanggapan tertentu)
Bentuk Organisasi
1. Bentuk Organisasi Staff
Merupakan organisasi dimana nggota yang memiliki hak untuk memberikan
bahan bahan pertimbangan atau nasehat kepada pimpinan. Anggota staff
tidak memiliki bawahan pada jalur lini
2. Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi dimana kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam
suatu fungsi, sepanjang fungsi tersebut merupakan bidang keahlian tenaga
ahli tersebut.
3. Bentuk Organisasi Lini
Merupakan organisasi yang organisasi kekuasaan mengalir dari pucuk
pimpinan organisasi dilangsungkan lurus dengan para pejabat yang
memimpin kesatuan kesatuan dalam organisasi tersebut.
Struktur/skema Organisasi
Struktur/skema sebuah organisasi terbentuk berdasarkan kepentingan dan
komponen- komponen yang terdapat di dalamnya. (bisa berdasarkan
aturan dan ketentuan yang berlaku, atau aturan organisasi induk yang
bersangkutan) Sebagai contoh sebuah organisasi yang terdapat di dalam
sekolah misalkan. Struktur organisasi di dalam sekolah tersebut akan
terbentuk dari atas sebagai pemimpin tertinggi yaitu Kepala Sekolah
hingga sampai staff-staff yang ada di paling bawah pada setiap
departemen yang membentuk sebuah visi dari organisasi sekolah tadi.
Sehingga demikian struktur/skema organisasi akan memiliki bagan yang
berbeda-beda sesuai komponen yang membentuk organisasi tersebut dan
sangat dipengaruhi oleh visi dan bentuk organisasi tersebut.
1. vertikal
Bentuk Mendatar /
Horizontal
lingkaran piramida
struktur organisasi menurut keith
davis
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu
1. Bentuk Vertikal

Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau


pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.

2. Bentuk Mendatar / Horizontal


Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai
dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau
digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3. Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari
pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.

4. Bentuk Setengah Lingkaran


Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran
wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau
pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah
lingkaran atau sebaliknya.
5. Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan
organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk
piramid terbalik.

 Organisasi piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar


daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-
organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan
fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian,
lembaga-lembaga pendidikan. 
KEPEMIMPINAN
 Teori Kepemimpinan
Setidaknya ada 3 teori tentang asal-usul terbentuk seorang
pemimpin, diantaranya sebagai berikut:
 Teori Genetik – menyatakan bahwa pemimpin itu
terlahir dengan bakat yang yang sudah terpendam di
dalam diri seseorang.
 Teori Sosial – menyatakan bahwa seseorang dapat
menjadi pemimpin melalui latihan, kesempatan dan
pendidikan.
 Teori Ekologis – teori ini merupakan gabungan dari 2
teori di atas.
 Siagian (1992:12) Kepemimpinan adalah keterampilan
dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku
orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi,
setingkat maupun yang lebih rendah daripadanya,
dalam berpikir dan bertindak agar perilaku yang semula
mungkin individualistic dan egosentrik berubah menjadi
perilaku organisasional.
 Ganon (1979:202) kepemimpinan sebagai suatu
kemampuan yang lebih dari seorang untuk
mempengaruhi perilaku dari pada bawahannya serta
pihak-pihak lain guna mencapai tujuan tertentu dari
suatu kegiatan
 Sastrodiningrat (1998:17) yang menyatakan bahwa pada
hakikatnya kepemimpinan adalah :
 1.Kemampuan memepengaruhi perilaku orang lain,
apakah dia pegawai bawahan, rekan sekerja atau
atasan.
 2.Adanya pengikut yang dapat dipengaruhi, baik oleh
ajakan, anjuran, bujukan, sugesti, perintah, saran, atau
bentuk lainnya.
 3.Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Karakteristik pemimpin dari sudut pandang keterampilan menurut Rivai
(2003:28) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Dapat beradaptasi dengan situasi


 peka terhadap lingkungan social
 ambisius serta berorientasi pada hasil tugas
 dapat bekerjasama
 Meyakinkan
 mandiri, mampu mempengaruhi orang lain
 Energik
 Tekun
 percaya diri
 tahan stress
 memikul tanggung jawab.
Stogdill dalam Kartono (2004:36)
mengemukakan beberapa keterampilan
(kelebihan) kepemimpinan sebagai berikut :
 1.Kapasitas : kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan
berbicara atau verbal facility, keaslian, dan kemampuan
menilai.
 2.Prestasi/achievement: gelar kesarjanaan, ilmu
pengetahuan, perolehan dalam olah raga dan sebagainya.
 3.Tanggung jawab : mandiri, berinisiatif tekun, ulet,
percaya diri, agresif dan punya hasrat untuk unggul.
 4.Partisipasi : aktif memiliki solidaritas tinggi, mampu
bergaul, kooperatif, suka bekerja sama, mudah
menyesuaikan diri, dan punya rasa humor.
 Status : meliputi kedudukan social-ekonomi yang cukup
tinggi, popular atau tenar.
Handayaningrat (1995:70-71) yang
menyebutkan sifat-sifat kepemimpan
sebagai berikut :
 1.Jujur
 2.Berpengetahuan
 3.Berani (baik secara fisik maupun moral)
 4.Mampu mengambil keputusan
 5.Dapat dipercaya
 6.Berinisiatif
 7.Bijaksana
 8.Tegas
 9.Adil
 10.Menjadi tauladan
 11.Tahan uji (ulet)
 12.Loyalitas
 13.Tidak mementingkan diri sendiri
 14.Antusias
 15.Simpatik, dan
 16.Rendah hati
 Menurut Rivai (2003:118-119) fungsi kepemimpinan secara
operasional dibedakan menjadi dua fungsi yaitu : pertama fungsi
yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah, dan kedua
adalah fungsi pemeliharaan kelompok atau social. Sehubungan
dengan hal tersebut, diuraikan secara komprehensif sebagai berikut :
 1.Fungsi memberitahukan kebijakan pimpinan organsisai kepada staff
pembantu dan merumuskannya menjadi pekerjaan staff termasuk
implikasinya.
 2.Fungsi memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
staff serta membantu anggota staff yang mendapat kesukaran dalam
masalah dihadapi.
 3.Fungsi mengadakan pengecekan terhadap kegiatan yang telah dan
sedang dilaksakan oleh staff yang mempunyai kewajiban utama
dalam penyelesaian serta staff lain yang harus turut serta dalam
kegiatan bantuan.
 4.Fungsi mengadakan integrasi dari pekerjaan staff dalam arti
menyatukan hasil-hasil pekerjaan staff menjadi suatu kebulatan yang
siap diajukan sebagai saran kepada pimpinan untuk mendapatkan
keputusan berdasarkan system dan tata cara kerja yang belaku
dalam organisasi.
LANJUTAN
 5.Jika perlu memberikan keterangan dan penjelasan
kepada pimpinan tentang perkemangan tugas staff serta
keadaan staff sepanjang menyangkut factor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan tugas.
 6.Menerima petunjuk dan kepusan dari pimpinan untuk
selanjutnya diolah sebagai tugas staff.
 7.Mengambil langkah-langkah yang perlu agar keputusan
pimpinan dapat terlaksana dengan efektif.
 8.Mengumpulkan laporan-laporan tentang pelaksanaan
dari unit-unit lini dan staff.
 9.Secara teratur dan terus menerus menggerakkan staff
untuk mempelasi keadaan dan kemungkinan untuk
perencanaan yang inovatif.
GAYA KEPEMIMPINAN
 Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan
dan setiap kebijakan, peraturan, prosedur diambil dari idenya
sendiri. Kepemimpinan jenis ini memusatkan kekuasaan pada
dirinya sendiri. Ia membatasi inisiatif dan daya pikir dari para
anggotanya.
 Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah
perusahaan dan akan efektif apabila setiap karyawan mengikuti
setiap alur prosedur dan melakukan tanggung jawab rutin setiap
hari.
 Kepemimpinan Partisipatif
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari
bawah (anggota) karena posisi kontrol atas pemecahan suatu
masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian.
 Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan ini dimana pemimpin memberikan kebebasan
secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara
mereka masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan
dibuat oleh siapa saja dalam kelompok sehingga terkadang membuat
semangat kerja tim pada umumnya menjadi rendah.
 Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi transaksi antara
pemimpin dan bawahan dimana pemimpin akan memberikan reward
ketika bawahan berhasil melaksanakan tugas yang telah diselesaikan
sesuai kesepakatan. Pemimpin dan bawahan memiliki tujuan,
kebutuhan dan kepentingan masing-masing.
 Kepemimpinan Transformasional
Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan
positif pada mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis
ini memperhatikan dan terlibat langsung dalam proses termasuk
dalam hal membantu para anggota kelompok untuk berhasil
menyelesaikan tugas mereka.
 Kepemimpinan Melayani (Servant)
Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang melayani dengan
para anggota berorientasi pada sifat melayani dengan standar
moral spiritual. Pemimpin yang melayani lebih mengutamakan
kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari para anggota daripada
kepentingan pribadinya.
 Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat atas para
pengikut oleh karena karisma dan kepercayaan diri yang
ditampilkan.Para pengikut cenderung mengikuti pemimpin
karismatik karena kagum dan secara emosional percaya dan ingin
berkontribusi bersama dengan pemimpin karismatik.
 Kepemimpinan Situasional
Pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan situasional lebih
sering menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan
tahap perkembangan para anggota yakni sejauh mana kesiapan
dari para anggota melaksanakan setiap tugas.Gaya kepemimpinan
situasional mencoba mengkombinasikan proses kepemimpinan
dengan situasi dan kondisi yang ada.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai