Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI

1.
Definisi Organisasi.
Orang mendirikan organisasi agar tujuan tertentu
dapat dicapai melalui tindakan bersama yang telah di setujui bersama. Dengan
organisasi, tujuan dan sasaran dapat dicapai secara lebih efisien dengan cara
tindakan yang dilakukan secara bersama-sama. Idealitas konsepsi ini dapat
dilakukan apabila para organisator atau manajer yang ada dalam organisasi tahu
betul tentang organisasi. Oleh karena itu, untuk memahami hakikat organisasi,
prinsip-prinsip organisasi, dan peranan manusia dalam organisasi, perlu
dikemukakan terlebih dahulu tentang pengertian organisasi.
Definisi organisasi banyak ragamnya, tergantung pada sudut pandang yang di
pakai untuk melihat organisasi. Organisasi dapat dipandang sebagai wadah, sebagai
proses, sebagai perilaku, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Namun demkian,
definisi organisasi yang telah dikemukakan oleh para ahli organisasi sekurangkurangnya ada unsur sistem kerja sama, orang yang bekerja sama, dan tujuan
bersama yang hendak di capai.
Menurut Sondang P. Siagian (1981), mendefinisikan organisasi sebagai
berikut :
Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan antara dua orang atau lebih
yang bekerja sama untuk tujuan bersama dan terikat secara formal dalam
persekutuan mana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok
orang yang sebut pimpinan dan seorang atau kelompok orang lain yang
disebut bawahan.
Sedangkan Dessler (1985) mengemukakan pendapatnya tentang organisasi
adalah :
"Organisasi dapat diartikan sebagai pengaturan sumberdaya dalam suatu
kegiatan kerja, dimana tiap-tiap kegiatan tersebut telah tersusun secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada organisasi
tersebut masing-riiasing personal yang terlibat di dalamnya diberi tugas,
wewenang, dan tanggung jawab; yang dikoordinasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Dimana tujuan organisasi tersebut dirumuskan secara
musyawarah, sebagai tujuan bersama yang diwujudkan secara bersamasama".
Dari uraian definisi organisasi tersebut di atas dapat digunakan sebagai acuan
untuk mendefinisikan organisasi secara sederhana, sebagai berikut :
"Organisasi adalah kesatuan susunan yang terdiri dari sekelompok orang
yang mempunyai tujuan yang sama, yang dapat dicapai secara lebih effektif
dan effisien melalui tindakan yang dilakukan secara bersama, dimana dalam
melakukan tindakan itu ada pembagian tugas, wewenang, dan tanggung
jawab bagi tiap-tiap personal yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan
organisasi".

Pentingnya organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen dalam


industri dan dunia kerja lainnya terlihat apabila diingat bahwa bergerak tidaknya
suatu organisasi ke arah pencapaian tujuan sangat tergantung pada kemampuan
manusia dalam menggerakkan organisasi itu ke arah tujuan yang telah ditentukan.
Dengan organisasi tercipta keterpaduan pikiran, konsepsi, tindakan, dan ketrampilan
yang dimiliki oleh tiap-tiap personel yang terlibat di dalamnya untuk berhimpun
menjadi satu kesatuan kekuatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan.
Organisasi dapat di tinjau dari beberapa sudut pandangan, antara lain :
pertama, organisasi dipandang sebagai wadah. Kedua, organisasi dipandang
sebagai proses. Ketiga, oganisasi dipandang sebagai system perilaku, dan keempat,
organisasi dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan.
2.
Organisasi Sebagai Wadah.
Apabila organisasi dipandang sebagai
wadah aktivitas, maka pola dasar organisasi dan struktur organisasi harus dibuat
atas dasar landasan yang kuat dan pemikiran yang matang. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya perubahan tujuan, perubahan aktivitas, pergantian
pimpinan, beralihnya tugas-tugas, yang menuntut adanya perubahan pola dasar dan
struktur organisasi, dengan demikian, pola dasar dan struktur organisasi tidak harus
selalu ikut berubah kalau disusun atas dasar konsepsi yang matang yang
mendasarkan pada perspektif perkembangan organisasi. Wadahnya tetap, tetapi
tujuan, pimpinan dan tugas-tugasnya dapat berubah sesuai dengan tuntutan situasi,
kondisi, dan perkembangan organisasi. Inilah yang dlmaksud organisasi dipandang
sebagai wadah.
3.
Organisasi Sebagai Proses.
Organisasi dipandang sebagai proses
mencerminkan kedinamisan aktivitas kerja dalam organisasi. Organisasi sebagai
proses menyoroti kedinamisan interaksi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
organisasi itu. lnteraksi ini terjadi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, bahkan antar organisasi. Menurut Sudarso
(1988) menyatakan bahwa bila memandang organisasi sebagai proses, maka
didalamnya terdapat pembahasan tentang dua macam hubungan yang terjadi dalam
organisasi. Hubungan tersebut adalah: Pertama, hubungan-hubungan formal yang
menimbulkan formal organization, dan kedua, hubungan-hubungan informal dalam
organisasi yang menimbulkan informal organisasi
4.
Organisasi Sebagai Suatu Sistem Perilaku.
Organisasi dipandang
sebagai suatu sistem perilaku apabila organisasi tersebut lebih dinamis bila
dibandingkan dengan organisasi sebagai proses ataupun sebagai wadah. Organisasi
sebagai suatu sistem perilaku, di dalamnya tercakup input, proses, dan output.
Inputnya dapat berupa sekumpulan orang, sarana, dan atau prasarana organisasi
yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk proses selanjutnya. Prosesnya dapat
berupa interaksi masing-masing atau antara personel yang terlibat dalam organisasi
tersebut. Tiap-tiap personel atau kelompok kerja mempunyai tugas, wewenang, dan
tanggung jawab yang harus di jalankan dan dipertanggungjawabkan secara
organisatoris dalam rangka mencapai tujuan. Dan keluarannya berupa hasil kerja
sama dalam melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan yang sama. Keluaran ini
senantiasa dievaluasi setiap periode tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian
2

tujuan organisasi. Hasil evaluasi ini


mengembangkan organisasi selanjutnya.

dapat

menjadi

umpan

balik

untuk

Organisasi dalam suatu sistem yang baik adalah organisasi yang tahu
tujuannya, tahu lingkungan untuk pengembangan selanjutnya, dan dapat
memprediksi keuntungan dan kerugian yang akan terjadi dengan berlandaskan pada
data informasi tentang lingkungannya. Antara organisasi dan lingkungan harus ada
interaksi yang saling menguntungkan.
5.
Organisasi Sebagai Alat Untuk Mencapai Tujuan.
Organisasi dapat
dipandang sebagai alat untuk mencapa tujuan. Para organisator menyadari bahwa
tujuan individu yang besar dan berat tidak dapat tercapai bila hanya dipikul sendiri.
Oleh karena itu, mereka membentuk suatu kesatuan kelompok kerja dalam
organisasi. Organisasi disini sebagai alat untuk meringankan, mengefektifkan,
mengeffisienkan, dan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang hendak dicapai
bersama dengan cara kerja bersama-sama. Dengan demikian, maka tujuan yang
hendak dicapai secara individu, dengan organisasi tujuan tersebut sadar akan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang diembannya untuk mencapai tujuan yang
sama yang telah dirumuskan melalui musyawarah.
Organisasi dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan, sekaligus
juga dapat menjadi bumerang manakala orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak
tahu-menahu tentang organisasi.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa betapa pentingnya para
manajer, para organisator, memahami pengertian, hakikat, pola dasar organisasi,
tujuan organisasi, dan struktur organisasi dalam kerangka pikiran yang jelas dan
tegas. Organisasi dapat dijadikan sebagai wadah aktivitas, sebagai proses, sebagai
sistem perilaku, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang efektif dan effisien.
6.
Unsur-Unsur Organisasi.
Secara sederhana organisasi mempunyai
tiga unsur, yaitu ada orang- orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga
unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling
berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Agar orang-orang
yang ada di dalam organisasi dapat melakukan kerja sama dalam usaha mencapai
tujuan bersama maka diperlukan sumber daya kerja. Sumber daya kerja dibedakan
menjadi dua macam, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya bukan manusia.
7.
Sumber Daya Manusia.
kemampuan, yang meliputi :

Sumber daya manusia terdiri dari kemauan dan

a.

Kemauan dan kemampuan untuk bekerja atau berbuat,

b.

Kemauan dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain,

c.
Kemauan
organisasi.

dan

kemampuan

untuk

melaksanakan

prinsip-prinsip

8.
Sumber Daya Bukan Manusia.
Daya bukan manusia ialah daya yang
diperoleh dan sumber materi, barang, benda; misalnya mesin-mesin, uang, waktu,
metode, dan dari sumber kekayaan alam lainnya (iklim, udara, cuaca, air dan
sebagainya).
Di samping itu keadaan lingkungan (invironment) juga mempunyai pengaruh
yang cukup besar terhadap terbentuknya organisasi. Keadaan lingkungan itu,
misalnya, keadaan sosial, budaya, ekonomis dan teknologis yang sedang
berkembang.
9.
Manusia atau MAN.
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi
atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel.
Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang
menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai
unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manager yang memimpin suatu unit
satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semuanya itu secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
Administrator dan para manager merupakan unsur pimpinan yang di serahi
tugas untuk mengelola, menjalankan dan menggerakkan organisasi ke arah
tercapainya tujuan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk mengelola,
menjalankan dan menggerakkan organisasi, administrator dan para manager harus
mampu melakukan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pemberian motivasi kepada para pegawai (motivating), pengawasan (controling) dan
membuat suatu keputusan (decision making) yang cepat dan cepat.
10.
Kerja Sama.
Yang dimaksud dengan kerjasama adalah suatu
perbuatan bantu- membantu atau suatu perbuatan yang dilakukan secara bersamasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu semua anggota atau semua
warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator,
manager, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
11.
Tujuan Bersama.
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai.
Tujuan menggambark an tentang apa yang akan dicapai, yang diharapkan. Tujuan
merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga
menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola
(network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturanperaturan (regulation) yang telah ditetapkan.
12.
Peralatan (Equipment).
Unsur yang keempat daripada organisasi adalah
peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana/tool, berupa materi, mesinmesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
13.
Llngkungan (Environment).
Yang termasuk sebagai faktor lingkungan ini
misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomis, dan teknologis. Termasuk dalam unsur
lingkungan, antara lain:

a.
Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak
langsung berpengaruh terhadap daya gerak dan kehidupan organisasi, karena
kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b.
Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah
komuniksi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c.
Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah
operasi dibedakan menjadi:
i.
Wilayah kegiatan, menyangkut jenis kegiatan atau macam
kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan
organisasi.
ii.
Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah tentorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
iii.
Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang,
badan- badan) yang mempunyai hubungan clan kepentingan dengan
organisasi.
iv.
Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua
urusan,
persoalan,
kewajiban,
tugas,
tanggungjawab
clan
kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang
tidak boleh dllampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
14.
Kekayaan Alam.
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya
keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan
fauna.

15.
Kerangka Atau Konstruksi Mental Organisasi.
Konstruksi
mental
organisasi ini berupa prinsip-prinsip organisasi. Organisasi modem dibangun dan
digerakkan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.

Pembagian tugas (division of work),

b.

Pendelegasian wewenang (delegation of authority),

c.

Disiplin (disipline),

d.

Kesatuan perintah (unity of command),

e.

Kesatuan arah (unity of direction),

f.

Rentangan pengawasan (span of control),

g.

Koordinasi (coordination),
5

h.

Jenjang organisasi (hierarchy),

i.

Sentralisasi (centralization),

j.

lnisiatif (inisiative), dan

k.

Kesatuanjiwa korp (esprit de corp).

Prinsip-prinsip organisasi tersebut akan dibicarakan dalam bab tersendiri.


16.

Manusia Sebagai Faktor Organisasi

Dari beberapa unsur atau faktor tersebut manusia merupakan faktor yang
terpenting. Manusia merupakan faktor terpenting organisasi karena:
a.
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna di antara
makhluk ciptaan Tuhan.
b.

Manusia mempunyai rasio, berbeda dengan makhluk hidup lainnya.

c.
Faktor-faktor lainnya yang dimiliki oleh organisasi hanya mempunyai
arti dan bermanfaat apabila manusia mampu mengelolanya dengan baik.
d.
Manusia mempunyai kemauan dan kemampuan untuk berbuat dan
membangun.
e.
Manusia merupakan faktor perangsang ke arah tercapainya tujuan
organisasi secara efisien dan efektif.
f.

Manusia merupakan modal utama bagi organisasi.

g.
Manusia merupakan mahluk sosial, makhluk bermasyarakat, yang
mampu mengadakan kerjasama dengan semua pihak dalam usaha mencapai
tujuan bersama.
h.
Manusia merupakan unsur terpenting dalam organisasi karena
manusia mampu untuk berkembang baik dalam cara berpikir, cara hidup
maupun cara berkelompok atau bermasyarakat. Makin tinggi cara berpikir dan
cara hidupnya maka semakin tinggi pula tingkat peradabannya. Makin maju
cara bermasyarakatnya berarti semakin tinggi kesadaran manusia untuk
berorganisasi. Ini merupakan salah satu ciri manusia modern.

Anda mungkin juga menyukai