Anda di halaman 1dari 21

TUGAS AKUNTANSI PUBLIK

OLEH :

NAMA : NI PUTU ERA PRISTIYANTI

NIM : 2019 012 0001

SEMESTER : II A

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NGURAH RAI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini ddiajukan guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Akuntansi Publik yang dibina oleh Ibu
Ni Luh Suastini, SE, M.Si.

Makalah ini disusun berdasarkan rangkuman dari beberapa sumber-sumber informasi


dan media elektronik yang berkaitan dengan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta.
Dengan bahasa dan uraian yang sederhana serta penjelasan yang sistematis, makalah ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan memenuhi target
pencapaian sebagai tugas dari mata kuliah Akuntansi Publik.

Makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sebagai penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi penulis dan juga bagi semua pihak untuk
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Organisasi Publik............................................................................
2.2. Pengertian Organisasi Swasta..........................................................................
2.3. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta.......................................
2.4. Persamaan Organisasi Publik ddan Organisasi Swasta....................................
2.5. Karakteristik Organisasi Publik dan Organisasi Swasta...................................
            2.6. Contoh dan Jenis-Jenis Organisasi.........................................................................
BAB III PENUTUP
           3.1. Kesimpulan............................................................................................................
  3.2. Daftar Pustaka.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari yang berbentuk
kecil hingga organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu tujuan yang
berbeda pula, begitu pula tentang pengertian organisasi itu sendiri. Organisasi adalah
bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing
(gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk
mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan
individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan
usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan
anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban
masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing
mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota
organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi organisasi, yaitu


sebagai berikut :

 Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang


melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan
bersama. Sedangkan menurut James
 D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
 Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Organisasi menurut bentuknya terbagi atas 2 yaitu organisasi Formal dan


organisasi non Formal. Sedangkan menurut tujuananya organisasi terbangi menjadi 2
juga yaitu organisasi publik dan organisasi bisnis atau swasta.

 Menurut bentuknya :
a. Organisasi Formal
Adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerjasama dengan satu
tujauan secara sadar sehingga tercipta hubungan kerja yang rasional.
b. Organisasi Non Formal
Adalah kumpulan dua orang atau lebih yang terlibat dengan satu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.

 Menurut tujuannya :
a. Organisasi Publik
Adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan
masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan
yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan,
dan hukum secara terlembaga  sehingga mempunyai kewajiban melindungi
warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula
memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai
sanksi penegakan peraturan.
b.  Organisasi Swasta
Adalah organisasi yang juga bergerak di bidang pelayanan barang dan
atau jasa yang kepemilikannya yang dibedakan dari kemampuanya
membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar oleh satu
orang atau lebih yang berorientasi pada keuntungan / laba. 

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana defenisi dari organisasi publik dan organisasi swasta ?


2. Apa persamaan dan perbedaan antara organisasi publik dan organisai swasta?
3.  Bagaimana karakteristik dan ciri ciri dari organisasi publik dan organisasi
swasta?
4. Apa contoh dan jenis-jenis organisasi publik dan organisasi swasta?

1. 3. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui defenisi dari organisasi publik dan organisasi swasta.


2. Mengetahui perbedaan antara organisasi publik dan organisai swasta.
3. Mengetahui karakteristik dan ciri ciri dari organisasi publik dan organisasi swasta.
4. Mengetahuicontoh dan jenis-jenis organisasi publik dan organisasi swasta.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI ORGANISASI PUBLIK

Organisasi publik adalah organisasi yang tujuannya tidak mencari laba/


keuntungan atau nirlaba (non profit motive). Organisasi sektor publik dapat dilihat
dari arti luas dan arti sempit yaitu :

1. Organisasi publik dalam arti luas, yaitu organisasi yang tujuannya tidak mencari
laba/keuntungan atau nirlaba yang meliputi instansi pemerintah, organisasi nirlaba
milik pemerintah, dan organisasi nirlaba milik swasta.

2. Organisasi publik dalam arti sempit atau arti khusus, yaitu instansi pemerintah.

Definisi Organisasi Publik secara umum :


Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seseorang atau beberapa orang
yang disebut atasan dan seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” berkenaan
dengan masyarakat. Mengenai pengertian publik, Inu Kencana Syafiie memberikan
pengertian sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir,
perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai
norma yang mereka miliki”. Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie mengatakan bahwa
publik tidak langsung diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga negara ataupun
rakyat, karena kata-kata tersebut berbeda.
Organisasi Publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang
dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan).  Atau satu-satunya
organisasi didunia yang mempunyai wewenang “merampok” harta rakyat (pajak),
“membunuh” rakyat (hukuman mati), dan “memenjarakan” rakyat. Organisasi Publik
adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan
ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di
bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga  sehingga
mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya,
sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan
hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi


kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam
operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat
tidak pada laba atau untung. Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :

- Tidak mencari keuntungan finansial


- Dimiliki secara kolektif oleh publik
- Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham
- Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus

Secara umum, organisasi publik memiliki ciri utama nirlaba itu dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :

1. Instansi pemerintah, yang meliputi :

 Instansi pemerintah pusat, terdiri dari ;


o Kementerian.
o Lembaga dan badan-badan negara, seperti MPR, DPR, MA, BPK, KPU, KPK,
LIPI, LAN, BKN, dan sebagainya.
 Instansi pemerintah daerah, terdiri dari ;
o SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) ; Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD, Badan, Dinas, Kantor dan Lembaga Teknis Daerah.
o Lembaga dan badan-badan daerah, seperti DPRD.

2. Organisasi nirlaba milik pemerintah, yang meliputi :

 Perguruan Tinggi Negeri/PTN BHMN (Badan Hukum Milik Negara).


 Rumah Sakit Milik Pemerintah Pusat dan Daerah (RSUP = Rumah Sakit Umum Pusat
dan RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah).
 Yayasan-yayasan milik pemerintah.
 Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam
kelompok yang lebih khusus yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD).
Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Organisasi Publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh
lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang
absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara
terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani
keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta
menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

Definisi Organisasi Publik menurut Para Ahli :

Organisasi publik dikembangkan dari teori organisasi, oleh karena itu untuk


memahami organisasi publik dapat ditinjau dari sudut pandang teori organisasi.

1. Menurut Fahmi (2013) organisasi publik merupakan sebuah wadah yang memiliki
multi peran dan didirikan dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan
keinginan berbagai pihak, dan tidak terkecuali kepuasan bagi pemiliknya.
2. Menurut Stephen P. Robbins, organisasi publik merupakan kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama
atau sekelompok tujuan. Pengertian organisasi publik berkenaan dengan proses
pengorganisasian.
3. Menurut Handoko (2011) Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
stuktur organisasi, berkenaan dengan kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi
penyelenggara implentasi kebijakan publik. Tantangannya adalah bagaimana agar
tidak terjadi bureaucratic fragmentation karena struktur ini menjadikan proses
implementasi menjadi jauh dari efektif. Organisasi publik adalah salah suatu wadah
yang menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas
umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi
setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, dilandasi dengan pengaturan hukum yang
mendukungnya.
Tujuan Organisasi Publik :

Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi


hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendirian organisasi publik
merupakan upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan penduduk
serta terwujudnya tanggung jawab negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan
publik, diperlukan norma hukum yang memberi pengaturan secara jelas.

Tujuan organisasi publik sendiri menurut Etzioni (2011), yaitu suatu keadaan yang
diinginkan di mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba
untuk menimbulkannya . Tujuan organisasi meletakkan kerangka prioritas untuk
memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misi lembaga.

2.2. DEFINISI ORGANISASI SWASTA

Istilah private berasal dari bahasa Latin “set apart” yang artinya yang terpisah.
Sasaran organisasi publik akan ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari
masyarakat secara umum. Organisasi Swasta atau juga organisasi laba adalah
organisasi yang juga akan bergerak di bidang pelayanan barang maupun jua jasa yang
kepemilikannya yang akan dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan juga
jasa tersebut. Sesuai dengan hukum pasar oleh satu orang atau pun juga lebih yang
berorientasi pada keuntungan atau laba. lalu demikian, jelas organisasi ini memiliki
suatu tujuan khususnya ialah untuk dapat mencari laba atau untung sebesar-besarnya.

Organisasi laba meliputi antara lain perusahaan-perusahaan berskala kecil


hingga berskala besar baik bertaraf local, nasional maupun internasional. Ciri-cirinya
antara lain Dimiliki oleh satu orang atau lebih, berorientasi pada
keuntungan. Organisasi publik identik dengan administrasi pemerintah Seperti
diketahui bahwa kegiatan pemerintah itu bermacam-macam baik dalam hal
pelaksanaan kegiatan tertentu ataupun dalam hal pelayanan yang bersifat monopoli.
Jenis kegiatan yang pertama dapat meliputi hubungan external, pelaksanaan hukum-
hukum internal dan aturan-aturan, pekerjaan sosial, penarikan pajak, dan juga
pertahanan. Sedangkan pelayanan yang bersifat monopoli dapat berupa pelayanan
pos, mengontrol imigrasi, pengaturan listrik, transportasi kereta api. dll.

Organisasi nirlaba milik swasta, yang meliputi :


 Yayasan milik swasta, seperti Sampoerna Foundation, Djarum Foundation,
Dompet Dhuafa Republika, Rumah Yatim Indonesia, dan sebagainya.
 Sekolah dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
 Rumah sakit milik swasta.

2.3. PERBEDAAN ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI SWASTA

Setelah kita pelajari pengertian dari masing-masing organisasi di atas, maka


kita dapat melihat perbedaan-perbedaan diantara adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi Organisasi publik berbeda dengan
Organisasi swasta. Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba.
Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive),
sedangkan pada sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan
pelayanan publik.
Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan
publik, tidak berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan
yang bersifat finansial. Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial,
akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan
operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.

2. Sumber Pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber
pendanaan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur
modal atau sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda
dengan sektor swasta dalam hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor
publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi, charging for service,
laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan
obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan
dengan peraturan perundangan yang ditetapkan.
Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua
yaitu internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba
yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik.
Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan
penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.

3. Pola Pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik
manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik
berasal dari masyarakat (public funds).
Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal.
Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah pertanggungjawaban
atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat. Pertanggung
jawaban horisontal(horisontal accountability) adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas.

4. Struktur Organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor
swasta. Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan
hirarkis, sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah
satu faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah
adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik.
Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan
sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor
publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.
Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur organisasi.
5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublkasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor
swasta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia
perusahaan.
Dari sisi stakeholder, pada sektor publikstakeholder dibagi menjadi dua yaitu
internal dan eksternal, pada stakeholderinternal antara lain adalah lembaga negara
(kabinet, MPR, DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer
publik (gubernur BUMN, BUMD), pegawai pemerintah. Stakeholdereksternal
pada sektor publik seperti masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar
pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan
publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah,
Badan-badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan
generasi yang akan datang.
Pada sektor swasta,stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan
pemegang saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat
buruh, pemerintah, pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang
dan pasar modal.

6. Sistem Akuntansi yang digunakan


Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor
swasta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis
akrual (accrual accounting).
Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi
berbasis kas (cash basis accounting).

7. Lingkungan Dalam Organisasi


a. Organisasi Publik :
- Lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan sesuatu, organisasi publik
terlebih dahulu harus mendapat izin atau legalitas.
- Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh melalui lingkungan otorisasi
tersebut. Misal, dalam pengajuan anggaran kepada DPR, untuk mendapat
pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah. Ini merupakan dasar
bagi organisasi publik untuk membangun kapasitas organisasi dan
kemampuan operasionalnya.
- Proses penciptaan nilai dalam organisasi publik, bukan didasarkan pada
hukum penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui proses
birokratis, yaitu izin dari lingkungan otorisasi.

b. Organisasi Swasta/Privat :
- Lingkungan otorisasi, misalnya dewan komisaris atau rapat umum
pemegang saham yang menentukan pendanaan dan batas-batas wewenang
perusahaan. Akan tetapi, tentu saja lingkungan otorisasi pada organisasi
privat tidak sekompleks organisasi publik.
- Proses penciptaan nilai dalam organisasi privat, menitik beratkan proses
pengambilan keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga
pengambilan keputusan biasanya berlangsung lebih cepat. 

Tabel Perbandingan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta secara Umum

No Perbedaan Sektor Publik/Pemerintahan Sektor Swasta/Komersial

1. Tujuan Organisasi Nonprofit motif Profit motif

2. Sumber Pendanaan Pajak, Retribusi, Utang, Obligasi Pembiayaan internal:


Pemerintah, Laba BUMN/ Modal sendiri, laba ditahan,
BUMD, Penjualan aset Negara, penjualan aktiva.
dsb; Sumbangan, Hibah. Pembiayaan Eksternal:
Utang Bank, Obligasi,
penerbitan saham

3. Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada


publik/ masyarakat dan parlemen pemegang saham dan kreditor
(DPR/ DPRD)

4. Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis Fleksibel: datar, piramid,


lintas fungsional, dsb

5. Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

6. Sistem akuntansi Basis Kas Basis Akrual


2.4. PERSAMAAN ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI SWASTA

Meskipun Organisasi Publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda


dengan Organisasi Swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu :
1. Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian
integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber
daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber
daya (scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta
dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan
efisien.
3. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya
sama di kedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang
handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa,
pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.

2.5. KARAKTERISTIK ORGANISASI

a. Karakteristik Organisasi Publik

Organisasi publik bervariasi dan memiliki maksud masing-masing sendiri


dalam merumuskan karakteristiknya. Struktur organisasi pada organisasi publik lebih
birokratis dan tersentralisasi. Benih konflik selalu tampak pada struktur. Hanya saja,
pada situasi demikian faktor loyalitas anggota organisasi cukup tinggi dan mempunyai
daya ikat yang kuat untuk kesatuan organisasi. Organisasi sektor publik memiliki
karakteristik sebagai berikut :

- Tujuan : untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam


kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani
- Aktivitas : pelayanan publik seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan,
keamanan, penegakan hukum, transfortasi publik dan penyediaan pangan.
- Sumber Pembiayaan : berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan
retribusi, laba perusahaan negara, peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain –
lain yang sah dan tidak bertentangan sengan perundangan yang berlaku.
- Pola Pertanggungjawaban : bertanggung jawab kepada masyarakat melalui
lembaga perwakilan masyarakat seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
Dewan Lerwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD).
- Kultur Organisasi : bersifat birokratis, formal dan berjenjang
- Penyusunan program : bersama masyarakat dalam perencanaan program.
Penurunan program publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan di
diskusikan oleh masyarakat dan akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di
DPR, DPD, dan DPRD.
- Stakeholder : dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai
organisasi, para kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasional termasuk
lembaga donor internasional seperti Bank Dunia, IMF (International Monetary
Fund), ADP (Asian Development Bank), PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),
UNDP (United Nation Depelopment Program, USAID), dan Pemerintah luar
negeri.

b. Karakteristik Organisasi Swasta

- Tujuan Organisasi : untuk dapat memaksimumkan laba.


- Sumber Pembiayaan : untuk sumber pembiayaan dipisahkan menjadi 2 yaitu
internal dan eksternal.
o Sumber pembiayaan internal yang terdiri dari bagian laba yang akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan dan modal pemilik.
o Sumber pembiayaan eksternal yang misalnya utang bank, penerbitan
obligasi, dan juga penerbitan saham baru untuk mendapatkan suatu dana
dari publik.
- Pola Pertanggung Jawaban : Manajemen bertanggung jawab kepada pemilik
perusahaan dan juga kreditor atas dana yang akan diberikan.
- Struktur Organisasi : lebih fleksibel
- Karakteristik Anggaran : bersifat tertutup bagi publik karena anggaran
merupakan suatu rahasia perusahaan.
- Stakeholder : dibagi menjadi 2 yakni internal dan juga eksternal. Stakeholder
internal : terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang saham.

2.6. JENIS-JENIS ORGANISASI

A. ORGANISASI PUBLIK

Organisasi publik dapat dibatasi dengan organisasi-organisasi yang


menggunakan dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke
masyarakat. Berikut jenis-jenis organisasi publik, yaitu sebagai berikut :

a) Organisasi Pemerintah Pusat


Pemerintah Pusat adalah presiden RI yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Konteks pemerintah
pusat juga meliputi lembaga tinggi negara yang ada di Indonesia. Lembaga-lembaga
tinggi negara ini diatur dalam UUD 1945 sampai amandemen keempat dan dijelaskan
dalam beberapa peraturan perundang-undangan turunannya, salah satunya Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

b) Organisasi Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Sementara itu, pemerintahan
daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip ekonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI. Struktur Pemerintah Daerah terdiri atas
beberapa organisasi pokok yaitu Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,
Kecamatan, Kelurahan.

c) Organisasi Parpol dan LSM

Partai Politik menurut UU No. 2 Tahun 2008 adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta memelihara keutuhan NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

d) Organisasi Yayasan

Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Yayasan yang
kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri, pihak lain, atau memiliki
kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang, wajib diaudit oleh
akuntan publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar
berbahasa Indonesia.

e) Organisasi Pendidikan dan Kesehatan : puskesmas, rumah sakit, dan sekolah.

Rumah Sakit (RS) berdasarkan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat sehingga sebagian besar dikelompokkan dalam organisasi sektor
publik yang tidak berorientasi mencari keuntungan, kecuali beberapa RS yang
didirikan oleh Perseroan Terbatas (PT) yang secara eksplisit memang bertujuan
mencari keuntungan.

f) Organisasi Tempat Peribadatan : masjid, gereja, vihara, kuil, dan pura.

B. ORGANISASI SWASTA
Jenis-jenis organisasi swasta, yaitu adalah sebagai berikut :
1) Organisasi Niaga
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mendapatkan
keuntungan yang sebesar–besarnya. Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi niaga
adalah memproduksi dan mendistribusi barang dan jasa. Pelayanan yang di berikan
adalah memberikan barang / jasa guna mendapatkan imbalan dalam bentuk uang.
Konsumen dibebani biaya operasi dan laba. Karena itu organisasi niaga disebut juga
organisasi keuntungan atau profit organization.
Macam-macam organisasi niaga :
- Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschap (NV),


adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan,
perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan
perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan


tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi
pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat
memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik
saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang
dimiliki.

- Perseroan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire)


Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih
yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha serta mempercayakan
uang/barang kepada seorang/beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin. Keanggotaannya dibagi menjadi dua pihak yang
memiliki tanggung jawab berbeda karena tingkat keterlibatan dalam pengelolaan
berbeda.

Sebagian pihak (anggota Aktif) memiliki keterlibatan yang tinggi dalam


memimpin dan mengelola usaha, serta bertanggung jawab penuh atas kewajiban usaha
sampai pada harta pribadi, atau disebut partner umum. Pihak yang lain (anggota Pasif)
hanya bertanggung jawab sebatas menanam modal yang diikut sertakan dalam usaha,
atau disebut partner terbatas. 

- Firma (FA)

Fa (firma) merupakan suatu organisasi yang dilakukan oleh dua orang atau


lebih dengan nama bersama untuk menjalankan satu bisnis yang modalnya dari hasil
bersama dan jika ada kerugiaan maka yang bertanggung jawab adalah tanggung jawab
bersama. Meski terdapat pemisahan antara harta usaha dan harta pribadi, namun
angota firma mempunyai keharusan melunasi kewajiban usaha sampai pada harta
pribadinya. 
- Koperasi

Koperasi adalah suatu jenis badan usaha ekonomi rakyat yang berwatak


sosial, yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan
anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1). 

- Join Ventura

Joint Ventura atau Perusahaan Patungan merupakan suatu kerjasama antar


beberapa perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih
padat. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa
badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah
pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.

CONTOH ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI SWASTA

1. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi publik yang berbentuk
instansi pemerintah adalah sebagai berikut :

a) Pemerintah pusat, termasuk didalamnya :


 Kementrian seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial, Departemen
Keuangan, dll.
 Lembaga dan Badan Negara seperti KPU, KPK, dll.

b) Pemerintah Daerah, termasuk didalamnya : Satuan Kerja Perangkat Daerah


seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kantor Catatan Sipil,
dll.

2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah

Organisasi nirlaba milik pemerintahan merupakan bagian organisasi publik yang


bentuknya bukan instansi pemerintahan, tetapi dimiliki oleh pemerintah. Contohnya :

 Perguruan Tinggi BHMN


  Rumah Sakit milik Pemerintah seperti RSCM, RS Daerah
 Yayasan milik pemerintah
3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta

Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi publik yang


dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Contohnya :

 Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dll


 Sekolah dan Universitas Swasta
 Rumah Sakit milik swasta

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Berdasarkan dari data diatas kami menyimpulkan bahwa: Istilah publik berasal
dari bahasa Latin “of  people” (yang berkenaan  dengan masyarakat).  Sasaran
organisasi publik ditujukan kepada masyarakat umum. Organisasi publik adalah tipe
organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa
membedakan status dan kedudukannya.

Organisasi swasta atau organisasi laba adalah organisasi yang juga bergerak di
bidang pelayanan barang dan atau jasa yang kepemilikannya oleh satu orang atau
lebih yang berorientasi pada keuntungan / laba. Dengan demikian, jelas organisasi ini
mempunyai tujuan utamanya adalah untuk mencari laba atau untung sebesar-
besarnya. Mengenai perbedaan antara organisasi public dan swasta, ada beberapa
dasar teoritis yang digunakan dalam merumuskan perbedaan tersebut, yaitu:

Pertama, penelitian membandingkan beberapa hasil tulisan yang membahas tentang


organisasi public dan swasta.

Kedua, mengarahkan secara spesifik organisasi public dalam konteks administrasi


negara. Proporsi yang diajukan pada sub-sub ini adlah klaim wilayah administrasi
negara selain organisasi public ternyata mencakup juga organisasi swasta.

Ketiga, mendiskusikan kedua langkah tersebut dengan mempertimbangkan variable


pokok mengenai variable lingkungan, variable system informasi dan ukuran tentang
kinerja SIM dalam organisasi.
Sasaran organisasi publik ditujukan kepada masyarakat umum. Organisasi
publik adalah tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada
masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya. Organisasi swasta atau
organisasi laba adalah organisasi yang juga bergerak di bidang pelayanan barang dan
atau jasa yang kepemilikannya oleh satu orang atau lebih yang berorientasi pada
keuntungan / laba. Dengan demikian, jelas organisasi ini mempunyai tujuan utamanya
adalah untuk mencari laba atau untung sebesar-besarnya. Jadi ukuran sektor publik
lebih banyak didasarkan pada kriteria kesejahteraan sosial ketimbang kriteria
keuntungan finansial.

3.2. DAFTAR PUSTAKA

Semua sumber dari internet :

http://annisaaaamy.blogspot.com/2016/08/organisasi-sektor-publik.html

http://saktihairil.blogspot.com/2015/04/organisasi-publik-dan-organisasi-swasta.html

http://silvitrihandayani.blogspot.com/2013/11/perbandingan-organisasi-publik-
dengan.html

http://windyekaputri12.blogspot.com/2013/11/perbandingan-organisasi-publik-privat.html

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-organisasi-publik/116704/3

https://www.slideshare.net/ajengpipit/organisasi-sektor-publik

http://letsayafpw.blogspot.com/2012/11/macam-macam-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai