OLEH :
SEMESTER : II A
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini ddiajukan guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Akuntansi Publik yang dibina oleh Ibu
Ni Luh Suastini, SE, M.Si.
Makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sebagai penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi penulis dan juga bagi semua pihak untuk
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Organisasi Publik............................................................................
2.2. Pengertian Organisasi Swasta..........................................................................
2.3. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta.......................................
2.4. Persamaan Organisasi Publik ddan Organisasi Swasta....................................
2.5. Karakteristik Organisasi Publik dan Organisasi Swasta...................................
2.6. Contoh dan Jenis-Jenis Organisasi.........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan............................................................................................................
3.2. Daftar Pustaka.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari yang berbentuk
kecil hingga organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu tujuan yang
berbeda pula, begitu pula tentang pengertian organisasi itu sendiri. Organisasi adalah
bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing
(gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk
mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan
individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan
usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan
anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban
masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing
mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota
organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Menurut bentuknya :
a. Organisasi Formal
Adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerjasama dengan satu
tujauan secara sadar sehingga tercipta hubungan kerja yang rasional.
b. Organisasi Non Formal
Adalah kumpulan dua orang atau lebih yang terlibat dengan satu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Menurut tujuannya :
a. Organisasi Publik
Adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan
masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan
yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan,
dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi
warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula
memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai
sanksi penegakan peraturan.
b. Organisasi Swasta
Adalah organisasi yang juga bergerak di bidang pelayanan barang dan
atau jasa yang kepemilikannya yang dibedakan dari kemampuanya
membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar oleh satu
orang atau lebih yang berorientasi pada keuntungan / laba.
1. 3. TUJUAN PENULISAN
1. Organisasi publik dalam arti luas, yaitu organisasi yang tujuannya tidak mencari
laba/keuntungan atau nirlaba yang meliputi instansi pemerintah, organisasi nirlaba
milik pemerintah, dan organisasi nirlaba milik swasta.
2. Organisasi publik dalam arti sempit atau arti khusus, yaitu instansi pemerintah.
Secara umum, organisasi publik memiliki ciri utama nirlaba itu dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :
1. Menurut Fahmi (2013) organisasi publik merupakan sebuah wadah yang memiliki
multi peran dan didirikan dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan
keinginan berbagai pihak, dan tidak terkecuali kepuasan bagi pemiliknya.
2. Menurut Stephen P. Robbins, organisasi publik merupakan kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama
atau sekelompok tujuan. Pengertian organisasi publik berkenaan dengan proses
pengorganisasian.
3. Menurut Handoko (2011) Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
stuktur organisasi, berkenaan dengan kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi
penyelenggara implentasi kebijakan publik. Tantangannya adalah bagaimana agar
tidak terjadi bureaucratic fragmentation karena struktur ini menjadikan proses
implementasi menjadi jauh dari efektif. Organisasi publik adalah salah suatu wadah
yang menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas
umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi
setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, dilandasi dengan pengaturan hukum yang
mendukungnya.
Tujuan Organisasi Publik :
Tujuan organisasi publik sendiri menurut Etzioni (2011), yaitu suatu keadaan yang
diinginkan di mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba
untuk menimbulkannya . Tujuan organisasi meletakkan kerangka prioritas untuk
memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misi lembaga.
Istilah private berasal dari bahasa Latin “set apart” yang artinya yang terpisah.
Sasaran organisasi publik akan ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari
masyarakat secara umum. Organisasi Swasta atau juga organisasi laba adalah
organisasi yang juga akan bergerak di bidang pelayanan barang maupun jua jasa yang
kepemilikannya yang akan dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan juga
jasa tersebut. Sesuai dengan hukum pasar oleh satu orang atau pun juga lebih yang
berorientasi pada keuntungan atau laba. lalu demikian, jelas organisasi ini memiliki
suatu tujuan khususnya ialah untuk dapat mencari laba atau untung sebesar-besarnya.
1. Tujuan Organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi Organisasi publik berbeda dengan
Organisasi swasta. Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba.
Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive),
sedangkan pada sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan
pelayanan publik.
Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan
publik, tidak berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan
yang bersifat finansial. Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial,
akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan
operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.
2. Sumber Pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber
pendanaan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur
modal atau sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda
dengan sektor swasta dalam hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor
publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi, charging for service,
laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan
obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan
dengan peraturan perundangan yang ditetapkan.
Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua
yaitu internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba
yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik.
Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan
penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.
3. Pola Pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik
manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik
berasal dari masyarakat (public funds).
Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal.
Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah pertanggungjawaban
atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat. Pertanggung
jawaban horisontal(horisontal accountability) adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas.
4. Struktur Organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor
swasta. Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan
hirarkis, sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah
satu faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah
adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik.
Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan
sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor
publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.
Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur organisasi.
5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublkasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor
swasta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia
perusahaan.
Dari sisi stakeholder, pada sektor publikstakeholder dibagi menjadi dua yaitu
internal dan eksternal, pada stakeholderinternal antara lain adalah lembaga negara
(kabinet, MPR, DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer
publik (gubernur BUMN, BUMD), pegawai pemerintah. Stakeholdereksternal
pada sektor publik seperti masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar
pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan
publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah,
Badan-badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan
generasi yang akan datang.
Pada sektor swasta,stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan
pemegang saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat
buruh, pemerintah, pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang
dan pasar modal.
b. Organisasi Swasta/Privat :
- Lingkungan otorisasi, misalnya dewan komisaris atau rapat umum
pemegang saham yang menentukan pendanaan dan batas-batas wewenang
perusahaan. Akan tetapi, tentu saja lingkungan otorisasi pada organisasi
privat tidak sekompleks organisasi publik.
- Proses penciptaan nilai dalam organisasi privat, menitik beratkan proses
pengambilan keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga
pengambilan keputusan biasanya berlangsung lebih cepat.
A. ORGANISASI PUBLIK
Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Sementara itu, pemerintahan
daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip ekonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI. Struktur Pemerintah Daerah terdiri atas
beberapa organisasi pokok yaitu Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,
Kecamatan, Kelurahan.
Partai Politik menurut UU No. 2 Tahun 2008 adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta memelihara keutuhan NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
d) Organisasi Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Yayasan yang
kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri, pihak lain, atau memiliki
kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang, wajib diaudit oleh
akuntan publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar
berbahasa Indonesia.
B. ORGANISASI SWASTA
Jenis-jenis organisasi swasta, yaitu adalah sebagai berikut :
1) Organisasi Niaga
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mendapatkan
keuntungan yang sebesar–besarnya. Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi niaga
adalah memproduksi dan mendistribusi barang dan jasa. Pelayanan yang di berikan
adalah memberikan barang / jasa guna mendapatkan imbalan dalam bentuk uang.
Konsumen dibebani biaya operasi dan laba. Karena itu organisasi niaga disebut juga
organisasi keuntungan atau profit organization.
Macam-macam organisasi niaga :
- Perseroan Terbatas
- Firma (FA)
- Join Ventura
1. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi publik yang berbentuk
instansi pemerintah adalah sebagai berikut :
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan dari data diatas kami menyimpulkan bahwa: Istilah publik berasal
dari bahasa Latin “of people” (yang berkenaan dengan masyarakat). Sasaran
organisasi publik ditujukan kepada masyarakat umum. Organisasi publik adalah tipe
organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa
membedakan status dan kedudukannya.
Organisasi swasta atau organisasi laba adalah organisasi yang juga bergerak di
bidang pelayanan barang dan atau jasa yang kepemilikannya oleh satu orang atau
lebih yang berorientasi pada keuntungan / laba. Dengan demikian, jelas organisasi ini
mempunyai tujuan utamanya adalah untuk mencari laba atau untung sebesar-
besarnya. Mengenai perbedaan antara organisasi public dan swasta, ada beberapa
dasar teoritis yang digunakan dalam merumuskan perbedaan tersebut, yaitu:
http://annisaaaamy.blogspot.com/2016/08/organisasi-sektor-publik.html
http://saktihairil.blogspot.com/2015/04/organisasi-publik-dan-organisasi-swasta.html
http://silvitrihandayani.blogspot.com/2013/11/perbandingan-organisasi-publik-
dengan.html
http://windyekaputri12.blogspot.com/2013/11/perbandingan-organisasi-publik-privat.html
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-organisasi-publik/116704/3
https://www.slideshare.net/ajengpipit/organisasi-sektor-publik
http://letsayafpw.blogspot.com/2012/11/macam-macam-organisasi.html