Anda di halaman 1dari 6

CONTOH MAKALAH ORGANISASI SOSIAL

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai
sendiri.

Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup
bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan ,
kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Menurut para pakar
organisasi sosial banyak macamnya, namun secara umum organisasi sosial ada dua macam yaitu
organisasi formal dan organisasi informal.

Pentingnya pengetahuan tentang organisasi sosial bagi seorang calon Penyuluh Pertanian Lapangan
(PPL) karena bila nanti telah terjun ke lapangan sebagai seorang penyuluh pertanian tentunya dalam
melaksanakan tugas akan banyak bekerja sama dengan organisasi sosial yang ada di masyarakat wilayah
binaannya, dalam rangka pelaksanaan penyuluhan pertanian. Makalah ini membahas tentang organisasi
sosial terutama mengenai apa itu organisasi sosial, jenis serta organisasi sosial yang dapat ditemui di
lapangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka, masalah yang akan dibahas pada makalah ini
adalah :

1. Apa definisi organisasi sosial?

2. Apa saja macam-macam organisasi sosial itu?

2. Organisasi sosial apa saja yang dapat ditemui di lapangan?


C. Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka batasan masalah yang dibahas pada makalah
ini adalah :

1. Pengertian organisasi sosial.

2. Jenis organisasi sosial.

3. Organisasi sosial yang dapat ditemui di lapangan.

D. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi Sosial,
selain itu adalah untuk :

1. Mengetahui definisi organisasi sosial.

2. Menambah pengetahuan tentang macam-macam organisasi sosial.

3. Untuk mengetahui organisasi sosial apa saja yang dapat ditemui di lapangan.

E. Metode Penulisan

Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan, yaitu metode dengan cara
membaca dan telaah pustaka tentang organisasi sosial yang penulis akses dari internet.

II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Sosial


Organisasi sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat (ocw.gunadarma.ac.id).
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai
sendiri (http://id.wikipedia.org). Pengertian organisasi sosial juga dapat dilihat dari berbagai pendekatan
disiplin ilmu, (http://id.scribd.com) diantaranya :

1. Pendekatan Antropologi Sosial

Definisi organisasi sosial berdasarkan pendekatan Antrofologi Sosial dikemukakan antara lain oleh :

WHR Rivers, mengemukakan bahwa organisasi sosial adalah suatu proses yang menyebabkan individu
disosialisasikan dalam kelompok.

Raymond Firth, dalam bukunya Element of Social Organization menyatakan bahwa yang dimaksud
organisasi adalah suatu proses sosial dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan
tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan
dengan jalan pemilihan dan penetapan.

2. Pendekatan Sosiologi

Berdasarkan pendekatan sosiologi, diantaranya dikemukakan oleh :

Alvin L. Bertrand, mengemukakan pengertian organisasi sosial dalam arti luas adalah tingkah
laku manusia yang berpola kompleks serta luas ruang lingkupnya di dalam setiap masyarakat.
Organisasi sosial dalam arti khusus adalah tingkah laku dari para pelaku di dalam sub-sub unit
masyarakat misalnya keluarga, bisnis dan sekolah.

Robin Williams, mengemukakan bahwa organisasi sosial menunjuk pada tindakan manusia yang
saling memperhitungkan dalam arti saling ketergantungan. Ia selanjutnya menjelaskan bahwa
pada saat individu melakukan interaksi berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu, maka
akan timbul pola-pola tingkah laku.

JBAF Maijor Polak, mengemukakan bahwa organisasi sosial dalam arti sebagai sebuah asosiasi
adalah sekelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan tertentu,
menyelenggarakan kegemaran tertentu atau minat-minat tertentu.

Soerjono Soekanto, mengemukakan organisasi sosial adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar
kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi.
Berdasarkan berbagai pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa organisasi sosial adalah
perkumpulan sosial berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang dibentuk oleh
masyarakat karena adanya kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Macam-macam Organisasi Sosial

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan
organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur
(http://id.wikipedia.org).

1. Organisasi Formal

Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang
memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan
otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur
yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung.
Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran
organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta
prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan
mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat
tidak fleksibel. Contoh organisasi formal dalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan
universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

2. Organisasi Informal

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak
sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi
tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak
terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama.
Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan
kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi
organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

a. Organisasi Primer
Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya.
Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan
eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.

b. Organisasi Sekunder

Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual.
Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota
karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh
organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling
setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

C. Organisasi Sosial Yang Ditemui di Lapangan

1. Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), LSM (Lembaga Sosial


Masyarakat), Lembaga Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa , Lembaga Pelayanan
Penempatan Kerja.

2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), LP3ES (Lembaga
Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial), YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia).

3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations), Majelis Talim Masjid,
Separoki, Pemudha TRidarma Indonesia.

4. Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations), KPAI (Komisi Perlindungan Anak


Indonesia), LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).

5. Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations), RSUD (Rumah Sakit Umum


Daerah), Lembaga Bantuan Bencana Alam, Partai Politik, ICW (Indonesian Corruption Watch).

III. KESIMPULAN

1. Ada begitu banyak definisi organisasi sosial karena berkaitan dengan berbagai sudut pandang
dan disiplin ilmu, namun secara umum bahwa pengertian organisasi sosial adalah perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan
negara.

2. Secara garis besarnya organisasi sosial ada dua macam yaitu organisasi formal dan organisasi
informal.

3. Dilapangan ada banyak organisasi yang dapat ditemukan, contoh paling mudah adalah
organisasi keagamaan dan organisasi pelayanan.

DAFTAR PUSTAKA

Organisasi Sosial. ocw.gunadarma.ac.id, diakses pada tanggal 23 November 2012

Organisasi Sosial. http://id.wikipedia.org, diakses pada tanggal 23 November 2012

Organisasi Sosial. http://id.scribd.com, diakses pada tanggal 23 November 2012

Anda mungkin juga menyukai