Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENYALAHGUNAAN NAPZA

PERAN NGO (NON-GOVERNMENTAL ORGANIZATION) DALAM


PENYALAHGUNAAN NAPZA

Disusun Oleh :

Kelompok 5 Keperawatan 6A

1. Cindy Claudya Putri 1914201001


2. Della Sepnita 1914201012
3. Nur Hidayatil Safitri 1914201028
4. Sari Intan 1914201038
5. Vella Febrina 1914201042

DOSEN PEMBIMBING :

Ns.Edo Gusdiansyah, S. Kep, M. Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat allah swt karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga,
tugas ini dapat diselesaikan. Tanpa pertolonganya mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dengan judul “Peran NGO (Non-
Governmental Organization” Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Penyalahgunaan Napza yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman–teman atau
pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,dan
semoga adanya tugas ini allah swt senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah
untuk semuannya.

Wassalamualaikum ,Wr.Wb

Padang, 3 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................

A. Latar Belakang ..................................................................................................


B. Tujuan Penulisan ...............................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS ...................................................................................
A. Definisi Lembaga Swadaya Masyarakat ..........................................................
B. Jenis dan Kategori Lembaga Swadaya Masyarakat ........................................
C. Dasar Hukum.....................................................................................................
D. Fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat ............................................................
E. Tujuan Lembaga Swadaya Masyarakat ...........................................................
F. Karakteristik Lembaga Swadaya Masyarakat .................................................
G. Sumber Pendanaan Lembaga Swadaya Masyarakat .......................................
H. Peranan LSM Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba ...................
BAB III PENUTUP .......................................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu bukti bahwa masyarakat banyak berperan dalam kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan adalah tumbuh dan berkembangnya organisasi masyarakat diantaranya adalah
lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Partisipasi dan wujud dukungan LSM dapat
berbentuk dalam pengajuan tuntutan, dukungan, dan pengawasan warganegara atas
berjalannya penyelenggaraan pemerintah yang bersih, baik dan benar (good and clean
governance)
Salah satu bentuk dukungan dan partisipasi dimaksud adalah melalui peranan LSM di
bidang pencegahan dan pemberantasan narkoba, dimana LSM dapat merespons, cepat
tanggap dan peduli terhadap keselamatan generasi muda yang akan datang. Disamping itu,
LSM diharapkan menjadi pemicu dan pemacu keterlibatan masyarakat dalam memberikan
solusi atas berbagai masalah yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Definisi Lembaga Swadaya Masyarakat
2. Untuk mengetahui Jenis dan Kategori Lembaga Swadaya Masyarakat
3. Untuk mengetahui Dasar Hukum Lembaga Swadaya Masyarakat
4. Untuk mengetahui Fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat
5. Untuk mengetahui Tujuan Lembaga Swadaya Masyarakat
6. Untuk mengetahui Karakteristik Lembaga Swadaya Masyarakat
7. Sumber Pendanaan Lembaga Swadaya Masyarakat
8. Untuk mengetahui Peranan LSM Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Lembaga Swadaya Masyarakat


LSM secara umum diartikan sebagai sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan
ataupun sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat
umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya (Sumarni, tt).
Sementara itu, LSM juga memberikan pelayanan atau advokasi untuk mengangkat isu-
isu tertentu dan bergerak di bidang-bidang seperti Hak Asasi Manusia (HAM), lingkungan
hidup, dan konservasi, pembangunan dan perdamaian, atau mereka dapat juga memiliki
tujuan sosial yang lain (Jordan dan Van Tuilj, 2009).
Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai
Organisasi non pemerintah disingkat Ornop atau ONP atau NGO (non-governmental
organization). Organisasi tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah, birokrasi, ataupun
negara. Maka secara garis besar organisasi non pemerintah dapat dilihat degan ciri sebagai
berikut :
a. Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara
b. Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan (nirlaba)
c. Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk
kepentingan para anggota seperti yang dilakukan koperasi ataupun organisasi profesi.

B. Jenis dan Kategori Lembaga Swadaya Masyarakat


Secara garis besar dari sekian banyak organisasi non pemerintah yang ada dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Organisasi mitra pemerintah, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan
kegiatan dengan bermitra dengan pemerintah dalam menjalankan kegiatannya.
2. Organisasi donor, adalah organisasi non pemerintah yang memberikan dukungan
biaya bagi kegiatan ornop lain.
3. Organisasi profesional, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan
berdasarkan kemampuan profesional tertentu seperti ornop pendidikan, ornop
bantuan hukum, ornop jurnalisme, ornop kesehatan, ornop pengembangan ekonomi
dan lain-lain.
4. Organisasi oposisi, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan
dengan memilih untuk menjadi penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Ornop ini
bertindak melakukan kritik dan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan
pemerintahan.
Jadi secara singkat dapat dikategorikan peran LSM menjadi dua kelompok.
a. Peranan dalam bidang non politik, yaitu berupa pemberdayaan masyarakat dalam
bidang sosial ekonomi.
b. Peranan dalam bidang politik, yaitu sebagai wahana untuk menjembatani warga
masyarakat dengan negara atau pemerintah.

C. Dasar Hukum
Lembaga swadaya masyarakat secara hukum dapat didirikan dalam dua bentuk:
1. Organisasi massa, yakni berdasarkan Pasal 1663-1664 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata), serta UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan ("UU Ormas").
2. Badan hukum, yakni berdasarkan Staatsblad 1870 No. 64, serta UU No. 16 Tahun
2001 tentang Yayasan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 28 Tahun 2004
("UU Yayasan").

D. Fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat


Sebuah lembaga atau organisasi dapat berfungsi dengan baik, apabila melaksanakan apa
yang menjadi visi dan misinya serta berkomitmen pada anggaran dasar (AD) dan anggaran
rumah tangganya (ART) sebagai landasan dalam mengimplementasikan tujuan organisasi
tersebut. Sama halnya dengan LSM yang bergerak dan bertindak untuk kepentingan
masyarakat banyak. Sudah tentu diharapkan kiprah dan peranannya di tengah-tengah
masyarakat. Dalam menjalankan kiprahnya tersebut, LSM dapat menjalankan fungsinya
sebagai berikut, yaitu:
1. Sebagai wadah organisasi yang menampung, memproses, mengelola dan
melaksanakan semua aspirasi masyarakat dalam bidang pembangunan terutama pada
bagian yang sering tidak diperhatikan oleh pemerintah.
2. Senantiasa ikut menumbuhkembangkan jiwa dan semangat serta memberdayakan
masyarakat dalam bidang pembangunan
3. Ikut melaksanakan, mengawasi, memotivasi dan merancang proses dan hasil
pembangunan secara berkesinambungan tidak cuma pada saat itu juga.
4. LSM juga harus ikut aktif dalam memelihara dan menciptakan suasana yang
kondusif didalam kehidupan masyarakat bukan sebaliknya.
5. LSM sebagai wadah penyalur aspirasi atas hak dan kewajiban warga negara serta
kegiatan dari masyarakat sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan oleh masing-
masing LSM.
6. LSM juga harus ikut menggali dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki
oleh anggotanya jadi bisa mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan bersama..
7. LSM sebagai wadah yang ikut aktif dalam perannya mensukseskan pembangunan
bangsa dan negara, serta dalam hal ini ikut menjaga kedaulatan negara dan menjaga
ketertiban sosial.
8. Sebagai salah satu cara bagi masyarakat untuk memberikan asiprasinya, lalu aspirasi
ini ditampung oleh LSM sesuai dengan tujuan LSM itu sendiri dan akan disalurkan
pada lembaga politik yang bersangkutan guna mencapai keseimbangan komunikasi
yang baik antara masyarakat dan pemerintahan seperti politik luar negeri Indonesia.
Peran dan fungsi besar tersebut harus didukung, baik dari masyarakat maupun
pemerintah sebagai mitra untuk bersama- sama menjaga agar LSM berjalan sesuai dengan
fungsi dan tujuannya. Namun, pada saat ini secara realita sekarang banyak LSM yang tidak
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan tidak sesuai dengan peraturan Undang-
Undang yang ada.

E. Tujuan Lembaga Swadaya Masyarakat


John Clark memaparkan karakteristik LSM ditinjau dari pelaksanaan tujuannya :
1. Melayani kelompok miskin marjinal
2. Mendorong dibukanya partisipasi bagi masyarakat dalam proses pelaksanaan
kebijakan
3. Mengembangkan inovasi-inovasi yang bermanfaat dan memecahkan masalah.
Terkadang inovasi ini melahirkan konsep tandingan bagi kebijakan pemerintah;
4. Program yang dilaksanakan adalah skala kecil agar mudah dipantau dan terukur
pencapaiannya serta tepat sasaran
5. Memiliki komitmen staf yang tinggi karena secara luas memberi andil nilai dan
keyakinan tentang misi perubahan sosial.

F. Karakteristik Lembaga Swadaya Masyarakat


Berbeda dengan Clark, Abidin dan Rukmini juga memberikan pendapat yang lebih
sederhana mengenai karakteristik LSM, yakni:
1. LSM adalah lembaga non pemerintah dan tidak birokratis
2. LSM berdiri atas asas suka rela
3. LSM berbeda dengan lembaga usaha. Kegiatannya tidak berorientasi pada
keuntungan (nirlaba)
4. LSM bekerja untuk melayani masyarakat umum, bukan anggota atau aktivisnya
sendiri.

G. Sumber Pendanaan Lembaga Swadaya Masyarakat


Sebagai organisasi nirlaba, LSM mengandalkan berbagai sumber pendanaan, yang
meliputi:
a. Iuran keanggotaan
b. Sumbangan pribadi
c. Penjualan barang dan jasa
d. Hibah
Terlepas dari independensi mereka dari pemerintah, beberapa LSM sangat bergantung
pada pendanaan pemerintah. Beberapa LSM besar mungkin memiliki anggaran dalam jutaan
atau miliaran dolar. Namun sebaliknya, LSM yang baru berdiri akan memiliki dana yang
sangat minim sekali.

H. Peranan LSM Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba


LSM dalam menjalankan fungsinya tentunya sesuai dengan bidang yang dijalani atau
yang digelutinya. Ada LSM yang bergerak dibidang lingkungan alam, perlindungan anak dan
perempuan, pencegahan dan pemberantasan narkoba, dan lain-lain. Untuk itulah, perlu
diketahui tujuan didirikan LSM dimaksud. Peran LSM sebagaimana fungsi dan tujuan
tersebut di atas menggambarkan peran strategis LSM dalam kehidupan masyarakat.
Andra L. Corrothers dan Estie W. Suryatna mengidentifikasi 4 (empat) peranan yang
dapat dimainkan oleh LSM dalam sebuah negara yaitu :
1. Katalisasi perubahan sistem. Hal ini dilakukan dengan mengangkat sejumlah masalah
yang penting dalam masyarakat, membentuk sebuah kesadaran global, melakukan
advokasi demi perubahan kebijaksanaan negara, mengembangkan kemauan politik
rakyat, dan mengadakan eksperimen yang mendorong inisiatif masyarakat;
2. Memonitor pelaksanaan sistem dan cara penyelenggaraan negara, bahkan bila perlu
melakukan protes. Hal itu dilakukan karena bisa saja terjadi penyalahgunaan
kekuasaan, pelanggaran hukum, terutama yang dilakukan pejabat negara dan
kalangan bisnis
3. Memfasilitasi rekonsiliasi warga negara dengan lembaga peradilan. Hal ini dilakukan
karena tidak jarang warga masyarakat menjadi korban kekerasan itu. Kalangan LSM
muncul secara aktif untuk melakukan pembelaan bagi mereka yang menjadi korban
ketidakadilan
4. Implementasi program pelayanan. LSM dapat menempatkan diri sebagai lembaga
yang mewujudkan sejumlah program dalam masyarakat.
Terkait dengan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) yang digulirkan oleh BNN mempunyai
kegiatan unggulan di bidang rehabilitasi, disamping kegiatan pencegahan, pemberdayaan
masyarakat dan pemberantasan. Kegiatan ini sebagai upaya menjadikan masyarakat memiliki
pola pikir (mindset), pola sikap (culture set) dan keterampilan (skill) menolak
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. LSM dapat berperan sebagai katalisasi atau
katalisator yaitu mempercepat proses pembentukan pola pikir dan pola sikap dalam menolak
dan melawan narkoba. Selanjutnya membentuk kreativitas masyarakat dengan melatih
keterampilan (skill) dan kemampuan individual untuk mempunyai kesadaran dan kemampuan
sebagai bekal dalam berwira usaha sendiri guna menangkal godaan narkoba.
Selanjutnya, LSM dapat berperan dalam mewujudkan atau mengimplementasikan
program pelayanan untuk kebutuhan dan kepentingan masyarakat seperti dalam membantu
melakukan sosialisasi, penyuluhan, edukasi dan advokasi bahaya penyalahgunaan narkoba,
melayani klein atau pasien untuk direhabilitasi, dan memberdayakan masyarakat agar
mempunyai daya tahan, daya tangkal dan daya tolak terhadap narkoba. Disamping itu, LSM
dapat bergerak dari tingkat bawah, utamanya rumah tangga atau keluarga dalam membantu
memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi terhadap bahaya penyalahgunaan
narkoba dengan membentuk ketahanan keluarga sejak awal.
Kemudian berlanjut ke tingkat kelurahan, kecamatan dan seterusnya dengan melibatkan
dan mendorong keterlibatan stakeholders atau pemangku kepentingan terkait dan pemerintah,
baik pemerintah desa/kelurahan, kecamatan maupun pemerintah daerah kabupaten/kota
dalam mendukung kegiatan dimaksud, baik dengan dukungan anggaran maupun fasilitas
yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat khususnya LSM dalam melaksanakan P4GN
sangat diperlukan, melalui koordinasi dan komunikasi yang efektif serta pengawasan dengan
melibatkan masyarakat secara umum berbagai aktivitas yang dilakukan dapat mewujudkan
desa atau kelurahan bersih dari narkoba (Bersinar).
Diharapkan peran LSM dapat memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa dan negara
serta memberikan solusi atas berbagai permasalahan bangsa ini guna menyelamatkan
generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Bukan sebaliknya, LSM atau
anggotanya menjadi bagian dari lingkaran setan permasalahan narkoba, apakah sebagai
pemakai, bandar, pengedar atau masuk dalam jaringan sindikat narkoba, maka LSM tersebut
patut dituntut pertanggungjawabannya atau dibubarkan secara paksa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
LSM sebagai sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok
orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan
untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya
LSM dapat berperan sebagai katalisasi atau katalisator yaitu mempercepat proses
pembentukan pola pikir dan pola sikap dalam menolak dan melawan narkoba. Selanjutnya
membentuk kreativitas masyarakat dengan melatih keterampilan (skill) dan kemampuan
individual untuk mempunyai kesadaran dan kemampuan sebagai bekal dalam berwira usaha
sendiri guna menangkal godaan narkoba.
Selanjutnya, LSM dapat berperan dalam mewujudkan atau mengimplementasikan
program pelayanan untuk kebutuhan dan kepentingan masyarakat seperti dalam membantu
melakukan sosialisasi, penyuluhan, edukasi dan advokasi bahaya penyalahgunaan narkoba,
melayani klein atau pasien untuk direhabilitasi, dan memberdayakan masyarakat agar
mempunyai daya tahan, daya tangkal dan daya tolak terhadap narkoba. Disamping itu, LSM
dapat bergerak dari tingkat bawah, utamanya rumah tangga atau keluarga dalam membantu
memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi terhadap bahaya penyalahgunaan
narkoba dengan membentuk ketahanan keluarga sejak awal.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
pembaca. Selanjutnya kami pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, H. & Rukmini, M. 2004. Kritik danOtokritik LSM: Membongkar Kejujuran dan
Keterbukaan Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia. Jakarta : Piramedia

Clark, John(terj). 1995. NGO dan Pembangunan Demokrasi. Yogyakarta : Tiara Wacana
Yogya

Jordan Lisa, Tuijl-Peter Van. 2009. Akuntabilitas LSM : Politik, Prinsip dan Inovasi. Jakarta :
LP3ES

Anda mungkin juga menyukai