Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DISUSUN OLEH

GRACIA MARTURIA
SUTANTI FEEBE JULIA KUMAJAS
ANASTASIA SUMULE
GLADYS MARIA TUMBUWUN
JIHAN ZAHIRA RAHIM
KERIN SELAH MAGDALENA LANGKAI
SRI WANDA BALASA
CHELIN ANGGREITA KUMOLONTA
EFRATA WONUA
PATRICK SINGKOH

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "organisasi sektor publik" ini.

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
"pengantar ilmu administrasi publik" dengan dosen pengampu: Drs.Welson Yappi Rompas
M.Si, Dr. Dra. Femmy M G Tulusan M.Si bersama Rully Mambo S.Sos, M.Si pada program
studi Ilmu Administrasi Negara serta untuk menambah wawasan tentang "organisasi sektor
publik" bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik materi
maupun penulisannya. Maka dari itu, kami menerima masukan, saran, usul dan kritikan yang
bertujuan membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat berupa ilmu dan wawasan kepada para pembaca,
Sekian dan Terima Kasih
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Organisasi Sektor Publik
B. Ciri-ciri dan Karakteristik
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Organisasi
D. Masalah Yang Terjadi Dalam Organisasi Sektor Publik

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam
ikatan mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan. Publik berasal dari bahasa latin "Public" yang
berarti "of people" berkenanan dengan masyarakat.
Sejarah organisasi sektor publik telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam bukunya,
Vernon Kam (1989) mengilustrasikan keberadaan praktik akuntansi sektor publik sejak ribuan
tahun sebelum masehi. Praktik tersebut dihasilkan dari berbagai interaksi antarwarga
masyarakat dan berbagai kekuatan sosial kemasyarakatan. Kekuatan sosial masyarakat, yang
umumnya berbentuk pemerintahan - organisasi sektor publik ini, diklasifikasikan dalam:
1 .Semangat kapitalisasi (capitalistic spirit)
2. Peristiwa politik dan ekonomi (economic and politic events)
3. Inovasi teknologi (technology inovation).
Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka tentang organinasi sektor publik:
A. Menurut Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha, organisasi publik adalah organisasi yang didirikan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa publik dan layanan sipil.
B. Menurut Stephen P. Robbins (2013: 2) organisasi publik merupakan kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
C. Menurut Handoko (2011) Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah stuktur organisasi, berkenaan dengan
kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi penyelenggara implentasi kebijakan publik.
Tantangannya adalah bagaimana agar tidak terjadi bureaucratic fragmentation karena struktur
ini menjadikan proses implementasi menjadi jauh dari efektif.

Dapat disimpulkan pengertian sektor publik secara umum, organisasi sektor publik adalah
organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa
kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapat negara lain yang diatur dengan
hukum. Contoh dari sektor publik adalah institusi pemerintahan, partai politik, sekolah, dan
rumah sakit.
1.2 Rumusan Masalah
- Pengertian dan konsep organisasi publik?
- Apa saja ciri-ciri dan karakteristik organisasi publik?

- Apa saja tujuan dan ruang lingkup organisasi publik?

- Apakah masalah yang timbul di organisasi publik?

1.3 Tujuan penulisan


Setiap kegiatan pastilah ada tujuan tertentu yang ingin dicapai, demikian juga yangdilakukan
penulis dalam pembuatan makalah ini. Adapun tujuan penulisan membuatmakalah ini adalah
bertujuan untuk:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian dan konsep organisasi publik.
2. Agar dapat mengetahui apa saja ciri, karakteristik, tujuan dan ruang lingkup
BAB II
Pembahasan

1.1 Pengertian Dan Konsep Organisasi Sektor Publik


Organisasi berasal dari kata Yunani Organon, dan istilah Latin Organum yang berarti alat,
bagian, anggota atau badan.
Menurut pendapat para ahli;
James D Mooney mengatakan,
“Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”.
Chester I Barnard berpendapat,
“Organisasi sebagai suatu sistem dari aktifitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Chester I Barnard melihat organisasi itu merupakan suatu susunan skematis dimana
tergambar sistem daripada aktifitas kerja sama”
Prajudi Atmosudirdjo,
“Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
kelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk tujuan tertentu.”
Dari beberapa definisi di atas dapatlah dikatakan bahwa definisi dari organisasi itu adalah
sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.
Publik berasal dari bahasa latin Public yang berarti berkenaan dengan masyarakat. Mengenai
pengertian publik, Inu Kencana Syafiie dkk (1999) memberikan pengertian sebagai berikut:
“Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan
tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki.”
Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie dkk., mengatakan bahwa publik tidak langsung diartikan
sebagai penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut
berbeda. Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal
sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan).
Menurut Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan
untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan sipil.
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat
dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di
bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai
kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula
memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan
peraturan.
Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan
sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam operasionalnya. Organisasi
publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat tidak pada profit/laba/untung.
Miftah Thoha telah memprediksi organisasi-organisasi dimasa mendatang yang salah satunya
di bidang penataan organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang akan mempunyai sifat-
sifat yang unik. Struktur organisasi formal akan mengalami penambahan dan perubahan yang
bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa menganalisis lebih
lanjut struktur formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi tandingan
yang nonstruktural. Keadaan seperti ini sering dinamakan gejala proliferation dalam
organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai
organisasi-organisasi formal yang nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan
birokrasi.
Kelebihan dari kejadian diatas adalah organisasi akan lebih memberikan perhatian terhadap
pemecahan persoalan dibandingkan dari penekanan program. Dengan demikian, organisasi-
organisasi masa mendatang akan merupakan suatu kombinasi dari gejala-gejala adaptasi
(adaptive process), pemecahan masalah (problem solving), sistem temporer (temporary
system) dari aneka macam spesialis, dan evaluasi staf tidak lagi didasarkan atas hierarki
vertikal berdasarkan posisi dan pangkat. Inilah bentuk organisasi masa depan yang bakal
menganti birokrasi.
1.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik

1. Bersifat Sangat mandiri


berbeda dengan jenis organisasi swasta, organisasi publik ini akan selalu bersifat sangat mandiri, terlepas dari
bagaimanapun ketetapan dan bentuk pasar yang sedang berlangsung. Karena memang memiliki pelayanan dan
tanggung jawab menyeluruh terhadap keperluan dan hal yang dibutuhkan oleh masyarakat luas nantinya.
2. Batasan Organisasi
Biasanya, organisasi publik ini sudah memiliki batasannya sendiri. Dimana batasan organisasi publik ini bisa
dibatasi dengan adanya organisasi yang pastinya memerlukan dan menggunakan sumber dana masyarakat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertanggung jawabkannya secara menyeluruh sehingga akan
terlibat pelaporan dan banyak pembukuan secara terpisah.

3. Tidak Mencari Keuntungan Finansial


walaupun setiap organisasi seolah-olah memiliki tujuan akhir berupa kuntungan secara finansial, maka hal ini
akan berbeda dnegan ciri-ciri organisasi sektor publik. Dimana harus kita ketahui bahwasanya, ini tidak akan
memberikan keuntungan finansial dan bukan ini yang menjadi tujuan utama organisasi ini seperti ciri-ciri
administrasi kepegawaian. dan tentunya apapun aktifitas yang terjadi di organisasi sektor publik tidak akan
dipindahkan ke sektor swasta.
4. Kepemilikan Secara Kolektif Oleh Publik
Organisasi sektor publik ini adalah sebuah etentitas yang berdiri dan diperuntukkan untuk keperluan publik.
Jadi, ini merupakan salah satu organisasi yang memiliki sifat kepemilikan secara kolektif oleh pihak publik.
Ini merupakan organisasi yang diperuntukkan dan ada untuk melayani kebutuhan jasa maupun barang untuk
publik.

5. Tidak Memiliki Kepemilikan Sumber Daya Dalam Bentuk Saham


Berbeda dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan swasta, ini merupakan organisasi yang dimiliki
oleh etentitas publik dimana sumber daya yang ada tidak berupa saham. dan ini tentunya tidka akan
memberikan keuntungan secara spesifik dan ini juga terkait akan ciri-ciri organisasi sektor publik lainnya,
yakni tidka mencari keuntungan dan tujuan akhirnya bukanlah kematangan soal finansial.

6. Kebijakan dan Keputusan Berdasarkan Konsensus


Semua pengambilan keputusan, kebijakan dan hal lainnya akan diambil berdasarkan konsensus. dan beberapa
fungsi maupun tugas dari organisasi sektor publik ini sebenanrnya bisa dilakukan juga oleh organisasi sektor
swasta seperti pelayanan dibidang komunikasi, transportasi publik, penarikan pajak, maupun layanan
pendidikan.

7. Tujuan Yang Terarah


Organisasi sektor publik ini dibuat dan ada dengan tujuan yang jelas dan terperinci. Dimana tujuan dari sektor
publik tersebut adalah peranan untuk kembali mensejahterakan dan memberikan kebutuhan dasar maupun
kebutuhan publik lainnya baik dalam bentuk kebutuhan jasmani dan juga rohani.

8. Aktivitas Terencana
Semua aktifitas yang ada di organisasi publik ini adalah aktifitas yang ditujukan untuk layanan publik seperti
aktifitas di dalam penegakan hukum, penyediaan pangan, layanan transportasi dan juga di bidang kesehatan
maupun keamanan dan pendidikan.

9. Sumber Pembiayaan Tersusun


Semua dana dan pembiayaan yang ada di dalam organisasi publik ini berasal dari dana masyarakat. Diman
dana tersebut adalah perwujudan dari retribusi dan juga pajak, pendapatan pemerintah yang sah, pinjaman
pemerintah dan juga laba perusahaan. Ini akan disesuaikan dnegana danya UU yang berlaku.

10. Memiliki Pola Pertanggungjawaban


Ini adalah organisasi publik yang nantinya memiliki tanggung jawab dan harus bertanggung jawab secara
keseluruhan pada DPR, PDP. dan juga DPRD. Karena organisasi ini memiliki kultur organisasi yang bersifat
formal, birokratis dan memiliki jenjang. Dan pastinya semua penyusunan dana di dalam organisasi ini akan
dilakukan secara bersama dnegan masyarakat untuk melakukan perencanaan program yang terperinci dnegan
baik. Jadi, tidak ada lagi ketertutupan dan rahasia.

1.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Organisasi Sektor Publik

Ruang Lingkup Teori Organisasi

Suatu teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi biasa disebut dengan organisasi .salah satu
masalah yang dapat dikaji dalam suatu teori organisasi adalah bagaimana sebuah organisasi menjalankan
fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.Teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.Hal tersebut dikemukakan oleh seorang ahli yang bernama Lubis dan
Husein pada tahun 1987.

Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang
membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.

Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan
berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang.Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori
organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.

Adapun ruang lingkup dari teori organisasi adalah sebagai berikut:

1. Teori Organisasi Klasik

Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang muli tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini
sekarang ini dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang disebut dengan teori tradisional. Teori
klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu ; teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen alamiah.

Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi.Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah
dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen.Teori administrasi memutuskan diri pada aspek
makro dari organisasi. Aliran manajemen ilmiah member tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan
perusahaan, atau elemen mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja. Teori klasik mendefinisikan organisasi
sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang bekerjasama.

a. Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan secara jelas Model organisasi birokrasi ini mempunyai karakteristik-karakteristik
struktural tertentu yang dapat dikemukakan disetiap organisasi kompleks dan modern. Weber mengemukakan
karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut:

· Pembagian kerja yang jelas


· Hierarki wewenang yang dirumuskan secara baik

· Program rasional dalam pencapaian

· Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja

· Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan

· Hubungan-hubungan antar pribadi yang sifatnya “impersonal”

Jadi birokrasi adalah sebuahh model organisasi normatif, yang menekankan sturktur dalam organisasi.

b. Teori Administrasi

Terori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik.Teori ini sebagian besar dikembangkan
atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lindall Urwick dan Eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika.

Henry Fayol seorang industrialis dari prancis dari tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan
administrasi dalam bukunya yang terkenal Administration industrielle at General (Administrasi industry dan
Umum). Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi enam kelompok :

· Kegiatan-kegiatan tehnikal

· Kegiatan-kegiatan komersial

· Kegiatan-kegiatan finansial

· Kegiatan-kegiatan keamanan

· Kegiatan-kegiatan akuntansi

· Kegiatan-kegiatan manajerial

Fayol juga membahas dan mengemukakan empat belas kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan
teori administrasi, yaitu:
· Pembagian kerja (devision of work)

· Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)

· Disiplin (dicipline)

· Kesatuan perintah (unity of command)

· Kesatuan pengarahan (unity of direction)

· Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interest


to general interest)

· Balas jasa (remuneration of personnel)

· Sentralisasi (centralization)

· Rantai skalar (scalar chain)

· Aturan (order)

· Keadilan (equity)

· Kelanggenan personalia (stability of tenure of personnel)

· Inisiatif (initiative)

· Semangat korps (esprit de corps)

Disamping itu, Fayol merinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen manajemen” yang
juga dikenal dengan Fayol’s Functionalisme atau teori fungsionalisme Fayol, yaitu:

· Perencanaan (planning)

· Pengorganisasian (organizing)
· Pemberian perintah (commanding)

· Pengkoordinasian (coordinating)

· Pengawasan (controlling)

Urwick dan Gulick : Mooney dan Reilly menggunakan pengalaman mamanajerial mereka dalam menguraikan
prinsip-prinsip Fayol, yang tercermin dalam dua makalahnya A technical problem dan the function of
administration. Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick memeperkenalkan prinsip-prinsip yang
berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, penciptaan departemen-departemen yang disusun
tujuan.Proses, personalia, dan tempat dan penggunaan staff.Uwrick terutama melihat kesulitan-kesulitan
administrasi, penerapan kaidah-kaidah organisasi (terutama birokrasi) dalam praktek, sehingga dia
mengembangkan teknik-teknik penerapannya yang kemudian dikenal dengan urwick’s technique.

Di Amerika Serikat, James D.Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku
mereka, onward industry dimana buku ini mempunyai dampak besar pada praktek manajemen di Amerika.
Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan ditemukan telah dijalankan dalam
organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis.

Ketiga prinsip tersebut adalah :

· Prinsip Koordinasi

· Prinsip Skalar

· Prinsip Fungsional

c. Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor.Teori manajemen ilmiah masih banyak
dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern.Dalam buku-buku literature, manajemen ilmiah sering
diartikan berbeda.Arti manajemen pertama ilmiah merupakan penerapan masalah-masalah
organisasi.Sedangkan kedua, manajemen ilmiah adalah sepenrangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-
teknik.
F.W. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga makalah yaitu shop management of scientific yang
menghasilkan empat kaidah dasar manajemen yang haus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:

1. Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar
ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.

2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan
para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.

3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus
diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi,
sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.

4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat mental para karyawan dan
manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.

• Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal

Tiga unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur manajemen adalah :

1. Sistem kegiatan yang terkoodinat.

2. Kelompok orang.

3. Kerjasama untuk mencapai tujuan.

Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama
untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.

Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi bergantung pada empat kondisi
pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) adalah sebagai berikut :

1. Kekuasaan, bisa demokratis atau teoritis, hal ini disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi.

2. Saling melayani, yang merupakan legitimasi sosial pada organisasi


3. Doktrin, dalam arti sedrhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi

4. Disiplin, diartikan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri.

Tiang dasar teori organisasi formal adalah:

a. Pembagian kerja

b. Proses scalar dan fungsional, proses pertumbuhan vertikal dan horinzontal organisasi

c. Struktur, hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi.

d. Rentang kendali (span of control)

2. Teori Organisasi Neoklasik

Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.Teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak
hal memperluas teori klasik.Teori neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan
tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib,
organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak
menekankan pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).

• Perkembangan Teori Neoklasik

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne,
serta tulisan Hugo Munsterberg.Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan
manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.

• Hugo Munsterberg

Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling
menonjol, Psychology and Industrial Effciencyl, pada tahun 1913.Buku ini merupakan jembatan penting
antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-
an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan pada adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam
organisasi-organisasi.
• Percobaan-percobaan Hawthone

Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero,
Illinois, dekat Chocago dan disponsori oleh National Research Council (Lembaga riset Nasional).Studi
Hawthorne memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu sistem terbuka dimana sekmen-sekmen
teknis dan manusiawi saling berkaitan erat.Studi tersebut juga menekankan pentingnya sikap karyawan dalam
era dimana insentif upah dan kondisi kerja fisik sering dipandang sebagai satu-satunya factor yang
menentukan produktifitas.Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-
kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.

• Pandangan Neoklasik Terhadap Organiasi Informal

Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok
pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusiawi – kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain.

Faktor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain:

• Lokasi, untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg
• Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama
akan membentuk kelompok bersama
• Minat, perbedaan minat diantara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal
yang kecil, disamping satu yang besar
• Masalah-masalah khusus

3. Teori Organisasi Modern

Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori modern atau disebut juga analisa
sistem pada organisasi.Teori modern melihat semua unsur sebagai satu kesatuan.Teori modern
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan erat dengan lingkungan yang
stabil.Tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan.
• Dasar Pemikiran Teori Organsasi Modern

Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950.Teori modern dengan tekanan pada
perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.

Teori modern biasa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasi dan
neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini dilakukan dengan memandang organisasi sebagai suatu
proses dinamis yang terjadi dengan dan dalam hal-hal yang umum, dikendalikan oleh struktur.

Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel,
multidimensiyonal, multi variabel, dan probabilistic. Sebagai suatu sistem, organsasi terdiri atas 3 (tiga)
unsur, yaitu:

1) Unsur struktur yang bersifat makro

2) Unsur proses yang juga bersifat makro

3) Unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.

Ketiga unsur di atas saling kait mengait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.

4. Teori Sistem Umum

Teori sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah
umum organisasi yang berlaku universal.Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan
organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem
sebagai titik awal.

Ada beberapa tingkatan sistem yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi
tingkat-tingkat sistem sebagai berikut:

1. Struktur static

2. Sistem dinamik sederhana


3. Sistem sibernetik

4. Sistem terbuka

5. Sistem genetika social

6. Sistem hewani

7. Sistem manusiawi

8. Sistem social

9. Sistem transdental

Konsep sistem ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi modern. Teori organisasi
modern mempunyai kesamaan dengan teori sistem umum dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu
yang terintegrasi.

• Teori Organisasi Dalam Suatu Kerangka Sistem

Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari
banyak bidang studi.Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang
berhubungan dengan semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang diterima
umum.Hal ini sering disebut analisa sistem pada organisasi.

Faktor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah dasar
konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan
dan pengintegrasikannya. Kualitas-kualitas ini merupkan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara
untuk mempelajari organisasi sebagai suatu sistem.

* Bagian-bagian dari Sistem dan Saling Ketergantungannya

1. Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi

2. Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal


3. Organisasi informal

4. Struktur status dan peranan

5. Lingkungan fisik pelaksanaan pekerjaan

• Proses-proses Hubungan Dalam Sistem

Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada
sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah :

1) Komunikasi

2) Berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan

3) Pengambilan keputusan

C. Asas-Asas Teori Organisasi

Asas-asas teori organisasi menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:

1) Richard. N. Owen

· Mendorong seorang pimpinan mulai dari tingkatan paling atas seperti top manajemen sampai pada
bawahan untuk dapat berpikir secara sistematis.

· Membantu pemimpin dalam melaksanakan koordinasi.

· Mendorong pemimpin atas untuk menampilkan garis-garis besar haluan organisasi demi tercapainya
tujuan.

· Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap perkembangan dari apa yang direncanakan.

· Membantu pemimpin dalam menghadapi perkembangan di masa yang akan datang.


· Membantu terciptanya gambaran dan hubungan pertanggungjawaban dari masing-masing bagian
organisasi.

2) Alford dan Russel

· Situation Analysis (Analisis Situasi), yang terdiri dari SWOT Analysis, PEST Analysis, Marketing
Mix(bauran kebijakan) dan Competitive Position (posisi persaingan).

· Objectives (objektif), kemana kita akan pergi (where do we want to go)? Terdiri dari: Ashridge
Mission Model, 5 P’s Model, SMART.

· Strategy (strategi), bagaimana kita mendapatkannya (how are we going to get there)? Terdiri dari :
Market Segmentation (sekmentasi pasar) dan Positioning.

· Tactics (taktik), yang lebih detail dari strategi. Berupa alat (tools) dan komunikasi (communication).

· Actions (aksi), implementasi, pengambilan perencanaan kerja dalam Action Plan (perencanaan aksi).
Terdiri dari: RACI Model, CSFs dan KPIs.

· Control (pengawasan), track progress melalui pengukuran (measuring), pengawasan (monitoring),


pengecekan (reviewing), penempatan (updating and modifying). Terdiri dari: Kinerja Manajemen
(Performance Management) dan Blanced Scorecard.

Keunikan metode SOSTAC adalah sederhana (simplicity).Pendekatan adalah memenuhi tahapan secara
bersama-sama dalam menciptakan perencanaan pemasaran (marketing plan).Terdiri dari 5 C’s of Marketing
Strategy (strategi pemasaran 5C), Feasibility Study (studi kelayakan), VMOST dan Customer Relationship
Management (manajemen hubungan dengan pemilih).

3) Henry G Hodges

Fungsi Organisasi dan metode :

· Merencanakan, menyusun, menilai / mengembangkan pola pokok / struktur organisasi.

· Mengarahkan dan menyelenggarakan policy dan taktik organisasi.


· Mendayagunakan tenaga kerja dengan menetapkan orang-orang yang tepat melalui klasifikasi
jabatan, uraian jabatan, analisa pada jabatannya pekerjaan dan evaluasi pekerjaan yang setepat- tepatnya.

· Membantu top manajer dalam merencanakan, menyusun dan menyempurnakan prosedur kerja dan tata
kerja.

· Membantu top manajer dalam melaksanakan visualisasi rencana kerja, program kerja dan
penjadwalannya.

· Membantu top manajer dalam menemukan pola pokok dan system pengumpulan, penyusunan,
penyimpanan dan pemeliharaan serta penetapan jangka waktu atas pemusnahan data, dokumen dan informasi
yang amat penting.

· Merencanakan pembuatan dan penggunaan formulir dalam rangka standarisasi tata kerja.

· Membantu top manajer dalam menyusun buku-buku pedoman kerja.

· Mengevaluasi system laporan dan pelaksanaan program kerja.

· Memelihara hubungan kerjasama antar unit.

· Melakukan pengawasan atas pelaksanaan intruksi pimpinan.

· Mempercepat dan mempertepat dalam proses pengambilan keputusan.

· Staf O&M membantu dan membebaskan top manajer dari tugas-tugas yang rutin dan teknis.

4) Louis A. Allen

· Forecastingyaitu memperkirakan pekerjaan-pekerjan yang akan dilakukan pada saat yang akan datang
yang akan dilakukan oleh manajer. Kegiatan yang dilakukan oleh manajer ini atas dasar sistematisasi dan
kontinitas pekerjaan serta berdasarkan dimana ia bekerja.

· Establising objectivesyaitu menentukan tujuan akhir yang akan dicapai dari apa yang telah
direncanakan keseluruhannya baik tujuan tiap pekerjaan maupun tujuan globalnya.
· Programmingyaitu dibuat suatu program yang terdiri dari serangkaian tindakan kegiatan untuk
mencapai tujuan tertentu berdasarkan pada prioritas pelaksanaan.

· Scedulingyaitu membuat jadwal pekerjaan sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

· Budgetingyaitu penyusunan anggaran untuk mengalikasikan sumber-sumber yang ada atas dasar
efisiensi dan efektifitas, anggaran belanja ini dinyatakan dalam bentuk uang.

· Developing proseduryaitu menentukan cara yang tepat dalam penyelenggaraan pekerjaan di dalam
rangka adanya efisiensi, efektifitas dan keseragaman pekerjaan.

· Establising dan interpreting policyyaitu manajer harus dapat menafsirkan kebijakan yang akan diambil
agar terjamin dalam keselarasan dan keseragaman kegiatan serta tindakan yang akan dilakukan.

5) Stanley Vance

· Menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

· Mendelegasikan pekerjaan

· Membuat keputusan dan mengatasi masalah

· Berkomunikasi secara efektif di tempat kerja

· Membina hubungan kerja yang baik

· Membuat perencanaan yang selaras dengan kehendak Allah

· Menghindari perangkap tradisi

· Mengelola waktu

· Membuat evaluasi kerja yang berguna

6) Franklin G More
· Forecasting (ramalan)yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan yang
akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.

· Planning (perencanaan)yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil
yang diharapkan.

· Organizing (organisasi)yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, termasuk dalam hal
ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.

· Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia)yaitu penyusunan personalia sejak


dari penarikan tenaga kerja baru. Latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas
memberi daya guna maksimal pada organisasi.

· Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando)yaitu usaha memberi bimbingan saran-
saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk
dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

· Leadingyaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.

· Coordinating (koordinasi)yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan
dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan
pekerjaan bawahan.

· Motivating (motivasi)yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar
mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.

· Controlling (pengawasan)yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.

· Reporting (pelaporan)yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Kesimpulannya:

Ruang lingkup organisasi adalah suatu integrasi dari tiga konsep ataupunstudi perilaku yang terdiri dari
perilaku individu, perilaku antar individu, dan juga perilaku kelompok

Tujuan organisasi

secara umum adalah sebagai berikut: Mencapai atau merealisasikan keinginan atau cita-cita bersama dari tiap
anggota organisasi. Mendapat keuntungan dan penghasilan bersama-sama. Mengatasi terbatasnya
kemandirian dan kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan bersama.

1.4 Masalah Yang Terjadi Dalam Organisasi Sektor Publik

Berikut merupakan 5 masalah utama yang terjadi dalam organisasi sektor publik :

• Tanggung Jawab Aset Digital.

• Peristiwa Penyerangan dan Terorisme.

• Risiko Kesehatan pada Responden Pertama.

• Kendala Anggaran.

• Pemulihan Bencana.

a. Tanggung Jawab Aset Digital

Intensitas dan kompleksitas ancaman dunia maya pada organisasi sektor publik (termasuk sektor bisnis
swasta) tercatat mengalami peningkatan. Salah satu contohnya adalah serangan lebih dari satu juta
ransomware yang berbeda dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Para ahli memperkirakan kemunculan
kurang lebih 60.000 varian ransomware baru setiap hari. Bila organisasi sektor publik memiliki dugaan
pelanggaran, maka organisasi tersebut harus menyewa jasa firma hukum untuk melakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
Organisasi sektor publik harus memperoleh persetujuan dewan untuk mendapatkan dana besar demi
mengungkap kecurigaan tentang pelanggaran. Meskipun pelanggaran tidak benar-benar terjadi dan hanya
berupa kecurigaan, reputasi organisasi rentan terganggu. Manajer risiko yang baik mampu mengatur
pemeriksaan hanya akan memberikan segelintir informasi kepada publik.

b. Peristiwa Penyerangan dan Terorisme

Data dunia tahun 2017 mencatat 314 kasus penembakan massal dan 15.549 kasus kematian akibat senjata.
Selain merenggut kebebasan hidup para penembak, situasi tersebut juga mengorbankan kestabilan finansial
para korban serta sektor bisnis yang terlibat. Beberapa bidang bisnis yang turut mengalami imbas kerugian
adalah organisasi sektor publik, sekolah, lembaga pemerintah, dan sektor properti.

c. Risiko Kesehatan pada Responden Pertama

Risiko kecelakaan kerja pada organisasi sektor publik turut memunculkan risiko lainnya. Risiko kesehatan
tersebut menyebabkan timbulnya kebutuhan berupa dana dari masyarakat untuk membayar biaya perawatan
polisi dan petugas pemadam kebakaran. Biasanya, biaya untuk menanggung perawatan medis, obat-obatan,
dan gangguan psikologis berkelanjutan akibat kecelakaan di tempat kerja tergolong besar.

d. Kendala Anggaran

Setiap bisnis pasti berurusan dengan kendala anggaran, tetapi organisasi sektor publik bertanggung jawab
kepada pemangku kepentingan sekaligus harus mematuhi arahannya. Mempertahankan pemotongan anggaran
pada siklus reguler bukanlah hal aneh bagi organisasi sektor publik. Pemotongan anggaran tersebut membuat
para pengelola organisasi sektor publik harus bertindak kreatif demi mencegah hilangnya layanan vital.
e. Pemulihan Bencana

Tantangan lain yang dihadapi banyak organisasi sektor publik adalah kemampuan untuk pulih dari bencana
alam, seperti:

Tanah longsor dan sink holes

Gempa bumi

Letusan gunung berapi

Banjir

Tsunami

Badai petir, badai salju, dan badai es

Gelombang panas dan kekeringan

Angin tornado

Kebakaran hutan.

Implementasi teknologi dapat membantu memecahkan tantangan organisasi sektor publik dengan
menawarkan solusi kolaborasi dan komunikasi. Teknologi berbasis cloud memungkinkan organisasi untuk
merampingkan proses sekaligus meningkatkan kebutuhan teknologi demi menyiasati kendala anggaran.
Sekarang, banyak organisasi sektor publik merampingkan proses Teknologi Informasi (TI) sambil
menerapkan sistem keamanan jaringan yang lebih baik.

Jika organisasi sektor publik mampu mengatasi lima risiko kritis tersebut, niscaya proses operasionalnya akan
berjalan lancar. Organisasi sektor publik pun bisa memberikan pelayanan prima kepada seluruh lapisan
masyarakat.
BAB III
Penutup
1.1 Kesimpulan
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang
lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi
pemerintahan, dan hukum secara terlembaga schingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya,
dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan
hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.
Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan sebagaimana diamanatkan
oleh konstitusi sebagai pijakan dalam operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada
masyarakat tidak pada profit/laba/untung.
Organisasi sektor publik memiliki ciri-ciri tidak mencari keuntungan finansial, dimiliki secara kolektif oleh
publik, kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham, keputusan yang terkait kebijakan maupun
operasi berdasarkan consensus.

Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :


a. Tujuan organisasi publik adalah untuk mensejahterakan masyarakat bertahap.
b. Aktivitas utamanya pelayanan publik (publik services).
c. Sumber pembiayaan berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan c. retribusi, laba
perusahaan negara, peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain - lain yang sah dan tidak bertentangan
sengan perundangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai