Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

“RUANG LINGKUP PELAYANAN PUBLIK”

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
1. DIO RAHMAT ALFARIZI
2. NURUL IZZAH
3. RESKY PRATAMA
4. THARRIQ ARRAHMAN
5. WAHYU MAULANA VIERY

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dasman Lanin, M.Pd., Ph.D

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt karena anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Pelayanan Publik yang berjudul “Ruang Lingkup
Pelayanan Publik”. Shalawat berserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.

kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini dengan baik disamping itu
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atau
berpartisipasi selama pembuatan makalah ini.

kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun terutama dari pembimbing mata
kuliah Manajemen Pelayanan Publik dan dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Padang, Februari 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Administrasi adalah suatu proses kerja sama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya administrasi,
maka pemerintah dapat menjalankan kebijakan yang telah dikeluarkan dan dapat
mencapai, melakukan dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Dengan adanya layanan administrasi pemerintah dapat merealisasikan kebijakanya
terhadap masyarakat. Tetapi didalam melayani ada terdapat dua jenis pelayanan, yang
pertama pelayanan administrasi dan pelayanan non administrasi.
Selain dibidang pelayanan, didalam pemerintahan terdapat pula barang publik,
dan barang privat. Secara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang
dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan
barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin
bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Sedangkan
barang privat Ialah barang/jasa yang derajat eksklusifitasnya dan derajat
keterhabisannya sangat tinggi. Dengan kata lain dapat dikonsumsi sendiri-sendiri
secara individual dan dapat dikecualikan atau dipisahkan antara yang membeli dengan
yang tidak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mampu menjelaskan ruang lingkup dari Pelayanan Publik.
2. Mampu menjelaskan karakteristik Barang dan Jasa Publik.

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui ruang lingkup dari Pelayanan Publik.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari Pelayanan Publik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. RUANG LINGKUP PELAYANAN PUBLIK

Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan


masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam era modernisasi, pelayanan publik telah
menjadi lembaga dan profesi yang semakin penting. Sebagai profesi, pelayanan publik
berpijak pada prinsip-prinsip profesionalisme dan etika seperti akuntabilitas, efektifitas,
efisiensi, integritas, netralitas, dan keadilan bagi semua penerima pelayanan. Sebagai
lembaga, pelayanan publik harus dapat menjamin keberlangsungan administrasi negara
yang melibatkan pengembangan kebijakan pelayanan dan pengelolaan sumber daya yang
berasal dari dan untuk masyarakat.
Menurut para ahli :
1. Moenir (1998:41)
“Hak atas pelayanan itu sifatnya sudah universal, berlaku terhadap siapa saja yang
berkepentingan atas hak itu, dan oleh organisasi apa pun juga yang tugasnya
menyelenggarakan pelyanan.” Tugas pemerintah itu untuk melayani dan mengatur
masyarakat.
2. Thoha (1995:4)
“Tugas pelayanan lebih menekankan kepada mendahulukan kepentingan umum,
mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu proses pelaksanaan urusan
publik. Sedangkan tugas mengatu lebih menekankan kepada kekuasaan atau power
yang melekat pada posisi jabatan birokrasi.”
3. Lonsdale (1994)
“Segala sesuatu yang disediakan oleh pemerintah atau swasta karena umumnya
masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, kecuali secara kolektif dalam
rangka memenuhi kesejahteraan sosial.”
4. Undang-Undang No.25 tahun 2009
“Kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi stiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.”

Secara luas istilah pelayanan publik diartikan sebagai kegiatan-kegiatan dan objek yang
secara khusus dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum (the general
publik) atau memberikan dukungan terhadap upaya meningkatkan kenikmatan dan
kemudahan bagi seluruh masyarakat.

Ruang lingkup pelayanan publik dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pasal 5 ayat (3) Pelayanan barang publik
meliputi:

a. pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah
yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara
dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah;

b. pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu badan usaha
yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau
kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

c. pengadaan dan penyaluran barang publik yang pem-biayaannya tidak bersumber


dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah
atau badan usaha yang modal pendirian-nya sebagian atau seluruhnya bersumber dari
kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi
misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, Pasal 5 ayat (4) pelayanan atas jasa publik meliputi:

a. penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh
dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah;

b. penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian
atau seluruhnya ver-sumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan;
dan

c. penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran


pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan
usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara
dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaan-nya menjadi misi negara yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pada Pasal 5 ayat (7) pelayanan administratif meliputi:

a. tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda.

b. tindakan administratif oleh instansi nonpemerintah yang diwajibkan oleh negara


dan diatur dalam peraturan perundang-undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian
dengan penerima pelayanan.

KARAKTERISTIK Public Goods Private Goods


(PERBEDAAN)
1. Pengertian Barang publik adalah barang yang Barang privat adalah barang yang
apabila dikonsumsi oleh individu diperoleh melalui mekanisme pasar,
tertentu tidak akan mengurangi dimana titik temu antara produsen
konsumsi orang lain akan barang (penawaran) dan konsumen
tersebut dan Barang publik merupakan (permintaan) adalah mekanisme
barang-barang yang tidak dapat dibatasi harga.
siapa penggunanya dan sebisa mungkin Sebagian besar barang yang kita
bahkan seseorang tidak perlu konsumsi adalah barang privat, yaitu
mengeluarkan biaya untuk barang yang hanya dapat digunakan
mendapatnkannya. oleh satu konsumen pada satu waktu.
Contoh: udara, cahaya matahari, papan Contoh: ketika orang sedang makan
marka jalan, lampu lalu lintas, kue miliknya, orang lain tidak bisa
pertahanan nasional, pemerintahan dsb melakukan hal yang serupa.
2. Sifat Non Rivalry: dalam penggunaan  Rivalrous Cosumption: dimana
barang publik berarti bahwa konsumsi oleh satu konsumen akan
penggunaan satu konsumen terhadap mengurangi atau menghilangkan
satu suatu barang tidak akan kesempatan pihak lain untuk
mengurangi kesempatan konsumen lain melakukan hal serupa. Terjadi
untuk juga mengkonsumsi barang rivalitas/kompetisi antar calon
tersebut. Setiap orang dapat mengambil konsumen dalam mengkonsumsi
suatu manfaat dari barang tersebut barang ini.
tanpa mempengaruhi manfaat yang Contoh: kita membeli buku yang
diperoleh orang lain jumlahnya terbatas, sehingga hanya
Contoh: dalam kondisi normal, apabila mereka yang membeli dahulu saja
kita menikmati udara dan sinar yang dapat memiliki.maka disini
matahari, orang-orang disekitar kita terjadi kompetisi dalam mencari dan
pun dapat mengambil manfaat yang membeli buku tersebut.
sama.  Ekscludable Consumption: dimana
Non Excludable: baran publik ini konsumsi suatu barang dapat dibatasi
berarti bahwa apabila suatu barang hanya pada mereka yang memenuhi
publik tersedia, tidak akan dapat yang pesyaratan tertentu, dan mereka yang
menghalangi siapapun untuk tidak membayar atau tidak memenuhi
memperoleh manfaat dari barang syarat dapat dikecualikan dari akses
tersebut atau dengan kata lain, setiap untuk mendapatkan barang tersebut
orang memiliki akses ke barang Contoh: pakaian ditoko hanya dapat
tersebut. Dalam konteks pasar, maka dinikmati oleh mereka yang membeli
baik mereka yang membayar maupun atau membayar, sementara mereka
tidak membayar dapat menikmati yang tidak membayar tidak dapat
barang tersebut menikmati pakaian tersebut.
Contoh: masyarakat yang membayar
pajak diantaranya digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan jasa
kepolisian misalnya, akan tetapi yang
kemudian dapat menggunakan jasa
kepolisian tersebut tidak hanya terbatas
pada yang membayar pajak saja.
3. Jenis Barang Publik Lokal: barang yang Pada barang privat ini mengenai
menurut penyediaannya oleh jenisnya, tergantung pada individu
pemerintah daerah dan secara teknologi masing-masing. Mengenai jenis dan
layak dan perolehan keuntungannya macam barang privat disesuaikan
dinikmati oleh penduduk setempat. oleh kebutuhan yang diperlukan oleh
Barang Publik Nasional: barang- konsumen. Jadi pada hal ini tidak ada
barang yang penyediaannya oleh orang lain yang membatasi maupun
pemerintah pusat dengan perolehan melarang kebutuhan akan barang
keuntungan yang dinikmati dan selain privat apa yang ingin dikonsumsi
penduduk setempat juga masyarakat guna memuaskan kebutuhan diri
dalam suatu negara. sendiri.
Barang Publik Murni: tidak ada
seorang (pihak swasta) yang mau
menghasilkan, karena masalah
kepemilikan. Sebagaimana namanya,
maka barang ini tidak bisa dimiliki
perorangan, tetapi oleh masyarakat
luas, kalaupun yang mengelola adalah
pihak tertentu, seperti jalan yang
dikelola oleh pemerintah.
Barang Publik Tidak Murni: letak
barang publik yang jauh dari jangkauan
konsumen, jasa yang diterimanya
makin kecil juga untuk
karakteristiknya.
4.Sistem Pembiayaan Sektor publik yang mampu melakukan Sektor swasta (individu maupun
investasi untuk memberikan pelayanan kelompok) mampu memenuhi
kemudian sektor swasta menjalankan kebutuhannya sesuai dengan
dengan menjalankan dengan manfaatnya dan biaya yang telah
mengenakan biaya pada pemakai, tersedia.
sistem ini disebut Build-Operate- Contoh: jasa telekomunikasi,
Transfer. sebagian besar semua konsumen
o Persaingan rendah: barang publik mampu dapat memilikinya secara
(biaya sektor publik) contohnya jalan individu.
toll menggunakan biaya campuran
antara biaya publik dan biaya swasta
o Persaingan tinggi: barang publik
(biaya sektor publik) sedangkan barang
swasta (biaya dari pihak swasta)
5. Pelayanannya Sesuai dengan Fungsi Alokasi Tidak ada campur tangan pemerintah
memiliki keterkaitan yang sangat erat jadi tergantung dari fungsi dalam
dengan penyediaan dan pelayanan pemenuhan kebutuhan, setiap
barang-barang publik yang perorangan tidak sama dalam
diperuntukkan secara komunal dan memenuhi kebutuhannya,
tidak dapat dimiliki secara perorangan. desesuaikan denangan fungsi barang
Fungsi Distribusi: memiliki privat yang akan dikonsumsi.
keterkaitan erat dengan perataan
kesejahteraan masyarakat dalam arti
proporsional tetap menjadi perhatian
dalam rangka mendorong tercapinya
pertumbuhan yang optimal
Fungsi Stabilisasi: memiliki
keterkaitan erat dengan fungsi
mengatur variabel ekonomi makro
dengan sasaran untuk mencapai
stabilitas ekonomi secara nasional
6. Jumlah Banyak bahkan melimpah. Langka atau keterbatasan dalam
jumlah.
7. Kepemilikan Sulit di identifikasi (milik umum). Teridentifikasi dengan baik (milik
pribadi).
Ruang lingkup penyelenggaraan pelayanan publik semakin meluas dan
menyentuh tidak saja pemenuhan atau penegakan hak-hak dasar manusia, seperti
pendidikan, sandang, pangan, perumahan, pekerjaan yang layak, jaminan
kesehatan, lingkungan hidup yang sehat, dan lain sebagainya, akan tetapi juga
menyangkut hal-hal yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari,
seperti perijinan, identitas status, penyaluran kebutuhan bahan pokok,
transportasi, telekomunikasi, dan sebagainya. Pelayanan publik biasanya
dilakukan oleh birokrat merupakan perwujudan dari fungsi aparatur negara
sebagai abdi masyarakat dan abdi negara.

Pelayanan publik menjadi suatu tolak ukur kinerja pemerintah yang paling
kasat mata. Masyarakat dapat langsung menilai kinerja pemerintah berdasarkan
kualitas pelayanan publik yang diterima, karena kualitas layanan publik menjadi
kepentingan banyak orang dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari
semua kalangan, dimana keberhasilan dalam membangun kinerja pelayanan
publik secara profesional, efektif, efisien, dan akuntabel akan mengangkat citra
positif pemerintah di mata warga masyarakatnya. Fokus utama kebijakan publik
dalam negara modern adalah pelayananpuublik, yang merupakan segala bentuk
jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang maupun bentuk jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh negara untuk
mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak.

Jika dihubungkan dengan administrasi publik, pelayanan adalah kualitas


pelayanan birokrat terhadap masyarakat. Definisi konvensional dari kualitas
biasanya menggambarkan karakteristik langsungdari suatu produk seperti kinerja
(performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunanaan (ease of use ),
estetika (esthetics) dan sebagainya. Pada prinsipnya, pelayanan publik senantiasa
harus selalu ditingkatkan kinerjanya sesuai dengan keinginan masyarakat
pengguna jasa. Akan tetapi kenyataannya untuk mengadakan perbaikan terhadap
kinerja pelayanan publik bukanlah suatu yang mudah.

 LAYANAN ADMINISTRASI dan NON ADMINISTRASI


A. Layanan Administrasi

Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh


organisasi atau perorangan kepada konsumen yang dilayani yang bersifat tidak
berwujud dan tidak dimiliki. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh
Morman (dalam Suryanto, 2003 : 8), mengenai karakteristik tentang pelayanan
yaitu: pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan itu kenyataannya terdiri
dari tindakan dan merupakan pengaruh yang sifatnya adalah tindakan sosial,
produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata,
karena pada umumnya kejadiannya bersamaan dan terjadi di tempat yang sama.
Sistem pelayanan merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan pada
suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang maupun suatu
instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat
yang mempunyai kepentingan dalam organisasi itu dalam rangka mencapai tujuan
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Pengertian Administrasi adalah sebuah bentuk usaha dan aktivitas yang


berhubungan dengan pengaturan kebijakan agar dapat mencapai target/ tujuan
organisasi. Jadi layanan administrasi adalah kegiatan yang ditawarkan oleh
organisasi atau perorangan kepada konsumen yang dilayani, dalam rangka untuk
mewujudkan tujuan dan melaksanakan kebijakan yang telah diterapkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa layanan adminstrasi bisa kita artikan


sebagai layanan yang diberikan oleh organisasi terhadap masyarakat yang
memerlukan layanan, guna untuk menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah, serta didalam mencapai usaha atau tujuan yang ingin dicapai
oleh pemerintah. Sedangkan layanan non administrasi bisa diartikan sebagai
layanan yang diberikan oleh individu terhadap individu lain yang memerlukan
pelayanan, guna tercapainya keinginan dari individu yang memerlukan layanan,
dan individu yang memberikan layanan.

 BARANG dan JASA PUBLIK

Secara sederhana kebijakan publik adalah segala sesuatu yang harus


diputuskan oleh pemeritah untuk dikerjakan maupun tidak dikerjakan. Pemerintah
memutuskan untuk ikut mengelola sektor pertanian, terutama menetapkan harga
beras, minyak goreng, cengkeh, dan tebu. Pada saat yang sama memutuskan
untuk tidak mengelola sayur mayur, buah-buahan, dan kentang. Dalam perspektif
kebijakan, hal-hal yang dipilih utuk dikerjakan oleh pemerintah dinilai bersifat
strategis, baik dari sudut politik maupun perekonoian. Konsekuensi dari
keputusan pemerintah adalah perubahan dalam permintaan dan penawaran barang
dan jasa publik. Berdasarkan pemikiran ini, pelayanan publik adalah barang dan
jasa publik, baik yangg dilaksanakan oleh pemerintah maupun non pemerintah.
Terdapat dua jenis barang, yaittu barang publik (publik good) dan barang swasta
(private good). Barang publik adalah barang yang penggunaannya memiliki ciri
nonrivalry seperti udara, jalan, jembatan, dan sebagainya. Barang swasta
dicirikan oleh adanya rivalitas seperti baju, sepatu dan lain-lain. Baik barang
publik maupun arang swasta di sektor permintaan (demand) ditentukan oleh
selera konsumen. Bedanya, barang swasta sektor persediaan (supply) ditentukan
oleh produsen yang bertujuan mencari untung (profit motive), persediaan barang
publik ditetapkan melalui proses politik. Diantara keduanya terdapat barang
swasta yang memiliki nilai strategis sehingga mengundang campur tangan
pemerintah untuk mengelolanya. Misalnnya, pangan, industri pupuk, industri
kimia, air minum, dan sebagainya. Disisi lain juga terdapat barang publik di mana
swasta tertarik untuk mengelolanya seperti jalan tol, sampah, air minum.

B. Karakteristik Barang dan Jasa Publik


Ada beberapa macam klasifikasi barang dan jasa, yaitu ;
1. Barang/Jasa Publik (Public Goods)
Secara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat
dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan
barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin
bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Contoh
barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu
lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk
menentukan siapa saja yang boleh menggunakan papan marka jalan misalnya,
karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang.
Dalam perkembangan teori ekonomi inidikenal dengan teori yang disebut the
neoclassical counterrevolution (kontra revolusi neoklasik) yang mendasarkan
teorinya pada free market analysis (analisis pasar bebas), public choice theory
(teori pilihan publik) atau new political economy approach (pendekatan ekonomi
politik baru) yang meganggap campur tangan pemerintahsebagai sebab dari
kegagalan pembangunan di negara-negara berkembang. Ada pendapat lain yang
mengakui ada aspek-aspek tertentu yang tidak dapat ditangani melalui pasar bebas
(market failure), karena itu campur tangan pemerintah dianggap wajar, yakni
dalam penanganan apa yang dikenal dengan istilah publik goods, yakni barang dan
jasa yang tidak dapat diatur melalui pasar, baik dalam produksi dan distribusi
maupun dalam penentuan harga. Ciri pokok public goods adalah pertama
konsumsinya tidak dapat dipisahkan (non-exclusive) antara orang yang membayar
dengan orang yang tidak membayar. Kedua, konsumsi dari barang-barang tersebut
terjadi secara kolektif / tidak dapat diketeng (retail, satu-satu).
Dengan kata lain, Public Goods adalah barang/jasa yang derajat eksklusivitas
dan derajat keterhabisannya sangat rendah, atau dapat juga diartikan barang/jasa
yang dihasilkan oleh pemerintah yang mana sifat penggunaannya tidak bisa
dilakukan pemisahan untuk orang-orang tertentu saja. Contoh : jalan raya kecuali
jalan tol, penerangan jalan tol, penerangan jalan, dan keamanan. Biasanya barang-
barang publik tidak dipejual belikan melalui mekanisme pasar yaitu tidak ada titik
temu penjual (supply) dan pembeli (demand).

2. Common Pool Goods (Barang/Jasa Milik Bersama)


Barang/jasa niik bersama yakni barangjasa yang eksklusifitasnya rendah, tetapi
tingkat keterhabisannya tinggi. Dengan kata lainbarang yang tidak dapat
dibedakan antara yang membayar dengan yang tidak membayar, tetapi dapat
dikonsumsi sendiri-sendiri. Contoh: ikan di laut yang kuantitasnya berkurang
setelah terjadinya pemakaian, tetapi tidak mungkin untuk dilakukan penarikan
biaya secara langsung kepada orang yang menikmatinya.
3. Barang/Jasa Privat (Private Goods)

Ialah barang/jasa yang derajat eksklusifitasnya dan derajat keterhabisannya sangat


tinggi. Dengan kata lain dapat dikonsumsi sendiri-sendiri secara individual dan
dapat dikecualikan atau dipisahkan antara yang membeli dengan yang tidak.
Contoh : makanan & jasa potong rambut yang dapat dibagi-bagi untuk beberapa
pengguna, tetapi kemudia tidak tersedia lagi untuk orang lain apabila telah
dikonsumsi olh seorang pengguna. Sifat-sifat utama barang privat tentunya
berkebalikan sama sekali dengan barang publik. Sifat-sifat barang privat tersebut
adalah :
1) Rivalrous consumption, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan
mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal
serupa. Terjadi rivalitas antar calon konsumen dalam mengkonsumsi barang ini.
2) Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat dibatasi hanya
pada mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka
yang tidak membayar atau tidak memenuhi syarat dapat dikecualikan dari akses
untuk mendapatkan barang tersebut (excludable). Contohnya, pakaian di toko
hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membeli atau membayar, sementara
mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati pakaian tersebut.
3) Scarcity/depletability/finite, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah.
Kelangkaan dan ketersediaan dalam jumlah yang diskrit atau terbatas inilah
yang menimbulkan kedua sifat sebelumnya.
Barang privat biasanya memang diadakan untuk mencari profit atau laba.
Karena sifat-sifatnya tadi, barang privat dapat menjaga efisiensi pasar dalam
pengadaannya. Efisiensi inilah yang menarik minat sektor swasta dan
menimbulkan pemahaman bahwa barang privat adalah barang yang diproduksi
oleh sektor swasta. Meskipun begitu, pemerintah pun sebenarnya dapat berlaku
sebagai sektor swasta dan menjadi bagian dari pasar dalam penyediaan barang
privat untuk tujuan-tujuan tertentu

4. Barang Toll (Toll Goods)


Layaknya private goods, toll goods dapat disuplai melalui mekanisme pasar. Akan
tetapi, karakteristiknya yangsangat eksklusif membuat para pengguna harus
membayar terlebih dahulu sebelum memanfaatkannya. Dapat dimiliki atau dibeli
secara pribadi tapi penggunaannya bersama-sama. Contoh : fasilitas rekreasi dan
perpustakaan.

5. Peralatan Publik
Kadang-kadang disebut juga sebagai barang/jasa semipublik yaitu barang/jasa
yang tingkat eksklusifitasnya tinggi, tetapi tingkat keterhabisannya rendah.
Contoh : jembatan dan jalan rayayang tetap masih bisa digunakan oleh pengguna
lain setelah dipakai oleh seseorang pengguna tetapi memungkinkan untuk
melakuka penarikan biaya kepada setiap pemakai
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Di dalam pelayanan juga terdapat dua jenis
pelayanan, yakni pelayana yang bersifat administrasi dan pelayanan non administrasi.
Pelayanan publik menjadi suatu tolak ukur kinerja pemerintah yang paling kasat mata.
Masyarakat dapat langsung menilai kinerja pemerintah berdasarkan kualitas
pelayanan publik yang diterima, karena kualitas layanan publik menjadi kepentingan
banyak orang dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari semua kalangan,
dimana keberhasilan dalam membangun kinerja pelayanan publik secara profesional,
efektif, efisien, dan akuntabel akan mengangkat citra positif pemerintah di mata
warga masyarakatnya.
Selain itu juga terdapat jenis barang jasa publik dan barang jasa privat.Secara umum
barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat dinikmati atau dibutuhkan
oleh semua orang. Sedangkan barang jasa privat adalah barang/jasa yang derajat
eksklusifitasnya dan derajat keterhabisannya sangat tinggi. Dengan kata lain dapat
dikonsumsi sendiri-sendiri secara individual dan dapat dikecualikan atau dipisahkan
antara yang membeli dengan yang tidak.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan pembaca dan
dapat meningkatkan kwalitas layanan pemerintah terhadap masyarakat, dan dapat
menambah pengetahuan bagi seluruh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Sinambela, P. Lijan. Reformasi Pelayanan Publik

Mulyadi, Deddy. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Jakarta :


Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai