Anda di halaman 1dari 27

BAB 1.

BISNIS DAN RUANG LINGKUP BISNIS

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu:


- Memahami pengertian bisnis
- Memahami tentang tujuan bisnis
- Memahami tentang lokasi perusahaan
- Memahami pengertian dan peran lingkungan perusahaan
- Memahami pengelompokkan lingkungan perusahaan dengan menggunakan
perusahaan sebagai unit analisis
- Memahami tentang entrepreneur dan intrapreneur

Pengertian Bisnis

Dalam kehidupan kita sehari- hari akan selalu melihat atau berhubungan langsung
dengan berbagai jenis kegiatan perusahaan. Di kota- kota kecil dan kota- kota besar dengan
nyata kita dapat lihat berbagai jenis toko yang menjual barang- barang bisnis untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Aktivitas yang dilakukan perusahaan dan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun penukaran
barang dan jasa, aktvitas tersebut bisa dikatakan sebagai bisnis.

Apabila demikian, apa sebenarnya arti kata bisnis? Kata bisnis berasal dari bahasa
Inggris dari kata busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat mengerjakan kegiatan dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ilmu
ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Para ahli menyampaikan beberapa pendapatnya
tentang bisnis, sebagai berikut:

1. Griffin dan Ebert, bisnis adalah aktivitas menyediakan barang atau jasa yang diperlukan
atau yang diinginkan konsumen. Bisnis dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan
yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun
perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti warung
dan pedagang kaki lima.
2. Hughes dan Kapoor, bisnis adalah kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.
3. Glos, Steade dan Lowry, bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk
menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber
daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
4. Musselman dan Jackson, bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh
orang- orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang
menyediakan barang dan jasa untuk mempertahankan dan memperbaiki standar
kualitas hidup mereka.
5. Brown dan Petrello, bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat sambil memperoleh laba.
6. Steinford, bisnis adalah aktivitas menyediakan barang dan jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen
7. Basu Swastha DH dan Ibnu Sukotjo, proses bisnis berawal dari konsumen sebagai
sumber factor produksi dan berakhir pada konsumen juga sebagai pembeli hasil
produksi.
8. Poerwanto, bisnis adalah usaha yang dijaalankan oelh individu- individu atau
organisasi secara teratur dan kontiyu untuk memproduksi barang atau jasa sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan memberikan kepuasan dan
keuntungan pada pihak- pihak yang berkepentingan yaitu produsen, pelanggan, dan
masyarakat.
Dari pendapat beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa bisnis mengandung
beberapa unsur sebagai berikut:

1. Bisnis dapat diartikan sebagai suatu lembaga atau organisasi individu.


2. Bisnis dapat diartikan suatu aktivitas
3. Sebagaai lembaga atau aktivitas yang menyediakan barang atau jasa.
4. Barang atau jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat baik individu maupun organisasi.
5. Aktivitas bisnis dilakukan secara eratur dan kontinyu oleh perorangan, badan usaha,
atau badan hukum.
6. Bisnis bergerak dibidang industri dan perniagaan atau perdagangan.
7. Dalam memproduksi dan menjual barang atau jasa digunakan berbagai sumberdaya
(faktor-faktor produksi atau faktor- faktor ekonomi).
8. Tujuan kecil suatu bisnis adalah memperoleh keuntungan.
9. Tujuan besar suatu bisnis adalah mempertahankan dan memperbaiki standar kualitas
kehidupan masyarakat.
10. Bisnis berawal dari konsumen dan berakhir pada konsumen pula.

Berdasarkan beberapa pengertian bisnis tersebut diatas, diketahui bahwa produk yang
dihasilkan dan diperdagangkan oleh kegiatan bisnis meliputi:

1. Tangible goods : barang- barang yang dapat diamati oleh panca indra manusia, contoh:
meja, kursi, mobil ,tas, dll
2. Intagible goods : produk yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat
dirasakan manfaatnya setelah konsumen menggunakn jasa tersebut. Contoh: jasa guru,
jasa dokter, jasa pengacara, dll
Organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan maksud untuk
mendapatkan laba. Laba merupakan daya tarik utama yang mendorong seseorang untuk
melakukan kegiatan bisnis. Laba merupakan imbalan yang didapatkan pemilik bisnis dari
risiko yang diambil sewaktu menginvestasikan uang dan waktu mereka. Hak untuk mengejar
laba membedakan bisis dari organisasi –organisasi lain seperti universitas, rumah sakit, dan
lembaga pemerintah, yang beroperasi dengan cara yang sdama tetapi umumnya tidak mengejar
laba. Berdasarkan laba yang dihasilkan melalui aktivitas bisnis, maka pelaku bisnis dapat
mengembangkan skala usahanya menjadi lebih besar. Akumulasi laba yang diperoleh melalui
aktivitas bisnis dapat diinvestasikan kedalam portofolio usaha yang dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Laba perusahaan digunakan untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam
bentuk deviden, laba ditahan untuk diinvestasikan kembali oleh perusahaan.

Pilihan Konsumen dan Permintaan Konsumen

Dalam sistem kapitalis, bisnis (perusahaan) didirikan untuk mendapatkan laba bagi
pemilik. Pemilik bebas mendirikan bisnis yang baru, mengembangkannya, menjualnya, atau
menutupnya. Namun konsumen juga memiliki kebebasan untuk memilih. Dalam mengejar laba
bisnis harus memperhitungkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Terlepas
dari betapa pun efisiennya sebuah bisnis tidak dapat bertahan hidup jika tidak ada permintaan
atas barang dan jasanya. Sebagai contoh tidak akan ada toko alat penggusur salju di Florida
dan toko payung pantai di Alaska yang bisa sukses.

Wirausaha dan Kesempatan

Jika pelaku wirausaha dapat mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tidak


terpenuhi, atau pun cara yang lebih baik dalam memuaskan kebutuhan pelanggan, mereka akan
berhasil. Dengan kata lain, seseorang yang dapat menemukan peluang menjanjikan dan
kemudian membuat rencana yang baik untuk berinvestasi pada peluang tersebut, punya
peluang berhasil. Suatu peluang selalu mencakup barang atau jasa yang dibutuhkan dan /atau
diinginkan pelanggan-khususnya jika tidak ada yang memasoknya atau jika bisnis yang ada
tidak menjalaninya secara efisien atau sempurna.

Fungsi yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat dikelompokkan ke dalam tiga fungsi dasar
yaitu:

1. Acquiring raw materials (memperoleh bahan baku)


2. Manufacturing raw material into products, mengolah bahan baku menjadi produk
3. Distributing product to consumers, produk yang dihasilkan perusahaan didistribusikan
kepada konsumen

Kegiatan distribusi bermacam- macam:

1. Bisa melalui perusaahaan bisnis lain, misalnya distributor, agen, ekspedisi, toko,
asuransi, dll
2. Dilakukan secara langsung oleh produsen kepada konsumen akhir yaitu dengan
menggunakan system ddistribusi direct selling seperti yang dilakukan oleh Tupperware,
CNI, dll

PENGERTIAN ILMU BISNIS


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, ilmu adalah suatu pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode- metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala- gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.

Dapat disimpulkan bahwa ilmu bisnis (dalam arti luas) adalah pengetahuan yang
sistematis menurut metode-metode tertentu guna menerangkan gejala- gejala tertentu
dibidanng bisnis yang meliputi lembaga atau individu dan /atau aktivitas yang menyediakan
barang atau jasa secara teratur dan kontinyu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat baik individu maupun organisasi, dengan menggunakn berbagai sumber daya
untuk memperoleh keuntungan dan mempertahankan serta memperbaiki standar kualitas
kehidupan masyaraket. Ilmu bisnis dalam arti sempit adalah ilmu tentang dagang dan
perdagangan.

Ilmu bisnis berpijak pada cara berfikir tentang bisnis yang merupakan kombinasi dari
logika- logika sebagai berikut:

1. Logika dagang
Menarik keuntungan dari perbedaan harga beli dan harga jual.
2. Logika merchant
Menguasai uang dan membuat orang- orang melakukan kegiatan yang mendatangkan
laba dengan pembelanjaan dan pembiyaan sendiri.
3. Logika komersial
Bekerja sama dengan orang- orang yang memiliki kekuasaan atau keahlian dan
membagi laba dengan mereka.
4. Logika ekonomis
Mengejar efisiensi menarik keuntungan dari kelangkaan (scarcity)memperolah sesuatu
dengan pengorbanan yang sekecil- kecilnya atau dengan sesuatu memperoleh hasil
yang sebesar- besarnyaa.
5. Logika politik
Melakukan segala sesuatu untuk menghindari konflik dengan pihak manapun, dan
menarik keuntungan dari pertarungan antara kekuatan- kekuatan yang selalu terdapat
dalam tiap masyarakat.
6. Logika sosial
Kemajuan tergantung dari simpatik dan dukungan masyarakat dan para pembeli barang
atau jasa berasal dari masyarakat.
7. Logika hukum
Mengejar dan mengurus serta melindungi kepentingan- kepentingan organisasi.
8. Logika administrasi
Bisnis merupakan organisasi kehidupan pertumbuhan dan perkembangan organisasi
tergantung dari administrasi atau manajemennya.
9. Logika psikologis
Kondisi psikologis individu ketika melakukan negosiasi dan mencari order maupun
kondisi psikologis social ketika mengukur situasi pasar.
10. Logika teknologi
Aplikasi teknologi untuk jangka pendek maupun jangka panjang, menarik keuntungan
dari perkembangan dan kemajuan teknologi modern.

KLASIFIKASI BISNIS

Kebutuhan manusia semakin hari dirasakan semakin meningkat sejalan dengan


perubahan dan perkembangan pola hidup masyarakatnya. Kehidupan manusia yang pada
mulanya masih sangat sederhana hanya menggantungkan pada hasil- hasil alami yang tersedia
didalam dirinya sendiri maupun dengan memanfaatkan apa yang telah ada di alam dan
sekitarnya. Pada saat inipun kebutuhan hidup manusia masih sangat sederhana. Manusia dalam
masyarakat primitif baru memiliki kebutuhan ekonomi yang sederhana terutama berupa
kebutuhan dasar yang bersifat jsmaniah, yaitu:

a. Makan, minum, dan pakaian


b. Kebutuhan akan tempat tinggal
c. Kebutuhan akan istirahat, semua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi secara alami.
Dengan demikian semakin hari semakin meningkat pengenalan manusia tentang alam
sekitarnya, bertambah jumlah penghuni alam juga menipisnya persediaan bahan kebutuhan
manusia serta timbulnya berbagai gangguan dan hambatan dalam hidup, maka masyarakat itu
mulai menyadari pentingnya mencari upaya untuk mengatasi rasa tidak aman tersebut, mereka
menjadi saling memerlukan untuk bekerja sama mengatasi kesulitan hidup mereka. Dengan
perkembangan pola kehidupan ini, maka kebutuhan manusia semakin meningkat, yang
meliputi:

a. Kebutuhan jasmaniah : makan, minum, pakaian, rumah dan istirahat.


b. Kebutuhan rohaniah : rasa aman, harga diri, dan hiburan
c. Kebutuhan sosial : kasih sayang dari sesama manusia, persahabatan dan pengakuan
orang lain.
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana tercantum dalam
klasifikasi lapangan usaha Indonesia (KLUI) 1997, kesembilan lapangan usaha tersebut yaitu:

1. Usaha pertanian
2. Usaha produksi bahan mentah
3. Industri dan manufaktur
4. Konstruksi
5. Usaha perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan akomodasi
6. Usaha angkutan, pergudangan dan komunikasi
7. Usaha finansial, asuransi, dan real estate
8. Usaha jasa
9. Usaha yang dilakukan pemerintah
Uraian dan penjelasan masing- masing kegiatan tersebut sebagai berikut:

1. Usaha pertanian merupakan suatu usaha yang melakukan kegaiatan yang menghasilkan
produksi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perternakan, kehutananan,
perburuan dan perikanan) dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk
dijual/ditukar atau menunjang kehidupan.
2. Usaha produksibahan mentah merupakan usaha yang melakukan kegiatan persiapan
dan pengambialn unsur- unsur kimia, mineral, biji-bijian dan segala macam batuan
termasuk batu-batu mulia yang merupakan endapan alam baik berupa padat, cair
maupun gas untuk tujuan komersial.
3. Industri atau manufaktur adalah usaha yang melakukan kegiatan mengubah barang
dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi atau barang setengah jadi dan /atau dari
barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sehingga lebih
dekat kepada pemakai akhir untuk tujuan komersial.
Termasuk dalam usaha ini antara lain perusahaan yang melakukan jasa industri rancang
bangun, perekayasa serta pekerjaan perakitan (assembling) dari bagian – bagian suatu
barang.
4. Usaha konstruksi merupakan usaha yang mempunyai kegiatan dengan hasil akhir
berupa bangunan atau konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, baik
digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya dengan tujuan
komersial. Kegiatan konstruksi bergerak dalam usaha pembangunan seperti
pembangunan jalan, bagunan rumah, gedung, rumah sakit, sekolah, bagunan
perkantoran, pabrik dan sebagainya. Kegiatan ini sangat membantu kemajuan kegiatan
perekonomian. Usaha ini memperkerjakan banyak tenaga manusia dan pembagunan
barang dan jasa dari berbagai macam seperti: batu, kayu, semen, besi, cat dan
sebagainya.
5. Usaha perdagangan besar, Eceran, Rumah Makan dan Akomodasi
Lapangan usaha ini meliputi:
a. Perdagangan eceran (grosir/ wholeseller) adalah perdagangan barang baru maupun
bekas yang pada umumnya dalam partai besar kepada para pemakai selain
konsumen rumah tangga seperti: pedangang eceran, perusahaan industri, kantor,
rumah sakit, rumah makan dan jasa akomodasi.
b. Perdagangan eceran (retailer) adalah perdagangan yang melakukan penjualan
kembali (tanpa perubahan teknis) barang- barang baru maupun bekas kepada
konsumen rumah tangga.
c. Restoran , rumah makan, bar dan jasa boga
d. Jasa akomodasi, meliputi hotel, penginapan, pondok wisata, perkemahan dan jasa
akomodasi lainnya.
6. Usaha Angkutan, Pergudangan dan komunikasi
Usaha angkutan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk mengangkut
penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan
kendaraan bermotor dengan mendapat balas jasa.
Perusahaan pergudangan adalah suatu usaha yng melakukan kegiatan untuk
menyimpan sementara barang-barang milik orang lain sebelum barang tersebut dikirim
ke tujuan akhir dengan menerima balas jasa.
Komunikasi adalah trasnformasi informasi dari seseorang ke orang lain dengan
menggunakan bahasa, suara, gambar, kode atau tanda komunikasi lainnya. Usaha
dalam bidang komunikasi terbagi menjadi:
a. Usaha telekomunikasi adalah usaha jasa pelayanan komunikasi di dalam negeri atau
luar negeri melalui media elektronik/ satelit dengan mendapatkan balas jasa. Usaha
telekomunikasi antara lain: jasa operator telekom (satelindo), wartel, warnet dan
kiospon
b. Usaha Pos dan giro adalah suatu usaha jasa pelayanan, pengiriman barang dan /atau
uang dalam negeri atau ke luar negeri dengan mendapatkan balas jasa. Uasaha ini
antara lain usaha jasa titipan swasta yang menyelenggarakan pengiriman surat, surat
kabar, barang cetakan, uang, bingkisan kecil, wesel pos dan giri pos.
Usaha ini sangat membantu kelancaran kegiatan bisnis. Kegiatan trasnportasi
membantu mengangkut bahan baku dan barang perdagangan besar. Semua kegiatan
bisnis akan lumpuh jika kegiatan transportasi ini terhambat. Demikian pula kegiatan
komunikasi seperti telepon, telegrap, radio, televisi, pos sangat memudahkan kegiatan
transaksi bisnis secara cepat dan efisien.

7. Usaha finansial, asuransi dan real estate ini sangat membantu aktivitas bisnis. Termasuk
dalam usaha ini adalah lembaga perbankan dan lembaga keuangan bukan bank.
Kegiatan bisnis modern sangat tidak mungkin dapat dikembangkan apabila tidak
didukung oleh lembaga perbankan. Karena lembaga perbankan merupakan lembaga
yang memberi kredit dan memberikan layanan serta fasilitas memudahkan terjadinya
transaksi. Demikian pula usaha asuransi membantu mengatasi risiko yang mungkin
dihadapi oleh bisnis. Selain itu real estate membantu membangun perumahan dengan
perencanaan pengaturan lingkungan yang sehat dilengkapi berbagai fasilitas umum
(public utilities) kemudian dijual secara cicilan kepada konsumen.
8. Usaha jasa meliputi: usaha yang dilakukan oleh masyarakat baik perorangan maupun
kelompok untuk memberikan jasa pelayanan yang dibutuhkan agar sesuai dengan
kebutuhannya. Usaha jasa ini mencakup usaha yang umumnya job order (pesanan)
seperti: modiste atau taylor, reaparasi, barber shop dan salon kecantikan, jasa medis dan
dokter, jasa pendidikan seperti lembaga kursus, guru privat, konsultan hukum dan
pengacara dan lain- lain. Pada kondisi masyarakat sekarang ini, usaha jasa sangat
penting artinya bagi kegiatan ekonomi.
9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah, umumnya merupakan usaha dengan tujuan
untuk mengatasi hajat hidup orang banyak atau masyarakat secara umum. Beberapa
contoh usaha yang dilakukan oleh pemerintah antara lain: Perusahaan Listrik Negara
(PLN), Perusahaan Air Minum yang dikendalikan oleh pemerintah daerah (PDAM),
PTPN juga perusahaan transportasi seperti perusahaan penerbangan (PT. Garuda
Indonesia Airways), PT. Kereta Api Indonesia, dan lain-lain. Selain sebagai pemilik
perusahaan, pemerintah juga berfungsi sebagai konsumen atas barang dan jasa yang
dihasilkan oleh sektor bisnis lain. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah juga
merupakan bisnis yang banyak menyerap tenaga kerja.
Dalam aktivitas bisnis , pemerintah juga mempunyai fungsi untuk mengatur kegiatan
bisnis dan menjaga stabilitas ekonomi. Fungsi ini ditunjukkan dengan peran pemerintah dalam
mengeluarkan berbagai peraturan perundangan dan berbagai kebijakan di bidang fiscal dan
moneter. Beberapa peran pemerintah berhubungan dengan hal ini antara lain meliputi:
pengaturan tentang kawasan industri atau lokasi usaha, pengaturan tentang izin usaha dan
tempat usaha, pengaturan tentang hak intelektual (hak patent, hak cipta, royalty) dan
sebagainya.

TUJUAN BISNIS

Aktivitas bisnis dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dalam aktivitas ini, manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan dengan
memperoleh kepuasan atau kegiatan- kegiatan yang dilakukan. Namun berdasarkan preferensi
yang ada, manusia juga berusaha untuk mendapatkan tantangan serta harapan yang lebih baik
bagi kemudian hari. Karenanya manusia akan berusaha memanfaatkan kekuatan- kekuatan
yang di miliki dan menganalisis peluang- peluang yang disediakan oleh dunia bisnis secara
tidak terbatas. Bisnis memang menyediakan lapangan kerja dari berbagai tingkatan dan
lapangan. Sekarang ini lapangan kerja tidak lagi semata –mata diarahkan ke sektor
pemerintahan, tetapi mulai bergeser pada dunia bisnis karena lapangan ini ternyata dirasa
sesuai dengan semangat yang selalu ingin mendapat tantangan guna mencoba kemampuannya.

Setiap manusia melakukan suatu aktivitas pasti mempunyai tujuan. Demikian pula para
pelaku bisnis, mereka melakukan aktivitas bisnis untuk mencapai berbagai tujuan. Tujuan
dalam konteks ini bias jadi merupakan goals atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh para
pelakun bisnis atau bisnis yang mereka lakukan. Goals atau sasaran ini merupakan cerminan
dari berbagai hasil yang diharapkan dapat dilakukan oleh organisasi beserta bagian- bagian
yang ada dalam organisasi bisnis atau juga biasa disebut aktivitas fungsional perusahaan
(seperti produksi, marketing, keuangan, personalia dll) yang akan menentukan kinerja
organisasi dalam jangka panjang ( key result area). Tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku
bisnis akan sangat bervariasi antara kegiatan bisnis yang satu dengan kegiatan bisnis lainnya,
dan tujuan bisnis tersebut menjadi orientasi para pelaku bisnis. Tujuan dari pelaku bisnis
misalnya:

- Mencukupi kebutuhan keluarga


- Memupuk kekayaan
- Memakmurkan keluarga
- Mengembangkan bakat
- Membuat nama pribadi dan bisnisnya terkenal
- Meneruskan (mengabadikan) bisnis keluarga
- Inginmencoba hal (teknologi, metode, sistem) baru
- Memanfaatkan waktu luang
- Memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
- Memakmurkan masyarakat
- Menciptakan lapangan kerja
- Ikut serta dalam membangun ekonomi
- Mengurangi ketergantungan terhadap produk impor
Beberapa aktivitas fungsional yang ada dalam perusahaan merupakan satu kesatuan
dari organisasi perusahaan sehingga tujuan perusahaan juga merupakan cerminan dari berbagai
hasil yang diharapkan oleh aktivitas fungsional perusahaan. Hasil ini akan menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang (key result area). Key result area suatu perusahaan
mencakup:

Market Standing

Penguasaan pasar atau market standing merupakan salah satu tujuan utama perusahaan.
Penguasaan pasar akan memberikan jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan
penjualan dan profit jangka panjang. Penguasaan pasar tidak hanya diukur dari besarnya tingkat
penjualan yang dapat dilakukan perusahaan melainkan perusahaan harus mampu membaca
potensi pasar dan arah persaingan di masa yang akan datang melalui penelaahan aktivitas
pesaing yang tercermin dari teknologi yang dipasok para supplier kepada perusahaan pesaing
sehingga produk perusahaan tak akan tersisih dari pasar oleh produk saingannya.

Innovation

Menurut Drukker terdapat dua jenis inovasi pada setiap bisnis. Pertama, inovasi produk
barang dan jasa dan kedua, inovasi berbagai keahlian dan aktivitas- aktivitas yang diperlukan
untuk menghasilkan inovasi jenis pertama tersebut. Inovasi dalam hal ini meliputi inovai dalam
produk serta inovasi keahlian. Lebih lanjut inovasi berkaitan dengan penciptaan nilai (value
creation) yang akan memberi konsumen kepuasan lebih besar untuk setiap rupiah yang dia
belanjakan. Oleh sebab itu tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan
nilai pada suatu produk.

Physical and Financial Resources

Bagi perusahaan yang begerak dibidang manufaktur, kemampuan perusahaan untuk


memperoleh suplai bahan baku yang berkelanjutan dengan harga yang bersaing akan sangatv
menentukan daya saing perusahaan. Selain penguasaan terhadap sumber daya fisik perusahaan
harus memiliki penguasaan sumber daya keuangan yang memadai untuk mengembangkan
perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.

Manager Performance and Development

Manajer merupakan orang yang secara operasional bertanggungjawab terhadap


pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, mananjer perlu
memiliki kemampuan (skill) dan keahlian (expertise) yang sesuai dengan profesinya. Maka
diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manajer melalui serangkaian
kegiatan kompensasi yang menarik serta program training and development yang
berkelanjutan harus menjadi tujuan dari setiap perusahaan.

Worker Performance and Attitude

Selain manajer, sumberdaya manusia yang harus memperoleh perhatian besar dari
perusahaan adalah para karyawan. Khususnya menyangkut sikap para karyawan terhadap
pekerjaan dan juga sikap karyawan terhadap perusahaan. Sikap karyawan terkait dengan
kondisi kerja dan kompensasi yang diterima oleh para karyawan.
Public Responsibility

Bisnis harus memiliki tanggungjawab social, seperti memajukan kesejahteraan


masyarakat, mencgah terjadinya polusi, menciptakan lapangan pekerjaan dan lain- lain. Saat
ini perusahaan yang melakukan kegiatan produksi barang dan jasa semakin didorong untuk
mengadopsi suatu kebijakan environmental sustainability, yaitu pengembangan strategi usaha
yang dapat memelihara lingkungan hidup secara berkelanjutan dimana pada saat yang sama
perusahaan dapat menghasilkan laba. Selain memperhatikan dampak perusahaan terhadap
lingkungan hidup, didalam menjalankan kegiatan usaha , perusahaan hendaknya tidak hanya
memperhatikan kepentingan para pemegang saham (stakeholder) tetapi juga harus
memperhatikan kepentingan stakeholder.

Pihak- pihak Dalam Pengelolaan Bisnis

Bisnis memerlukan sumberdaya manusia untuk memproduksi barang atau jasa dan
mengadakan pekerjaan bersama. Berdasarkan sistem dan mekanisme kerja setiap bisnis akan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tetapi secara keseluruhan, elemen dari semua
aktivitas bisnis adalah orang- orang. Sumberdaya manusia merupakan elemen inti dari kegiatan
bisnis. Berdasarkan tingkat kepentingan dan keterlibatan didalam bisnis, maka SDM dapat
diklasifikasikan dalam empat kategori :

1. Pemilik modal
Adalah penanam modal yang mencari keuntungan , merupakan sumber pertimbangan
bagi keputusan manajer ketika membuat keputusan.
2. Manajer
Adalah penanggungjawab kinerja perusahaan dalam upaya mencapai keuntungan ,
pertumbuhan, dan social perusahaan. Kedudukan manajer dapat dirangkap oleh pemilik
perusahaan.
3. Tenaga kerja
Adalah individu yang menjual keterampilan atau kemampuan memproduksi barang dan
jasa dengan mendapat upah atau gaji.
4. Konsumen
Adalah individu atau pelaku bisnis yang membeli produk untuk digunakan sendiri atau
sebagai bahan baku dalam proses produksinya.
Individu yang terlibat dalam kepemilikan bisnis secara langsung (pemegang saham)
mengharapkan bisnis yang dikelola dapat memperoleh tingkat keuntungan yang optimal.
Untuk mencapai tingkat keuntungan optimal, diperlukan individu yang cakap dalam mengelola
persoalan internal dan eksternal perusahaan. Hal ini bertujuan agar bisnis yang dikelola dapat
memberikan umpan balik yang baim dalam persaingan bisnis. Umpan balik itu antara lain
tingkat keuntungan, pemeliharaan pemilik modal, kesejahteraan tenaga kerja, serta
kepercayaan konsumen dan kreditur. Individu yang dipercaya mengelola bisnis disebut
manajer.

Tenaga kerja merupakan pengelola proses produksi perusahaan untuk memenuhi


kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam
pengelolaan bisnis, perusahaan harus memperhitungkan keahlian dan kemampuan tenaga kerja
yang tersedia dalam pasar tenaga kerja. Denga tenag kerja yang berkualitas, maka bisnis akan
dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang diharapkan. Dengan demikian, bisnis
memerlukan tenaga kerja yang bertanggungjawab, berkomitmen, dan efektif dalam kelompok
tenaga kerja.

Konsumen adalah raja. Demikian ungkapan umum yang berkembang dalam bisnis.
Konsumen adalah kelompok bebas dan mempunyai kekuatan tawar- menawar (bargaining
position) yang kuat. Konsumen merupakan kelompok potensial yang akan mengkonsumsi
barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis. Bisnis harus mampu memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen yang bermacam-macam akan suatu produk. Konsumen yang rasional
selalu menginginkan tercapainya kepuasan optimal (nilai tambah). Kepuasan yang optimal
didasarkan pada nilai konsumen (consumer value) seperti harga yang wajar, kualitas produk,
ketersediaan dalam jumlah yang cukup, kecepatan pelayanan dan lain-lain. Untuk itu, bisnis
harus mampu menemukan dan menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen agar tujuan
bisnis dapat tercapai. (G. Kismono : 2001).

LOKASI PERUSAHAAN

Lokasi perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan, yaitu tempat
dimana perusaahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah tempat kedudukan
perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.

Kedua hal diatas perlu untuk mendapat perhatian bagi perusahaan. Sebab kesalahan
dalam memilih letak / lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Seperti misalnya harus mengadakan penempatan kembali lokasi perusahaan (relocation) dan
kesulitan apabila mengadakan ekspansi atau perluasan pabrik. Dengan tajamnya persaingan
serta banyaknya perusahaan- perusahaan yang saat ini bermunculan akan pemilihan letak
perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba- coba. Karena dengan cara itu
perusahaan akan kalah dalam bersaing, disamping waktunya harus berpacu juga efisiensi
dibidang biaya perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemilihan lokasi perusahaan ini harus
dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit
dan lengkap. Hal itu bisa dijalankan dengan meninjau beberapa aspek yang mempengaruhi
pemilihan lokasi perusahaan.

Perencanaan lokasi merupakan salah satu keputusan yang harus dilakukan pada awal
perencanaan proses produksi. Pemilihan lokasi akan mempengaruhi biaya operasi, harga
produk, dan kemampuan perusahaan untuk bersaing. Kesalahan dalam langkah ini akan
mengakibatkan biaya yang mahal.

Jenis Lokasi Perusahaan

Ada empat jenis lokasi perusahaan:


1. Lokasi perusahaan yang terikat pada alam.
2. Lokasi perusahaan yang berdasarkan sejarah.
3. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah.
4. Lokasi perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor- faktor ekonomi.

Ad 1.lokasi perusahaan yang terikat pada alam

Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber- sumber alam yang menjadi bahan
bakunya, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia. Sebagai contoh usaha usaha pertanian,
pertambangan, kehutanan, perikanan dan lain-lain.

Ad 2.Lokasi perusahaan berdasarkan sejarah

Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah ditempat lokasi tersebut.
Misalkan kerajinan batik berlokasi di Yogyakarta, Solo, disebabkan dahulu kala seni membatik
ini dimulai dari para wanita dalam kraton kedua kota itu. Kerajinan memahat di Bali dan Irian
Jaya (Suku Asmat), dan Jepara dll.

Ad 3.Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah

Dalam hal ini pemerintah yang menentukan dimana perusahaan harus menjalankan
aktivitasnya. Hal ini disebabkan agar masyarakat disekitar lokasi perusahaan tidak merasa
terganggu dengan adanya perusahaan tersebut. Misalnya: pabrik amunisi, senjata, kawasan
industry, pembangkit tenaga nuklir dll

Ad 4.Lokasi perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi

Pada umumnya jenis perusahaan disini ialah yang bersifat industri. Ada beberapa faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan yang bersifat industry,
diantaranya:

a. Dekat dengan bahan baku, memungkinkan kesinambungan aktivitas perusahaan,


karena tanpa bahan baku perusahaan tidak mungkin bekerja, sebagai contoh: pabrik
gula, pabrik semen, pabrik kelapa sawit dll.
b. Dekat dengan pasar, maksudnya disini perusahaan berusaha sedekat mungkin dengan
konsumen.
c. Dekat dengan penyediaan tenaga kerja yang melimpah dan murah merupakan
pendukung faktor produksi, semakin murah tenaga kerja yang tersedia semakin rendah
biaya produksi persatuan output yang dihasilkan perusahaan. Bila kelimpahan tenaga
kerja tersebut diimbangi keahlian yang memadai, perusahaan akan semakin mampu
bersaing,baik dalam hal harga maupun kualitas produk yang dihasilkan. Perusahaan
yang operasionalnya menuntut banyak tenaga kerja, tentu cenderung mendirikan
perusahaan ditempat yang tenaga kerjanya melimpah dengan upah relatif rendah
disertai iklim serikat pekerja yang sehat.
d. Iklim, suatu perusahaan yang sering kali membutuhkan adanya iklim yang tertentu dan
pula pengaturan suhu tertentu. Disamping itu perlu dipertimbangkan pengaruh iklim
terhadap ketahanan barang- barang modal, karena terkait dengan biaya penyusutan
barang –barang modal yang pada akhirnya akan mempengaruhi biaya produksi.
e. Transportasi, berpengaruh besar dalam pendistribusian produk. Kelancaran transportasi
juga menjamin kelancaran pasokan bahan baku ke lokasi perusahaan.
f. Modal, sangat mendukung berkembangnya investasi. Perusahaan yang membutuhkan
dukungan modal besar untuk perkembangannya, akan sangat memperhitungkan
penawaran modal dengan bunga rendah.

Cara Penentuan Lokasi Perusahaan

Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dibagi menjadi faktor kualitatif dan
kuantitatif. Contoh faktor kualitiatif adalah kualitas hidup manusia setempat misalnya
pendidikan, rekreasi, kegiatan budaya, dan lain – lain. Sedangkan faktor kuantitatif seperti
biaya tenaga kerja, kedekatan dengan konsumen atau dengan bahan mentah, kemudahan
transportasi, tenaga kerja dan ketersediaan energi serta pasar (konsumen).

Secara umum terdapat 2 (dua) macam cara menentukan lokasi perusahaan, yakni :

1. Cara kualitatif
2. Cara kuantitatif

1. Cara Kualitatif
Metode ini berdasarkan pada penilaian oleh suatu tim yang dibentuk khusus terhadap
faktor – faktor yang ditentukan terlebih dahulu.
Dengan cara ini diadakan penilaian kualitatif terhadap faktor – faktor yang dianggap
relevan atau memegang peranan pada setiap pemilihan lokasi. Ukuran penilaian dinyatakan
dalam : baik sekali (bs) : sedang (s) : Kurang (k) : dan kurang sekali (ks). Misalnya suatu
industri rotan akan memilih 4 (empat) kabupaten sebagai lokasi yaitu sebagai berikut :
• Deli Serdang
• Serdang Bedagai
• Tebing
• Siantar

Faktor yang dinilai :

a. Bahan baku
b. Tenaga kerja
c. Tenaga pembangkit listrik
d. Transportasi
e. Pasar (konsumen)

FAKTOR – FAKTOR LOKASI


D. Serdang S. Tebing Siantar
Bedagai
Bahan baku B Bs B Bs
Tenaga kerja Bs B S Bs
Listrik B B B S
Transportasi Bs S B K
Pasar Bs K B K
Tabel 1.2. keadaan masing – masing alternative lokasi.

Keterangan : bs = baik sekali k = kurang

b = baik ks = kurang sekali

s = sedang

Dari analisis pada masing – masing alternatif tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi
paling ideal adalah Kabupaten Deli Serdang.

2. Cara Kuantitatif (sederhana)


Dengan cara ini hasil analisis kuantitatif dikuntifikasikan dengan cara memberikan
scope (nilai) pada masing – masing kriteria. Dengan contoh pada tabel 1.2. tersebut, ditetapkan
nilai untuk masing – masing kriteria sebagai berikut : bs = 5 : b = 4 : s = 3 : k = 2 : ks = 1
Keadaan yang selanjutnya dapat dilihat pada tabel 1.3 dibawah ini :

LOKASI
FAKTOR – FAKTOR D. Serdang S. Bedagai Tebing Siantar
Kead Nilai Kead Nilai Kead Nilai Kead Nilai
Bahan baku B 4 Bs 5 b 4 bs 5
Tenaga kerja Bs 5 B 4 s 3 bs 5
Listrik B 4 B 4 b 4 s 3
Transportasi Bs 5 S 3 b 4 k 2
Pasar Bs 5 K 2 b 4 k 2
Tabel 1.3. Keadaan setelah dikuantifikasikan

Dapat dilihat bahwa Kabupaten Deli Serdang mempunyai nilai paling besar
dibandingkan ketiga kabupaten lainnya. (M. Asri dan Suprihanto : 1993 : 22-24)

Variabel yang dipertimbangkan sebelum pemilihan lokasi

Ada beberapa variabel yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pemilihan


lokasi. Berdasarkan keutamaannya, variabel yang menentukan letak lokasi dibagi menjadi :

1. Variabel utama yang terdiri dari :


a. Ketersediaan bahan baku. Jika bahan baku/bahan mentah merupakan komponen
yang amat penting dari keseluruhan proses operasi perusahaan, maka akan sangat
baik bila dalam menentukan letak pabrik kedekatan dengan bahan baku menjadi
hal yang diprioritaskan. Beberapa jenis industri yang mengutamakan ketersediaan
bahan baku dalam memilih lokasi pabrik antara lain : industry baja, semen,
aluminuim, gula dan rotan. Informasi yang perlu didapat meliputi jumlah
kebutuhan bahan mentah untuk satu periode selama usia investasi, kelayakan
harga, kapasitas, kualitas dan kontinuitas sumber bahan mentah serta biaya –
biaya pendahuluan yang diperlukan.
b. Letak pasar yang dituju. Pada industri barang konsumsi, kecenderungan bobot
variabel ini lebih diperhatikan. Demikian juga untuk perusahaan yang tidak
berskala besar.
c. Tenaga listrik dan air. Untuk jenis industri hulu, misalnya industri baja,
aluminium, dan semen, keperluan akan pembangkit tenaga listrik amat mutlak
diperlukan. Sedangkan perusahaan kertas akan memerlukan jumlah air yang
besar.
d. Ketersediaan tenaga kerja. Tersedianya tenaga kerja baik terdidik maupun terlatih
akan berpengaruh terhadap biaya produksi yang ditanggung perusahaan,
misalnya untuk perusahaan rokok.
e. Fasilitas transportasi. Fasilitas ini berkaitan erat dengan pertimbangan bahan
mentah dan pertimbangan pasar. Jika lokasi mendekati sumber bahan mentah,
maka fasilitas transportasi terutama diperhitungkan dalam kaitannya dengan
ongkos transportasi menuju pasar, demikian juga sebaliknya.

2. Variabel yang bukan utama meliputi :


a. Hukum dan peraturan yang berlaku, baik ditingkat Negara maupun ditingkat
local.
b. Iklim dan keadaan tanah
c. Sikap masyarakat setempat.

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DAN PERANAN PENGUSAHA

Untuk menghasilkan barang diperlukan modal berupa uang, peralatan produksi, dan
tenaga kerja yang mengoperasikan alat- alat produksi tersebut. Disamping itu diperlukan
pengusaha, peranan pengusaha dalam kegiatan suatu perusahaan adalah mengorganisasi
penggunaan mesin dan tenaga buruh agar operasi memproduksi ini dan menyalurkan barang
ke berbagai pasar dapat dilaksanakan dengan efisien. Dengan demikian dalam menghasilkan
dan memasarkan barang –barang terdapat kaitan yang erat antara mesin, manusia dan
pengusaha. Berbagai unsur yang digunakan untuk memproduksikan, menyalurkan dan
memasarkan barang dinamakan faktor produksi.

Faktor- faktor produksi

Dalam perekonomian factor-faktor produks dapat dibedakan kepada empat jenis


berikut: tanah dan kekayaan alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan (entrepreneurship).
Kebanyakan kegiatan ekonomi akan memerlikan keempat jenis faktor produksi ini untuk
mewujudkan barang dan jasa. Dalam analisis ekonomi factor- factor produksi dinamakan juga
sebagai input.

1.Tanah dan kekayaan alam

Tanah dan kekayaan alam merupakan unsur pokok yang digunakan untuk
menghasilkan barang. Tanah mempunyai dua fungsi yang penting dalam kegaitan
memproduksi. Fungsinya yang pertama adalah sebagai tempat untuuk melakukan kegiatan
ekonomi. Jalan, bangunan kantor, pertokoan dan lokasi pabrik memerlukan sebidang tanah
untuk dikembangkan. Yang kedua, tanah dan kekayaan alam lainnya diperlukan sebagai bahan
untuk memproduksi barang lain. Tanah dan air diperlukan untuk mengembangkan dan
menyuburkan tanaman. Barang tambang seperti minyak mentah, gas alam, dan timah
diperlukan untuk mewujudkan tenaga dan menghasilkan berbagai jenis barang. Seterusnya
katu hutan diperlukan untuk membuat rumah dan berbagai jenis perabot.

2.Modal dan barang modal

Dalam membicarakan persoalan ekonomi dan bisnis, pergertian modal meliputi dua
aspek. Dalam teori ekonomi istilah tersebut terutama diartikan sebagai barang modal yaitu
benda- benda yang digunakan untuk memproses dan memproduksikan berbagai jenis barang.
Mesin penggiling padi, berbagai jenis peralatan untuk menghasilkan tekstil dan pakaian dan
alat-alat berat yang digunakan untuk membuat jalan dan bagunan digolongkan sebagai barang
modal. Dalam membicarakan mengenai kegaiatan bisnis dalam system finansial, modal
diartikan pula sebagai dana yang digunakan untuk melakukan investasi di sector keuangan
seperti membeli saham dan obligasi. Dengan mengamati penggunaan istilah modal diatas dapat
disimpulkan bahwa modal meliputi tiga pngertian berikut: 1) barang dan peralatan fisik yang
digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa, 2) dana keuangan yang disisihkan untuk
diinvestasikan dalam harta- harta keuangan ( saham dan obligasi), 3) dana yang digunakn untuk
membiayai kegiatan memproduksi dan menyalurkan barang kepada pembeli.

3.Tenaga kerja atau sumber daya manusia

Pada masa lalu factor produksi ini dinyatakan sebagai tenaga kerja. Akan tetapi dalam
beberapa dekade belakangan ini istilah sumber daya manusia selalu dikaitkan dan disamakan
artinya dengan tenaga kerja sebagai factor produksi. Kesamaan artinya ini berarti yang
dimaksudkan dengan tenaga kerja sebagai factor produksi bukan saja meliputi pekerja kasar
tetapi juga pekerja yang berpendidikan, pekerja yang mempunyai pengalaman dan
keterampilan, pekerja- pekerja yang tergolong sebagai pengawas atau menajemen tingkat
menengah, para manajer, tenaga ahli dan juga para direktur perusahaan. Berbagai kelompok
tenaga kerja ini mempunyai kemampuan mental, pendidikan, pengetahuan dan pengalaman
yang sangat berbeda. Dengan demikian dalam konteks sumbangan tenaga kerja dalam
menghasilkan barang dan jasa, bukan saja diperhatikan jumlahnya tetapi juga kualitasnya.

4.Kewirausahaan (entrepreneurship)

Anda tentunya selalu melihat berbagai usaha milik persorangan seperi restoran, toko
pakaian, dll. Pemiliknya mengembangkan usaha tersebut dengan menggunakan berbagai factor
produksi lainnya seperti tanah. Modal dan tenaga kerja. Pada ketika ia mulai mendirikan usaha,
dia perlu memilih jenis usaha yang akan dilakukannya, menentukan tempat dimana usahanya
akan didirikan, mengambil pekerja dan mengumpulkan modal untuk menjalankan kegiatannya.
Kemampuan seorang pengusaha untuk mendirikan, menjalankan dan mengembangkan suatu
usaha dinamakan kewirausahaan (entrepreneurship).

Peranan Pengusaha

Pada saat ini kita telah berada dalm perekonomian yang selalu disebut sebagai
perekonomian global- yaitu perekonomian dunia dimana kehidupan ekonomi setiap Negara
mempunyai kaitan yang erat dengan kegiatan ekonomi di Negara lain. Salah satu penyebab
penting dari perkembangan ekonomi global tersebut adalah perkembangan perusahaan
multinasional (multinational corporation)- yaitu perusahaan yang operasinya dilakukan
diberbagai Negara. Contoh- contoh dari perusahaan seperti itu misalnya adalah: perusahaan
telekomunikasi seperti Nokia, perusahaan mobil seperti Toyota dan Honda, dan perusahaan
hypermarket seperti Makro dan Carrefour. Perusahaan- perusahaan seperti ini memperkerjakan
beribu- ribu pekerja diberbagai Negara di dunia. Modal operasinya sangat besar dan beberapa
perusahaan raksas ini nilai hasil penjualannya ada yang melebihi pendapatan nasional
kebanyakan Negara berkembang.

Mindset Bisnis

Mindset atau pola pikir yang benar sangat penting, karena berhasil atau tidaknya
seseorang dalam berbisnis sangat ditentukan oleh mindset ini. Bagaimana mindset yang benar?
Yang pertama kita harus menyirkan mental block yang ada pada diri kita. Meminjam ungkapan
resi manajemen Gde Prama kita harus membuka sendiri gembok-gembok yang ada pada diri
kita (unlockin Potential Power) seperti minder, menunda-nunda waktu, cemas yang berlebihan,
curiga, takut, malas, merasa terlalu mudah, merasa sudah pintar, merasa sudah hebat, merasa
sudah sukses dan sebagainya.

ReddingtonWilliamson dkk (2005) memperkenalkan 3 jenis mindset bagi pembisnis


yakni:
1. Systems mindset berarti pembisnis harus mampu mengenali dan memahami bagaimana
sebuah system dalam organisasi dijalankan. Ia harus mampu melihat system secara
keseluruhan, seperti sebuah framework . Jika ada perubahan maka pembisnis akan lebih
cepat mengantisipasinya.
2. Process Consulting mindset: kemampuan cara berfikir yang harus dimiliki seorang
pembisnis. Jika seorang klien/ calon klien mennayakan bagaimana proses bisnisnya ia
akan dengan segea menberikan penjelasan atau solusi. Mindset jenis ini akan
meyakinkan para klien/ calon klien tentang kemampuannya mengelola bisnis.
3. Project mindset: kemampuan cara berfikir dalam menjalankan bisnis. Ia memilki
kemampuan berfikir secara holostik dalam menjalankan bisnis/ proyek. Mulai dari
siapa orang-orang terlibat, biaya yang dikeluarkan, manfaat yang diperoleh, resiko yang
akan dihadapi seta waktu yang dibuthkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Membangun mindset

Tidak sedikit orang yang berhenti ditengah jalan ketika ingin mengapai sesuatu.
Padahal mungkin hanya tinggal selangkah lagi, tujuan itu kan tercapai. Ini berlaku terhadap
semua aspek kehidupan. Mahasiswa, karyawan ataupun pengusaha pastilah mengalami
berbagai halangan dan rintangan dalam perjalanannya meraih kesuksesan. Yang berhasil
menghadapi segala halangan dan rintangan sampai tuntaslah yang layak sebagai pemenang.
Melihat sifat dasar manusia, berputus asa itu sangatlah manusiawi. Rasa berputus asa
itu bisa dihindari asalkan kita menempatkan pola pikir yang tepat ketika pettama kali memulai
segala sesuatunya. Banyak cerita yang beredar bahwa banyak pengusaha yang harus gulung
tikar berputus asa dan akhirnya tidak berniat untuk kembali bangkit. Kebanyakan orang takut
untuk bermimpi, takut untuk berfikir bessar, takut untuik sukses bahkan sering merasa ini
adalah takdirnya atau sudah cukup puas dengan kondisi ini.
Kita bisa meniru cara berfikir dari pengusaha bisnis yang telah sukses. Contohnya
Martha Tilaar, pendiri Martha Tilaar Group, Beuty Company sekaligus icon industry
kecantikan sewaktu kecil mempunyai fisik yang lemah dan di anggap sebagai anak slow leaner,
dalam prestasi belajar ia selalu tertinggal bila dibandindkan adik-adiknya. Sekarang ia berhasil
membangun industry kecantikan dan salah satu dari sedikit perempuan yang berhasil
membangun bisnis besar di Indonesia.” Our success today makes all of our strunggle and
sacrifice truly worthwhile. Semua kesuksesan yang diperoleh adalah hasil kerja keras
menempuh perjalanan” ungkap Marha Tilaar.
Agar anda berhasil memulai bisnis ada beberapa hal yang mengenai mindset yang perlu
anda tanyakan kepada diri anda. Pertama Alasan, tanyakan kepada diri anda, kenapa anda
ingin memulai bisnis ini? Alasan yang kuat akan membantu anda dalam menemukan jalan
untuk mencapainya. Kedua Fokus, pelajari seluk beluk rahasia sebelum memulai bisnis. Ketiga
Know Your Power, ketahui apa aspek kekuatan yang anda miliki, delegasikan lainnya untuk
menutupi kelemahan anda. Keempat Konsisten, jangan pantang menyerah bila anda belum
mendapatkan hasil. Ketahuilah bahwa memulai bisnis butuh waktu yang tidak sebentar dan
jadikan aktivitas anda sebagai bisnis bukan sekedar hobi. Tekuni apa yang telah anda mulai,
jangan putus asa ditengah jalan.
Benjamin Carson, penulis Popular Think Big menjabarkan delapan kunci sukses yaitu:
1. T berarti Talent dan Time yakni kenalilah bakat dan waktu sebagai hadiah.
2. H berarti Hope dan Honest yakni harapan yang baik- baik dan jujur.
3. I berarti Insight carilah wawasan dari orang- orang hebat atau buku-buku bagus.
4. N berarti Nice yakni berbuat baiklah pada semua orang.
5. K berarti Knowledge yakni kenalilah ilmu pengetahuan sebagai kunci kehidupan.
6. B berarti Book yakni bacalah buku sebanyak-banyaknya.
7. I berarti In depth yakni belajar dan perdalamilah keterampilan.
8. G berarti God yakni semua karena tuhan.

Mindset Entrepreneur dan Intrapreneur


Penanaman nilai –nilai kewirausahaan bagi banyak orang diharapkan bisa
menumbuhkan jiwa kreativitas untuk berbisnis dan berwirausaha sendiri tidak tergantung pada
pencarian kerja yang semakin hari semakin ketat persaingannya danberakibat lahirnya
pengangguran. Baik pengangguran terbuka atau tersembunyi. Kadangkala jika seseorang
mendapatkan pekerjaan secara terpaksa karena tidak adanya pilihan lain maka energy yang
ada (baca: kinerja
) tidak teroptimalisasi dengan baik. Akibatnya malah akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Padahal untuk pengembangan sebuah bisnis dibutuhkan orangt-orang yang punya kretivitas.
Kretivitas ini sangat dibutuhkan bagi orang yang berjiwa kewirausahaan agar mampu
mengidentifikasikan peluang usaha yang kemudian mendayagunakannya untuk menciptakan
peluang usaha baru.
Seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif
prestasi. Motif ini adalah suatu nilai social yang menekan kan pada hasrat untuk mencapai
kepuasan secara pribadi. Factor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Nilai-nilai kewirausahaan sangat penting bagi orang yang akan memulai usaha, sehingga
pengusaha akan berusaha untuk menciptakan inovasi dalam bisnis yang dijalankan sehingga
produk yang dihasilkan bisa diterima di pasaran sebagai produk unggulan yang dicari
konsumen.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Dengan munculnya jiwa wirausaha diharapkan akan berbentuk sebuah mindset (pola
pikir) menjadi seorang pengusaha yang mampu menciptakan lapangan kerja, selain itu
diharapkan seseorang akan lebih memahami potensi dirinya sehingga akan memiliki visi dan
masa depan yang lebih baik, lebih cerah, dan lebih menyenangkan. Dengan memahami
potensinya seseorang akan terbentuk sikap-sikap: (1) kreativitas, (2) keberanian mengambil
risiko (3) yakin usahanya sampai (4) melihat masalah sebagai peluang (5) memilih usaha sesuai
hobi dan minat (6) berani memulai dengan modal seadanya (7) senang mencoba hal yang baru
(8) bangkit jika pengalami kegagalan (9) tak mengandalkan gelar akademis.
Bagaimana dengan seseorang yang tidak menjadi entrepreneur (wirausaha)? Misalkan
PNS atau Pegawai/Karyawan apakah tidak memiliki jiwa entrepreneur? Untuk orang-orang
yang memilih karir seperti ini yang dikembangkan bukanlah jiwa entrepreneur melainkan
intrapreneur.
Istilah intrapreneur pertama kali diperkenalkan oleh Norman Macrae (1978) di harian
The Economoist. Menurutnya intrapreneurship adalah situasi yang membangkitkan kondisi
kompetisi antar individu seperti antar perusahaan yanbg sehat. Kemudian menurut Gifford dan
Elizabeth Pinchot tertarik dengan artkel ini dan melakukan uji coba dengan membuat sekolah
intrapreneur di Swedia. Hasil uji cobanya dibukukan dalam bukunya yang berjudul
“intrapreneuring”. Menurut mereka melatih sikap intrapreneurship berarti melatih jiwa / sikap
entrepreneur dalam diri karyawan seperti disiplin ditempat kerja, selalu mengf embangkan
diri, bisa bekerjasama dan menghargai orang lain.
3M adalah contoh perusahaan yang selalu mendorong karyawannya menjadi manusia-
manusia pembelajar. Manusia yangada dalam perusahaannya tidak dianggap hanya sebagai
karyawan (employee) melainkan juga sebagai intrapreneur yaitu orang-oang yang kreatif yang
selalu mencipta, mencari cara-cara baru dalam membuat dan memasarkan produk. Agar dapat
mencapai budaya intrapreneur perusahaan perlu menciptakan budaya pembelajar dalam
organisasi (learning organization).
Unilever juga menciptakan iklim intrapreneurship bagi karyawannya. Setiap tahun
diselenggarakan lomba ide-ide yang fres dan mampu memperbaiki system kerjanya dimasing-
masing departemen. Setiap ide yang masuk disaring melalui kompetisi ide dan bagi pemenang
akan diberikaan reward yang menarik. Saat ini banyak perusahaan yang memberikan reward
kepada karyawannya yang memiliki ide atau prestasi yang mampu memajukan peusahan. Hal
ini dilakukan agar karyawan tetap terus termotivasi memberika ide-ide yang cerdas dan segar
kepada perusahaan. Perusahaan yang mampu membangun loyalitas karyawannya akan
memiliki karyawan yang mau rela berkorban bagi kkepentingan pengembangan perusahaan.

Fungsi Entrepreneur

Pada awalnya banyak diantara perusahaan multinasional ini merupakan perusahaan


kecil yang didirikan sebagai perusahaan keluarga atau perusahaan yang didirikan oleh
sekelompok orang yang saling mengenal satu sama lain. Mereka akan menentukan jenis usaha
yang akan dijalankan dan selanjutnya menggunakan faktor-faktor produksi yang lain- yaitu
tanah, tenaga kerja dan modal- untuk menjalankan kegiatan usaha mereka. Pendiri- pendiri
perusahaan seperti inilah yang pada mulanya digolongkan sebagai entrepreneur. Dalam
menegembangkan usahanya mereka akan menjalankan tiga kegiatan sebagai berikut:

1. Mempersiapkan pendirian perusahaan. Dalam fungsinya ini mereka akan


menentukan jenis usaha yang akan dijalankan, menentukan badan hukum perusahaan
dan menetapkan lokasi perusahaan. Selanjutnya mereka perlu mengaambil faktor
produksi lain seperti modal dan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan usaha.
2. Menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan sepanjang hidupnya, akan terus
menghasilkan barang- barang tersebut ke pasar. Dalam menjalankan kegiatn ini
pengusaha harus berusaha agar organisasi perusahaan dan kegiatan memproduksi
barang dan jasa dapat dijalankan secara efisien.
3. Memasarkan barang yang dihasilkan. Fungsi ini sangat penting, perusahaan tidak
akan berjalan lama apabila ia tidak mampu menjual barang yang dihasilkan.
Perkembangan suatu usaha sangat bergantung kepada kesuksesan usaha memasarkan
barangnya. Terdapat kaitan yang erat diantara luasnya pasar dengan besarnya
perusahaan, yaitu semakin luas pasaran semakin besar pula perusahaan.
LINGKUNGAN BISNIS

Kegiatan bisnis merupakan suatu sistem yang sangat terkait dengan lingkungan
sekitarnya. Dalam konsep ini bisnis sebagai suatu sitem organisasi yang menjadi satu kesatuan
dengan system yang lain yaitu lingkungan yang melingkupinya. Organisasi berada dalam
sebuah lingkungan, lingkungan dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat
organisasi, kegiatan organisasi akan merubah lingkungan dan juga sebaliknya, lingkungan akan
mendorong perubahan pada organisasi. Pada dasarnya, ada dua lingkungan yang berpengaruh
terhadap aktivitas bisnis, yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Lingkungan kerja
memasukkan semua elemen yang relevan dan mempengaruhi organisasi secara langsung.
Elemen-elemen tersebut dapat berupa pemerintah, kreditur, pemasok, karyawan, konsumen,
pesaing dan lainnya. Sementara itu lingkungan social meliputi tekanan- tekanan umum yang
mempengaruhi secara luas, misalnya tekanan dibidang ekonomi, teknologi, hukum, dan sosial
budaya. Tekanan ini terutama sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi.

1.Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah semua kejadian diluar perusahaan yang memiliki potensi
untuk mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel- variabel
diluar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren didalam lingkungan sosial ataupun
faktor- faktor spesifik yang beroperasi didalam lingkungan kerja (industri) organisasi.
Lingkungan eksternal dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal makro dan lingkungan
eksternal mikro.

Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak


langsung terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk dalam lingkungan eksternal makro adalah:

• Keadaan alam, dalam kaitannya dengan sumber daya alam, lingkungan dan sebagainya.
• Politik dan Hankam, dalam kaitannya dengan menjaga satbilitas perekonomian Negara,
menciptakan iklim usaha yang menjajinjikan prospek cerah, dan sebagainya.
• Hokum, peraturan perundang-undagan yang berlaku, yang mengatur kepastian usaha,
perlindungan hak-hak serta aturan-aturan tertentu seperti UU perburuhan dan
sebagainya.
• Perekonomian, dalam kaitannya dengan tingkat pendapatan masyarakat, tingkat
investasi dan sebagainya.
• Sosial dan budaya, dalam kaitannya dengan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat, yang
dapat bertindak sebagai control social dunia usaha ataupun sebagai pendukung dunia
usaha.
• Kependudukan, dalam kaitannya dengan jumlah penduduk, penyebaran penduduk,
jenis kelamin, distribusi umur, maupun perkembangannya dari waktu ke waktu yang
dapat menunjang prospek perekonomian suatu Negara.
• Hubungan internasional, dalam kaitannya dengan kurs, neraca, pembayaran, transfer
teknologi, transfer budaya, proteksi dan sebagainya.

Sedangkan lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan lingkungan yang


berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk dalam lingkungan eksternal
mikro adalah:

• Pemasok/ Supplier yang menunjang kelangsungan operasi perusahaa.


• Perantara, misalnya: distributor, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-
hasil produksi ke konsumen.
• Teknologi yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan, metode dan
sebagainya.
• Pasar sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2.Lingkungan Internal

Yang dimaksud lingkungan internal adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan
produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Yang termasuk lingkungan internal
adalah:

• Tenaga kerja, meliputi lingkungan fisik dan non fisik, upah/ gaji dan sebagainya.
• Peralatan dan mesin- mesin.
• Permodalan
• Bahan mentah, bahan setegah jadi, pergudangan, mobilitas fisik, dan sebagainya.
• System informasi dan administrasi, sebagai acuan pengambilan keputusan manajemen.
Mengingat bahwa lingkungan tersebut berpengaruh terhadap aktivitas bisnis maka
manajemen sebagai pengelola organisasi bisnis harus mampu mengadaptasikan dengan
llingkungan yang ada. Meskipun lingkungan sekitar tidak dapat dikendalikan namun
manajemen senantiasa harus mengupayakan agar aktivitas yang dilakukan tidak bertentangan
dengan lingkungan dan bahkan harus bisa memberdayakan kondisi lingkungan untuk dapat
melayani semua pihak yang berkepentingan terhadap perekonomian dari organidsasdi bisnis
(atau yang biasa disebut stakeholder) sesuai dengan kepentingan masing- masing

Secara umum pihak- pihak yang berkepentingan terhadap organisasi bisnis atau
stakeholder dapat dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu: internal stakeholder dan
eksternal stakeholder. Internal stakeholder terdiri atas: pemilik (owners), pekerja (employee),
dan pengelola (management). Sedangkan eksternal stakeholder terdiri atas: kreditur (creditor),
pelanggan (customer), pemasok (supplier), pesaing (competitor), dan juga pemerintah
(government).

Beberapa kepentingan dari setiap stakeholder tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pemilik (Owners)
Pemilik adalah mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik
akibat adanya penyertaan modal, ide ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan
sebagai pemilik organisasi. Kepentingan pemilik terhadap organisasi bisnis diakibatkan
oleh penyertaan modal, karena umumnya mereka mengiginkan tingkat pengembalian
(return) atas investasi modal yang ditanamkan.
2. Pekerja (Employee)
Pekerja adalah sumber daya manusia dari organisasi atau perusahaan yang bergelut
dalam aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas – tugas keseharian
organisasi berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh manajemen. Karena dalam
menjalankan tugas para pekerja telah mengorbankan sumber daya yang dimilikinya
baik berupa tenaga maupun pikiran untuk pencapaian tujuan organisasi. Sebagai bagian
dari organisasi bisnis, para pekerja mempunyai kepentingan sehubungan dengan
pengorbanan yang telah diberikan. Kepentingan tersebut diapresiasikan oleh organisasi
bisnis berupa imbalan seperti gaji dan upah, komisi, tunjangan kesehatan dan
kesejahteraan dan penghargaan yang sifatnya non material.
3. Pengelola (Management)
Tim manajemen adalah orang- orang yang menurut para pemilik organisasi atau
perusahaan dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi untuk suatu periode
tertentu. Sebagai pihak yang dipercaya oleh pemilik, manajemen senantiasa berupaya
agar aktivitas organisasi bisnis yang dipimpinnya semakin berkembang dan selalu dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa kepentingan pihak manajemen
utamanya berhubungan dengan pengembangan usaha organisasi bisnis, seperti
menyangkut modal, kebijakan sistem penggajian dan imbalan, investasi pengadaan
peralatan dan sebagainya.
4. Kreditur (Creditor)
Kreditur adalah pihak ketiga yang mempunyai dana lebih dank arena kepercayaannya
terhadap suatu organisasi bisnis, mereka mau meminjamkan dana yang dimilikinya atau
menginvestasikan dananya untuk kepentingan organisasi bisnis yang bersangkutan.
Termasuk dalam pihak ketiga ini adalah: perbankan, pemberi pinjaman, dan juga
investor. Kepentingan kreditur terhadap perekonomian suatu organisasi bisnis terutama
berhubungan dengan kemampuan perusahaan tersebut untuk mengembalikan pinjaman
dan membayar bunganya tepat waktu.
5. Pelanggan (Customer)
Pelanggan adalah masyarakat yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan
mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi. Sebagai
pelanggan mereka mempunyai kepentingan dengan perusahaan terutaman berhubungan
dengan kualitas barang dan jasa yang ditawarkan, pelayanan yang dapat diberikan oleh
organisasi bisnis dibandingkan dengan kepuasan yang diterimanya. Pelanggan adalah
pembeli, dan karena pembeli adalah raja maka perusahaan harus senantiasa
memberikan kepuasan kepada mereka.
6. Pemasok (Supplier)
Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah
organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi
dari berbagai jenis bahan baku. Pemasok dalam hal ini akan menyiapkan bahan mentah
maupun bahan baku yang akan diolah oleh perusahaan menjadi barang- barang
ekonomi. Barang ekonomi tersebut selanjutnya akan dijual dan dimanfaatkan oleh
pelanggan atau konsumen. Karena perlu diperhatikan kualitas dan ketersediaan bahan
mentah maupaun bahan baku agar produk yang dihasilkan juga berkualitas dan berdaya
saing tinggi.
7. Pemerintah (Government)
Pemerintah adalah pihak atas legitimasi politik tertentu disuatu Negara, diangkat dan
bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik dalam pembangunan
disegala bidang. Sehubungan dengan aktivitas bisnis, pemerintah bertanggungjawab
untuk menyediakan fasilitas umum agar kegiatan bisnis berjalan dengan lancar efisien
dan efektif. Selain itu pemerintah juga berfungsi sebagai pembuat keputusan dalam
perundang- undangan dan pembuat kebijakan dibidang moneter daan fiscal sekaligus
menjamin agar stabilitas ekonomi yang melingkupi aktivitas bisnis tetap kondusif dan
stabil.
8. Pesaing (Competitor)
Pesaing adalah organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan
organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang dijalankan sama, maka pesaing
merupakan tantangan (sekaligus ancaman) yang dihadapi organisasi dalam meraih
pelanggan. Kepentingan diantara keduanya berhubungan dengan upaya agar persaingan
yang terjadi di pasar adalah persaingan yang sehat dan tetap menjaga etika, norma dan
peraturan serta tetap menjunjung tinggi hak- hak konsumen.
Selain memperhatikan lingkungan bisnis, manajemen selaku pengelola bisnis ataupun
para pelaku bisnis harus memperhatikan faktor iklim bisnis yang ada disekitarnya. Iklim bisnis
menurut Stern dalam kuncoro (2006) adalah semua kebijakan, kelembagaan, dan lingkungan
baik yang sedang berlangsung maupun yang diharapkan terjadi di masa depan, yang dapat
mempengaruhi kegiatan bisnis. Iklim bisnis dipengaruhi banyak faktor antara lain:

1. Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber- sumber untuk menciptakan modal baru. Sejumlah
uang seperti itu dapat dibelanjakan untuk investasi, bangunan dan persediaan. Uang
yang dikeluarkan untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap perekonomian. Dalam kenyataannya pengaruh tersebut lebih besar bila
dibandingkan dengan jumlah yang dikeluarkan langsung pada investasi. Ini berarti
pengaruh investasi itu berlipat ganda.
2. Tabungan
Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran . Tetapi tabungan ini
juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa mendatang. Apa yang penting di
sini adalah adanya keteraturan dan kepercayaan terhadap tabungan sehingga iklim
bisnis itu dapat diramalkan.
3. Pemerintah
Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah dapat
meminjam uang untuk membelanjai kegiatannya. Dapat terjadi bahwa apa yang di
pinjam lebih besar dari apa yang diterimanya. Jika hal ini terjadi berarti pemerintah
mengakui adanya defisit. Pembelanjaan yang defisit ini dapat menjadi masalah dan
dapat juga tidak menjadi masalah, hal tersebut sangat tergantung pada situasinya
apakah dapat mendukung terjadinya inflasi atau tidak.
Pemerintah melalui kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter dapat mempengaruhi
kegiatan bisnis. Fiscal dapat digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan
meningkatkan pajak ( mengurangi permintaan) atau menigkatkan pengeluaran pemerintah
(menigkatkan permintaan). Moneter berkaitaan dengan pengelolaan supply uang untuk
meningkatkan atau menurunkan permintaan penggunaan kedua alat tersebut untuk
mempengaruhi system bisnis telah meningkat. Tetapi jelas bahwa pemahaman kita tentang
semuapengaruh belum begitu mendalam.

Tiga persoalan yang selalu mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat
karena dapat mempengaruhi setiap konsumen dalam sistem bisnis kita adalah:

1. Inflasi
Pada masa pemerintahan orde lama tingkat inflasi d Indonesia cukup tinggi yang
mencapai beberapa ratus persen. Mulai tahun1970-an keadaan sudah jauh lebih baik
kaarena pemerintah waktu itu dapat menekan tingkat inflasi. Inflasi adalah suatu
kenaikan harga- harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian. Para
ekonom telah merasakan bahwa inflasi itu merupakan suatu proses yang membatasi
sendiri. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan sementara antara
permintaan dan penawaran barang dan jasa, jika permintaan turun atau penaawaran
meningkat seharusnya inflasi lebih rendah.
2. Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran barang dan jasaper unit kerja. Untuk meningkatkan
produktivitas orang tidak cukup hanya bekerja keras, tetapi memerlukan peralatan dan
metode kerja yang lebih baik. Disaamping itu juga diperlukan peningkatan investasi
riset dan pengembangan dan teknik-teknik manajemen yang lebih maju.
3. Pengangguraan
Tingkat pengangguran di Indonesia tidak dapat ditentukan secara tepat karena sulitnya
mendapat data yang akurat. Bersamaan dengan resesi yang terjadi akhir-akhir ini
banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan. Pada umunya pemutusan hubungan kerja
ini terjadi karena perusahaan tidak mampu lagi membayar mereka sebagai akibat
turunya penghasilan dari penjualan secara drastis. Namun tidak mustahil bila kondisi
perekonomian membaik yang berpengaruh juga pada kondisi perusahaan, maka
pemutusan hubungan kerja ini dapat dibatalkan, dengan kata lain mereka ditarik
kembali untuk bekerja.
LATIHAN

1. Jelaskan definisi ringkas mengenai pengertian bisnis dan motif seseorang atau
organisasi melakukan kegiatan bisnis!
2. Untuk menjalankan kegiatan bisnis, perusahaan memerlukan apa yang dinamakan
sebagai faktor- faktor produksi. Uraikan secara ringkas mengenai faktor-faktor
produksi tersebut!
3. Apa yang dimaksud dengan mindset serta jelaskan perbedaan mindset entrepreneur dan
intrapreneur !
4. Mengapa lokasi perusahaan tidak dapat dilakukan dengan coba- coba, jelaskan!
5. Jelaskan pengaruh lingkungan terhadap kegiatan bisnis perusahaan!

Anda mungkin juga menyukai