Anda di halaman 1dari 11

 

Sejarah Perkembangan Bisnis.


             Pada masa dulu kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga dilakukan
secara tertutup. Keluarga - keluarga pada saat itu menanam   tanaman guna memenuhi
kebutuhan bahan makanan, membuat pakaian sendiri, membuat rumah sendiri dengan
bantuan tetangga dan sebagainya. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang
sangat kecil. Pada saat itu belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha yang
bersifat komersial, dengan meminjam modal untuk produksi berskala besar.
Namun, sejak kemunculan revolusi industri di Inggris. Kegiatan bisnis
menjadi semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang.
Akhirnya ekonomi bertumbuh pesat dan memberi peluang bagi banyak pengusaha
untuk melebarkan usahanya, bahkan sampai mengglobal.
            Oleh sebab itu, negara kita jangan sampai ketinggalan dan hanya menjadi
bahan rebutan pasaran negara asing saja. Kita harus memulai untuk mengembangkan
maupun mencurahkan perhatian untuk membina para generasi muda yang tanggap
akan informasi di bidang bisnis, sebagai orang - orang bisnis yang jeli dan terampil.
Bukan hanya untuk kaum laki - laki saja melainkan juga para kaum wanitanya sebagai
wanita pengusaha.

2.3       Pentingnya Bisnis.


                        Semua manusia tentunya mempunyai kebutuhan yang beraneka
ragam, dan kebutuhan ini pula yang harus dipenuhi yaitu       berupa  kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan. Mulai dari bentuk yang sederhana sampai ke bentuk
yang mewah, canggih dan mahal dengan segala perlengkapannya. Maka daripada itu
peranan bisnis sangat penting dalam upaya pemenuhannya. Hal ini  dikarenakan
tujuan utama dari bisnis adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Selain itu   bisnis berperan penting pula dalam memperoleh keuntungan, untuk
membantu melangsungkan dan menyejahterakan kehidupan manusia.

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk"
dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok
orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis"
sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata
bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas
dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan
yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih
menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Definisi bisnis dapat dimengerti dari definisi beberapa tokoh, seperti:
1.      Menurut Allan Afuah (2004), Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan
untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai
sember daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

2.      Menurut Glos, Steade dan Lowry (1996), Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang
diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan
industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan
memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

3.      Menurut Musselman dan Jackson (1992), Suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan
dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat
dalam aktivitas tersebut.
  Menurut Huzhes dan Kapoor
 : Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di dalam masyarakat
dan ada dalam industri. Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya 
dengan menanggung resiko, dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut enterpreneur.
  Menurut Brown dan Petrello
: Bisnis merupakan suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
  Menurut pandangan lain
: Bisnis merupakan sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, kontruksi,
disribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa, dan pemerintahan yang bergerak
dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa ke konsumen.

Persamaan dan Perbedaan yang terdapat dalam Definisi:


Persamaan :
Pada umumya definisi bisnis yang dikutip oleh para ahli bisnis cenderung sama
yakni bisnis adalah kegiatan usaha yang terorganisasi untuk menghasilkan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dan bertujuan menghasilkan profit
(laba), yang kemudian laba tersebut digunakan untuk usaha meningkatkan laba atau
perusahaan yang lebih besar lagi.
Perbedaan :

Perbedaan definisi yang dikutip para ahli bisnis tidak begitu menonjol. hanya
terdapat perbedaan dalam kutipan “Hughes dan Kapoor” dengan yang lain terdapat
pernyataan “orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung
resiko artinya bisnis itu mengandung resiko yang harus ditanggung oleh pelaku bisnis
tersebut yakni laba atau rugi.

B.     Tujuan Bisnis

Setiap Bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk
yang diperlukan oleh konsumen produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan
perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang
diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen. 4 faktor produksi
dalam perusahaan :

1. Sumber Daya Alam


2. Sumber Daya Manusia
3. Modal, dan
4. InformasI

C.    Bentuk dan Dasar Kepemilikan Bisnis


Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada
beberapa bentuk yang dianggap umum:
1.   Perusahaan perseorangan: Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang
kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki
tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami
kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.

2.    Persekutuan: Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja
sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan
perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak
terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi
persekutuan komanditer dan firma.

3.   Perseroan: Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa
orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang
terbatas atas harta perusahaan.

4.  Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan
dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas
ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.

d.    Klasifikasi Bisnis


Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe dan sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat
digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.

 Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang
mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang
fisik seperti mobil atau pipa.
 Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan
mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka
berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
 Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang
antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang
berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
 Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-
barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
 Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
 Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari
pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
 Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik
dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
 Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara
menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
 Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara
mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

e.    Aspek dan Karakteristik Bisnis

Aspek – Aspek Bisnis:

 Kegiatan individu dan kelompok


 Penciptaan nilai
 Penciptaan barang dan jasa
 Keuntungan melalui transaksi

Karakteristik Sistem Bisnis

 Kompleksitas & keanekaragaman


 Saling ketergantungan
 Perubahan daninovasi

f.    Elamen dan Intelijen Bisnis


Elemen bisnis:
1.      Modal (capital)
2.      Sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis
3.      Bahan-bahan(materials)
4.   Merupakan factor produksi yang diperlukan dalam melaksanakan aktifitas bisnis
untuk diolah menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
5.   Sumber Daya Manusia(SDM)
Kualifikasi SDM :
a.      Memiliki kemampuan kompetitif dan berkualitas tinggi
b.      Ketrampilan Manajemen (Management Skill)
c.       Sistem manajemen yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen

Intelijen bisnis
Istilah intelijen bisnis (bahasa Inggris: business intelligence, BI) merujuk pada
teknologi, aplikasi, serta praktik pengumpulan, integrasi, analisis, serta presentasi
informasi bisnis atau kadang merujuk pula pada informasinya itu sendiri. Tujuan
intelijen bisnis adalah untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.

Sistem BI memberikan sudut pandang historis, saat ini, serta prediksi operasi
bisnis, terutama dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan ke dalam suatu
gudang data dan kadang juga bersumber pada data operasional. Perangkat lunak
mendukung penggunaan informasi ini dengan membantu ekstraksi, analisis, serta
pelaporan informasi. Aplikasi BI menangani penjualan, produksi, keuangan, serta
berbagai sumber data bisnis untuk keperluan tersebut, yang mencakup terutama
manajemen kinerja bisnis. Informasi dapat pula diperoleh dari perusahaan-perusahaan
sejenis untuk menghasilkan suatu tolok ukur.
g.     Etika dan Komunikasi Bisnis
Etika bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika
Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan
serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap
yang profesional.

h. Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang
memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui
simbol - simbol atau sinyal. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok,
yaitu:

 Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
 Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni
komunikator dan komunikan.
 Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
 Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap
muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau
jutaan orang secara bersamaan.
 Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
 Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan
organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh manajemen

Menurut jenisnya Bisnis terbagi atas 5 golongan yaitu :


1.      Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerima
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam sattu pasar
komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan
industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga
bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini,
apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat
kesejahteraan petani berpengaruh.
2.      Monopoli
Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat satu penjuat yang
menguasai pasar. Penjual memiliki keterbatasan dalam penetapan
harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda
pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti)
produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black
market). Ciri-ciri dan sifat pasar Monopoli :
  Adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli
yang sangat banyak.
  Tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan
produk monopolis
  Adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.

3.      Monopoli By Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak.
4.      Monopoli By Nature
Monopoli yang lahir secara alamiah yang di dukung oleh iklim dan
lingkungan tertentu.
5.      Monopoli By lisence
Izin penggunan hak atas kekayaan intelektual.

1.2            TUJUAN KEBIJAKAN BISNIS


 Melindungi usaha kecil dan menengah.
 Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena
mayoritas bisnis di Negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke
atas. Kebijakan ini berguna untuk mengembangkan usaha-usaha kelas
menegah ke atas agar bisa menjadi usaha yang lebih besar dan mempunyai
daya saing tinggi.
 Melindungi lingkungan hidup sekitarnya.
 Melakukan bisnis di Negara kita ini telah memiliki aturan. Aturan tersebut
antara lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi dampak
negative kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut.Tidak
dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para
pebisnis juga akan meminimalisasikan dampak negativ yang nantinya akan
berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitar.
         Melindungi Konsumen
Bisnis yang baik ada bisnis yang mementingkan pelayanan dan jangan sampai
pihak Konsumen merasa dirugikan atau dikecewakan atas pelayanan yang
diberikan oleh pebisnis tersebut. Segala sesuatu yang di berikan kepada
konsumen haruslah yang terbaik dan berkualitas agar konsumen merasa puas
atas pelayanan tersebut. Jika konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan
yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan bekerja
sama kembali.
         Pendapatan Pemerintah
Bisnis yang beroprasi wajib membayar pajak kepada pemerintah , inilah yang
kita sebut Devisa. Semakin banyak Laba/untung suatu kegiatan bisnis akan
semakin besar pula tingkat pembayaran pajaknya. Devisa yang diperoleh akan
digunakan untuk membangun fasilitas-fasilitas di penjuru Negara ini. Namun,
sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya untuk rakyat.

1.3       KESEMPATAN USAHA/BISNIS
Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan
ketidakpastian untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan
mengidentifikasi peluang signifikan dan sumber daya yang diperlukan.
wirausahawan sebagai "orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkannya.
Sedangkan, Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai
orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam
menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki
kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan.
Persamaannya dari pengertian - pengertian tersebut yaitu wirausahawan
memiliki dan mampu berpikir kreatif-imajinatif, melihat peluang dan
membuat bisnis baru.
Seorang wirausahawan adalah seorang manajer, tetapi melakukan kegiatan
tambahan yang tidak dilakukan semua manajer.  Manajer bekerja dalam
hierarki manajemen yang lebih formal, dengan kewenangan dan tanggung
jawab yang didefinisikan secara jelas sedangkan pengusaha menggunakan
jaringan daripada dari kewenangan formal.
Di Indonesia,pemerintah berusaha untuk meningkatkan jumlah wirausaha
supaya roda perekonomian dapat berputar dengan baik.Pemerintah
merencanakan uuntuk mewujudkan 7.280.000 pengusaha kecil yang
mandiri,maju,memiliki daya saing tinggi dan 50.000 pengusaha kecil yang
ditingkatkan statusnya menjadi pengusaha menengah.Wirausaha mempunyai
kontribusi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

1.4          UNSUR-UNSUR DALAM AKTIFITAS EKONOMI BISNIS


 Keinginan Manusia
Keinginan Manusia merupakan unsur yang terpenting dalam aktivitas ekonomi
karena manusia memiliki keinginan yang membuat mereka dapat berpikir
keras untuk memenuhi keinginannya tersebut. Seperti keinginan untuk
berhasil di bidang bisnis. Manusia akan mencari cara agar pruduk yang
mereka ciptakan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan tentunya
mendapatkaan keuntungan yang tinggi.
 Sumber Daya
Sumber daya merupakan hal terpenting ke dua dalam aktivitas ekonomi.
Karena sumber daya juga merupakan kunci dalam memperoleh kesuksesan
dalam bidang ekonomi. Contohnya saja seorang yang ingin memulai usaha
warnet namun, ia tidak mengerti tentang jaringan internet atau-pun komputer
itu sendiri. Maka itu bisa menyebabkan ketidak nyamanan para pelanggannya
ketika terjadi gangguan. Maka seharusnya pemilik harus memiliki sumber
daya manusia yang cukup.
 Cara-cara berproduksi ( Tehniques Of Production)
Cara pembuatan barang pada umumnya berada di luar bidang ekonomi, tetapi
persoalan barang-barang dan atau jasa-jasa apa yang harus di produksi, berapa
banyak barang atau jasa yang harus diproduksi dan cara-cara mana yang di
gunakan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut sehingga mencapai
pembiayaan yang minimal dan hal tersebut adalah termasuk bidang ekonomi
dan merupakan pesoalan-persoalan yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli
ekonomi.
1.5          SISTEM PEREKONOMIAN dan SISTEM PASAR
            Sistem perekonomian adalah sistem yang di gunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut.
1. Perekonomian terencana
   perekonomian terencana ada 2 yaitu komunisme dan sosialisme
   a. sistem perekonomian komonisme adalah sistem perekonomian dimana
peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan
perekonomian
   b. sistem perekonomian sosialisme adalah suatu sistem perekonomian  yang
memberikan kebebasan yang cukup besar kepeda setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah

2. Perekonomian pasar
    perekonomian pasar bergantung pada kapitalis dan liberalisme untuk
menciptakan suatu lingkungan dimana produsen dan konsumen bebas menjual
dan membeli brang yang mereka inginkan
 a. Sistem perekonomian kapitalis
    Sistem perekonomian kapitalis adalah sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan perekonomian
  b. Sistem perekonomian liberalis adalah suatu filosofi ekonomi dan politik.

1.6    HAKIKAT BISNIS


Seorang bisnisman atau wirausahawan akan melihat kebutuhan masyarakat
lingkungannya .Upaya ini merupakan proses mengidentifikasipotensi bsnis,
bahkan dalam hal ini biasanya diikuti dengan perkiraan atau antisipasi atas
pertumbuhan potensi pasar tersebut di masa datang. Disamping itu juga akan
memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari pengusaha lain yang
juga bergerak dalam melayani kebutuhan pasar yang sejenis. Disisi lain
pengusaha haruslah memikirkan tersedianya sumber daya serta sumber dana
besrta dengan cara yang sebaik-baiknya guna melayani kebutuhan pasar
tersebut dengan memproduksikan dan menyajikan barang dan jasa yang
dihasilkan itu kepada masyarakat, kelebihan hasil di ongkosnya itulah yang
merupakan laba atau keuntungan.
1.7       MENGAPA BELAJAR BISNIS ?
 Kebutuhan hidup dan keinginan manusia terhadap segala sesuatu baik barang
maupun jasa yang menjadikan alasan utama mengapa bisnis itu ada dan
mengapa ilmu bisnis itu di perlukan bagi setiap orang. Pengetahuan dalam
berbisnis merupakan salah satu modal yang harus dimiliki setiap individu guna
memperlengkap kemampuan-kemampuan mereka dalam menghadapi era
globalisasi. Dan pengetahuan berbisnis memang harus diberikan kepada
masyarakat indonesia khususnya pelajar dan mahasiswa. Guna menghadapi
era globalisasi ini seperti yang kita tau, persaingan nya memang semakin
ketat.

Daya Tarik Bisnis


            Bisnis sebagai salah satu profesi yang kini banyak diminati memiliki daya
tarik tertentu sehingga banyak orang yang mendalaminya. Sebagai profesi yang
dulunya dianggap sebelah mata, bisnis dianggap lebih rendah dari para PNS maupun
profesi yang lain. Namun, seiring berjalannya waktu dengan timbulnya revolusi
industry di Inggris. Bisnis menunjukkan kuasanya. Dominasi mereka makin terasa
dalam segala aktivitas masyarakat, mereka bekerja dengan semangat tinggi,
menggunakan berbagai cara guna mencapai apa yang mereka inginkan.
            Negara lain yang sudah lebih maju bahkan sampai Negara tetangga kita sudah
memiliki spesialisasi dalam berbagai profesi bisnis. Berbeda dengan Negara kita,
pandangan negatif sudah melekat di lubuk hati masyarakat Indonesia terhadap profesi
bisnis mulai dari penghasilan yang tidak stabil, banyak persaingan, sampai melakukan
hal yang tidak jujur dalam berbisnis. Namun, sekarang pandangan-pandangan
negative tersebut mulai dihilangkan. Banyak anak-anak muda yang sudah mulai
tetarik untuk meminati profesi bisnis. Bahkan, survey membuktikan anak-anak SMA
memiliki minat yang tinggi untuk berkecimpung ke dunia bisnis, dan bahkan setuju
untuk menambah kurikulum pengetahuan bisnis pada jenjang SMA.
Hal ini lebih didorong oleh kondisi persaingan di antara pencari kerja yang
mulai ketat, dan lowongan pekerjaan mulai terasa sempit. Untuk itu, bisnis dapat
menjanjikan peluang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan dari
masing-masing pebisnis, menjanjikan suatu profesi yang memosisikan pebisnis
sebagai bosnya, dan dapat juga menjanjikan lowongan pekerjaan yang cukup luas
bagi orang lain. Untuk itu, dalam menciptakan bisnis yang baik, suatu bisnis itu harus
berpandangan jauh ke depan. Bisnis didirikan bukan untuk sementara, tapi untuk
selamanya. Untuk meraih hal itu, seorang pebisnis haruslah menjaga kontinuitas
usahanya dengan memperhatikan factor-faktor kontinuitas bisnis seperti likuiditas,
solvabilitas, soliditas, rentabilitas, dan crediet waardigheid.

2.2       Sejarah Perkembangan Bisnis.


                        Pada masa dulu kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga
dilakukan secara tertutup. Keluarga - keluarga pada saat itu menanam   tanaman guna
memenuhi kebutuhan bahan makanan, membuat pakaian sendiri, membuat rumah
sendiri dengan bantuan tetangga dan sebagainya. Usaha mereka terbatas hanya pada
bidang yang sangat kecil. Pada saat itu belum terpikirkan oleh mereka untuk
membuat usaha yang bersifat komersial, dengan meminjam modal untuk produksi
berskala besar.
Namun, sejak kemunculan revolusi industri di Inggris. Kegiatan bisnis
menjadi semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang.
Akhirnya ekonomi bertumbuh pesat dan memberi peluang bagi banyak pengusaha
untuk melebarkan usahanya, bahkan sampai mengglobal.
                        Oleh sebab itu, negara kita jangan sampai ketinggalan dan hanya
menjadi bahan rebutan pasaran negara asing saja. Kita harus memulai untuk
mengembangkan maupun mencurahkan perhatian untuk membina para generasi
muda yang tanggap akan informasi di bidang bisnis, sebagai orang - orang bisnis yang
jeli dan terampil. Bukan hanya untuk kaum laki - laki saja melainkan juga para kaum
wanitanya sebagai wanita pengusaha.

2.3       Pentingnya Bisnis.


                        Semua manusia tentunya mempunyai kebutuhan yang beraneka
ragam, dan kebutuhan ini pula yang harus dipenuhi yaitu   berupa kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan. Mulai dari bentuk yang sederhana sampai ke bentuk
yang mewah, canggih dan mahal dengan  segala perlengkapannya. Maka daripada itu
peranan bisnis sangat penting   dalam upaya pemenuhannya. Hal ini  dikarenakan
tujuan utama dari bisnis adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Selain itu  bisnis berperan penting pula dalam memperoleh keuntungan, untuk
membantu melangsungkan dan menyejahterakan kehidupan manusia.
2.4       Klasifikasi, Fungsi Dasar, serta Peluang-peluang yang    disediakan     
oleh     bisnis.
            Di dalam klasifikasi organisasi bisnis yang bergerak dalam bidang   komersial.
Ada 9 macam kegiatan bisnis yaitu:
1. Usaha pertanian
: meliputi usaha peternakan,usaha perkebunan, pertanian, sawah, sayuran, buah-
buahan, perikanan, dsb.
2. Produksi bahan mentah
: meliputi usaha yang bergerak dalam bidang kehutanan, pertambangan dan juga
perikanan air tawar ataupun ikan laut.
3. Pabrik/Manufaktur
: merupakan suatu usaha yang mengolah barang mentah menjadi bahan baku sampai
menjadi hasil jadi.
4. Konstruksi
: merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang pembangunan, seperti
pembangunan jalan, pembangunan gedung, rumah sakit, sekolah dan berbagai
bangunan lainnya.
5. Usaha perdagangan besar dan kecil.
: merupakan suatu usaha yang menunjang inti kegiatan sistem distribusi yang
menghubungkan antara produsen dengan konsumen.
6. Transportasi dan komunikasi
: merupakan suatu usaha yang dapat membantu kelancaran kegiatan bisnis dan
memudahkan kegiatan transaksi bisnis secara cepat dan efisien.
7. Usaha finansial, asuransi, dan real estate
: merupakan suatu usaha yang memberikan kemudahan kepada kegiatan bisnis.
Seperti memberi fasilitas kredit, membantu mengatasi resiko yang dihadapi dan
membantu membangun perumahan dengan perencanaan pengaturan lingkungan yang
sehat.
8. Usaha jasa
: merupakan suatu usaha yang kegiatannya dilakukan dengan menggunakan jasanya
untuk memuaskan kebutuhan orang lain. Seperti tukang cukur, salon kecantikan, guru,
dosen, pengacara, dokter, dsb.
9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah
: merupakan pembeli terbesar dari barang dan jasa, di samping itu juga berperan
dalam mengatur kegiatan bisnis dan menjaga kestabilan perekonomian.

2.5       Kesempatan menjadi pengusaha.


                        Pada saat ini banyak kita jumpai orang-orang yang bergerak maupun
bekerja dalam bidang bisnis,  dan banyak bidang usaha tersebut dilakukan tidak hanya
oleh kaum pria saja melainkan juga oleh para kaum wanita. Maka daripada itu bidang
bisnis membuka peluang untuk siapa saja, dan dikalangan mana pun yang mampu
maupun ingin menekuninya. Sehingga di bidang bisnis inilah merupakan kesempatan
ataupun perantara bagi orang - orang yang mampu menanggung resiko apapun untuk
menjadi seorang pengusaha.
Selain itu, orang-orang terdorong untuk menjadi seorang pengusaha
dikarenakan karena factor untuk memperolehnya keuntungan, dapat memenuhi
keinginan, kebutuhan dan minat pribadi, adanya kesempatan menjadi boss, dan
adanya kebebasan dalam manajemen. Dan dengan adanya dorongan ini pula maka
kesempatan untuk menjadi pengusaha pun akan semakin besar.
2.6       Tantangan - tantangan yang dihadapi dalam berbisnis.
  Tantangan Produktivitas.
Seorang pebisnis harus mampu menciptakan sebuah usaha yang produktif. Agar
keberlangsungan usaha dapat tetap dipertahankan.
Usaha untuk meningkatkan produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara:
a.       Memperbaharuia mesin-mesin dengan mesin modern agar hasil produksinya tidak
ketinggalan zaman dan efisien dalam melakukan produksi.
b.      Mengembangkan manajemen personalia agar karyawan dapat dimotivasi dalam
meningkatkan produksi dan moralnya agar lebih baik.
c.       Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.
  Tantangan Kualitas.
            Perusahaan - perusahaan di lapangan harus mampu menghasilkan produk yang
bermutu maupun berkualitas agar mampu bersaing dengan perusahaan lain dan juga
mampu untuk menarik minat konsumen.
  Tantangan Pasar Global.
            Dengan adanya perusahaan asing saat ini, maka perusahaan dalam negeri
harus mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk menjadi lebih baik lagi
agar mampu menghapi persaingan dari pasar global tersbut

Anda mungkin juga menyukai