A. Memperoleh keuntungan
Apabila suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan akan
memberikan keuntungan, terutama keuntungan keuangan bagi pemilik
bisnis. Keuntungan ini biasanya diukur dari nilai uang yang akan diperoleh
dari hasil usaha yang dijalankannya.
B. Membuka peluang pekerjaan
Dengan adanya usaha jelas akan membuka peluang pekerjaan kepada
masyarakat, baik bagi masyarakat yang terlibat langsung dengan usaha
atau masyarakat yang tinggal di lokasi usaha. Adanya peluang pekerjaan
ini akan meberikan pendapatan bagi masyarakat yang berkerja pada usaha
tersebut. Begitu pula bagi masyarakat yang tinggal disekitar lokasi usaha
dapat membuka berbagai macam usaha, sehingga masyarakat yang
tadinya pengangguran dapat meningkatkan kesejahteraannya.
C. Manfaat ekonomi
Secara umum manfaat ekonomi dalam berbisnis ada empat,
diantaranya yang pertama, menambah jumlah barang dan jasa. Untuk
usaha tertentu misalnya pendirian pabrik tertentu pada akhirnya akan
memproduksi barang atau jasa. Dengan tersedia jumlah barang dan jasa
yang lebih banyak, masyarakat punya banyak pilihan, sehingga pada
akhirnya yang akan berdampak kepada harga yang cenderung turun dan
kualitas barang sejenis akan lebih meningkat. Yang kedua, meningkatkan
mutu produk, hal ini disebabkan dengan adanya barang dan usaha sejenis
dapat memacu produsen untuk meningkatkan kualitas produknya. Yang
ketiga, meningkatkan devisa. Khusus untuk barang yang tujuan ekspor
akan dapat menambah devisa atau akan dapat memberikan pemasukan
devisa bagi negara dari barang yang kita ekspor. Yang keempat,
menghemat devisa. Artinya apabila semula barang tersebut kita impor dan
sekarang bisa diproduksi di dalam negeri, maka jelas tindakan ini dapat
menghemat devisa negara.
D. Tersedia sarana dan prasarana
Bisnis yang akan dijalankan di samping memberikan manfaat seperti
diatas juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas terutama bagi
masyarakat disekitar bisnis yang akan dijalankan. Manfaat yang dirasakan
seperti tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti jalan,
telepon, air, penerangan, pendidikan, rumah sakit, rumah ibadah, sarana
olahraga, serta sarana dan prasarana lainnya
E. Membuka isolasi wilayah
Untuk wilayah tertentu pembukaan suatu usaha misalnya perkebunan,
jalan atau pelabuhan akan membuka isolasi wilayah. Wilayah yang tadinya
tertutup menjadi terbuka, sehingga akses masyarakat akan menjadi lebih
baik.
B. Pengertian Bisnis Syariah
Bisnis merupakan suatu istilah untuk menjelaskan segala aktivitas berbagai institusi
dari yang menghasilkan barang dan jasa yang perlu untuk kehidupan masyarakat sehari-
hari,sedangkan perbedaan bisnis Syariah merupakan bisnis yang dijalankan untuk
mencari keuntungan dan juga untuk beribadah.
Islam mewajibkan setiap muslim, khususnya yang memiliki tanggungan untuk
bekerja. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki
harta kekayaan. Untuk memungkinkan manusia berusaha mencari nafkah, Allah Swt
melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk
mencari rizki. Sebagaimana dikatakan dalam firman Allah QS. Al Mulk ayat 15.
Bisnis Syariah memiliki lima prinsip dasar yang terdapat juga didalam nilai dasar
ekonomi islam. Nilai dasar ekonomi Islam adalah seperangkat nilai yang telah diyakini
dengan segenap keimanan, dimana ia akan menjadi landasan paradigma ekonomi Islam.
Nilai-nilai dasar tersebut berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Nilai tersebut terdiri dari
tauhid (keimanan), ‘adl(keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintahan), dan
ma’ad(hasil). Rincian dari lima prinsip dasar bisnis Syariah dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tauhid (Keesaan Tuhan)
Penjelasan dari prinsip dasar tersebut adalahketika kita memahami tauhid,
maka akan mengantarkan manusia pada pengakuan akan keesaan Allah
selaku Tuhan semesta alam. Dalam kandungannya meyakini bahwa segala
sesuatu yang ada di alam ini bersumber dan berakhir kepada-Nya. Dialah
pemilik mutlak dan absolut atas semua yang diciptakannya. Oleh sebab itu
segala aktifitas khususnya dalam muamalah dan bisnis manusia hendaklah
mengikuti aturan-aturan yang ada, jangan sampai menyalahi batasan-
batasan yang telah diberikan.
2. Keadilan
Penerapan prinsip keadilan dalam bisnis Syariah adalah kita harus dapat
memposisikan diri sebagai produsen dan konsumen yang dimana harus dapat
menerima hak masing-masing,seperti produsen yang mendapat untung dan
konsumen mendapat barang sesuai dengan keinginannya
3. Kenabian
Penerapan prinsip kenabian dalam bisnis Syariah adalah kita harus menerapkan
sifat-sifat nabi seperti Tablegh,Amanah,fatonah dan sidiq dalam menjalankan
bisnis Syariah
4. Pemerintahan
Penerapan prinsip pemerintahan dalam bisnis Syariah adalah kita harus bisa
mengelola sumber daya dengan bijak,Jangan sampai kita mengeksploitasi
sumber daya yang ada.
5. Hasil
Penerapan prinsip hasil dalam bisnis Syariah adalah kita tidak boleh hanya
semata-mata mengejar hasil dengan mengingkari nilai-nilai yang lain.ma’ad
(hasil) juga bermakna sebagai balsan,imbalan atau ganjaran,oleh karena itu jika
kita berbisnis dengan menerapkan semua nilai-nilai ekonomi islam,maka
laba/profit yang kita dapat selain bisa diterima di dunia, kelak juga bisa diterima
di akhirat
C. Pandangan Al-Qur’an Tentang Bisnis
Bisnis dalam padangan Al-Qur’an mempunyai visi masa depan yang tidak semata-
mata mecari keuntungan sesaat, melainkan mencari keuntungan yang hakiki, baik dan
berakibat baik pula bagi kesudahannya. Dasarnya adalah QS. At-Taubah : 111 yang intinya
adalah orang yang hanya bertujuan keuntungan semata dalam hidupnya, ditantang oleh
Allah dengan tawaran suatu bursa yang tidak mengenal kerugian atau penipuan.
Maka dari itu, Islam memberikan rambu-rambu atau prinsip (syariat) yang harus
ditaati umatnya ketika menjalankan bisnis. Beberapa prinsip yang harus dijalankan dalam
praktik bisnis Islam, diantaranya sebagai berikut:
a. Halal
b. Thayyib (sesuatu yang baik atau elok dan memberikan manfaat tidak hanya bagi
diri sendiri tetapi juga mitra bisnis dan masyarakat luas)
c. Kejujuran
d. Kewajaran
e. Seimbang
f. Bersaing secara sehat
g. Etos Kerja
h. Profesional
D. Referensi
Hermawan,Hendri.2017.”NORMA DAN NILAI DALAM ILMU EKONOMI
ISLAM” dalam https://media.neliti.com/media/publications/41092-ID-norma-
dan-nilai-dalam-ilmu-ekonomi-islam.pdf, diakses 29 Agustus 2021
Norvadewi.2015.”Bisnis Dalam Persepektif Islam” dalam
https://media.neliti.com/media/publications/141373-ID-bisnis-dalam-
perspektif-islam-telaah-kon.pdf, diakses 29 Agustus 2021