PERILAKU
PEMERINTAHAN
Organizational Behavior: The Living Organism Perspective
Pemerintahan adalah organisasi yang hidup (living organism) yang dibentuk dan
dikelola untuk mencapai tujuan.
Disebut sebagai organisasi yang hidup karena di dalamnya terdiri dari sekumpulan
manusia yang secara bersama sama melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam proses mencapai tujuan tersebut melekat di dalam diri masing-masing unsur yang
ada di dalam organisasi itu sejumlah unsur seperti budaya, motivasi, kapasitas
organisasional dan juga SDM yang kemudian membentuk sikap dan perilaku
organisasi.
Masing-masing organisasi bisa memiliki sikap dan perilaku yang berbeda sekalipun
memiliki tujuan yang samamenyebabkan ada organisasi yang tergolong berhasil atau
memiliki kinerja yang baik, sementara organisasi lainnya memiliki kinerja yang biasa
saja atau bahkan buruk
Padahal diantara organisasi itu ‘hidup’ dalam lingkungan yang kurang lebih sama yaitu
lingkungan yang semakin terbuka dan demokratis, lingkungan kebijakan yang sudah
tergolong baik; serta memiliki struktur organisasi yang juga tergolong baik dan efisien.
Memang tidak mudah membentuk sebuah sikap dan perilaku organisasi agar tidak
menjadi penghambat proses mengelola dan mengupayakan pencapaian tujuan organisasi.
Contoh klasik adalah sikap dan perilaku sejumlah individu yang bertugas memberi
layanan publik yang masih feodal; yang justru minta dilayani sebelum memberi
pelayanan yang notabene menjadi tugas dan fungsi utamanyaakibatnya setiap layanan
publik yang dihasilkan bukan hanya kurang berkualitas; tetapi juga mahal dari segi
waktu, tenaga dan juga biayanya
Kondisi perilaku organisasi pemerintahan Indonesia
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menciptakan sikap dan perilaku organisasi yang
kompatibel dengan sistem dan struktur organisasi modern yang efektif dan efisien, tetapi
hasilnya masih jauh panggang dari api
Berbagai perbaikan yang sifatnya struktural dan manajerial serta perbaikan kebijakan
seperti perubahan undang-undang, peningkatan kapasitas personal melalui pendidikan,
peningakatan gaji untuk meningkatkan motivasi dan kinerja telah dilakukan secara
serius, tetapi hasilnya masih jauh dari harapan.
Begitu juga perbaikan di tingkat suprastruktur politik yang semakin terbuka dan
demokratis, peningkatan partisipasi masyarakat atau publik yang semakin baik sepertinya
belum efektif dalam mendorong sikap dan perilaku organisasi pemerintahan agar lebih
efektif dan efisien dalam menjalankan tugas dan fungsinya
Selain karena sejumlah fakta empirik tersebut ada sejumlah faktor yang sifatnya teoritik
yang membuat setiap upaya mencermati perilaku keorganisasian (Organizational
Behavior) menjadi suatu yang menarik dan bahkan menjadi kebutuhan yang tidak
terelakkan bagi organisasi/administrasi pemerintahan di Indonesia.
Konsep dan teori Perilaku Keorganisasian
Ada banyak konsep dan teori perilaku keorganisasian yang berkembang selama ini lebih
banyak diperuntukkan bagi kepentingan organisasi swasta/bisnis, tetapi hanya
sedikit yang dirancang untuk organisasi non-bisnis, yang lazim disebut organisasi
non-profit, inklusif organisasi pemerintahan (publik).
Beberapa contoh buku yang berkaitan dengan perilaku organisasi misalnya dari
McShane,et.al. (2000, 2007); Wood,et.al. (2001); Kreitner,et. al. (2001);
Schermerhorn,et.al. (2005,2010); Greenberg,et.al. (2003); Luthans (2005,2010); Robbins
(2001); Robbins,et.al.(2007); Ivancevich,et.al. (2005); Ancona,et.al. (2005); Kinicki,et.al.
(2009).
Dari beragam konsep dan teori-teori yang diperuntukkan bagi kepentingan
organisasi bisnis tersebut,terdapat dua versi penting, yakni:
Sebagaimana dinyatakan Ndraha (2003: 74) konsep pemerintahan dalam arti sempit yaitu
hanya mencakup lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif saja.
Pemerintah dalam arti tersempit yaitu lembaga negara yang memegang fungsi birokrasi.
Birokrasi adalah aparat pemerintah yang diangkat atau ditunjuk dan bukan yang dipilih
atau terpilih melalui pemilihan oleh lembaga perwakilanBirokrasi dapat dianggap
setara dengan, tetapi lebih luas ketimbang pabrik pada perusahaan.
Konsep pemerintahan dalam arti sempit ini dalam penggunaannya sehari hari sering
dipersamakan dengan konsep government; atau governance (tata kelola pemerintahan)
Governance merupakan suatu proses atau kegiatan, yang oleh Kooiman (1994) berarti
merupakan serangkaian kegiatan (proses) interaksi sosial politik antara pemerintah
dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan-kepentingan yang ada.
Ermaya Suradinata (1998: 6) mendefinisikan istilah pemerintah sebagai lembaga atau
badan badan publik yang mempunyai fungsi melakukan upaya untuk mencapai tujuan
negara. Sedangkan pemerintahan adalah semua kegiatan lembaga atau badan badan
publik tersebut dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan negara.
Catatan Penting
pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan badan publik yang meliputi
kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara,
sedangkan dalam arti sempit, pemerintahan adalah segala kegiatan badan badan publik
yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif.
Konsep Administrasi Dalam Organisasi Pemerintahan Atau Publik
Menurut konsep LAN (2003: 7-8) peran dan posisi administrator negara atau aparatur negara
secara konseptual dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, sebagai berikut.
1. Administrator negara sebagai pegawai negeri atau birokrat karier, mempunyai ciri
sebagai pelaksana tugas dinas pemerintahan negara yang tidak memiliki tanggung jawab
politik, tetapi mempunyai tanggung jawab administratif; berperan semata mata sebagai
tenaga profesional yang memiliki integritas dan kemampuan teknis dan atau manajerial
(kompetensi) dalam melaksanakan tugas tugasnya, dan selalu berorientasi pada
kepentingan masyarakat dan prinsip-prinsip pelayanan prima.
Sesuai dengan peran dan kemampuan profesional yang dimilikinya, pegawai negeri (public servant)
di setiap lembaga pemerintahan negara merupakan unsur aparatur negara yang bertugas
melaksanakan kegiatan teknis fungsional kepemerintahan ataupun pemberian pelayanan
kepada masyarakat, yang dalam melaksanakan tugasnya tersebut didasarkan pada etika
profesinya.
2. Administrator negara sebagai pejabat politik atau pejabat negara, merupakan unsur
aparatur negara yang memiliki tanggung jawab politik, berusaha untuk memenuhi
tuntutan dan memuaskan kepentingan masyarakat atas dasar keputusan keputusan politik
yang berorientasi pada kepentingan negara.
Dengan demikian ia harus mampu menangkap aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya
dalam proses perumusan kebijakan negara.
DEFINISI ORGANISASI
Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly (1996: 6), yang dimaksud organisasi
adalah suatu unit terkoordinasi terdiri dari setidaknya dua orang dan berfungsi untuk
mencapai suatu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran tertentu.
Menurut Mulyadi (2007: organisasi adalah kumpulan orang yang memiliki
kompetensi yang berbeda beda, yang membangun saling ketergantungan di antara
mereka untuk mewujudkan tujuan bersama, dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya.
DEFINISI BIROKRASI
Menurut Ndraha, (2007: 270) secara etimologi (asal kata) birokrasi itu terdiri dari dua
kata yaitu; bureau yang berarti meja dan kratia (cratein) yang sering diartikan dengan
kata pemerintahan.
Jika hanya kedua kata itu secara harfiah digabungkan begitu saja, dan kemudian
diberikan arti, maka ia bisa diartikan sebagai pemerintahan atau administrasi melalui
kantor.
Adapun mereka yang menjalankan birokrasi itu sering disebut birokrat atau aparatur
negara atau pemerintah.
Menurut Syafruddin (2010) dengan mengutip berbagai sumber disebutkan bahwa apa
yang dimaksud birokrasi itu bisa diartikan sebagai organisasi pemerintah, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang menjalankan tugas sebagai penyedia
(pelayanan) jasa kepada masyarakat.
pengertian perilaku keorganisasian
pemerintahan
sebagai bentuk dari interface atau hasil persinggungan antara perilaku individu, perilaku
kelompok dalam suatu wadah organisasi pemerintahan
Gambar 1.1.
PERILAKU KEORGANISASIAN ADALAH INTERFACE ANTARA PERILAKUINDIVIDU-
KELOMPOK/TIM-DAN STRUKTUR ORGANISASI