Anda di halaman 1dari 17

Bimbingan dan Konseling

SOSIALISASI
PENINGKATAN
dalam Implementasi Kurikulum
MUTU PENDIDIKAN
Merdeka
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Tujuan
SOSIALISASI
1. Memahami Layanan Bimbingan dan Konseling
PENINGKATAN
2. Peran Bimbingan dan konseling dalam Kurikulum
MUTU PENDIDIKAN
Merdeka
3. Implementasi Layanan Bimbingan dan konseling
dalam Kurikulum Merdeka
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa peran Bimbingan dan Konseling dalam satuan
SOSIALISASI Pendidikan?
PENINGKATAN
Mengapa Layanan Bimbingan dan Konseling menjadi
MUTU PENDIDIKAN
penting dalam Kurikulum Merdeka?

Bagaimana implementasi layanan Bimbingan dan


DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Konseling dalam Kurikulum Merdeka?
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
ISU DALAM PEMULIHAN
PEMBELAJARAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
Data skor Skor PISA
menunjukan bahwa Negara
MUTU PENDIDIKAN
Indonesia tidak mengalami Berkurangnya kemajuan Mempersiapkan peserta didik
memilih sekolah lanjutan.
peningkatan yang signifikan belajar atau Learning Loss
yang semakin terlihat saat Peserta didik memilih
dalam 10 sampai 15 tahun.
pandemi. Sekolah lanjutan sesuai
Kemampuan literasi dan
dengan bakat, minat dan
numerasi Indonesia berada
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMAkemampuan.
di bawah kompetensi
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
minimum.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
KURIKULUM MERDEKA
SOSIALISASI
Mudah Dilakukan Fleksibilitas Sederhana
PENINGKATAN
MUTU
Sekolah PENDIDIKAN
memiliki wewenang Melakukan pembelajaran Kurikulum ini akan fokus
untuk mengembangkan dan yang sesuai dengan pada membangun perilaku
mengelola kurikulum dan kemampuan peserta didik /jiwa peserta didik dan
pembelajaran sesuai (teach at the right level) dan pengembangan
dengan karakteristik satuan melakukan penyesuaian kompetensi pada fasenya.
pendidikan danDIREKTORAT
peserta SEKOLAH
dengan konteksMENENGAH
dan muatan PERTAMA
DIREKTORAT
didik. JENDERAL PENDIDIKAN ANAK
lokal. USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Layanan Bimbingan dan konseling
Pengertian dan Tujuan berdasarkan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014

PENGERTIAN

SOSIALISASI
Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan
PENINGKATAN
dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli dalam
mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
MUTU PENDIDIKAN
TUJUAN

Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik/konseli
DIREKTORAT
agar dapat SEKOLAH
mencapai kematangan MENENGAH
dan kemandirian dalamPERTAMA
kehidupannya serta
menjalankan
DIREKTORAT tugas-tugas
JENDERAL perkembangannya
PENDIDIKAN ANAK yangUSIA
mencakup
DINI, aspek pribadi, sosial,
PENDIDIKAN DASAR, belajar,
DAN
karir secara utuhMENENGAH
PENDIDIKAN dan optimal.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Layanan Bimbingan dan konseling

4 Komponen Program Bimbingan dan Konseling berdasarkan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014

Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, terdapat 4 (empat) komponen program
yaitu:
SOSIALISASI Proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara
PENINGKATAN
Layanan Dasar sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai
dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan,

MUTU
Layanan PENDIDIKAN
Peminatan Program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan peserta didik/konseli dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau
dan Perencanaan pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.
Individual
Pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang menghadapi masalah dan
Layanan Responsif memerlukan pertolongan dengan segera, agar peserta didik/konseli tidak mengalami
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN


Merupakan ANAK USIA
komponen pelayanan DINI,manajemen,
dan kegiatan PENDIDIKAN DASAR,
tata kerja, DAN
infrastruktur
Dukungan Sistem PENDIDIKAN
(misalnya Teknologi InformasiMENENGAH
dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan
KEMENTERIANprofesional konselor atau
PENDIDIKAN, guru bimbingan dan
KEBUDAYAAN, konseling
RISET, DAN secara berkelanjutan untuk
TEKNOLOGI
mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Layanan Bimbingan dan konseling

Bimbingan dan konseling di sekolah mencakup 4 (empat) bidang layanan yaitu,

SOSIALISASI

4
PRIBADI
PENINGKATAN
Bidang
MUTU PENDIDIKAN BELAJAR

Layanan SOSIAL

KARIR
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Peran Layanan Bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka

Berikut ini merupakan peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka di Sekolah, selain
menjalankan 4 (empat) komponen program dan 4 (empat) Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling.

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Sebagai koordinator dalam
mewujudkan kesejahteraan
psikologis peserta didik (student
wellbeing) dan memfasilitasi
Bimbingan dan Konseling ikut
perkembangan peserta didik Nilai – nilai pada Layanan
agar mampu
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Bimbingan dan Konseling sudah
menjadi bagian dalam
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, Penyusunan Perencanaan
mengaktualisasikan potensi mengacu kepada dimensi Profil PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH Projek Profil Pelajar Pancasila.
dirinya dalam rangka mencapai Pelajar Pancasila.
perkembanganKEMENTERIAN
secara optimalPENDIDIKAN,
. KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Peran Layanan Bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka

Optimalisasi Peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka

KONDISI Setiap Sekolah memiliki keunikan tersendiri yang dapat mempengaruhi kondisi

SOSIALISASI
IDEAL
sekolah. Berikut ini alternatif menjalankan peran Bimbingan dan Konseling dalam
Kurikulum Merdeka di Sekolah yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan
kemampuan masing-masing Sekolah,
PENINGKATAN
• Tiap 1 (satu) konselor
atau guru bimbingan dan 1. Guru Mata Pelajaran dan Tenaga Pendidik dapat berkolaborasi dan
konseling melayani 150 -
MUTU
160 orang peserta PENDIDIKAN
bekerjasama menjalankan peran Bimbingan dan Konseling dalam
mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student
didik/konseli. wellbeing) dan memfasilitasi perkembangan peserta didik.
• Guru BK berlatar
2. Layanan Bimbingan dan Konseling mudah dilakukan dengan fasilitas dan
belakang S-1 Bimbingan
sarana yang ada (Melakukan konseling di ruang kelas, taman sekolah,
dan Konseling.
dan ruang lainnya yang tersedia di sekolah).
• Terdapat ruang untuk DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Konseling.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
3. Intrumen asesmen peserta didik bisa dibuat sederhana dan memanfaatkan
situs daring gratis. Pemberian
PENDIDIKAN MENENGAHasesmen dapat dilakukan berkolaborasi
dengan guru mata
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, pelajaran dan RISET,
KEBUDAYAAN, tenaga pendidik.
DAN TEKNOLOGI
Peran Layanan Bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka

Guru Mata Pelajaran/ Guru BK/Konselor


Tenaga Pendidik Dalam implementasinya di
SOSIALISASI kurikulum merdeka, peran
layanan bimbingan dan konseling
PENINGKATAN dalam memfasilitasi potensi
peserta didik diharapkan bukan
MUTU PENDIDIKAN merupakan peran guru BK saja.
Namun juga dapat dilakukan oleh
Guru Mata pelajaran/Tenaga
Pendidik. Maka perlu adanya
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH kerjasamaPERTAMA
antara guru BK dengan
Guru PENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, Mata Pelajaran/Tenaga
DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH Pendidik.
Peserta Didik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Implementasi Layanan Bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka

Bidang Layanan Pribadi

Contoh implementasi layanan Bimbingan dan Konseling bidang layanan pribadi dalam kurikulum merdeka.
Layanan dilakukan untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan
SOSIALISASI mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Mengenali peserta didik dan Mengajak diskusi peserta
Mendengar aktif dan Memberikan dukungan
memberi perhatian. Bisa dengan
cara, berkomunikasi berempati, dan hadir sepenuhnya saat didik untuk membantu kepada peserta didik
bersikap terbuka. Memberikan peserta didik berbicara. memahami potensi diri dalam
layanan pada peserta didik yang Mendengar aktif dan memahami mengembangkan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
memiliki masalah yang perlu membantu kita dalam kelebihan serta potensi untuk
DIREKTORAT
ditangani JENDERALmemberikan
secara khusus. Dengan PENDIDIKAN ANAK
tanggapan USIA DINI, PENDIDIKAN
kelemahannya, baik DASAR, DAN
cara melakukan identifikasi mencapai kesuksesan
PENDIDIKAN
yang tepat. MENENGAH
kondisi fisik maupun dalam kehidupannya.
mendalam, memberi treatment, dan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
mengevaluasi psikis DAN TEKNOLOGI
Implementasi Layanan Bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka

Bidang Layanan Belajar


Contoh implementasi layanan Bimbingan dan Konseling bidang layanan belajar dalam kurikulum merdeka.
Layanan dilakukan untuk membantu peserta didik dalam mengenali potensi diri untuk belajar.

SOSIALISASI
Guru Mata Pelajaran Pemanfaatan hasil asesmen bagi guru
mata pelajaran:
melakukan asesmen kognitif
PENINGKATAN
sebelum memulai pelajaran 1. Mengetahui profil peserta didik serta
kesiapan belajar

MUTU PENDIDIKAN Guru BK dan Tim mengolah


hasil asesmen dan
2. Sebagai bahan untuk membuat
strategi pembelajaran yang
menyampaikan kepada berdiferensiasi.
Guru Mata Pelajaran.
Pemanfaatan hasil asesmen bagi
Guru BK/Konselor melakukan
guru BK:
asesmen non-kognitif
1. Memanfaatkan hasil asesmen
untuk pengembangan program
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA bimbingan dan konseling sesuai
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
dengan kebutuhan.
PENDIDIKAN MENENGAH 2. Memberikan layanan bimbingan
dan konseling sesuai dengan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
karakteristik peserta didik.
Implementasi Layanan Bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka

Bidang Layanan Sosial


Contoh implementasi layanan Bimbingan dan Konseling bidang layanan sosial dalam kurikulum merdeka.
Layanan dilakukan untuk membantu peserta didik memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi

SOSIALISASI
sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya.

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Mengenalkan peserta didik
tentang keragaman latar Memberikan Membantu peserta didik Mendorong peserta
sosial budaya serta nilai dan kesempatan yang menggali potensi diri dalam didik untuk bekerja
norma yang berlaku. Bisa sama kepada sama dengan orang
DIREKTORAT
dilakukan di kelas atau
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
mengatasi konflik dengan
lain secara
peserta didik di orang lain.
DIREKTORAT
dsesuaikan denganJENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
bertanggung jawab dan
dalam kelas atau di
kebutuhan dan kemampuan PENDIDIKAN MENENGAH
tiap kegiatan. berinteraksi sosial yang
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
sekolah. efektif .
Implementasi Layanan Bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka

Bidang Layanan Karir

Contoh implementasi layanan Bimbingan dan Konseling bidang layanan karir yang berkelanjutan dalam kurikulum
merdeka. Layanan dilakukan untuk membantu mengidentifikasi minat dan bakat peserta didik dengan asesmen

SOSIALISASI
non kognitif sebagai persiapan untuk merencanakan karir ( SMA/SMK, perguruan tinggi, atau lainnya).

PENINGKATAN
Kelas
7
Kelas
8
Kelas
9
Guru Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling Berdasarkan data yang
MUTU PENDIDIKAN
melakukan asesmen non
kognitif berupa Tes
melakukan asesmen non
kognitif. Bisa berupa butir
didapat dari kelas 7 dan 8,
Guru Bimbingan dan Konseling
Kecerdasan potensi anak. Bisa pertanyaan sederhana. Contoh memandu peserta didik
menggunakan situs gratis atau : Profesi apa yang kamu minati merancang karir (Pemilihan
hasil wawancara dan di masa depan? Mengapa sekolah lanjutan SMA/SMK,
observasi sehari-hari. memilih profesi tersebut? dan perguruan tinggi atau
DIREKTORAT
Hasil yang didapat : SEKOLAH MENENGAH PERTAMAlainnya)
DIREKTORAT Hasil yang didapat
USIA: DINI, PENDIDIKAN
Data kecenderunganJENDERAL
potensi PENDIDIKAN ANAK DASAR,
Hasil yang DAN
didapat :
Data minat arah
PENDIDIKAN MENENGAHkarir peserta Rancangan Karir berupa
peserta didik tersebut.
didik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DANprofil diri di masa depan
TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
Terima
MUTU PENDIDIKAN Kasih

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Lampiran

Rekomendasi situs gratis Asesmen Non Kognitif untuk penelusuran Minat dan Bakat

• Tes Gaya Belajar : https://akupintar.id/tes-gaya-belajar

SOSIALISASI


Tes Kecerdasan Majemuk : https://akupintar.id/tes-kemampuan
Tes RIASEC (Minat Jurusan) : https://akupintar.id/tes-jurusan-kuliah
• Test DISC (Tipe Kepribadian) : https://akupintar.id/tes-kepribadian
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Anda mungkin juga menyukai