Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

Ido Yoseptian Simbolon (1213311004)

Jesika Nonida Purba (1213311035)

Kesti Anggreani (1213311020)

Maya Sari Siregar (1213311036)

Dosen Pengampu: Dra. Sorta Simanjuntak, MS

Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendidkan
Sebagai Suatu Sistem” dengan baik dan selesai pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok yaitu pada mata kuliah Ilmu Pendidikan.

Kelompok kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, MS selaku
dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kelompok kami. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta membagikan sebagian
pengetahuannya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Kelompok kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini belum sempurna dan perlu
perbaikan lebih lanjut. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kelompok kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Terimakasih.

Medan, September 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Pengertian Pendidikan dan Sistem ....................................................................... 3


B. Hakikat Sistem .................................................................................................... 4
C. Ciri-Ciri Pendidikan dan Sistem .......................................................................... 4
D. Tujuan Dari Sistem Pendidikan............................................................................ 5
E. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem ........................................................................ 5
F. Komponen-Komponen Sistem Pendidikan ........................................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 10

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
B. Saran ................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan unsur dalam membangun suatu negara
demiterwujudnya sumber daya manusia yang lebih unggul dan inovatif.
Tanpaadanya pendidikan, maka suatu negara tersebut tidak dapat
menghasilkansumber daya manusia yang mampu berdaya saing tinggi baik di
lingkupnasional maupun global. Namun dibalik semua itu, sistem
pendidikanIndonesia yang telah dibangun selama ini belum mampu
sepenuhnyamenjawab kebutuhan dan tantangan global untuk masa yang akan
datang.Pemerataan dan kualitas pendidikan yang menjadi fokus
pemerintahmerupakan masalah yang menonjol dalam dunia pendidikan di Indonesia saat
ini.
Jumlah penduduk di Indonesia yang semakin banyak mengaharuskanpemerintah
untuk terus memperbaiki kualitas sistem pendidikan sampai kepelosok daerah,
hal ini bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa menjadisumber daya yang
unggul dan mampu bersaing dalam ranah global. Dalamwawancara mengenai
pemerataan pendidikan, Retno Listyarti selaku Komisioner Bidang pendidikan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)menyatakan, “Setelah kebijakan sistem
pemerataan (zonasi) diterapkan, banyakdaerah baru menyadari bahwa di wilayahnya
sekolah negeri tidak menyebarsecara merata dan ada ketimpangan jumlah sekolah
di semua jenjangpendidikan,”
Dengan memperbaiki sistem pendidikan dan juga pemerataanpendidikan
diharapkan mampu memperbaiki kualitas sumber daya manusiaagar mampu
bersaing diera digital. Peran pemerintah sangat diharapkan olehsemua kalangan dalam
memperbaiki sistem pendidikan agar sistem Pendidikan lebih merata dan menjangkau
wilayah pelosok serta masyarakat yang kurangmampu dan generasi muda menjadi
generasi yang berkualitas.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:

1
1. Apa pengertian pendidikan dan sistem?
2. Apa hakikat sistem?
3. Apa ciri-ciri dari pendidikan dan sistem?
4. Apa tujuan dari sistem pendidikan?
5. Bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem?
6. Apa komponen-komponen dari sistem pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan dan sistem.
2. Untuk mengetahui hakikat dari sistem.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pendidikan dan sistem.
4. Untuk mengetahui tujuan dari sistem pendidikan.
5. Untuk mengetahui pendidikan sebagai suatu sistem.
6. Untuk mengetahui komponen-komponen dari sistem pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Sistem


Pengertian Pendidikan
Secara historis pendidikan telah mulai dilaksanakan sejak manusia beradadi bumi ini.
Dimana ada kehidupan disitulah ada pendidikan, dengan perkembangan peradaban
manusia, berkembang pula isi dan bentuk termasuk perkembangan penyelenggaraan
pendidikan. Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian.
Pendidikan(pedagogi) secara etimologis adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari
kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan membimbing. Jadi
sederhananyaadalah bimbingan yang diberikan kepada anak. Sedangkan secara Definitif
pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan secarasadar
ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang belum dewasa
(baca : anak) sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk
mendewasakannya.
Berdasarkan (UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003) pendidikan adalah usahasadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaranagar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlakmulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani "systema" yang berarti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatukeseluruhan.
Menurut Zahara Idris (1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiriatas
komponenkomponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumberyang
mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang salingmembantu
untuk mencapai suatu hasil (Product). Juga menurut Totong M. Amirin1984, system
adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang komplek atau utuh.
Sedangkan pengertian sistem menurut Roger A. Kaufman (1972: 1) adalah jumlah
keseluruhan dari bagian-bagian yang bekerja secara independen dan bekerja sama untuk

3
mencapai hasil hasil yang dikehendaki berdasarkan ataskebutuhan kebutuhan. Sedangkan
menurut notoagoro (1973), yang dimaksuddengan sistem adalah suatu rangkaian
keseluruhan kebulatan kesatuan.

B. Hakikat Sistem
1. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang komplek atau terorganisir, suatu
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.
2. Sistem merupakan himpuan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
3. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan
berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan tertentu.

C. Ciri-Ciri Pendidikan dan Sistem


1. Memiliki tujuan, dengan begitu proses kerja sistem mengarah pada tujuan.
2. Memiliki batas, yang tujuannya untuk membedakan sistem yang satu dengan sistem
lainnya.
3. Bersifat terbuka, karena sistem bisa dihubungkan dengan sistem yang lain sehingga
terbentuk sistem baru yang lebih besar.
4. Terdiri dari beberapa bagian yang disebut dengan istilah komponen atau sub sistem.
5. Bagian-bagian dari suatu sistem merupakan satu kebulatan dari yang utuh dan padu
sehingga bersifat “wholiam” atau dalam bidang psikologi disebut “gestalt”.
6. Saling berhubungan dan ketergantungan, baik di dalam sistem (intern system)
ataupun antara sistem dengan lingkungannya.
7. Adanya proses kegiatan transformasi yang mengubah masukan (input) menjadi hasil
(output), sehingga sistem pada dasarnya merupakan transformator atau processor.
8. Dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan terjadinya
umpan balik. Oleh karenanya sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri
sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

4
D. Tujuan Dari Sistem Pendidikan
Tujuan sistem pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting didalam
pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju
oleh pendidikan.Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yangtidak dapat
dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya.Hal ini dibuktikandengan
penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang
berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde
Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari
pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan
masyarakat dan negara Indonesia.Suatu sistem selau berkitan dengan pencapaian suatu
tujuan.
Dalam lingkup sistem pendidikan nasional kita bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esadan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mendiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Untuk mencapai tujuan
pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem, penyelenggaraan
pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu dikenali, dipahami dan
dikembangkan secara seksama, sehingga benar-benar dapat berfungsi dengan tepat.
Disinilah letak pentingnya pendekatan sistem dalam penyelenggaran pendidikan.
Dengan pendekatan sistem sapat dikenali kelemahan masing-masing komponen.
Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan itu dalam
rangka mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Atas dasar uraian
diatas, terlihat bahwa peninjaun berdasarkan pendekatan sistem dapat menghasilkan
kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus.
Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara
optimal.

E. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

5
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu
sendiri, dan unsur hasil usaha. Menurut UU Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
bimbingan , pengajaran, atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Menurut
Zahar Idris (1987) pendidikan nasional sebagai suatu sistemadalah karya manusia`yang
terdiri dari komponen– komponen yang mempunyai hubungan fungsional dalam rangka
membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang.
Masukan Proses Usaha Keluaran atau Hasil Depertemen Pendidikan danKebudayaan
(1979) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yangmempunyai unsur-
unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau
jenjang, kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem pendidikan inisaling mempengaruhi. PH
Combs (1982) mengemukakan dua belas komponen pendidikan sebagai berikut:
1. Tujuan dan Prioritas adalah fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini
merupakaninformasi apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan
pelaksanaanya
2. Peserta didik adalah fungsinya belajar diharapkan peserta didik mengalami prorjses
perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem Pendidikan
3. Manajemen atau pengelolan adalah fungsinya mengkoordinasi, mengarahkan
danmenilai sistem Pendidikan
4. Struktur dan jadwal waktu adalah mengatur pembagian waktu dan kegiatan
5. Isi dan bahan pengajaran adalah mengambarkan luas dan dalamnya bahan
pelajaranyang harus dikuasai peserta didik.
6. Guru dan pelaksanaan adalah menyediakan bahan pelajaran dan menyelengarakan
proses belajar untuk peserta didik.
7. Alat bantu belajar adalah fungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarikdan
bervariasi.
8. Fasilitas adalah fungsinya untuk tempat terjadinya proses pembelajaran.
9. Teknologi adalah fungsi memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses
pendidikan.
10. Pengawasan mutu adalah fungsi membina peraturan dan standar pendidikan.

6
11. Penelitian adalah fungsi memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
12. Biaya adalah fungsinya memperlancar proses pendidikan.
Dari dua belas komponen diatas dijelaskan bahwa pendidikan memerlukanketerbukaan
sistem pendidikan disertai dengan perencanaan yang baik. Hal inimenegaskan bahwa
perencanaan sistem pendidikan sebagai salah satu fungsi yangstrategis dalam manajemen
sistem pendidikan. Sehingga dalam pelaksanaanya dapat dievaluasi dengan baik. Maka
dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai sistemadalah pendidikan yang diposisikan
sebagai subjek harus melewati suatu proses yang baik atau sistem sehingga menghasilkan
output yang baik.

F. Komponen-Komponen Sistem Pendidikan


Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen
pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang menentukan
berhasil atau tidaknya atau ada atau tidaknya proses pendidikan.
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan adalah;
tujuan pendidikan, peserta didik, pendidikan, orang tua, guru/pendidik, pemimpin
masyarakat dan keagamaan, interaksi edukatif peserta didik dan pendidik, isi pendidikan.
Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan
keberadaan komponen-komponen tersebut. Manusia selama hidupnya selalu akan
mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu
sering disebut sebagai tripusat pendidikan, yang akan mempengaruhi manusia secara
bervariasi. Lingkungan pendidikan merupakan salah satu komponen dalam pendidikan
(Hardiyanti, 2011).
1. Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan bisa diartikan sebagai sesuatu yang menjadi titik tolak untuk
memikirkan masalah-masalah pendidikan atau titik tolak untuk melakukan
kegiatankegiatan pendidikan. Dalam pendidikan, yang menjadi dasar pendidikan
adalah dasar filosofis, dasar historis, dasar psikologis, dasar sosiologis, dan dasar
yuridis.

7
2. Tujuan Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar. Sehingga bisa diketahui bahwa tujuan dari
pendidikan adalah segala hal yang dicita-citakan setiap kegiatan mendidik. Menurut
Langeveld dan FH. Phonnik, ada beberapa macam tujuan pendidikan, yakni tujuan
umum, khusus, tidak lengkap, sementara, insidental dan intermediet.
3. Isi Pendidikan
Isi pendidikan merupakan bahan-bahan atau materi pendidikan yang diberikan kepada
peserta didik. Dengan begitu tujuan yang diharapkan bisa tercapai.
4. Metode Pendidikan
Metode atau cara bagaimana dalam mendidik, supaya nantinya bisa memilih dan
memakai metode yang tepat sesuai dengan tujuan dan kondisi-kondisi pendukung.
Proses pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta
didik. Dengan begitu metode pendidikan bisa didasarkan pada pola hubungan kedua
belah pihak.
5. Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah segala kondisi dan situasi, tindakan dan perilaku, tingkah laku
dan perbuatan maupun semua hal yang diadakan dengan sengaja dan terencana yang
langsung dan tidak langsung. Alat pendidikan bisa dibagi menjadi dua macam, yakni:
a) Alat pendidikan kebendaan. Fungsinya untuk mewujudkan pendidikan yang
efektif.
b) Alat pendidikan bukan kebendaan, misalnya perintah, peringkat, teguran, teladan,
nasehat, hadiah, pujian dan hukuman.
6. Terdidik
Terdidik merupakan individu yang dijadikan sasaran kegiatan pendidikan supaya
tujuan yang diharapkan bisa tercapai dengan baik.
7. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan supaya
mengarah pada tujuan pendidikan.
8. Tujuan Perencanaan Sistem Pendidikan
Sistem selalu berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan. Sistem pendidikan
nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

8
manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Agar tujuan pendidikan tercapai, perlu disusun dan difungsionalkan sebuah sistem
penyelenggaraan pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem juga perlu
dikenali, dipahami dan dikembangkan dengan baik sehingga dapat berfungsi dengan
tepat, hal inilah yang membuat pendekatan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan
penting.
Dengan pendekatan sistem kelemahan masing-masing komponen bisa diketahui dan
diperbaiki sehingga tujuan yang diinginkan bisa tercapai lebih efektif dan efisien.
Pendekatan sistem bisa menghasilkan kebijakan berupa pembaruan sebagian atau
menyeluruh, bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau keputusan tersebut dilakukan
untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari
komponenyang saling berinteraksi atau inerdepndensi dalam mencapai tujuan. Sistem
pendidikanakan selalu bersifat dinamis kontekstusal dan terbuka tehadap tuntutan
kualitas danrelevansi. Oleh karena itu pengkajian upaya pendidikan sebagai suatu
sistemmempunyai makna yang penting.
Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar komponen
pendidikan,artinya saling berhubunga secara fungsional dalam kestauan yang terpadu.
Tigakomponen tersebut adalah pendidik,peserta didik, dan tujuan pendidikan.
Setiap bangsa atau masyarakat pasti ingin mempertahankan
sertamengembangkankan eksistensinya dalam pengembangan pendidikan. Maka dari
itudengan adanya kemajuan zaman yang pesat hendaknya berupaya menjadikan sistem
pendidikan yang dinamis dan responsif terhadap prubahan-perubahan dankecendrungan-
kecendrungan yang sedang berlangsung. Sehingga dalam pencapaiantujuan sistem
pedidikan dapat tercapai secara maksimal.

B. Saran
Pendidikan sebagai suatu sistem hendaknya harus melalui pernecanaan-
perncanaanyang tepat dalam menghadapai tuntutan zaman. Selain itu sistem pendidikan
juga haruslebih dinamis dan responsif. Penelitian terhadap kebijakan-kebijakan serta
evaulsi berkala sangatlah diperlukan agar menghasilkan kebijakan dan sistem yang
efektif,efisien dan tentunya berkualitas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu. 1991. Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.

Hadisusanto,Dkk. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY press

Koerniantono, M. K. (2019). Pendidikan Sebagai Suatu Sistem. SAPA-Jurnal Kateketik dan


Pastoral, 4(1), 59-70.

Syafril, M. P., & Zen, Z. (2019). Dasar-dasar ilmu pendidikan. Prenada Media.

https://e-journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/69/63

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/visionary/article/download/5113/3364

11

Anda mungkin juga menyukai