Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL JURNAL

REVIEW

MK. PENDIDIKAN IPS


SD KELAS RENDAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE


MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG
KIDUL 01 KOTA SEMARANG
(Ayu Febriana)

NAMA : DINUL HAFIZAH

NIM : 1193111022

DOSEN PENGAMPU : HUSNA TAMBUNAN, S.Pd, M.Pd.


MATA KULIAH : PENDIDIKAN IPS SD KELAS RENDAH

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


OKTOBER 2020

ii
EXECUTIVE SUMMARY
Jurnal yang direview ini mengenai Peningkatan Kualitas Pembelajaran yang
membahas Tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota
Semarang. Penulis jurnal ini meneliti tentang bagaimana peningkatan kualitas
pembelajaran IPS. Saya memilih jurnal ini karena saya melihat jurnal ini sudah cukup baik
untuk digunakan tetapi memang masih ada beberapa point yang perlu diperbaiki sehingga
saya tertarik menggunakan jurnal ini untuk saya review supaya melihat atau meninjau lebih
dalam lagi kelebihan serta kekurangan dari jurnal ini.
Di dalam CJR (Critical Journal Review)ini saya menampilkan atau menuliskan
beberapa bab Penelitian ini berkenaan dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN
Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang. Pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk
menyiapkan manusia masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik secara individu maupun
secara kolektif, sebagaiwarga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa.
Critical Journal Review ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca selain untuk
menambah pengetahuan tentang teorinya dan hasil penelitiannya yaitu keterampilan
berbicara, pembaca juga akan dapat melakukan hal yang sama yaitu melakukan critical
journal review untuk jurnal-jurnal yang ingin di review supaya melihat apakah jurnal
tersebut sudah baik atau masih perlu diperbaiki.
Keterampilan berbahasa mencakup empat segi , yaitu keterampilan mengkritik,
keterampilan memberi saran, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis, keempat
– empatnya merupakan catur tunggal. Sadar atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini
tidak begitu mendapat perhatian pada buku buku makalah serta karangan lainnya selama
ini kita hanya membaca tanpa mengetahui bagimana kalimat -kalimat dan kosa kata yang
digunakan.
Setiap keterampilan itu sangat erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan
lainnya dengan cara yang beraneka ragam . Dalam memperoleh keterampilan berbahasa
biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang terakhir . Mula mula pada masa kecil
kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita membaca dan menulis.
Mengkritik dan berbicaraa kita pelajari sebelum memasuki sekolah , sedangkan
membaca dan menulis dipelajari disekolah. Keempat keterampilan terssebut pada dasarnya
merupakan satu kesatuan atau catur tunggal.Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula
berhubungan dengan prsoes proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang
mencerminkan pikiran nya. Semakin terampil seseorang berbahasa , semakin cerah dan
cerdas pula jalan pikiran nya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan
jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih
keterampilan berfikir.

ii
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur senantiasa kita ucapkan kepada Allah SWT., Tuhan Yang
Maha Esa, atas limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Book Review
atas buku yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul
01 Kota Semarang”
Critical Jurnal Review (CJR) ini ditulis sebagai salah satu tugas yang diberikan
pada mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan
Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah CJR ini. Terutama
kepada dosen pembimbing mata kuliah ini yakni Bapak Husna Tambunan, S.Pd, M.Pd.
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Critical Jurnal Review ini.
Penulis menyadari bahwa makalah CJR ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis berharap makalah CJR ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya.

Padang, 10 Oktober 2020


Penulis,

Dinul Hafizah

iii
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY.....................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Rasionalisasi pentingnya CJR.................................................................................1

B. Tujuan Penulisan CJR.............................................................................................1

C. Manfaat Penulisan CJR...........................................................................................2

D. Identitas Jurnal yang Akan di Review.....................................................................3

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL..................................................................................5

A. Ringkasan Jurnal Utama..........................................................................................5

B. Ringkasan Jurnal Pembanding 1...........................................................................10

C. Ringkasan Jurnal Pembanding 2...........................................................................13

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................17

A. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal Utama.............................................17

B. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal Pembanding 1.................................18

C. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal Pembanding 1.................................18

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................20

A. Kesimpulan............................................................................................................20

B. Rekomendasi.........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................21

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CJR
Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji
kemampuan dalam meringkas dan menganalisis sebuah junal, mengenal
dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan
pahami, terkadang kita hanya memilih satu jurnal untuk dibaca tapi
hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan
pembahasan , oleh karena itu penulis membuat CJR Keterampilan Bahasa
Indonesia ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih jurnal
referensi terkhusus pada pokok bahasan tentang keterampilan berbicara
pada Keterampilan Bahasa Indonesia .

B. Tujuan Penulisan CJR


Adapun tujuan melakukan kritikal jurnal ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan tentang jurnal yang di kritik.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan serta inti sari dari jurnal yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN
Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang“.
3. Untuk memenuhi tugas Critical Jurnal Review khusus mata kuliah
Pendidikan IPS SD Kelas Rendah.

1
C. Manfaat Penulisan CJR
Adapun manfaat melakukan kritikal buku ini adalah :
1. Menambah pengetahuan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS .
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01
Kota Semarang”.
3. Untuk penulis dapat mengembangkan pengetahuan dalam cara menyajikan
Critical Jurnal Review serta melengkapi tugas agar mendapat nilai untuk
penulis.

2
D. Identitas Jurnal yang Akan di Review
 Jurnal Utama
1. Judul artikel : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kalibanteng
Kidul 01 Kota Semarang.
2. Nama journal : KREATIF Jurnal Kependidikan Dasar
3. Pengarang artikel : Ayu Febriana
4. Penerbit : Teacher at Primary School Kalibantengkidul
5. Kota terbit : Semarang
6. Tahun : 2011
7. Volume :1
8. Nomor ISSN : 2580 - 6904
9. Keywords : Cooperative Learning Model Type “Make A
Match”, the quality of learning social studies.
10. Alamat situs :
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/view/1678

 Jurnal Pembanding 1
1. Judul artikel : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match Berbantuan Kartu Bergambar
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
2. Nama journal : Jurnal Bidang Pendidikan Dasar
3. Pengarang artikel : Dhestha Hazilla Aliputri
4. Penerbit : Universitas Kristen Satya Wacana
5. Kota terbit : Salatiga, Jawa Tengah
6. Nomor ISSN : 2549-0125
7. Tahun : 2018
8. Volume :2
9. Keywords : Make A Match, IPS, Kartu Bergambar
10. Alamat situs :
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JBPD/article/ view/2351

3
 Identitas Jurnal Pembanding 2
1. Judul artikel : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match Berbantuan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar Ips Sekolah Dasar
2. Nama journal : International Journal of Elementary Education
3. Pengarang artikel : I Ketut Gading
Kadek Dian Kharisma
4. Penerbit : Universitas Pendidikan Ganesha
5. Kota terbit : Bali
6. Nomor ISSN : 2549 - 6050
7. Tahun : 2017
8. Volume :1
9. Keywords : Make A Match, Audio Visual, Learning
Outcomes, and Social Knowledge.
10. Alamat situs :
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJEE/article/view/11608

4
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Ringkasan Jurnal Utama
A) Pendahuluan
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah agar siswa mampu
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap
kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang
dinamis.
Berdasarkan observasi di SD N kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang yang
dilakukan pada hari kamis, tanggal 6 Oktober 2010 menunjukkan bahwa
masih banyak dijumpai permasalahan pelaksanaan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial antara lain guru kurang kreatif dalam pembelajaran, guru
belum menggunakan model pembelajaran inovatif dan belum memanfaatkan
media pembelajaran sehingga mengakibatkan siswa pasif dan kurang
bersemangat mengikuti pembelajaran. permasalahan tersebut berdampak pada
hasil belajar yang tidak mencapai ketuntasan belajar.
Melihat kondisi belajar siswa kelas V yang tidak bisa belajar dengan hanya
duduk dan mendengarkan dalam jangka waktu lama sehingga membuyarkan
konsentrasi siswa, merupakan salah satu sebab menjadikan mata pelajaran IPS
menjadi membosankan. Selain itu keunikan dan kekhasan sejarah inilah yang
menjadikan pembelajaran sejarah membutuhkan pembelajaran yang khusus
bagi peserta didik.
Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka untuk memecahkan
masalah pembelajaran tersebut, peneliti menetapkan alternatif tindakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, agar dapat mendorong keterlibatan siswa
dalam pembelajaran dan meningkatkan kreativitas guru. Maka peneliti
menggunakan salah satu model pembelajaran kooperatif dengan metode Make
A Match.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match terlebih dahulu
diadakan latihan kerjasama kelompok. Hal ini bertujuan untuk mengenal dan

5
memahami karakteristik masing-masing individu dan kelompok. Rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu (1) apakah melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan keterampilan guru dalam
pembelajaran IPS, (2) apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Make A Match dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS,
(3) apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran IPS.
Langkah-langkah model pembelajaran Make A Match, antara lain: (1)
guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan-permasalahan dan kartu yang
berisi jawabannya; (2) Setiap siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu
soal dan berusaha menjawabnya, setiap siswa mencari kartu jawaban yang
cocok dengan persoalannya; (3) Siswa yang benar mendapat nilai-reward,
kartu dikumpul lagi dan dikocok; (4) Babak berikutnya pembelajaran seperti
babak pertama, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
B) Deskripsi Isi
1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan desain Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan penelitian tindakan kelas
harus dirancang, dilaksanakan dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan
dalam rangka memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapinya di kelas
sehingga menjadi guru profesional.
1.2. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri kalibanteng Kidul
01 Kota Semarang. Jadwal rencana kegiatan penelitian ini berlangsung pada
semester II tahun 2010 / 2011
1.3. Subyek penelitian dan Objek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri kalibanteng
Kidul 01 Kota Semarang. Sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu
Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Kalibanteng

6
Kidul 01. Hasil belajar siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Data hasil belajar ditunjukkan
dengan nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 88 dengan rerata kelas 58,6.
Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran IPS perlu
adanya tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, agar guru mampu
meningkatkan kretifitasnya sehingga siswa mampu mengikuti pembelajaran
dengan baik.
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Tes
Metode tes diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri kalibanteng Kidul
01 Kota Semarang. Hasil dari penelitian ini dapat ditunjukkan pada hasil
nilai siklus I ,siklus II, dan siklus III bahwa pada setiap siklus tersebut akan
diketahui ada tidaknya peningkatan kualitas pembelajaran siswa .
2. Observasi
Jenis observasi dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan karena
peneliti berberan sebagai pengamat. Format observasi untuk guru
digunakan untuk mengetahui metode make a match yang dilakukan oleh
guru. Begitu juga untuk format observasi siswa.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
data berupa proses peningkatan kualitas pembelajara siswa kelas V SD
Negeri kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang.

1.4. Prosedur penelitian


Berdasarkan rancangan tersebut, masing-masing siklus terdiri dari empat
komponen, yaitu:
1. Perencanaan (planning) Merupakan rangkaian rancangan tindakan
sistematis untuk meningkatkan apa yang hendak terjadi.
2. Tindakan (setting) merupakan tindakan praktik dan terencana dalam
memecahkan masalah.
3. Observasi (observing) melihat dan mendokumentasi implikasi tindakan

7
yang diberikan kepada subyek yang diteliti.
4. Refleksi (reflecting) merupakan langkah yang dilakukan peneliti untuk
menilai kembali situasi dan kondisi, setelah subjek/ objek yang diteliti
mendapatkan tindakan-tindakan yang dilakukan secara sistematis.

1.5. Prosess Pelaksanaan penelitian


Kondisi Awal :
 Guru masih dominan dalam menggunakan metode ceramah
 Guru kurang bervariasi dalam memberikan pembelajaran
 Guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif
 Media pembelajaran kurang menarik
 Siswa pasif dan kurang bersemangat mengikuti pembelajaran IPS
 Hasil belajar siswa mata pelajaran IPS dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65 dengan ketuntasan
belajar siswa sebanyak 40, 42%
Pelaksanaan Tindakan :
 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan
langkahlangkah sebagai berikut :
- Siswa mencari pasangan sesuai dengan kartu jawaban dan kartu soal
yang benar.
- Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin.
- Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya.
- Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan jawaban jatuh ke
semua siswa.
- Penyimpulan, evaluasi dan refleksi.
 Guru menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif dan berpusat pada
siswa
 Guru memberi motivasi pada siswa

8
Kondisi akhir :
 Aktivitas guru meningkat melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Make A Match
 Aktivitas siswa meningkat karena guru menciptakan suasana belajar yang
aktif, kreatif, dan berpusat pada siswa
 Hasil belajar IPS meningkat karena adanya pembelajaran bermakna
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match

C) Hasil Penelitian

Skor keterampilan guru pada siklus I adalah 46 dengan rata-rata


3,5 dan mendapat kategori sangat baik. Pada siklus II keterampilan guru
mendapat skor 48 dengan rata-rata 3,7 dan masuk dalam kategori sangat
baik. Sedangkan skor keterampilan guru pada siklus III adalah 51 dengan
rata-rata 3,9 dan mendapat kategori sangat baik. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match
dapat meningkatkan keterampilan guru.
Hasil rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 3,0 dengan
kriteria baik. Ratarata aktivitas siswa pada siklus II adalah 3,7 dengan
kriteria sangat baik pula dan rata-rata aktivitas pada siklus III adalah 3,8
dengan kriteria sangat baik. Model pembelajaran kooperatif tipe Make A
Match dapat meningkatkan aktivitas siswa.
Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada pembelajaran IPS
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yakni siklus I
dengan rata-rata 62,27. Siklus II didapatkan hasil rata-rata 71,46 dan siklus
III rata-rata hasil belajarnya adalah 79,90. Sedangkan persentase

9
ketuntasan yang diperoleh pada setiap siklus adalah siklus I persentase
ketuntasan klasikal adalah 54,16%, pada siklus II adalah 75% dan siklus
III adalah 85,41%. Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match
dapat meningkatkan hasil belajar.
B. Ringkasan Jurnal Pembanding 1
A) Pendahuluan
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.
Tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan
rumusan hasil yang di harapkan siswa setelah melaksanakan
pengalaman belajar. Dalam mengajarkan mata pelajaran IPS guru
harus menguasai materi maupun keterampilan-keterampilan dalam
mengajar, guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat
dalam mengajarkan mata pelajaran IPS.
Guru atau calon guru harus mampu mengubah metode ceramah
yang biasa mereka gunakan dengan metode-metode pembelajaran baru
yang lebih kreatif dan inovatif sehingga mampu menumbuhkan
partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas maupun luar
kelas sehingga hasil belajar mereka dapat meningkat.
Hasil belajar IPS kelas IV SD Negeri Wulung 1 Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora pada tahun pelajaran 2017/2018 masih
tergolong standar. Hal ini dibuktikan dari hasil belajar pada mata
pelajaran IPS yang masih standar yang dilihat peneliti dari studi
dokumen pada saat pembelajaran di kondisi awal. Dari 29 siswa, ada
beberapa siswa yang tidak tuntas dari KKM yang sudah ditentukan
yaitu 65 pada pembelajaran IPS.
Berdasarkan pada permasalahan tersebut dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Wulung 1, maka
diperlukan upaya untuk memilih dan menggunakan model, metode,
serta strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran IPS dan
karakteristik siswa dalam kelas.
Dari fakta-fakta diatas peneliti memberikan saran kepada guru agar
menggunakan model pembelajaran yang menarik dan membuat siswa

10
kreatif, yaitu dengan model pembelajaran Make a Match berbantuan
kartu bergambar. Model ini mengaktifkan siswa dengan cara siswa
menemukan sendiri jawaban dari soal yang di bawa teman lain. Selain
itu siswa juga dituntut untuk aktif dalam pembelajaran dan
menentukan jawaban yang tepat. Pada model pembelajaran kooperatif
tipe Make A Match terlebih dahulu diadakan latihan kerjasama
kelompok. Hal ini bertujuan untuk mengenal dan memahami
karakteristik masing-masing individu dan kelompok.
B) Deskripsi Isi
1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Menurut Wina (2016: 2) menyebutkan PTK merupakan salah satu
teknik agar pembelajaran yang dikelola guru selalu mengalami
peningkatan melalui perbaikan secara terus menerus. Peneletian ini
menggunakan dua siklus. Dimana peneliti sudah mengamati terlebih
dahulu hasil nilai dari ulangan pada pembelajaran sebelumnya dan
kemudian dibandingkan dengan nilai setelah diterapkannya model
pembelajaran Make A Match berbantuan kartu bergambar.
1.2 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD N Wulung 1
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora . Jadwal rencana kegiatan
penelitian ini berlangsung pada tahun pelajaran 2017/2018.

1.3 Subjek dan Objek penelitian


Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Wulung 1
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora dengan jumlah 29 siswa .
Sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPS siswa kelas V SD N Wulung 1 Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora. Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu studi dokumen dan soal tes dengan bentuk pilihan ganda.

11
C) Hasil Penelitian
Studi dokumen yang diperoleh peneliti sebelum dilakukuan
pembelajaran menggunakan model Make A Match:

Hasil belajar pada mata pelajaran IPS yang telah dilakukan


di SDN Wulung 1 menunjukkan hasil pada studi dokumen dengan nilai
tertinggi siswa 80 dan nilai terendah 50 dengan rata-rata 64,9 dan
ketuntasan 51,7%. Data diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
kelas IV SDN Wulung 1 Kabupaten Blora masih rendah karena hampir
setengah dari siswa kelas IV nilainya masih dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) pada kelas tersebut yaitu 65. Metode
pembelajaran yang digunakan guru di SDN Wulung 1 masih
menggunakan metode ceramah sehingga mengakibatkan siswa cepat
merasa bosan, sehingga perlu adanya pembelajaran yang mampu
meningkatkan partisipasi siswa sehingga siswa lebih aktif dalam
pembelajaran.
Hasil belajar siswa setelah dilakukannya model pembelajaran Make A
Match pada siklus I dan II adalah :

Dari uraian diatas dapat menunjukkan bahwa Nilai

12
tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata dan ketuntasan belajar di SDN
Wulung 1 pada siklus II meningkat, nilai tertinggi yang pada siklus I 90
meningkat menjadi 100, nilai terendah yang pada siklus I 50 meningkat
20 menjadi 70, nilai rata-rata yang pada siklus I 76,9 meningkat
menjadi 80,3, dan ketuntasan belajar pada siklus I 90% meningkat pada
siklus II menjadi 94%. Pada siklus II ada 1 siswa yang nilainya tidak
tuntas KKM yaitu 65.
Menurut keterangan dari guru salah satu muridnya yang tidak
tuntas KKM tersebut memang sulit untuk mencerna pelajaran, sehingga
memang diperlukan bimbingan khusus pada siswa tersebut. Namun
secara keseluruhan model penerapan model pembelajaran Make A
Match berbantuan kartu bergambar dapat meningkatkan hasil belajar
dengan kategori yang tinggi, yang pada kondisi awal ketuntasan belajar
hanya 51% meningkat menjadi 94%.
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Make A Match berbantuan kartu bergambar dapat meningkatkan hasil
belajar IPS materi Kegiatan Ekonomi untuk siswa kelas V SDN
Wulung 1 Kabupaten Blora.

C. Ringkasan Jurnal Pembanding 2


A) Pendahuluan
Sebagai seorang guru dalam mendesain model pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat berpartisipasi aktif secara fisik maupun
mental, kreatif dalam meningkatkan aktivitas siswa terhadap materi yang
disampaikan. Dalam hal ini guru sebagai pengarah dalam proses
pembelajaran, guru berperan sebagai penyedia fasilitas da guru berperan
sebagai penilai proses belajar dan hasil belajar.
Mengacu pada permasalahan tersebut, perlu dilakukan perubahan
pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa.
Dalam hal ini, sangat diperlukan penggunaan suatu model pembelajaran
yang inovatif, sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan sendiri.

13
Siswa harus dianggap sebagai subjek belajar yang harus mencari dan
mengkonstruksi pengetahuan sendiri, sehingga terwujud pemahaman
konsepnya. Di samping itu, pembelajaran juga harus memberdayakan
siswa semaksimal mungkin agar mereka ikut aktif dalam proses
pembelajaran. Peran aktif mereka akan menggiring mereka memahami
konsep-konsep IPS sehingga tujuan mata pelajaran IPS di SD dapat
tercapai.
Upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif. Melihat pemahaman konsep siwa yang belum
optimal, tentu diperlukan adanya langkah-langkah untuk meningkatkan
pola pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a
match. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran
aktif. Model ini menekankan pada pembelajaran dalam kelompok yang
saling membantu satu sama lainnya, bekerja sama menyelesaikan masalah,
dan menyatukan pendapat untuk memperoleh keberhasilan yang optimal
baik secara berkelompok maupun individual (Rusman, 2012).
B) Deskripsi Isi
1.1 Jenis Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes obyektif pilihan
ganda yang berjumlah 30 butir yang sudah divalidasi secara konten dan
empirik. Secara konten, tes yang digunakan sudah memenuhi unsur
kompetensi dasar dengan kalimat yang baik sesuai dengan perkembangan
psikologis anak usia kelas IV Sekolah Dasar. Sedangkan analisis validasi
empiriknya yang ditinjau dari analisis konsistensi internal tes terhadap 40
butir tes, 40 tes yang diujikan didapatkan 36 tes dinyatakan valid dan 4 tes
dinyatakan tidak valid. Analisis daya beda butir tes didapatkan 11 butir
yang berkualifikasi baik, 19 butir berkualifikasi cukup baik, dan 10 butir
tes dinyatakan kurang baik. Analisis tingkat kesukaran tes didapatakan 18
butir tes berada pada kriteria mudah dan 20 butir tes berada kriteria
sedang, dan 2 butir termasuk dalam kriteria sukar. Analisis reliabilitas tes
menyatakan bahwa reliabilitas tes berada pada kualifikasi sangat tinggi

14
(0,88).
1.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gugus V Kecamatan Tejakula
Kabupaten Buleleng dengan rentang waktu semester II (genap) pada tahun
pelajaran 2016/2017.
1.3 Subjek dan Objek Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di
Gugus V Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng tahun pelajaran
2016/2017. Banyak siswa seluruhnya 133 orang yang tersebar dalam 5
Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1, 2, 3 Pacung dan SD Negeri 1, 2 Julah.
Total Populasi berjumlah berjumlah 133 orang yang terbagi menjadi 5
kelas. Sampel diambil dengan cararandom sampling yang berjumlah 64
orang terbagi menjadi dua kelas.
Objek pada penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match Berbantuan Media Audio Visual Terhadap
Hasil Belajar Ips Sekolah Dasar.

C) Hasil Penelitian
Hasil Penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar IPS antara kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan model
pembelajaran kooperatif tipeMake a Match berbantuan media audio visual
dan siswa yang diberi perlakuan tidak dengan model pembelajaran
kooperatif tipeMake a Match berbantuan media audio visual. Secara
deskriptif, hasil belajar IPS siswa kelompok eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa kelompok kontrol.
Tinjauan ini didasarkan pada rata-rata skor hasil belajar IPS dan
kecenderungan skor hasil belajar IPS. Rata-rata skor hasil belajar IPS
siswa kelompok eksperimen adalah 23,28 yang berada pada kategori
sangat tinggi. Sementara itu, skor hasil belajar IPS siswa kelompok kontrol
adalah 15,00 yang berada pada kategori sedang. Jadi itu berarti bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan media
audio visual berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV

15
SDN di Gugus V Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Tahun
Pelajaran 2016/2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok siswa
setelah mengikuti pelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan
media audio visual sebanak 50,00% siswa mendapatkan nilai dengan
kategori sangat tinggi, 37,50% siswa mendapatkan nilai dengan kategori
tinggi, 12,50% siswa mendapatkan nilai sedang dan 0,00% siswa
mendapat nilai dengan kategori rendah dan sangat rendah. Adanya variasi
ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor model pembelajaran yang diberikan oleh guru saja. Hasil
wawancara dengan siswa menyatakan bahwa faktor lain yang diduga juga
ikut menjadi pengaruh yaitu faktor sarana dan prasarana pembelajaran,
rasa percaya diri siswa, motivasi belajar, bakat yang dimiliki siswa,
keadaan ekonomi siswa, manajemen sekolah, dan iklim sekolah. Hal ini
menguatkan teori yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan
yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan faktor ekstern yang
bersumber dari luar diri siswa.

16
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal Utama


 Kelebihan
1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel, isi artkel ini cakupannya cukup
luas, dilihat dari berbagai kutipan dari beberapa ahli yang dimuat
disetiap penjabaran materinya.
2. Dari aspek bahasa yang digunakan, artikel jurnal ini menggunakan
bahasa yang sederhana dan pemilihan kata-kata yang digunakan tidak
rumit sehingga pembaca lebih mudah memahami maksud dari hal yang
disampaikan.
3. Dari aspek font ukuran huruf, artikel jurnal ini menggunakan font yang
normal saja dan tidak terlalu berlebihan sehingga pembaca juga tidak
kesulitan dalam membacaya dan dari aspek ukuran huruf, ukuran huruf
pada artikel ini tidak terlalu kecil.
4. Dari aspek pengetikan, tidak terdapat pengetikan huruf yang salah
yang dapat membingungkan pembaca nantinya.
5. Dari aspek identitas jurnal, artikel jurnal ini juga dilengkapi dengan
identitas yang lengkap. Mulai dari nama jurnal, pengarang, penerbit,
nomor jurnal, volume, tanggal dan tahun terbit serta nomor ISSN nya
 Kekurangan
1. Dari aspek penjabaran materi, pada artikel jurnal ini metode
penelitiannya hanya sedikit, tidak dijelaskan secara detail. Langsung
mengarah pada hasil penelitian.
2. Dari aspek sumber referensi yang digunakan, artikel jurnal ini hanya
menggunakan beberapa referensi jurnal saja, hendaknya lebih
diperbanyak lagi.
3. Dilihat dari aspek data yang dimuat pada artikel jurnal ini kurang
lengkap karena pada subjek penelitian tidak di muat berapa orang yang
menjadi sampel dan populasi yang digunakan pada penelitian tersebut.

17
B. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal Pembanding 1
 Kelebihan
1. Dari aspek penjabaran materi, pada artikel jurnal ini metode
penjabaran materinya sangat jelas dan sistematis. Tidak hanya terfokus
pada salah satu pembahasan seperti metode atau hasil penelitian
2. Dari aspek bahasa yang digunakan, artikel jurnal ini menggunakan
bahasa yang sederhana dan pemilihan kata-kata yang digunakan tidak
rumit sehingga pembaca lebih mudah memahami maksud dari hal yang
disampaikan.
3. Dilihat dari aspek data penelitian yang dimuat pada artikel jurnal ini
cukup lengkap
4. Dilihat dari aspek pembahasan, pada jurnal ini disampaikan sangat
lengkap
5. Dilihat dari aspek identitas jurnal, identitas jurnal ini sangat lengkap
 Kekurangan
1. Dari aspek sumber referensi yang digunakan, artikel jurnal ini hanya
menggunakan beberapa referensi jurnal saja, hendaknya lebih
diperbanyak lagi
2. Dari aspek pengetikan, masih terdapat pengetikan huruf yang salah
yang dapat membingungkan pembaca nantinya

C. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal Pembanding 1


 Kelebihan
1. Dilihat dari aspek referensi yang digunakan, artikel jurnal ini
menggunakan banyak referensi.
2. Dilihat dari aspek penyampaian materi mulai dari pendahuluan,
metode, hingga hasil penelitian disampaikan sangat jelas dan
terperinci.
3. Dilihat dari aspek bahasa yang digunakan artikel jurnal ini

18
menggunakan bahasa yang sederhana sehingga akan memudahkan
pembaca memahami apa yang disampaikan.
4. Dilihat dari aspek ruang lingkup materi, artikel jurnal ini menggunakan
banyak sampel dan populasi penelitian yaitu 5 sekolah dasar, dengan
begitu hasil penelitian ini semakin valid.
 Kekurangan
1. Dilihat dari segi Font dan ukuran huruf yang digunakan, pada artikel
jurnal ini terlalu kecil sehingga akan menyulitkan pembaca

19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan setelah dilihat
hasilnya dari ketiga artikel jurnal tersebut , diketahui bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif learning tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dapat dilihat dari perbedaan
kemampuan siswa saat mengikuti pembelajaran IPS dengan metode ceramah
tergolong rendah. Dan setelah menerapkan penerapan model pembelajaran
kooperatif learning tipe Make A Match tingkat keberhasilan siswa meningkat
pesat.

B. Rekomendasi
Penulis menyarankan agar 1) guru lebih mempelajarari teori-teori
model/strategi pembelajaran yang lebih inovatif untuk kemudian di terapkan
dalam proses pembelajaran di kelas, 2) adanya kerjasama dari pihak sekolah
untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan model-model pembelajaran,
3) hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A
Match sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS agar pembelajaran
langsung lebih afektif.
Dan menurut penulis ketiga jurnal ini layak dijadikan guru dan mahasiswa
sebagai referensi dan pembelajara terutama artikel jurnal pembanding ke 2,
karena dari segala macam aspek jurnal ini lebih unggul dibanding artikel
jurnal utama dan artikel jurnal pembangding 1.

20
DAFTAR PUSTAKA
Febriana, Ayu. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas V Sdn
Kalibanteng Kidul 01 Kota Semaran” . KREATIF Jurnal Kependidikan
Dasar. 1(2) : 151-161

Hazilla Aliputri, Dhestha . 2018. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif


Tipe Make A Match Berbantuan Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa” . Jurnal Bidang Pendidikan Dasar. 1 (2) : 70-77

Gading, I ketut, K.D. Karisma . 2017. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif


Tipe Make A Match Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil
Belajar Ips Sekolah Dasar “ . International Journal of Elementary
Education . 1(2) : 153-160

21

Anda mungkin juga menyukai