Anda di halaman 1dari 13

Sigmun Freud

Kelompok 1
Yuli Setianingsih
Sabrina Zulmi Rahmatina Utama
Mar Atul Mutia
Adel Puji Laksono
Nanda Oktavira Solehah

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SEJARAH

“ Dalam tulisannya, Freud mengatakan secara eksplisit bahwa proyeksi adalah proses
pelampiasan keluar,dorongan,perasaan dan sentimen yang ada pada diri sendiri
kepada orang lain sebagai proses yang bersifat defensif. Konsep teori ini sama
mengatakan bahwa sejak lahir manusia memiliki kelemahan namun manusia tidak
putus asa dengan cara melakukan kompensaasi untuk menutupi kelemahannya.
Yang berarti

pula Proses defensif dibawah kekuasaan prinsip kenikmatan.

-Freud, 1896 -
Histori Perkembangan Teori Freud

Freud memberi contoh pada elaborasi kasus Super ego menekan dirinya yang tidak boleh
Schreber mencintai sesama pria

Ego akan melampiaskan terus menerus drongan


dan keinginan yang tidak disadari ke dunia luar
Reaksi formasinya dari I love him menjadi I hate him
dan I hate him ini masih berlanjut menjadi he hates me
Konsep Penting Teori Sigmund Freud
Pada 1920 ,Freud kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran :

sadar (conscious)

prasadar (preconscious)

dan tak sadar (unconscious)

1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, id ego dan
superego. Sebagai pelengkap
gambaran peta sebelumnya terutama dalam bagian
fungsi atau tujuannya.
Peta tersebut digunakan dalam meneliti lebih dalam mengenai mental
seperti berfikir dan berfantasi.
Sadar (Conscious)
Tingkat kesadaran pada hal yang dicermati pada saat tertentu. Menurut Freud terdapat
(fikiran, persepsi, perasaan dan ingatan) yang masuk ke kesadaran sadar merupaka
proses dari penyaringan oleh stimulus atau bagian eksternal. Kesadaran akan ditekan ke
daerah preconscious dan unconscious.

Prasadar (Preconscious)
Disebut ingatan siap (available memory) jembatan antara consious dan unconsious. Isi
prasadar merupakan bagian dari kesadaran dan ketidaksadaran. Pengalaman oleh
stimulus ditinggal kemudian tidak akan lagi dicermati kemudian berpindah kepada
prasadar. Isi materi taksadar juga dapat berpindah kepada daerah prasadar dalam bentuk
simbolik (mimpi, lamunan, salah ucap, dan mekanisme pertahanan diri). Dan dapat kembali
kepada ketidaksadaran.

Taksadar (Unconsious)
Bagian paling dalam dari kesadaran dan paling penting dari sisi jiwa manusia.
Ketidaksadaran bukanlah hal abstraksi saja namun menjadi sebuah kenyataan empirik.
Ketidaksadaran berisi insting, impuls dan bawaan yang dibawa dari lahir, serta pengalaman
traumatik pada masa anak-anak. Ditekan dan dipindah ke daerah tak sadar.
ID
Adalah sistem kepribadian yang asli dibawa sejak lahir. Dari id akan dilahirkan ego dan superego. Id berisi insting,
impuls. Id beroperasi menggunakan prinsip kenikamatan yaitu berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari
rasa
sakit. Id tidak mampu membedakan benar-salah dan tidak tahu moral.

Ego
Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita; sehingga ego bekerja mengikuti prinsip realita (usaha
memperoleh kepuasaan yang dituntut oleh id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan
sampai ditemukan objek yang nyata. Prinsip realita Ego yaitu berfikir secara realistik menyusun rencana apakah
rencana tersebut menghasilkan objek yag dimaksud. Daerah ego sebagian besar berada di kesadaran namun ada
juga sebagian kecil di daerah prasadar dan taksadar.
Ego memiliki tugas utama :
1. Memilih stimuli mana yang hendak direspon dan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan.
2. Menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan tersedianya peluang yang resikonya
minimal.
3. Ego bekerja untuk memuaskan id.

The superego
Kekuatan moral dari kepribadian yang memakai prinsip idealistik sebagai lawan dari prinsip kepuasaan id dan prinsip
realistik ego. Superego merupakan elemen yang mewakili nilai orang tua atau interpretasi orang tua mengenai
standar sosial yang diajarkan melalui larangan dan perintah. 3 Fungsi superego (1) mendorong ego menggantikan
tujuan realistik dengan tujuan moralistik, (2) merintangi impuls id terutama impuls seksual dan agresif yang
bertentangan dengan standar nilai masyarakat, (3) mengejar kesempurnaan
Konsep Dasar Teori Freud
Menuju Konsep Proyeksi
Konsep Proyeksi
Proyeksi merupakan pelampiasan keluar dorongan-dorongan, perasaan-perasaan, dan
sentiment-sentiment yang ada pada diri individu ke orang lain atau dunia luar sebagai proses
yang sifatnya defensive dan individu tidak menyadari fenomena yang terjadi pada dirinya ini.

Defense Mecanism Sebuah strategi untuk melindungi harga diri dan menjauhkan
diri dari perasaan negative yang dilakukan secara tidak sadar.

Menurut freud, proyeksi terjadi ketika seseorang menyangkal perasaan, pikiran, atau kalitas diri
negative secara tidak sadar dengan cara mengarahkan hal negative tersebut ke orang lain.

Konsep proyeksi Freud ini serupa dengan konsep kompensasi dari Adler (prinsip inferioritas
dan kompensasi). Sejak lahir manusia memiliki kelemahan, namun manusia tidak putus asa
dengan cara melakukan kompensasi untuk menutupi kelemahan-kelemahannya. Bentuk
kompenasasi ini sama dengan proyeksi.

Menurut Healy, Bronner dan broucer proyeksi yaitu proses defensis dibawah kekuasaan prinsip
kenikmatan. Ego akan melampiaskan terus menerus dorongan-dorongan dan keinginan-
keingainan yang tidak disadari di dunia luar, kaeran bila muncul dalam kesadaran akan
menyakitkan dan membuat ego tercela sehingga orang melakukan proyeksi.
Perkembangan Psikologi Proyektif

Dalam memandang kepribadian Individu Psikologi Proyektif lebih banyak mendasarkan pada konsep
Psikoanalisa.
Pada masa perkembangan psikologi proyektif muncul 2 cara pandang yang berbeda dalam memahami
kepribadian individu :
1. Cara Pandang Behavioristis Banyak dipengaruhi aliran non psikoanalisa, di dominasi aliran
Gestalt
2. Cara Pandang Fungsional Lebih banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi dalam/Psikoanalisa
Menurut Northrop ada 4 perbedaan antara cara pandang Behavioristis dengan Fungsional dalam
memahami kepribadian Individu
Behavioristis Fungsional

Hanya memperhatikan gejala-gejala yang tampak Lebih memperhatikan hal-hal yang internal (tidak disadari)

Dalam melihat dinamika kepribadian memperhatikan hubungan Memperhatikan hal-hal internal sebagai pengatur dinamika
antara gejala-gejala yang tampak kepribadian

Gejala-gejala yang tampak sebagai kumpulan dari berbagau macam Memperhatikan bagaimana individu memproyeksikan bagian-bagian
tingkah laku yang tidak disadari dengan cara mengemukakan psikodanimakanya

Dalam mengungkap aspek-aspek psikologis menggunakan teknik- Dalam mengungkap aspek-aspek psikologis menggunakan teknik-
teknik non proyektif teknik proyektif
Cara Pandang Psikologi Proyektif dalam Memahami Kepribadian Individu :

1. Kepribadian dipandang sebagai proses, bukan sekedar koleksi atau


kumpulan aspek-aspek kepribadian. Hal ini sejalan dengan pendapat
murray yang mengatakan bahwa kepribadian merupakan serentetan
peristiwa yang dialami oleh Individu. Sedangkan Freud berpendapat
bahwa untuk mengenal pribadi seseorang secara utuh pengalaman-
pengalaman masa lalu tidak boleh dilupakan.

2. Kepribadian yang banyak diungkap dengan menggunakan teknik


proyektif merupakan interaksi antara faktor internal dan eksternal pada
Individu. Tes proyektif biasanya tidak lepas dari “social culture”, oleh
karena itu tes proyektif yang disusun harus diadaptasi lebih dulu baik
materi, reliabilitas maupun validitasnya.
BAGAIMANA KETERIKATAN TEORI
DENGAN PSIKOLOGI PROYEKTIF?

Istilah “Proyeksi” pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud di dalam salah satu karya
permulaannya, yaitu pada tahun 1894 dalam judul “The Anxiety Neurosis”.

Menurut Freud, psyche mengembangkan neurosis kecemasan saat merasakan ketidakseimbangan


dalam menguasai kegairahan (seksual) yang muncul ke dunia luar.

Tahun 1896, didalam naskah yang berjudul “On the defence Neuro- psychose”, Sigmund Freud
menjelaskan proyeksi sebagai suatu proses defensif (pertahanan) yg berlangsung secara tidak
disadari dan dimana individu yang bersangkutan itu memang tidak mau menyadarinya. Dorongan-
dorongan perasaan-perasaan, sentimen-sentimen, afek-afek dikenakan pada obyek, subyek ataupun
situasi diluar darinya, sebagai suatu mekanisme pertahanan akan kecemasan yang diderita. Jadi disini
proyeksi dihubungkan dengan usaha ego untuk mengurangi atau menghilangkan ketegangan karena
desakan-desakan dari id, yang oleh ego tidak dapat diterima atau dirasakan sebagai menyakitkan.
Lanjutan..
LANJUTAN..
Sigmund Freud menyimpulkan bahwa mekanisme proyeksi digunakan untuk menyelesaikan konflik
emosional dan sejumlah besar situasi psikis yang mengarah pada neurosis. Namun proyeksi dibuat tidak
sekedar untuk tujuan pertahanan, melainkan juga saat tidak ada konflik. Proyeksi dari persepsi terhadap
dunia luar, yang merupakan mekanisme yang sangat sederhana, mempengaruhi persepsi terhadap
rangsang-rangsang, sehingga berperan sangat besar dalam pembentukan dunia luar individu yang
bersangkutan.

Di dalam karyanya yang berjudul “De Droom”, Sigmund Freud mengatakan bahwa penghayatan juga
diproyektir ke dalam mimpi. Beliau juga membicarakan mengenai proyeksi yang bersifat mistis, yang ada
kesamaan dengan apa yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung.

Selaras dengan pandangan Psikoanalisis yang pada waktu itu sedang berkembang, dimana kehidupan
seseorang dianggap dipengaruhi oleh kehidupan alam pra-sadar dan alam tidak sadar, maka orang
berpendapat bahwa apa yang akan diproyeksikan adalah apa-apa yang berada dalam alam pra-sadar atau
alam tidak sadar. Ini sesuai dengan apa yang dikemukakan dalam teori dari “Id-Psychology”. C.G. Jung
berpendapat bahwa apa yang dapat diproyeksikan hanyalah apa-apa yang mengalami represi atau
penekanan ke dalam alam tidak sadar.
Pandangan filosofis menurut Freud yang menggunakan
istilah proyeksi dengan 3 cara yaitu :

Proyeksi sebagai suatu tindakan (act) dimana


Freud melihat tindakan itu sebagai sesutau
pertahanan.
Proyeksi sebagai sesuatu keadaan dimana Freud
menghubungkan proyeksi dengan mimpi.

Proyeksi sebagai hasil dari suatu tindakan dimana


Freud lebih mengemukakan sebagai proses intern
dan sebagai suatu persepsi yang sifatnya internal
terhadap yang eksternal sifatnya.

Anda mungkin juga menyukai