Anda di halaman 1dari 33

DAMPAK PAPARAN BAHAN

KIMIA BERBAHAYA TERHADAP


KESEHATAN DAN
PENGENDALIANNYA
PENDAHULUAN
• Pemakaian bahan kimia di industri maupun di rumah tangga tidak
dapat dihindari dan semakin meningkat
• Bahan kimia dapat mencemari lingkungan kerja maupun lingkungan
hidup
• Efek bahan kimia terhadap kesehatan pada umumnya pertama kali
diketahui pada pekerja
• Pekerja berada di tempat kerja 8 jam per hari selama bertahun-tahun
dan terpajan bahan kimia pada dosis lebih besar

06/24/2020 2
PENGGOLONGAN BAHAN KIMIA
Penggolongan bahan kimia dapat dilakukan menurut :
• Struktur kimiawi
• Sumber
• Penggunaan
• Mekanisme kerja
• Potensi Bioakumulasi dan toksisitas
• Organ target

06/24/2020 3
Penggolongan zat kimia

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 4


KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 5


Jalan masuk ke dalam tubuh (Absorbsi)

• Inhalasi , melalui saluran pernafasan  jalan masuk utama


• Penyerapan oleh kulit/permukaan mata
• Melalui saluran pencernaan

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 6


Efek kesehatan
akibat pajanan
zat kimia

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 7


Jenis Efek kesehatan akibat pajanan zat kimia
Dampak terhadap kesehatan dapat terjadi secara AKUT & KHRONIK:
• Asfiksiasi (asphyxiation)
• Iritasi
• Narkosis
• Toksisitas sistemik
• Genotoksisitas dan karsinogenisitas
• Sensitisasi
• Efek reproduksi

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 8


ASFIKSIASI
• Asphyxiant adalah zat kimia yang dapat menurunkan kadar oksigen
dalam tubuh ke tingkat yang berbahaya.
• Mengikat Hemoglobin sehingga tidak dapat mengikat Oksigen
• Menghalangi penggunaan Oksigen
• Contoh : Karbon Monoksida, Hidrogen Sianida
• Gejala :
• Terutama pada Jantung dan SSP
• Seringkali hanya pingsan kemudian meninggal

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 9


IRITASI
• Iritan adalah zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan yang reversibel
pada saat kontak dengan jaringan tubuh seperti kulit atau membran mukosa.
• Respon tubuh terhadap iritan:
• Kulit: kemerahan pada tempat kontak.
• Mata: gatal, sakit, kemerahan atau berair.
• Hidung: gatal atau berair, bersin-bersin.
• Saluran pernafasan atas: batuk. Pada kasus yang hebat, paru dapat menghasilkan
cairan berlebihan sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.
• Contoh iritan:
• Gas: ammonia, chlorine dan nitrogen oxida
• Uap: formaldehyde

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 10


Iritasi (2)
• Pajanan terhadap pelarut organik pada kulit berperan dalam proses
iritasi karena pelarut organik melarutkan lemak kulit.
• Pajanan kronik iritan pada:
• Saluran pernafasan dapat mengakibatkan bronkitis
• Kulit dapat menyebabkan dermatitis.
• Bentuk iritasi ekstrim adalah kontak dengan zat kimia yang bersifat
korosif yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan mirip luka bakar.

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 11


NARKOSIS
• Narkotik adalah zat kimia yang dapat mendepresi fungsi SSP.
• Gejala awal pajanan terhadap zat narkotik: kelelahan dan sakit kepala,
rasa melayang dan euphoria.
• Pada pajanan yang lebih tinggi, dapat timbul: pusing, mual, tidak
sadar dan kematian.
• Kelompok zat yang dapat menyebabkan zat adalah pelarut organik.

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 12


TOKSISITAS SISTEMIK
• Efek pada organ-organ tubuh.
• Efek ini dapat disebabkan oleh zat kimia itu sendiri atau oleh
metabolit atau pecahan dari zat kimia tersebut.
• Hati dan ginjal merupakan organ yang paling rentan mengalami
kerusakan akibat zat kimia toksik karena proses metabolisme .
• Contoh:
• Kerusakan ginjal karena cadmium
• Kerusakan hati karena carbon tetrachloride.
• Gangguan neurologis karena akumulasi timbal di SSP.

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 13


GENOTOKSISITAS
• Genotoksisitas adalah kemampuan suatu zat kimia untuk menginduksi
kerusakan pada material genetik dalam sebuah sel.
• Zat kimia dengan kemampuan genotoksisitas disebut genotoksik atau
mutagenik.
• Kerusakan pada material genetik dapat mengganggu fungsi normal sebuah sel
dan dapat menyebabkan perubahan yang irreversibel yang disebut mutasi.
• Jika mutasi terjadi pada sel-sel germinal maka dapat diturunkan pada
keturunannya dimana efek mutasi ini menjadi terlihat.
• Mutasi pada sel-sel somatik (non-germinal) dapat mengakibatkan perubahan
dalam pengaturan cara sel membelah diri yang menjadi tidak terkendali →
kanker.
06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 14
KARSINOGENISITAS
• Karsinogenisitas adalah kemampuan suatu zat kimia menginduksi
kanker.
• Zat kimia yang yang dapat menyebabkan kanker disebut karsinogen.
• Kanker adalah gangguan dari sel dalam tubuh yang ditandai oleh
adanya pertumbuhan dan pembelahan sel yang abnormal.
• Pada umumnya induksi kanker adalah akibat dari mutasi, jadi zat
kimia yang genotoksik juga memiliki aktivitas karsinogenik. Tetapi
tidak semua karsinogen adalah genotoksik, contohnya asbestos.

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 15


Karsinogenisitas (2)

Lokasi kanker Zat kimia


Paru Asbestos, chromium, nikel karbonil, rubber fume
Sinus nasalis Debu kayu
Hati Monomer vinyl chloride
Ginjal Cadmium
Sumsum tulang Benzene
Kulit Mineral oils, tar.

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 16


Klasifikasi karsinogen
IARC ACGIH
(International Agency for Research on Cancer) (the American Conference of Governmental
and Industrial Hygienists)

• Group 1 Carcinogenic to humans • A1 Confirmed Human Carcinogen


• Group 2A Probably carcinogenic to humans • A2 Suspected Human Carcinogen
• Group 2B Possibly carcinogenic to humans • A3 Confirmed Animal Carcinogen with Unknown
• Group 3 Not classifiable as to Relevance to Humans
carcinogenicity to humans • A4 Not Classifiable as a Human Carcinogen
• Group 4 Probably not carcinogenic to • A5 Not Suspected as a Human Carcinogen
humans

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 17


SENSITISASI
• Zat kimia yang berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh
• Terdapat 2 kategori sensitiser:
• sensitiser pernafasan: isocyanates, debu tepung terigu dan biji-bijian, protein
hewan, debu beberapa jenis kayu, detergen, ensim roti, antibiotika.
• sensitiser kulit: chromium, nickel, latex dan lem epoxy resin.
• Sensitisasi umumnya terjadi setelah beberapa waktu terjadi pajanan
berulang terhadap suatu zat kimia.
• Gambaran Klinik:
• Asma
• Rhinitis
• Dermatitis
06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 18
EFEK REPRODUKSI
• Efek terhadap Reproduksi dapat terjadi pada perempuan maupun laki
• Efek pada perempuan dapat terjadi pada saat sebelum hamil, saat
hamil dan pasca melahirkan
• Efek suatu bahan toksik –
tergantung pada dosis dan saat terpajan

• Kelainan Kongenital < Abortus spontan


< infertilitas

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 19


Efek Reproduksi (2): Laki laki
• Efek terhadap kesehatan reproduksi laki-laki dapat
berupa gangguan terhadap:
• Jumlah Sperma
• Bentuk Sperma
• Motilitas Sperma
• Kemampuan Sexual
• Khromosoma Sperma
• Kehamilan

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 20


Efek Reproduksi (3): Perempuan
• Gangguan Haid
• Infertilitas
• Abortus
• Lahir mati
• Kelainan kongenital
• BBLR dan Prematur
• Gangguan Perkembangan
• Kanker pada anak

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 21


PBDEs
• Bahan sintetik yang digunakan sebagai bahan aditif berbagai produk
sebagai antiinflamasi
• Bersifat bioakumulasi pada manusia – berafinitas pada jaringan lemak
• Dampak terhadap kesehatan manusia saat ini masih belum konklusif
• Kemungkinan berdampak terhadap sistem syaraf, kelenjar Thiroid,
berpengaruh terhadap hormon estrogen dan karsinogenik

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 22


Environmental causes of medical problems
Immediate or short-term effects (1)
(Goldman and Peters 1981)

Symptoms and Agent Potential exposures


diseases
Dermatoses Metals (chromium, nickel), Electroplating, metal cleaning, plastics,
(allergic or fibrous glass, solvents, caustic machining, leather tanning, housekeeping.
irritant) alkali, soaps
Headache Carbon monoxide, solvents Firefighting, automobile exhaust, wood
finishing, dry cleaning
removing paint from old houses, fungicide,
acute psychoses lead, mercury, carbon disulfide
wood preserving, viscose rayon industry
asthma or dry formaldehyde, toluene textiles, plastics, polyurethane kits,
cough diisocyanate, animal dander lacquer, animal handler
pulmonary edema, nitrogen oxides, phosgene, welding, farming, chemical operations,
pneumonitis halogen gases, cadmium smelting

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 23


Environmental causes of medical problems
Immediate or short-term effects (2)
(Goldman and Peters 1981)

Symptoms and Agent Potential exposures


diseases
metal cleaning, solvents use, refrigerator
cardiac arrhythmias solvents, fluorocarbons
maintenance
carbon monoxide, methylene car repair, traffic exhaust, foundry, wood
angina
chloride finishing
battery making, enameling, smelting,
abdominal pain lead
painting, welding, ceramics, plumbing
hepatitis (may
halogenated hydrocarbons (e.g.,
become a long-term solvents use, lacquer use, hospital workers
carbon tetrachloride)
effect)

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 24


Environmental causes of medical problems
Latent or long-term effects (1)
(Goldman and Peters 1981)

Symptoms and Agent Potential exposures


diseases
mining, insulation, pipefitting,
chronic dyspnea, asbestos, silica, beryllium, coal,
sandblasting, quarrying, metal alloy
pulmonary fibrosis aluminum
work, aircraft or electrical parts
chronic bronchitis, cotton dust, cadmium, coal dust, textile industry, battery production,
emphysema organic solvents, cigarettes soldering, mining, solvent use
insulation, pipefitting, smelting,
asbestos, arsenic, nickel, uranium,
lung cancer coke-ovens, shipyard workers,
coke-oven emissions
nickel refining, uranium mining
dye industry, leather, rubber-
bladder cancer β-naphthylamine, benzidine dyes
workers, chemists

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 25


Environmental causes of medical problems
Latent or long-term effects (2)
(Goldman and Peters 1981)

Symptoms and Agent Potential exposures


diseases
battery production, plumbing, smelting,
peripheral lead, arsenic, hexane, methyl butyl
painting, shoemaking, solvent use,
neuropathy ketone, acrylamide
insecticides
battery makers, smelting, viscose rayon
behavioral lead, carbon disulfide, solvents, industry, degreasing, manufacture/repair
changes mercury, manganese of scientific instruments, dental amalgam
workers
extrapyramidal viscose rayon industry, steel production,
carbon disulfide, manganese
syndrome battery production, foundry
aplastic anemia, chemists, furniture refinishing, cleaning,
benzene, ionizing radiation
leukemia degreasing, radiation workers

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 26


Organ tubuh yang berisiko terpajan bahan
berbahaya
Organ/System Exposure Risks
respiratory asbestos, radon, cigarette smoke, glues
dioxin, nickel, arsenic, mercury, cement (chromium), polychlorinated
skin
biphenyls (PCBs), glues, rubber cement
liver carbon tetrachloride, methylene chloride, vinyl chloride
kidney cadmium, lead, mercury, chlorinated hydrocarbon solvents
carbon monoxide, noise, tobacco smoke, physical stress, carbon disulfide,
cardiovascular
nitrates, methylene chloride
reproductive lead, carbon disulfide, methylmercury, ethylene dibromide
hematologic arsenic, benzene, nitrates, radiation
tetrachloroethylene, mercury, arsenic, toluene, lead, methanol, noise, vinyl
neuropsychological
chloride

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 27


PENGENDALIAN

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 28


HIRARKI PENGENDALIAN BAHAYA
POTENSIAL
• ELIMINASI
• SUBSTITUSI
• PENGENDALIAN TEKNIK:
• Isolasi
• Ventilasi
• PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
• ALAT PELINDUNG DIRI

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 29


UPAYA PENGENDALIAN (aspek
kesehatan):
• Identifikasi bahaya potensial
• Risk assessment:
• Biomonitoring
• Pemeriksaan kesehatan berkala
• Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
• Penilaian Laik Kerja
• Program Kembali Kerja

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 30


KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
• Dampak kesehatan akibat bahan kimia, khususnya di tempat kerja
sangat luas dan bisa mengakibatkan disabilitas bahkan kematian
• Meskipun penelitian masih terbatas, namun berbagai bahan kimia yang
digunakan sehari-hari di tempat kerja, sudah terbukti menyebabkan
gangguan kesehatan
• Populasi paling berisiko adalah komunitas pekerja, yang terpajan pada
intensitas paling tinggi dan untuk waktu yang lama
• Pencegahan terhadap dampak bahan kimia menjadi paling penting
• Perlu edukasi cara kerja aman bagi pekerja, pemeriksaan kesehatan
berkala dan deteksi adanya penyakit akibat kerja
06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 31
Referensi:
• Modul Pelatihan Penyakit Akibat Kerja – PERDOKI-Kemkes
• Chemical Hazards at the Workplace
• Reproductive Hazards at the Workplace

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 32


TERIMA KASIH !

06/24/2020 Astrid Sulistomo - Efek Bahan Kimia 33

Anda mungkin juga menyukai