Anda di halaman 1dari 17

TEORI-

TEORI
KEPRIBADI
AN
KELOMPOK 4 :
Monica Patricia (K3120037)
Salma Aisha Fadhillah (K3120059)
“”
—Someone Famous

Carl Gustav Jung


Jung tidak berbicara tentang kepribadian melainkan
tentang psyche. Adapun yang dimaksud dengan
psyche ialah totalitas segala peristiwa psikis baik
STRUKTU yang disadari maupun yang tidak disadari. Jadi jiwa

R manusia terbagi dari dua alam, yaitu alam sadar dan


alam tak sadar kedua alam itu tidak hanya saling
KEPRIBA mengisi, tetapi berhubungan secara kompensatoris

DIAN
1) Kesadaran (consciusness) dan ego
Menurut Jung, hasil pertama dari proses diferensiasi kesadaran itu adalah ego. Sebagai
organisasi kesadaran, ego berperan penting dalam menentukan persepsi, fikiran, perasaan
dan ingatan yang bisa masuk kesadaran. Tanpa seleksi ego, jiwa manusia bisa menjadi
kacau karena terbanjiri oleh pengalaman yang semua bebas masuk ke kesadaran. Dengan
menyaring pengalaman, ego berusaha memelihara keutuhan dalam kepribadian dan
memberi orang perasaan kontinuitas dan identitas.
2) Taksadar Pribadi (Personal Unconscious) dan Kompleks (Compléxes)
Pengalaman yang tidak disetujui ego untuk muncul ke sadar tidak hilang, tetapi disimpan
dalam personal unconscious sehingga taksadar pribadi berisi pengalaman yang ditekan,
dilupakan, dan yang gagal menimbulkan kesan sadar. Bagian terbesar dari isi tak sadar
pribadi mudah dimunculkan kekesadaran, yakni ingatan siap yang sewaktu-waktu dapat
dimunculkan ke kesadaran.
3) Taksadar Kolektif (Collective Unconscious)
Disebut juga transpersonal unconscious, konsep asli Jung yang paling kontroversial; suatu
sistem psikis yang paling kuat dan paling berpengaruh, dan pada kasus-kasus patologik
mengungguli ego dan ketidaksadaran pribadi.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
Jung berpendapat, bahwa struktur psyche itu tidak statis
melainkan dinamis, dalam gerak yang terus menerus.
Dinamika kepribadian itu di sebabkan oleh energy psikis yang
disebut libido. Libido itu adalah intensitas kejadian psikis
yang hanya dapat diketahui lewat peristiwa psikis.
A. INTERAKSI ANTAR STRUKTUR
KEPRIBADIAN
01.PRINSIP
paling sering terjadi,
OPOSISI
karena kepribadian berisi
berbagai kecendrungan
konflik. 02. PRINSIP
KOMPOSISI
Untuk menjaga agar
kepribadian tidak
03. PRINSIP menjadi neurotic
kepribadian terus menerus
PENGGABUNGAN
berusaha untuk menyatukan
pertentangan-pertentangan
yang ada.
B. ENERJI PSIKIS

Nilai psikis
Fungsi enerji
(psychic
●Interaksi antar struktur value)
Suatu ide atau perasaan
kepribadian membutuhkan tertentu dikatakan memiliki
enerji. Jung berpendapat bahwa value psikis yang tinggi jika
personaliti adalah sistem yang ide atau perasaan itu
relatih tertutup, bersifat memainkan peran penting
kesatuan yang saling mengisi, dalam mencetus dan
terpisah dari sistem enerji mengarahkan tingkahlaku.
lainnya. Kepribadian ini dapat Nilai psikis suatu ide atau
mengambil enerji baru dari perasaan tidak dapat
proses biologic dan dari ditentukan secara absolut,
sumber eksternal, yakni tetapi nilai relatifnya ( mana
pengalaman individu, untuk yang lebih kuat dari yang
memperkuat enerji psikis. lain ) dapat dianalisis.
Lanjutannya

Kesamaan (equivalence) Tujuan penggunaan


dan keseimbangan enerji
(entropy)
Enerji psikis bekerja menngikuti Enerji psikis dipakai untuk 2
hukum termodinamika, yakni tujuan utama, memelihara
prinsip ekuivalen dan prinsip kehidupan (preservation of life)
entropi. Prinsip ekuivalen dan pengembangan aktivitas
menyatakan, jumlah enerji psikis kultural dan spiritual
selalu tetap, hanya distribusinya (development of cultural and
yang berubah. Prinsip entropi spiritual activity).
mengemukakan tentang
kecendrungan enerji menuju ke
keseimbangan.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Jung tidak berbicara mengenai perkembangan


dalam cara seperti yang dilakukan oleh
kebanyakan ahli-ahli lainnya. dia berbicara
tentang perkembangan umat manusia. Jung
berpendapat bahwa kepribadian itu mempunyai
kecendrungan untuk berkembang kearah suatu
kebulatan yang stabil.
Mekanistik (mechanistic), Purposif (purposive), dan Sinkronisitas
(synchronity)
Jung mengedepankan pandangan purposive atau teologik, yang menjelaskan kejadian
sekaeang di tentukan oleh masa depan atau tujuan. Jung yakin bahwa dua pandangan ini,
mekanistik dan purposive dibutuhkan untuk melengkapi pemahaman terhadap kepribadiann.

Individual ( individuation) dan Transendensi ( transcendent)


Tujuan hidup manusia adalah mencapai kesempurnaan yang disebut realisasi diri.
Realisasi diri berarti meminimalkan persona, menyadari anima atau animusnya,
menyeimbangkan introversi dan ekstraversi, serta meningkatkan empat fungsi jiwa-fikiran,
perasaan, pengindraan, intuisi dalam posisi tertinggi.Seluruh aspek kepribadian harus
dikembangkan melalui proses individuasi dan transendensi.
Usia pertengahan
Tahap ini dimulai antar usia 35 atau 40 tahun. Puncak perkembangan sudah lewat, tetapi
periode ini justru di tandai dengan aktualisasi potensi yang sangat bervariasi.Menurut jung,
tahap ini di tandai dengan munculya kebutuhan nilai spiritual, kebutuhan yang selalu menjadi
bagian dari jiwa, tetapi pada usia muda dikesampingkan karena pada usia itu orang lebih tertarik
dengan nilai materialistik.
Usia Tua
Tahap usia tua kurang mendapat perhatian jung. Menurutnya, usia tua mirip dengan usia anak-
anak pada kedua tahap itu fungsi jiwa sebagian besar bekerja di taksadar.
A. Tes asosiasi
kata
Jung bukan orang pertama yang memakai teknik
asosiasi, tetapi dia di hargai karena
mengembangkan dan menyempurnakan tes itu.
Pada mulanya dia memakai teknik itu untuk
menunjukkan validitas hipotesa Freud, bahwa
taksadar beroperasi sebagai proses otonom. Kini,
tujuan tes Asosiasi Jung adalah untuk
mengungkap perasaan-perasaan yang bermuatan
kompleks.
B. Psikoterapi
“Teori Jung tidak banyak berpengaruh dalam psikoterapi-psikoanalisis. Secara tidak langsung
teori Jung justru tampak pada pendekatan terapi dari Rogers (fenomenologi) dan dari Maslow
(humanistik), keduanya mengembangkan teori kepribadian memakai paradigma di luar paradigma
psikoanalitik. Ketika menjalani terapi, menurut Jung kliennya akan melewati 4 tahapan, yakni ”

pengakuan
(confession)
pencerahan
(elucidation)
pendidikan
(education)
Perubahan(transforma
tin)
C. Analisis mimpi

Tujuan interpretasi mimpi dari Jung adalah


mengungkap elemen-elemen yang ada di
taksadar pribadi dan taksadar kolektif,
mengintegrasikannya ke dalam kesadaran untuk
mempermudah proses realisasi-diri.
Ada 3 macam jenis mimpi yang sarat dengan
muatan arsetip, yakni
Mimpi Mimpi Mimpi anak-
besar tipikal anak

mimpi yang asing, mimpi yang umum Ini bukan mimpi yang asli, tetapi
aneh, dan memberi pada banyak orang, ingatan tentang mimpi pada
pengalaman yang yakni mimpi yang masa anak-anak. Mimpi pada
sangat mendalam. melibatkan arkhetif usia 3 atau 4 tahun yang diingat
figural ( ibu, bapak, sesudah dewasa) sering berisi
Tuhan, setan/hantu, arkhetit motif dan simbol seperti
dan manusia bijak) pahlawan, orang bijak, ikan.
Ada tiga metoda analisis mimpi dari
Jung :

Amplifikasi Rangkaian Mimpi  Imajinasi Aktif


Pengembangan metode Mencari hubungan Sejenis introspeksi yang
asosiasi bebas antara bagian-bagian materinya campuran,
dengan keseluruhan sebagian mimpi,
sebagian fantasi, atau
gabungan keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol.2017. Psikologi Kepribadian.(Edisi Revisi).Malang:
UMM Press.

 Suryabrata, S. 2012. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.s.

Yusuf,Syamsu LN & Nurihsan,A.J.. 2008. Teori Kepribadian.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
THANKS
YOU! CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai