Anda di halaman 1dari 43

Manusia

menurut
Carl Gustav
Jung
Tentang C.G. Jung

 Jung (1875-1961) adalah murid Freud yang


pada akhirnya ‘bercerai’ dengan gurunya
 Asumsi Freud tentang pengaruh kehidupan
masa kanak-kanak dikritik dan diperluas
Jung
 Jung: Kepribadian seseorang bukan hanya
dipengaruhi masa 5 tahun I dalam
kehidupan seseorang, melainkan oleh
pengalaman-pengalaman manusia
leluhurnya di masa lampau.
Tentang Mitos

Fakta bahwa mitos-mitos pada awal


dan prinsipnya adalah fenomena psikis
yang menggambarkan sifat alami jiwa.
“Semua proses mitologisasi alam…
tidak memiliki kaitan simbolik dengan
dengan hal-hal objektif.”
Tentang Psikologi

“Psychology, …operates with ideas


which in their turn are derived from
archetypal structures and thus generate
a somewhat more abstract kind of
myth… translates the archaic speech of
myth into a modern mythologem…
which constitutes one element of the
myth "science."”
("The Psychology of the Child Archetype" (1940). In CW 9, P. 302)
Tentang hakikat manusia
Tentang Sejarah

"…the essential thing is the life of the


individual. This alone makes history,
here alone do the great
transformations take place, and the
whole future, the whole history of the
world, ultimately springs as a gigantic
summation from these hidden sources
in individuals."
Tentang Psyche (Jiwa)

“Totalitas psyche tidak pernah


dapat dipahami hanya oleh akal...
sebab psyche membutuhkan
ungkapan yang melingkupi
keseluruhan bentuk alaminya.”
("On the Psychology of the Unconscious"
In CW 7: Two Essays on Analytical
Psychology. P.201)
Tentang Psyche
Kepribadian : sejumlah sistem yang berbeda
namun saling berinteraksi.
Struktur Kepribadian

Kesatuan sistem-sistem tersebut


adalah self yang terbentuk jika
manusia dapat menyeimbangkan
dan mengitegrasi sistem-sistem
yang dimiliki kepribadiannya.
Ego

 Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari


persepsi-persepsi, ingatan-ingatan, pikiran-
pikiran dan perasaan-perasaan sadar.
 Dari ego lahir perasaan identitas dan
kotinyuitas seseorang.
 Ego merupakan bagian manusia yang
membuat ia sadar pada dirinya.
Personal unconscious
(Ketidaksadaran pribadi)

Ketidaksadaran pribadi adalah


wilayah yang berdekatan dengan ego,
Terdiri dari pengalaman-pengalaman
yang pernah disadari tetapi dilupakan
dan diabaikan dengan cara represi
(ditekan ke bawah sadar secara tak
disadari) atau supresi (sengaja ditekan
ke bawah sadar).
(Collective Unconscious)
Ketidaksadaran pribadi

Pengalaman-pengalaman yang
kesannya lemah juga disimpan di
ketidaksadaran pribadi.
Penekanan kenangan pahit ke wilayah
ketidaksadaran bisa dilakukan oleh diri
sendiri secara mekanik (semacam self-
censorship), bisa juga karena desakan-
desakan kuat pihak luar yang lebih
berkuasa. (Jung, 1953).
Complexes (Kompleks)

Kompleks adalah kelompok atau


konstelasi yang terorganisasi dari
perasaan, pikiran, persespsi dan
ingatan-ingatan yang ada dalam
ketidaksadaran pribadi.
Complexes (Kompleks)

Setiap kompleks memiliki inti yang


bertindak seperti magnet yang menarik
atau mengumpulkan berbagai
pengalaman yang memiliki kesamaan
tematik.
Contoh: kompleks ibu; semua
pengalaman yang berkaitan dengan
ibu yang tidak disadari akan terkumpul
pada kompleks ibu.
Complexes (Kompleks)

Semakin kuat daya tarik inti dari


kompleks, semakin besar pula
pengaruhnya terhadap tingkah-laku
manusia;
Kepribadian dengan kompleks tertentu
(misalnya: kompleks kekuasaan) akan
didominasi oleh ide-ide, perasaan dan
persepsi yang dikandung kompleks itu.
Contoh: “Napoleon Complex”
Ketidaksadaran kolektif

Ketidaksadaran kolektif adalah


gudang bekas-bekas ingatan laten
yang diwariskan dari masa lampau
leluhur seseorang, yang tidak hanya
meliputi sejarah ras manusia sebagai
satu species tersendiri tetapi juga
leluhur pramanusiawi atau nenek
moyang binatangnya.
Ketidaksadaran kolektif

Ketidaksadaran kolektif memiliki


beberapa komponen, salah satunya
adalah archetype.
Elemen kepribadian ini sangat penting
dan besar pengaruhnya terutama
terhadap perkembangan sejarah
manusia.
Archetype

Archetype adalah ingatan ras akan


suatu bentuk pikiran (ide atau visi)
universal yang diturunkan dari generasi
ke generasi.
Bentuk pikiran ini menciptakan
gambaran-gambaran atau visi-visi yang
dalam kehidupan sadar dan ‘normal’
berkaitan dengan aspek tertentu dari
situasi.
Archetype

Ide atau visi-visi itu dianut oleh generasi


tertentu secara hampir menyeluruh,
kemudian tampil berulang-ulang pada
beberapa generasi berikutnya.
Jung: Archetype sebagai citra primordial
merupakan kemampuan persepsi dari
naluri jika dianalogikan dengan
kesadaran sebagai persepsi diri dari
kehidupan objektif manusia.
Archetype

Beberapa archetype yang dianggap


universal di antaranya: archetype pahlawan,
juru selamat, orang tua bijaksana, sihir,
kekuatan gaib (supranatural) dan religi yang
memiliki kekuatan lebih besar dari
kekuasaan politik.
Kebanyakan archetype berkaitan satu
dengan yang lain
Archetype

Beberapa archetype yang dominan


seakan tepisah dari kumpulan arkhetip
lainnya dan membentuk satu sitem
sendiri.
Archetype dominan itu di antaranya
Anima, animus dan shadow.
Anima dan animus

Anima dan animus merupakan elemen


kepribadian yang secara psikologis
berpengaruh terhadap sifat biseksual
manusia.
Anima adalah archetype sifat kewanitaan
(feminin) pada laki-laki.
Animus adalah archetype sifat kelelakian
(maskulin) pada perempuan.
Shadow

Shadow (bayang-bayang) adalah


archetype yang terdiri dari insting-
insting binatang yang diwarisi manusia
dalam evolusinya dari bentuk-bentuk
kehidupan yang lebih rendah ke bentuk
yang lebih tinggi.
Persona

Persona adalah topeng yang dipakai


manusia sebagai respon terhadap
tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi
masyarakat, serta terhadap kebutuhan-
kebutuhan archetypal sendiri (Jung,
1953).
Self

Self atau diri adalah titik pusat


kepribadian. Jung (1925:120) menulis:
"In the center is a virtual nucleus I call
the self, which represents the totality or
sum of the conscious and unconscious
processes."
Self

Secara psikologis self didefinisikan


totalitas psikis individual (Jung, 1948:
232).
Sistem-sistem elemen kepribadian lain
terkonstelasi di sekitar self.
Self

Dengan self kepribadian manusia


menjadi terintegrasi, seimbang, dan
stabil.
Self adalah tujuan hidup, tujuan yang
terus-menerus diperjuangkan seorang
manusia tetapi jarang tercapai.
Catatan tentang Self

Bedakan self sebagai archetype dan self


sebagai satu sistem dalam struktur
kepribadian yang berfungsi sebagai
pusat psyche.
Archetype self sudah ada dalam diri
manusia yang diwariskan dari leluhur
manusia yang pernah mencapai self
sebagai pusat psyche.
Skema Struktur Kepribadian
Kepribadian
Wilayah:
Kesadaran
Ego

Ketidaksadaran
Pribadi Kompleks
Self Kompleks

Ketidaksadaran
Kolektif Archetype, persona,
anima, animus, shadow
Dinamika Kepribadian

 Energi Psikis
Nilai psikis (Psychic value)
Equivalence: Energi tetap, tidak berkurang
atau bertambah
Entropy: energi bergerak dari wilayah yang
kuat energinya ke wilayah yang lemah
energinya
Penggunaan energi: Progresi, regresi,
represi
Attitudes (Sikap)

Jung membedakan dua sikap atau


orientasi kepribadian:
1. Extraversion
2. Introversion
Attitudes (Sikap)

Sikap ekstravert: mengarahkan individu


ke luar diri, ke dunia objektif;
Sikap introvert: mengarahkan individu
ke dalam diri, ke dunia subjektif.
Kedua sikap yang berlawanan ini ada
dalam kepribadian setiap orang tetapi
salah satu dominan dan disadari dan
yang lainnya tidak dominan dan tak
disadari.
Functions (Fungsi)

Ada 4 fungsi psikologis dasar:


1. Thinking
2. Feeling
3. Sensing
4. Intuiting.
Functions: Thinking

Thinking atau berpikir berkaitan


dengan pembentukan ide-ide dan
aktivitas intelektual
Dengan berpikir manusia mencoba
memahami alam semesta dan dirinya.
Functions: Feeling

Feeling atau merasa adalah fungsi evaluasi.


Fungsi merasa (perasaan) membuat
manusia dapat menilai segala sesuatu
sebagai positif atau negatif yang merujuk
pada manusia sebagai subjek.
Perasaan memberi manusia pengalaman
subjektif kenikmatan, rasa sakit, marah,
sedih, dsb.
Functions: Sensing

Sensing atau mengindrai adalah fungsi


perseptual atau realitas.
Fungsi mengindrai menghasilkan fakta-
fakta atau perwakilan konkret dari dunia.
Melalui pengindraan, manusia dapat
menangkap bentuk-bentuk konkret dari
benda-benda yang ada di dunia.
Functions: Intuiting

Intuiting atau fungsi intuitif adalah


persepsi menggunakan proses-proses
ketidaksadaran dan melibatkan
subliminal contents (isi dari
ketidaksadaran yang terendapkan).
Fungsi intuitif (intuisi) melampaui fakta,
perasaan dan ide-ide dalam aktivitas
pencarian esensi dari realitas.
Functions

Thinking dan feeling disebut fungsi


rasional sebab menggunakan rasio,
penilaian, abstraksi dan generalisasi.
Keduanya memungkinkan manusia melihat
keteraturan alam.
Sensing dan intuiting disebut fungsi
irasional sebab keduanya didasarkan pada
persepsi dari hal-hal konkret, partikular dan
aksidental
Functions

Meski ke-4 fungsi itu ada pada setiap


manusia tetapi tidak semua berkembang
secara baik. Biasanya hanya satu fungsi
yang dominan: fungsi superior.
Fungsi yang paling lemah dan sedikit
perannya disebut: fungsi inferior. Fungsi
ini diungkapkan dalam mimpi dan fantasi.
Functions

 Jika ke-4 fungsi diletakkan dalam jarak yang


sama satu dan lainnya membentuk
lingkaran, maka titik pusatnya mewakili
sintesis dari ke-empat fungsi yang
terdiferensiasi secara penuh; tidak ada
fungsi superior atau inferior.
 Sintesis ini hanya dapat terjadi ketika self
sudah teraktualisasi secara penuh. Kondisi
ini merupakan kondisi ideal yang dalam
kenyataannya tak akan tercapai.
Perkembangan Kepribadian 1

Jung tidak mengemukakan penjelasan


eksplisit tentang perkembangan
kepribadian secara lengkap.
Perkembangan kepribadian adalah
perkembangan pengelolaan penyaluran
instink; penyadaran pengalaman-
pengalaman leluhur dalam bentuk arkhetip;
pemanfaatan fungsi individuasi dan
transendensi
Perkembangan Kepribadian 2

Manusia memiliki tujuan tertentu


dalam hidupnya
Terkena hukum sinkronisitas
(Synchronicity)

Anda mungkin juga menyukai