TEKNIK EKLEKTIF
KELOMPOK 6
Ika Kurniawati
Aprilia Nur Aristiani
Faturohman
Deafika T.R
Choirunnisa
Shelyna Mei N.
F.131.12.0010
F.131.12.0027
F.131.12.0080
F.131.12.0094
F.131.12.0103
F.131.12.0115
LATAR BELAKANG
Di dalam melakukan konseling, terdapat berbagai
macam teori konseling yang dapat digunakan oleh
konselor sebagai pedoman pelaksanaan konseling.
Salah satu teori konseling tersebut adalah teori
konseling eklektik. Konseling eklektik (eclectic
counseling) mulai dikembangkan sejak tahun 1940an oleh Frederick Thorne yang merupakan
promotor utama dari corak konseling ini.
Selanjutnya, teori ini dikembangkan oleh Robinson.
PRINSIP DASAR
Teori konseling ini menunjukkan
suatu sistematika dalam konseling
yang berpegang pada pandangan
teoritis dan pendekatan hasil
perpaduan berbagai unsur yang
diambil atau dipilih dari beberapa
konsepsi serta pendekatan.
TEKNIK EKLEKTIK
Kata eclectic (eklektik) berarti mengambil item-item
dari berbagai sumber
PANDANGAN EKLEKTIK
Eklektisme berpandangan
bahwa sebuah teori
memiliki keterbatasan
konsep, prosedur, teknik
Eklektisme dengan
sengaja mempelajari
berbagai teori dan
menerapkan sesuai
keadaan rill klien.
Konseling eklektik dapat
pula disebut konseling
integratif.
SEJARAH
Perkembangan pendekatan ini dimulai sejak tahun 1940-an,
yaitu ketika F.C.Thorne menyumbangkan pemikirannya
dengan mengumpulkan & mengevaluasi semua metode
konseling yang ada.
Brammer & Shostrom (1982) sejak 1960 mengembangkan
model konseling yang dinamakan actualization counseling
DAN mengupayakan pendekatan yang integratif dari berbagai
pendekatan.
Pada akhir 1960-an hingga 1977, R.Carkhuff juga telah
mengembangkan konseling eklektik, dengan melakukan testing
& riset secara komperhensif, sistematik, & integratif.
Kemudian, G.Egan (1975) dengan istilah Systemic helping,
prochaska (1984) dengan nama Integrative eclectic.
ISU EKLEKTIF
-Kedisiplinan
Seberapa disiplinkah keputusan terapis
dalam mempraktikannya.
-Intervensi
Pengambilan intervensi dari sumbersumber yang berbeda tanpa harus
mengikuti disiplin yang melahirkannya
disebut
technical
eclectisism
(eklektisisme teknis)
PERBANDINGAN
Perbandingan teknik eklektik dengan
teknik lainnya.
Pendekatan eklektik ini sangat ilmiah,
sistematik, dan logis. Konselor tidak perlu
terikat dengan salah satu teori. Dalam
pendekatan eklektik konselor menjalankan
konseling secara sesuai dengan situasi
kliennya.
ASUMSI EKLEKTIK
I.
Tidak ada sebuah teori yang dapat
menjelaskan seluruh situasi klien
II.
Pertimbangan profesional/pribadi
konselor adalah faktor penting akan
keberhasilan konseling pada berbagai
tahap konseling.
STRATEGI KONSELING
TAHAPAN KONSELING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PERAN KONSELOR
KETERBATASAN
Konseling eklektik merupakan teori
konseling yang tidak memiliki teori atau
prinsip khusus tentang kepribadian.
SEKIAN
Terimakasih