“ECLECTIC COUNSELING”
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbicara tentang pendidikan dewasa ini, selalu berkaitan dengan proses intelektual serta
sebuah orientasi kehidupan manusia. Orientasi pendidikan sudah sangat jelas yaitu bahwa
memanusiakan manusia menjadi manusia. Dalam arti bahwa dengan dan melalui pendidikan
manusia memperoleh atau mendapatkan kehidupan yang layak. Pendidikan merupakan
jembatan bagi manusia guna melangkah ke arah hidup yang penuh tanda tanya. Pendidikan
akan mengubah pola pikir manusia mulai dari minimnya pengetahuan sampai pada lemahnya
etika manusia. Hal ini bukan berarti bahwa kita menjustifikasi pribadi tertentu, yang tidak
berpendidikan. Namun di sini yang mau di tekankan, bahwa dengan dan melalui pendidikan
sejatinya adalah kebaikan (bonum) dan bukan sebaliknya (maklum). Seperti telah dijelaskan
dalam paragraf pertama bahwa pendidikan itu normatif (yang bersumber pada tugas-tugas
perkembangan dan kriteria kedewasaan). Norma-norma ini merupakan seperangkat,
pengetahuan, fakta, sistim nilai, prosedur dan teknik, sikap-sikap etis, religius, serta
keterampilan dan sebagainya. Semua perangkat ini di susun berdasarkan tahapan
perkembangan sesuai dengan konteks dan jenis lingkungan pendidikan dalam mengupayakan
serta kriteria keberhasilan. Sebelum kita membahas penerapan eklektik konseling dalam
realitas pendidikan sekolah menengah atas, tentunya kita harus melihat terlebih dahulu
realitas pendidikan dalam konteks sekolah menengah atas. Dewasa ini sudah sering terjadi
problematik dan kasus-kasus yang menimpa yang di rasakan oleh para siswa dan siswi dalam
lingkungan sekolah yang terbawa dari konteks lingkungan masyarakat dan keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konseling Eklektik?
2. Apa perbedaan Konseling eklektik dengan pendekatan lain?
3. Apa tujuan dari Konseling?
4. Apa saja tahapan dalam Konseling?
5. Apa saja peran dalam Konseling?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Konseling Eklektik
2. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan antara Konseling Eklektik dengan
pendekatan lain
3. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari Konseling
4. Untuk mengetahui dan memahami tahapan-tahapan yang ada pada Konseling
5. Untuk mengetahui dan memahami peranan dalam Konseling
BAB II
PEMBAHASAN