Anda di halaman 1dari 12

KLIPING TENUNAN TRADISIONAL NTT

DAN

LAGU DAERAH

Nama : oktaviani vini lewar

Kelas : vi

Sekolah dasar katolik nita 1

Tahun pelajaran 2020/2021

A. Lagu-lagu daerah NTT dan maknanya:

1. Bolelebo

1
Bagi seorang perantau, tanah kelahiran yang merupakan kampung halamannya tetaplah
menjadi tempat yang penuh kenangan dan tak terlupakan.Bolelebo adalah salah satu lagu
yang berasal dari NTT. Makna dari lagu Bolelebo ini sangat mendalam, karena menceritakan
tentang persatuan dan kerukunan masyarakat Nusa Tenggara Timur.Melalui lagu ini,
penulisnya juga mencoba menggambarkan bagaimana kerinduan orang-orang timur pada
kampung halaman mereka. Namun sekalipun berada di tempat perantauan, kampung halaman
merekalah tetap yang terbaik.

2. Anak Kambing Saya

Lagu yang satu ini pasti sering Anda nyanyikan sewaktu kecil dulu, bukan? Atau mungkin
Anda masih sering mendengarkan lagu ini sampai sekarang? Lagu ini termasuk salah satu
lagu yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Banyak yang mengatakan bahwa lagu yang
berirama ceria ini, menceritakan tentang orang tua yang sedang berusaha mencari anak
kesayangan mereka.Namun, kendati berasal dari NTT, hampir seluruh anak-anak yang ada di
Indonesia tahu lagu ini.

4. Desaku

Desaku menjadi lagu lainnya yang juga berasal dari Nusa Tenggara Timur. Lagu ini
bermakna tentang kerinduan seseorang akan tanah airnya yang dipenuhi dengan
keindahan.Ada pula yang menyebutkan bahwa lagu ini menceritakan tentang kerinduan
seseorang pada keluarga dan juga kerabatnya yang ada di desa. Berikut ini lirik lagu Desaku :

5. O Nina Noi

Lagu O Nina Noi merupakan lagu yang menggambarkan ciri khas serta adat istiadat dari
masyarakat Nusa Tenggara Timur. Melalui lagu ini, Anda akan diajak untuk memahami
bahwa Indonesia ternyata merupakan Negara yang kaya akan beragam suku, budaya dan juga
bahasa daerah yang unik. Namun perlu dipahami bawha setian daerah pasti memiliki
perbedaan dalam berbagai hal, mulai dri cara hidup sampai dengan budayanya.

6. Lagu Batu Matia. (Rote)

Dinyanyikan pertama kali pada tahun 1942 oleh seniman sasandu masa lampau. Lagu ini
mengisahkan tentang keharmonisan hidup masyarakat Rote Ndao dalam keadaan suka
maupun duka berupaya untuk mencapai kesejahteraannya. Tentang bagaimana ayah dan ibu
berusaha dengan sekuat tenaga menghidupkan anak-anaknya agar ke depan dapat menjadi
anak yang berguna bagi nusa dan bangsa demi kemandirian hidupnya. Syair dalam lagu ini
juga menceritakan tentang kehidupan anak anak-anak yatim piatu dalam perjuangan hidupnya
agar bisa hidup bahagia seperti anak-anak lainnya dan menggapai masa depan yang cerah.

7. Lagu O Nawenni Tana (Sabu)

2
Menceritakan tentang suatu nasehat kepada seluruh keturunan Hawu Miha (nenek moyang
orang Sabu) agar jangan saling melupakan satu dengan yang lain. Namun dihimbau untuk
saling sayang - menyayangi, bantu - membantu, kasih - mengasihi satu dengan yang lain agar
seluruh sendi - sendi kehidupan dapat dirasakan secara bersama - sama.

8. Lagu Oras Loron Malirin

Diciptakan oleh NN yang merupakan lagu rakyat Belu dimana lagu ini menceritakan tentang
seorang yang sedih karena ditinggal pergi saudara atau kekasihnya yang pergi merantau.

9. Lagu Oli Gailaru Marada (Sumba Tengah)

Mengisahkan tentang saudara yang berada di perantauan diajak kembali pulang dikampung
halaman untuk membangun Sumba Tengah. Lagu ini diciptakan oleh Umbu Sulung (alm) dan
diaransemen oleh Umbu Remu Samapaty.

10. Lagu Ina Maria (Flores Timur)

Di mana ada dua atau tiga orang Lamaholot berkumpul, kemudian berdoa rosario, maka
hampir pasti mereka menyanyikan INA MARIA. Artinya, Bunda Maria. Sejak dulu orang
Flores, khususnya Flores Timur, punya devosi kuat terhadap Bunda Maria.

12. Lagu Ele Moto menceritakan tentang seorang anak Sabu yang pergi merantau ke negeri
orang. Sesampai di negeri orang, dia berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh penghidupan
yang layak. Dan pada akhirnya dia berhasil.

13. Flobamora

Bagi yang belum tahu, Flobamora merupakan gugusan puluhan pulau kecil dan besar di
bagian timur Indonesia, dengan 3 pulau induk yakni Flores, Sumba dan Timor. Lagu
Flobamora bercerita tentang kerinduan seseorang akan kampung halamannya.

Lagu ini bernuansa sedih. Dalam liriknya, tertuang kerinduan yang amat besar terhadap
segala yang ada di Flobamora, mulai dari orangtua, keluarga, teman-teman dan lingkungan.
Dia pun berjanji suatu saat nanti akan pulang ke kampung.

14. Lerang Wutun

Lagu Lerang Wutun menceritakan tentang keindahan kampung halaman mereka yang dmai,
tentram, permai dan sejahtera, sehingga membuat mereka yang berada di perantauan semakin
rindu untuk pulang kampung lagi.

15.Pai Mura Rame

3
Lagu Daerah NTT yang satu ini bercerita tentang dua manusia yang menjalin hubungan
asmara, ingin bersama-sama merasakan kebebasan untuk mencintai. Akhirnya mereka
mengikat janji setia untuk saling bersatu serta saling ingat dengan masing-masing

16. Haleleu Ala De Teang

Lagu ini bercerita tentang keanekaragaman budaya dan adat yang ada di Nusa Tenggara
Timur, serta mengajak semua rakyatnya untuk senantiasa melindungi, menjaga dan
melestarikan kekayaan budaya tersebut.

17. Bole Jaru

Lagu Sedih asal NTT, inilah sebutan yang paling pantas untuk lagu ini, karena menceritakan
kesedihan seorang ibu yang akan berpisah dengan anaknya untuk pergi merantau. Kemudian
sang anak menyanyikan lagu ini untuk menghibur ibunya, dan meneguhkan hatinya.

18. Ofa Langga (Kepala Perahu)

Lagu asal NTT yang satu ini bercerita tentang seorng pria yang mengenang kisah asmaranya
dengan seorang gadis yang ia cinta di masa lalu.

19. Mai Fali e

Lagu Daerah NTT selanjutnya berjudul Mai Fali e, sebuah lagu yang sering dinyanyikan pada
pesta pernikahan. Lagu ini bercerita tentang panggilan ibu kepada anak-anaknya untuk
berkumpul bersama serta akan diberikan nasihat.

20. Oras Loro Malirin

Lagu Tradisional Asal NTT berikutnya berjudul Oras Loro Malirin. Jika diartikan dalam
bahasa Indonesia, maka menjadi “Ketika Waktu Senja”. Lagu ini bercerita tentang kesedihan
seseorang yang ditinggal merantau oleh kekasih hatinya.

21. Bale Nagi

Lagu tradisional Nusa Tenggara Timur selanjutnya berjudul Bale Nagi. Lagu ini bercerita
tentang kerinduan seseorang akan kampung halamannya, dia merindukan orangtua, saudara,
sahabat dan lingkungan sosial di sana.

22. Fali Nusa Lote

Masih tentang kerinduan, lagu asal Pulau Rote, NTT yang satu ini bercerita tentang rasa rindu
seseorang yang saat ini sedang dirantau, terhadap kampung halamannya yakni Pulau Rote

B. Motif tenunan tradisional NTT

4
1. Korasong Manu Walu

Berarti sarung bermotif jantung atau hati dan 8 ekor ayam. Istilah Korasong mungkin
satu istilah Portugis Coracao yang berarti “Jantung atau Hati”. Motif yang pengaruh
kuat kebudayaan Portugis pada abad ke 15 – 16 mempunyai nilai Pedagogis yang
menampilkan sebuah gambaran dedikasi yang besar dari orang tua untuk anak-
anaknya. Dimana anak-anak dibawa umur butuh pengawasan istimewa dan anak-anak
dewasa dibutuhkan sikap lunak dan dihargai.
2. Sese We’or

Kain Sese We’or yaitu motif yang melukiskan sepasang burung jantan dan betina
yang sendang berhadapan muka, yang melukiskan tata kehidupan yang rukun dan
produktif bagi manusia laki-laki dan perempuan

3. Lipa Loen Peten Mitan

5
 

“Lipa” artinya sarung laki-laki, “Loen” artinya motif, “Peten” artinya ikat, “Mitan”
artinya hitam. Kain untuk laki laki berwarna hitam atau biru tua yang motifnya diikat
dan dari benang lunsin (weft motif), sebagai symbol watak seorang laki laki yang
pekerja keras/harus tangguh. Kegunaan dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
4. Lipa meran
 

“Lipa” artinya kain sarung untuk laki-laki, “Meran” artinya merah. Lipa meran adalah
kain tenunan untuk laki-laki yang biasa digunakan untuk upacara atau pesta adat. Lipa
meran merupakan symbol keagungan.

5. Anatau

6
Motif manusia yang sedang telanjang. Di hadapan Tuhan itu tidak ada yang tersembunyi. Itu
simbol dari Marapu sebenarnya, namanya Anatau

6. Motif / corak tenun ikat di Sumba Timur.

Corak Ular

Ular Naga tidak terdapat di Sumba,


merupakan corak asli masyarakat China.
Dikenal melalui guci-guci yang masuk ke
wilayah Sumba. Corak ular naga merupakan
bukti bahwa pada masa lampau telah ada
interaksi.dagang dengan masyarakat
Tiongkok/China yang membawa keramik
porselin berupa piring, guci, mangkok dan
lain-lain untuk ditukarkan dengan kayu
cendana. Ungkapan ular naga dalam bahasa sastra Sumba, tidak ditemukan

7. Corak Gajah

Gajah tidak terdapat di Sumba dan dijadikan Corak.dalam Kain Tenun Ikat menunjukkan
bukti bahwa pada masa.lampau telah ada interaksi dagang dengan dunia luar yang
mengekspor gading ke Sumba. Sampai sekarang raja-raja atau bangsawan tertentu di Sumba
Timur masih memiliki gading batangan dan gelang gading masih merupakan bagian dari isi

7
“mbola ngandi” (wadah terbuat dari daun siwalan yang berisi kain, sarung, gelang gading,
muti salak atau manik-manik, pisau) yang harus dibawa oleh penganting perempuan dari
rumah orang tuanya. Ungkapan sastra adat Sumba tentang Gajah tidak ditemukan.

8. Singa / Mahang

Corak Singa (Mahang) merupakan pengaruh gaya Renaissance di Eropa dari masa Raja
Hendry III pada pertengahan abad XVI, masuk ke Indonesia melalui kebudayaan Hindu.
Ungkapan tentang Singa (Mahang) dalam bahasa sastra adat Sumba, tidak ditemukan, hal ini
membuktikan di Sumba Timur, Sumba umumnya tidak terdapat Singa. Dijadikan corak
dalam tenun ikat Sumba Timur, menunjukkan bahwa sekak dahulu masyarakat sumba telah
mengenal hubungan dengan dunia luar. Corak atau bentuk ini ditiru dari gambar pada uang
Belanda (Mahang Appa Uki).

9. Corak Udang

Udang adalah binatang yang hidup di air dan memiliki kebiasaan berjalan beriring-iringan
dan sifat ini menarik perhatian alam pikiran orang Sumba seperti terungkap dalam sastra
adat : Kura Angu Kudu, Karongu Angu Londa artinya Udang kawan berpundak, Kepiting
teman bergandeng. Ungkapan ini melambangkan persaudaraan, persatuan dan kekuatan.

Corak Udang juga melambangkan kepercayaan leluhur orang Sumba bahwa di balik
kematian ada kehidupan baru atau pengharapan akan hidup kekal atau ada perubahan
kehidupan yang berbeda dari kehidupan sekarang. Hal ini terungkap dalam bahasa sastra adat

8
yaitu Njulu La Kura Luku, Halubu La Mandu Mara artinya Menjelma Seperti Udang,
Mengelupas Seperti Ular Darat.

10. Motif Flores Timur

Busana Kain Tenun Ikat Adonara

Kain tenun ikat Adonara memiliki tiga motif yaitu, pertama motif dengan warna-warni
bergaris lurus lebar merupakan kain Kewatek, yang kedua motif dengan warna yang
monoton serta bergaris lurus kecil-kecil adalah Nowing dan yang ketiga motif berwarna
dan bergaris lurus adalah Senai (selendang).Berdasarkan pemakaiannya yaitu, untuk Kain
Kewatek digunakan para Wanita sedangkan Nowing digunakan untuk Laki-laki
sedangkan Senai (selendang) digunakan laki-laki dan perempuan.

11. Songke (kain adat Manggarai)

Songke adalah tenunan khas masyarakat Manggarai yang berdiam di sisi barat Pulau Flores.
Kain tenun ini wajib dikenakan saat acara-acara adat. Antara lain saat kenduri (penti),
membuka ladang (randang), hingga saat musyawarah (Nempung).
Ntala berarti bintang. Motif ini terkait erat dengan salah satu petuah Manggarai ‘Porot
langkas haeng ntala’, yang artinya hendaklah mencapai bintang. Motif ntala bermakna,
hendaknya kehidupan selalu berimbas positif bagi sesama serta memberikan perubahan pada
lingkungan sekitar.

12. Lawo Pundi

9
13. .Lawo Jara Nggaja

14. Lawo Jara

10
15. Semba

17.Lawo Mangga

18. Lawo Manu

11
19.Lawo Soke Mata Ria

20. Lawo Mata Rote

12. Lawo Keli Mara

12

Anda mungkin juga menyukai