Anda di halaman 1dari 55

TEORI

TIMBELAJAR
PEKERTI
UNM
ALUR KEGIATAN
(ICARE)

Connectio
Brainstor
Berbagi Inf
tentang Teor

Application-60’
Hakekat dan
implementasi teori
belajar

Reflection-20’
Apa yang sudah ieplajari
tentang Teori Belajar

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


INTRODUCTION

CAPAIAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat:

1. Menjelaskan perbedaan dan persamaan berbagai teori belajar


ditinjau dari berbagai aspek.

2. Memberi contoh dan mendesain pembelajaran yang menerapkan


prinsip-prinsip dari setiap teori belajar.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


INTRODUCTION

INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan hakikat dan prinsip-prinsip teori belajar behavioristik.


2.Membandingkan berbagai aliran dan jenis teori balajar behavioristik.
3. Menjelaskan dan mendesain penerapan teori belajar behavioristik dalam proses
INTRODUCTION
pembelajaran.
4. Menjelaskan hakikat dan prinsip-prinsip teori belajar kognitivistik.
5. Membandingkan berbagai aliran dan jenis teori balajar kognitivistik.
6. Menjelaskan dan mendesain penerapan teori belajar kognitivistikdalam proses
pembelajaran.
7. Menjelaskan hakikat dan prinsip-prinsip teori belajar konstruktivistik.
8. Membandingkan berbagai aliran dan jenis teori balajar konstruktivistik.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


INTRODUCTION

INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN

9. Menjelaskan dan mendesain penerapan teori belajar konstruktivistikdalam


proses pembelajaran.
10. Menjelaskan hakikat dan prinsip-prinsip teori belajar humanistik.
11. Membandingkan berbagai aliran dan jenis teori balajar humanistik.
12. Menjelaskan dan mendesain penerapan teori belajar humanistikdalam proses
pembelajaran.
13. Menjelaskan hakikat dan prinsip-prinsip teori belajar sosial.
14. Menjelaskan peranan faktor internal dalam teori balajar sosial.
15. Menjelaskan dan mendesain penerapan teori belajar sosialdalam proses
pembelajaran.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


CONECTION

Brainstorming:
• Bagaimana eksistensi teori belajar dalam kerangka pembelajaran?

• Apa saja jenis-jenis teori belajar dan bagaimana hubungan antar


teori belajar tersebut?

• Bagaimana perbandingan kelima teori belajar ditinjau dari aspek


pengetahuan, makna belajar, makna mengajar, tujuan
pembelajaran, strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran?

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


APLICATION

• Bagaimana prinsip-prinsip penerapan masing-masing teori


belajar dalam perkuliahan di kelas maupun di luar kelas?

• Bagaimana bentuk rancangan perkuliahan yang menerapkan


masing-masing teori belajar?

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


URAIAN MATERI

1. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK


2. TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK
3. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
4. TEORI BELAJAR HUMANISTIK
5. TEORI BELAJAR SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


1. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


HAKKAT TORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

- Belajar merupakan akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respons.

- Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative permanen dan terjadi
secara eksternal sebagai hasil dari pengalaman.

- Belajar adalah asosiasi antara kesan panca indera (sense impression) dan impuls
yang bertindak sebagai impuls to action atau terjadinya hubungan antara
stimulus (S) dan respons (R) yang dikenal dengan teori S-R Bond (Teori
connectivsm)

• Stimulus dan respons harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati
(observable) (Watson)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


ASUMSI DASAR TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

• Belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respons yang melibatkan
proses mental berupa pikiran, perasaan ataupun gerakan (Thorndike).

• Pengamatan (observation) merupakan cara utama untuk menyelidiki proses


belajar.

• Prinsip belajar yang sama digunakan untuk perilaku yang berbeda dan untuk
mahluk hidup dari berbagai spesies.

• Sebagian besar proses belajar dapat dipelajri secara objektif, yaitu pada saat
proses belajar terfokus pada stimulus dan respons (S  R).

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


ASUMSI DASAR TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

• Dalam mempelajari proses belajar behavioristik, maka proses belajar


kognitif/internal diabaikan.

• Beberapa behaviorist berasumsi bahwa proses belajar telah terjadi apabila


terjadi perubahan perilaku pada organisme.

• Organisme terlahir dalam keadaan kosong. Pengalaman yang berbeda yang


dialami organismen dalam berinteraksi dengan lingkungannya akan
menghasilkan perilaku yang berlianan pula.

• Belajar merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Para


behaviorist cenderung menggunakan istilah conditioning (pembiasaan)
daripada menggunakan istilah belajar dari lingkungan.

• Sejauh memungkinkan, belajar perilaku lebih baik dijelaskan berdasarkan


beberapa prinsip belajar.
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Jenis Teori Belajar Behavioristik

• Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning) dari Ivan Pavlov

- Dalam pengkondisian klasik, stimulus netral (seperti melihat seseorang)


diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna (seperti makanan) dan
menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respons yang sama.

- Pengkondisian klasik membantu menjelaskan bagaimana stimulus netral


diasosiasikan dengan respons yang tak dipelajari dan sukarela.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Jenis Teori Belajar Behavioristik

• Pengkondisian Contiguity dari E.R. Guthrie


- Hukum Contiguity: kombinasi beberapa stimulus yang dikuti diikuti
dengan gerakan, apabila terjadi lagi cenderung akan diikuti oleh gerakan
seperti sebelumnya
- Teori Contiguity: lupa merupakan bentuk hambatan, yang muncul ketika
satu kebiasaan mencegah munculnya kebiasaan lain, dikarenakan adanya
stimulus yang lebih kuat.
- Hukum Kebaruan: apa yang dikerjakan terakhir kali karena adanya
serangkaian stimulus, akan menjadi apa yang dikerjakan ketika kombinasi
beberapa stimulus terjadi lagi.
- Lingkup penerapan: Walaupun peneitiannya diakukan terhadap binatang,
tetapi teori contiguity diarahkan untuk mempelajari munculnya
kepribadian seseorang.
- Prinsip Belajar: (a) organisme harus aktif memberi respons (b) stimulus
harus bersifat unik dan spesifik, (c) penguatan perlu diberikan terus
menerus, (d) respons terakhir yang diberikan harus benar.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Jenis-jenis Teori Belajar Behaviristik

• Pengkondisian Operan (Operant Condotioning) dari Thorndike


- Garis dasar (baseline of free operant level) adalah frekuensi kemunculan respons
tanpa adanya penguatan.
- Perilaku akhir (terminal behavior) adalah bentuk dan frekuensi dari respons yang
diharapkan di akhir penguatan atau program pembelajaran.
- Pemusnahan (extinction) terjadi ketika perilaku atau respons sedikit demi sdikit
menghilang seiring dengan meghilangnya penguatan.
- Perilaku tak tertuga (superstitious behavior) yaitu perilaku yang kadang-kadang
diperlihatkan ketika dipasangkan dengan penguatan lain yang tidak direncanakan.
- Pembentukan (shaping) adalah perilaku yang kadang tidak terlihat atau telah
diperlihatkan sehingga tidak dapat dikuatkan.
- Perangkaian (chaning) merupakan belajar serangkaian respons melalui
pembentukan.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran

Implikasi teori belajar behavioristik dalam pembelajaran memiliki karakteristik


sebagai berikut:
• Menekankan pada hasil belajar yang spesifik dan dapat diamati.
• Belajar dengan kecepatan sendiri.
• Penguatan yang terus menerus.
• Hasil belajar dalam bentuk jawaban yang benar berfungsi sebagai penguatan.
• Mengurangi bimbingan secara bertahap.

Secara umum, bentuk pembelajaran yang dapat menunjukkan aplikasi teori belajar
behavioristik adalah sebagai beikut:
• Penekanan pada perilaku.
• Praktek dan latihan berulang..
• Memutus kebiasan.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Langkah Implementasi Teori Belajar Behavioristik

• Menentukan tuujuan instruksional


• Analisis lingkunan dan identifikasi entry behavior
• Menentukan materi pelajaran (Pokok Bahasan atau Topik)
• Membagi materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil (Sub Pokok Bahasan
atau Sub Topik)
• Menyajikan materi pelajaran
• Memberikan stimulus berupa: pertanyaan, tes, latihan, dan tugas
• Mengamati dan mencermati respons yang diberikan oleh mahasiswa
• Memberikan penguatan (reinforcement) positif maupun negatif
• Memberikan stimulus baru
• Mengamati dan mencermati respons melalui tes hasil belajar
• Memberikan penguatan, dst.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2. TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Karakteristik Konseptual Teori Belajar Kognitivistik

• Belajar adalah usaha yang melibatkan aktivitas mental sebagai akibat


dari interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu
perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku,
ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.
• Belajar ialah hasil interaksi yang terus-menerus antara individu dan
lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi.
• Belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi
untuk memperoleh pemahaman.
• Ada dua bidang kajian yang lebih mementingkan proses belajar
daripada hasil belajar, yaitu (a) belajar tidak sekedar melibatkan
stimulus dan respons tetapi juga melibatkan proses berfikir yang sangat
kompleks dan (b) ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang
melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Ciri-ciri Teori Belajar kognitivistik

• Perubahan perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam
dirinya (nativistik)
• Mementingkan keseluruhan (holistik) dibandingkan bagian-bagian (wholistik)
• Mementingkan peranan fungsi kognitif
• Mengutamakan keseimbangan dalam diri individu
• Perilaku manusia sangat ditentukan oleh masa kini
• Pembentukan perilaku manusia lebih banyak dipengaruhi oleh struktur kognitif

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Dasar-dasar Teori Belajar Kognitivisme

Teori yang mendasari teori belajar kognitivistik:


• Teori Pemrosesan informasi
• Teori  Metakognisi 
• Teori  Sibernetik

Perspektif kognitif membagi jenis pengetahuan menjadi tiga jenis


• Pengetahuan Deklaratif
• Pengetahuan Prosedural 
• Pengetahuan Kondisional
                                 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Teori Belajar Berbasis Aliran Kognitivistik

Teori Perkembangan Kognitif oleh Peaget


Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui
empat tahap utama:
-Tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun)
-Tahap praoperasional ( kurang lebih umur 2 tahun hingga 7 tahun)
-Tahap operasional konkrit (kurang lebih 7 sampai 11 tahun)
-Tahap operasional formal (kurang lebih umur 11 tahun sampai dewasa)

Konsep perubahan skema menurut Peaget:


• Asimilasi 
• Akomodasi 
• Equilibrium 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Teori Belajar Berbasis Aliran Kognitivistik

Teori Pemrosesan Informasi oleh Gagne

Delapan Fase Pembelajaran:


• Motivasi
• Pemahaman
• Pemerolehan
• Penyimpanan
• Ingatan kembali
• Generalisasi
• Perlakuan
• Umpan balik

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Teori Belajar Berbasis Aliran Kognitivistik

Teori Hirarki Belajar oleh Bruner

Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap:


• Enaktif (aktivitas)
• Ikonik (visual verbal)
• Simbolik

Teori Belajar Bermakna oleh Ausubel


Proses belajar terjadi melaui tahap-tahap:
• Memperhatikan stimulus yang diberikan
• Memahami makna stimulus menyimpan dan menggunakan informasi yang
sudah dipahami.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Penerapan Teori Belajar Kognitivistik

TEORI BELAJAR VYGOTSKY

• Menciptakan dan mengorganisasikan pengalaman belajar di kelas dan di luar kelas (interaksi
dengan lingkungan)

• Memberikan keesempatan yang luas kepada peserta dididk untuk mengungkapkan aspek
intramentalnya (hasil proses internalisasi sosial-kultural).

• Mengidentifikasi perkembangan aktual dan potensial peserta didik (penentuan ZPD).

• Membangun situasi yang memungkinkan peserta didik dapat bekerjasama (kerja kelompok)

• Secara terus menerus guru menfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses intramental
dan intermental secara dialektis (pemberian Scaffolding)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Penerapan Teori Belajar Kognitivistik

TEORI BELAJAR METAKOGNITIF


• Menciptakan dan mengorganisasikan pengalaman “belajar bagaimana belajar” di kelas
dan di luar kelas.

• Memberikan contoh yang mampu merangsang peserta didik untuk belajar bagaimana
belajar (learn how to learn)

• Menggunakan pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” dalam merangsang proses


berpikir peserta didik.

• Gunakan berbagai kegiatan agar peserta didik memperoleh kesempatan untuk


menggunakan dan menganalisis serta memperbaiki cara berpikirnya.

• Seyogyanya guru meningkatkan rangsangan fasilitatif untuk mengembangkan


kemampuan kognitif tingkat tinggi dan siswa mengerti jalan pikirannya dalam
memecahkan masalah (awareness)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
3. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Pengertian Teori Belajar Konstruktivistik

• Konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang menekankan


bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita
sendiri.

• Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran


konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak
sekonyong-konyong.

• Inti Teori Konstruktivisme adalah gagasan bahwa pelajar masing-masing


harus menemukan dan merubah informasi yang rumit kalau mereka ingin
menjadikannya sebagai milik sendiri.

• Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat


generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Ide Peaget tentang Konstruktivisme Radikal

• Skema, merupakan suatu rangkaian proses (struktur pengetahuan) dalam


sistem kesadaran seseorang yang selalu beradaptasi dan berubah selama
perkembangan kognitifnya.
• Asimilasi, adalah proses kognitif seseorang dalam mengintegrasikan
persepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang
sudah ada di dalam pikirannya.
• Akomodasi, adalah suatu proses kognitif yang terjadi apabila pengalaman
baru yang diperoleh seseorang tidak dapat diasimilasi ke dalam skema yang
sudah dimiliki karena pengalaman yang baru itu sama sekali tidak cocok
dengan skema yang telah ada.
• Equilibrasi, adalah proses perubahan dari keadaan disequilibrium menjadi
keadaan equilibrium.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Ide Vigotsky ttg Konstruktivisme Sosial

• Pembelajaran melalui interaksi sosial,


dimana seseorang dapat memahami konsep-konsep yang sulit jika dia
berinterkasi sosial (mendapat scaffolding dari orang lain).
• Scaffolding adalah proses dimana orang yang lebih paham (dosen atau
mahasiswa) membantu mahasiswa lain yang kurang paham untuk menguasai
sebuah masalah
• ZPD (zone of proximal development) adalah zona (daerah) antara level
perkembangan aktual siswa/mahasiswa dengan level perkemabngan
potensial. Scaffolding sebaiknya diberikan pada ZPD.
• Pemagangan kognitif (cognitive apprenticeship) adalah proses yang
dialami seseorang yang sedang belajar, secara tahap demi tahap memperoleh
keahlian dalam interaksinya dengan seorang pakar (bisa orang dewasa atau
orang yang lebih tua atau kawan sebaya yang telah menguasai
permasalahannya)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PANDANGAN KONSTRUKTISME

TENTANG PENGETAHUAN
• Pengetahuan tidak merepresentasikan suatu kenyataan ontologis objektif, tetapi
merupakan suatu pengaturan dan organisasi dari suatu dunia yang dibentuk oleh
pengalaman seseorang (Mind as inner individual representation of outer reality)
• Mahasiswa mengkonstruksi skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur dalam
membangun pengetahuan yg berbeda untuk setiap individu dan dipengaruhi oleh
proses abstraksi dan reflekasi (Reflection/abstraction as primary)
• Pengetahuan dibentuk dlm struktur konsep masing-masing individual
siswa. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan, bila konsep
baru yang diterima dapat dikaitkan/dihubungkan dengan pengalaman
yang dimiliki siswa. Pengetahuan adalah apa yang ada dalam pikiran
siswa/mahasiswa (Knowledge as residing in the mind)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PANDANGAN KONSTRUKTISME

TENTANG MAKNA BELAJAR


• Proses belajar terjadi ketika skema seseorang dalam keadaan tidak seimbang
(disequilibrium) yang merangsang pemikiran lebih lanjut.
• Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman seseorang dengan dunia fisik dan
lingkungannya.
• Mengajar adalah menata lingkungan agar siswa/mahasiswa termotivasi
dalam menggali makna serta menghargai perbedaan.
• Siswa bisa memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan,
tergantung pada pengalamannya dan perspektif yang dipakai dalam
menginterpretasikan.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PANDANGAN KONSTRUKTISME

PENATAAN LINGKUNGAN BELAJAR


• Dinamis, kreatif, dan menghargai perbedaan.
• Siswa diberi kesempatan menentukan isi dan arah belajar mereka. Kreativitas
siswa menjadi hal yang esensial
• Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan dan ketidakmampuan dilihat sebagai
interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai
• Kebebasan dipandang sebagi penentu keberhasilan belajar. Siswa adalah subjek
yang harus mampu menggunakan kebebasan untuk melakukan pengaturan diri
dalam belajar.
• Kontrol belajar dominan ditentukan oleh faktor internal siswa.
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan pembelajaran ditekankan pada belajar bagaimana belajar.
• Menolong siswa untuk mengubah pemahaman mereka tentang masalah atau
situasi secara signifikan melalui proses mengkonstruksi untuk menemukan
kembali.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PANDANGAN KONSTRUKTISME

STRATEGI PEMBELAJARAN
• Penyajian isi menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna
mengikuti urutan dari keseluruhan ke bagian.
• Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk meladeni pertanyaan atau
pandangan siswa.
• Aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada data primer dan bahan
manipulatif dengan penekanan keterampilan berpikir kritis.
• Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada proses.
Student Centered Learning Strategies
• Belajar Aktif
• Belajar Mandiri
• Belajar Kooperatif & Kolaboratif
• Self-regulated Learning
• Generative learning
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PANDANGAN KONSTRUKTIVIME

MODEL PEMBELAJARAN:
• Problem based learning
• Discovery learning
• Cognitive straregies,
• Project based learning
TENTANG EVALUASI
• Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan
keterampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konteks nyata.
• Evaluasi yang menggali munculnya berpikir divergen, pemecahan ganda bukan
hanya satu jawaban benar.
• Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-
tugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermakna serta menerapkan apa
yang dipelajari dalam konteks nyata. Evaluasi menekankan pada keterampilan
proses dalam kelompok.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PANDANGAN KONSTRUKTIVIME

Alternative (Authentic) Assesment:


• Portopolio
• Observasi proses
• Simulasi & permainan
• Dinamika kelompok
• Studi kasus (project)
• Performance appraisal

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK

• PERENCANAAN
- mencoba menggali dan menggunakan pertanyaan serta ide-ide siswa untuk
mengarahkan pelajaran dan unit-unit pembelajaran seluruhnya,
- menerima dan menggalakkan siswa untuk memulai menyampaikan ide,
- menggalang kepemimpinan oleh siswa, kerjasama antar siswa, pencarian
sumber informasi dan pengambilan tindakan nyata sebagai hasil proses
pembelajaran

• STRATEGI DALAM KELAS


- menggunakan pemikiran, pengalaman,dan minat siswa untuk mengarahkan
pembelajaran,
- menggalakkan pemanfaatan sumbeR informasi alternatif berupa materi tertulis
dan “pakar” selain buku teks,
- menggunakan pertanyaan terbuka

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK

• KEGIATAN SISWA
- Menggalakkan siswa untuk mengelaborasi pertanyaan dan jawaban mereka,
- Menggalakkan siswa untuk menyarankan sebab-sebab dari suatu peristiwa &
situasi,
- Menggalakkan siswa untuk memprediksi konsekuensi,
- Menggalakkan siswa untuk menguji ide mereka sendiri, misalnya menjawab
pertanyaan mereka, membuat dugaan mengenai penyebab dan membuat
prediksi-prediksi mengenai konsekuensi.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK

TEKNIK MENGAJAR
- mencari ide-ide siswa sebelum menyebutkan ide-ide guru
- menggalakkan siswa untuk saling membadingkan dan mendebat ide dan konsep
teman-temannya,
- menggunakan strategi pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
kolaboratif, meghormati individualitas, dan menggunakan teknik pembagian
kerja,
- menggalakkan pemberian waktu yang cukup untuk melakukan refleksi dan
analisis,
- menghargai dan menggunakan semua ide yang dikemukakan siswa,
- Menggunakan analisis pribadi, pengumpulan bukti-bukti nyata untuk mendukung
ide, perumusan kembali ide setelah ada pengalaman dan bukti baru.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


4. TEORI BELAJAR HUMANISTIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


HAKIKAT TEORI BELAJAR HUMANISTIK

• Menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu


manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh
berkembang.
• Menekankan pada pentingnya sasaran (obyek) kognitif dan afektif pada diri
seseorang serta kondisi lingkunganya.
• Belajar adalah untuk memanusiakan manusia.
• Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri.
• Belajar adalah menekankan pentingnya isi dari proses belajar bersifat eklektik,
tujuannya adalah memanusiakan manusia atau mencapai aktualisasi diri.
• Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran guru lebih mengarahkan siswa
untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


MODEL PEMBELAJARAN HUMANISTIK

• Humanizing of the classroom


• Active Learning
• Quantum learning
• The accelerated learning

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Untuk terciptanyan iklim kelas yang memungkinkan terjadi belajar bermakna


menurut teori belajar Humanistik ini adalah sebagai berikut:
• Terimalah peserta didik apa adanya
• Kenali dan bina minat peserta didik melalui penemuannya terhadap diri sendiri
• Usahakan sumber belajar yang mungkin dapat diperoleh peserta didik untuk
dapat memilih dan menggunakannya
• Gunakan pendekatan inquiry-discovery
• Tekankan pentingnya penilaian diri sendiri dan biarkan peserta didik mengambil
tanggung jawab untuk memenuhi tujuan belajarnya.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN HUMANISTIK
(SUCIATI & IRAWAN)

• Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.


• Menentukan materi pelajaran.
• Mengidentifikasi kemampuan awal (entry behavior) peserta didik.
• Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan peserta didik secara aktif
melibatkan diri atau mengalami dalam belajar
• Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media pembelajaran.
• Membimbing peserta didik belajar secara aktif.
• Membimbing peserta didik untuk memahami hakikat makna dari pengalan belajarnya.
• Membimbing peserta didik membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya.
• Membimbing peserta didik dalam mengaplikasikan konsepkonsep baru ke situasi nyata.
• Mengevaluasi proses dan hasil belajar.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR

• Memberi perhatian pada penciptaan suasana awal pembelajaran,


• Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
• Mengatur peserta didik agar bisa berkomunikasi secara langsung dan aktif antar teman
selama proses
• Mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar
• Sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk peserta didik baik secara individu maupun
kelompok.
• Menanggapi dan menerima baik isi yang bersifat intelektual (tidak penuh dengan
kritikan sehingga memotifasi peserta didik untuk mengekspresikan diri),
• Bersikap hangat dan berusaha memahami perasaan peserta,
• Mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok dan mencoba mengungkapkan
perasaan serta pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi
sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh peserta
didik,
• Mengenali, mengakui dan menerima keterbatasan-keterbatasan diri dengan cara mau dan
senang hati menerima pandangan yang lebih baik dari peserta didik.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


BEBERAPA PROGRAM APLIKASI HUMANISTIK

• Confluent Education Cooperative Learning


• Open Education
• Cooperative Learning
• Independent Learning

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


5. TEORI BELAJAR SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


HAKIKAT TEORI BELAJAR SOSIAL

Asumsi belajar menurut pandangan Teori belajar sosial:


• Belajar dilakukan melalui mengamati perilaku orang lain
• Belajar merupakan proses belajar internal yang hasilnya tidak selalu berupa
perubahan perilaku
• Perilaku belajar pada akhirnya akan menjadi kebisaan yang diatur sendiri (self-
regulated)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKTOR INTERNAL YANG BERPERAN DALAM
PEMBELAJARAN SOSIAL

• kemampuan diri (self-efficacy)


• regulasi diri (self-regulated)
• konsep diri (self-concept) dan
• penghargaan terhadap diri sendiri (self-esteem)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENERAPAN TEORI BELAJAR SOSIAL

MENIRU (MODELLING)

- Meniru sebagai cara belajar memerlukan model, mencakup model


hidup (live model) seperti orang tua, teman, rekan kerja, dan
sebagainya dan model simbolik (symbolic model) seperti: tokoh
dalam buku, petunjuk secara lisan, atau tertulis, gambar, vidio,
tokoh film dan sebagainya.

- Adapun ciri dan karateristik model yang efektif antara lain: (a)
memiliki kredibilitas yang meyakinkan, (b) berstatus tinggi, (c)
berkompeten, dan (d) memiliki tingkat intelektual tinggi.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENERAPAN TEORI BELAJAR SOSIAL

PROSES BELAJAR MELALUI PENGAMATAN


(OBSERVATIONAL LEARNING)

Penerapan proses belajar melalui pengamatan harus melalui


empat tahapan proses, yaitu
- proses pemberian perhatian,
- mengingat (retensi),
- produksi, dan
- motivasi

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENERAPAN TEORI BELAJAR SOSIAL

CARA MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL

• Berikan kesempatan kepada pebelajar unruk berlatih keterampilan sosial tertentu


melalui pembelajaran lisan atau modelling dan disertai balikan (umpan balik).
• Berikan pujian atau komentar jika pebelajar berhasil menunjukkan perilaku
yang dipelajari.
• Modelkan strategi pemecahan masalah dalam pergaulan dengan orang lain.
• Rancanglah kegiatan kerja tim bagi pembelajar dan tetapkan keterampilan sosial
apa saja yang ingin dilatihkan dalam kerja tim tersebut.
• Ingatkan pebelajar tentang perilaku seperti apa yang diharapkan dalam proses
belajar setiap ada kesempatan

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


REFLECTION

• Apa hakekat atau karakteristik konseptual dari masing-masing


teori belajar?

• Bagaimana pandangan masing-masing teori belajar tentang:


pengetahuan, makna belajar, makna mengajar, tujuan
pembelajaran, strategi pembelajaran dan evaluasi?

• Bagaimana implementasi masing-masing teori belajar dalam


perkuliahan?

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


EXTENSION

TUGAS
Pilihlah satu matakuliah yang diampu dan pilih salah satu atau lebih teori
belajar yang relevan dengan karakteristik matakuliah tersebut, kemudian
buatlah rancangan pembelajaran untuk matakuliah terpilih berdasarkan
prinsip-prinsip teori belajar yang relevan, berupa:
a. Rancangan Aktivitas Dosen dan Mahasiswa (Keg. Pendahuluan, Keg. Inti,
dan Kegiatan Penutup).
b. Rancangan penugasan untuk mahasiswa
c. Rancangan Media dan Alat Bantu Perkuliahan
d. Rancangan Evaluasi/Asesmen yang digunakan

SELAMAT BEKERJA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


Terima
Kasih

Pusat Layanan PEKERTI, Approach, Continuiting, Education & Lesson Study


Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNM

Anda mungkin juga menyukai