Anda di halaman 1dari 15

Regulation 5.

1 – Flag State responsibilities


Purpose: To ensure that each Member implements its
responsibilities under this Convention with respect to ships that
fly its flag

Reg.5.1 Flag states responsibility:


Purpose: To ensure that each Member implements its responsibilities under this
Convention with respect to ships that fly its flag
terdiri dari:
5.1.1 General Principle
Negara bendera kapal bertanggung jawab untuk memastikan
pemberlakuan aturan ini pada kapal2 yang mengibarkan benderanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan yang mendalam dan dinyatakan
memenuhi syarat maka kapal akan diberikan Certicate of Maritime
Complience dan harus berada di kapal serta masih berlaku
. 5.1.2 .Authorization of recognized organizations
Untuk melaksanakan pemeriksaan dan sertifikasi yang efektif berkaitan
dengan kondisi perburuhan, aanggota dapat menunjuk institusi publik
atau organisasi lain yang diakui atau yang dikenal dengan Recognized
Organization.
Atau Negara bendera kapal dapat mempecayakan kepada organisasi
independen yang diakui untuk melakukan pemeriksaan dan atau
menerbitkan sertifikat

Yang dimaksud dengan Recognazied Organization adalah organisasi yang


diakui untuk melakukan pemeriksaan dan menerbitkan sertifikat. adalah
Biro klasifikasi yang tergabung dalam
International Association Classification Society ( IACS)
Anggota IACs :

1. Amerecan Bureau of Shipping ( ABS)


2. Bureau Veritas ( BV)
3. China Classification Society (CCS)
4. Cration Register of Shipping (CRS)
5. Det Norske Veritas ( DNV)
6. Germanischer Lloyd ( G/L)
7. Indian Register of Shipping ( IRS )
8. Korean Register of Shipping ( KRS )
9. Llods Register ( L/R)
10. Nippon Kaiji Kyokai (NK )
11. Polish Register of Shipiing
12. Registro Italiano Navale
13. Russian Maritime Register of Shipping
5.1.3 Martime Labour Certificate (MLC) and
Declaration of Maritime Labour Compliance (DMLC)
This Regulation applies to ships of:
(a) 500 gross tonnage or over, engaged in international voyages; and
(b) 500 gross tonnage or over, flying the flag of a Member and operating
from a port, or between ports, in another country.

The maritime labor certificate shall be issued to a ship by the competent


authority, or by a recognized organization duly authorized for this purpose, for a
period which shall not exceed five years, and every year will be inspection
Ships below 500grt, or ships operating on a domestic trade still need to be inspected against the
requirements of the Convention ……but do not need to be certified
Setiap anggota negara wajib mensyaratkan kapal yang berbendera negaranya dilengkapi dengan
Mritime Labour Certificaate dan DMLC
Sertifikat MLC sementara yang berlaku 6 bulan dapat diberikan pada:
A maritime labour certificate may be issued on an interim basis:
(a) to new ships on delivery;
(b) when a ship changes flag; or
(c) when a ship owner assumes responsibility for the operation of a ship which is new to that
ship-owner
Untuk memperoleh Sertifikat MLC dan DMLC Bagian I atau Sertifikat MLC sementara wajib
dilengkapi dengan persyaratan:
a. administrasi; dan
b. teknis.
Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud adalah pemeriksaan meliputi:
a. fotokopi Surat Ukur;
b. fotokopi Surat Tanda Kebangsaan Kapal;
C. fotokopi Sertifikat Keselamatan;
d. fotokopi Sertifikat Kias;
e. fotokopi Sertifikat Minimum Safe Manning;
f. fotokopi General Arrangement (GA) yang sudah di approve;
g. fotokopi Dekiarasi MLC Bagian II; dan
h. fotokopi Sertifikat MLC bagi kapal yang pernah didaftar di negara lain.
Sertifikat MLC sementara dapat diterbitkan setelah memenuhi persyaratan dengan ketentuan:
a. kapal telah diperiksa;
b. pemilik kapal memiliki prosedur terkait pemenuhan ketentuan sesuai dengan MLC;
C. Nakhoda sudah terbiasa dengan ketentuan MLC dan bertanggung jawab atas penerapannya;
Scope of Inspection MLC AND DMLC
Tehnis di Kapal

DMLC
Meliputi 14 Areas
1.Minimum age.
2.Medical certification.
3.Qualification of seafarers.
4.Seafarer’s Employment agreements.
5.Use of any licensed or certified or regulated private recruitment and placement service.
6.Hour of work or rest.
7.Manning levels for the ship.
8.Accommodation.
9.On-board recreational facilities.
10.Food and catering.
11.Health & Safety and accident prevention.
12.On-board medical care.
13.On-board complaint procedures.
14.Payment of wages.
DMLC (Declaration of Maritime Labour Compliance)
Part I : To be completed by competent authority.
Part II : To be completed by ship-owner

Part I memuat cara bagaimana aturan negara bendera mematuhi konvensi yang yang digambarkan oleh pejabat
yang berwenang tentang
(shall be drawn up by the competent authority which shall:

 membuat daftar hal apa saja yang diperiksa. (identify the list of matters to be inspected )

 Persyaratan nasional yang diberlakukan (identify the national requirements to be complied with)

 Catatan aturan yang equvalen dengan aturan dan pengecualian yang didapat oleh pejabat yang berwenang.
(record any substantially equivalent provisions and exemptions granted by the competent authority)

Part II dibuat oleh pemilik kapal untuk menunjukan bagaimana kapalnya mengikuti aturan bagian I

Part II shall be certified by the competent authority


5.1.4 INSPECTION AND ENFORCEMENT.
Berdasrkan R.5.1.1 ayat 2 mensyaratkan
The competent authority should make appropriate arrangements to promote
effective cooperation between public institutions and other organizations, referred to in
Regulations 5.1.1 and 5.1.2, concerned with seafarers’ shipboard working and living conditions.
Negara bendera kapal membuat sistim yang efektif untuk pemeriksaan dan sertifikasi, kondisi
awak kapal untuk menjamin bahwa kondisi kerja serta kondisi tempat tinggal pelaut di kapal
sesuai dengan ketentuan konvensi.
Jika seorang inspektur negara bendera menemukan adanya pelanggran yang serius terkait dengan
MLC ia dapat melarang kapal meninggalkan pelabuhan sampai masalah tersebut diselesaikan
Jika ada pelaut ada yang melaporkan suatu masalah atau keluhan, seorang inspektur tidak boleh
memberitahukan bahwa pemeriksaan tersebut bukan karena laporan
5.1.5 On-board complaint procedures

Prosedur keluhan di kapal.

Kapal2 diharuskan mempunyai prosedur untuk mengadu tentang kelayakan bagi awak kapal
dan dalam hal terjadi kecelakaan harus ada lembaga yang melakukan penyelidikan

Seafarers‟ Complaints:

Pelaut mempunyai hak untuk komplain langsung kepada Nakoda dan kalau diperlukan dapat
pejabat yang berwenang
Setiap prosedur keluhan dipastikan harus dirahasiakan untuk mencegah kemungkinan adanya
pelaut menjadi korban

Adapun pengajuan keluhan diatas kaapal dapat digambarkan


sbb
KELUHAN DI KAPAL

PERWIRA SENIOR ATAU LANGSUNG KE NAKODA

KELUHAN DICATAT DAN SALINAN DIBERIKAN KEPADA PELAUT

UPAYA UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN


MEMUASKAN PELAUT

YA TIDAK

KASUS DITUTUPKEPUTUSAN DICATAT, SALINAN KEPUTUSAN DICATAT SALINAN DIBERIKAN


DIBERIKAN KEPADA PELAUT KEPADA PELAUTT

JIKA KELUHAN KE NAKODA ATAU PEJABAT YANG BERWENANG

RESOLUSI TIDAK ADA RESOLUSI

KASUS DITUTUP, KEPUTUSAN DICATAT SALINAN PERSOALAN DIBAWA KE PEMILIK KAPAL UNTUK
DIBERIKAN KEPADA PELAUT DISELESAIKAN DICATAT
5.1.6 Marine Casualties ( Kecelakaan di Laut)
Jika terjadi kecelakaan di laut yang mengakibatkan cidera dan atau meninggal dunia
harus dilakukan penyelidikan resmi

Reg. 5.2 Port States Responsilities


Purpose: To enable each Member to implement its responsibilities
under this Convention regarding international cooperation in the implementation and
enforcement of the Convention standards on foreign ships

Port state Control adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan kewenangan yang diberikan
berdasarkan hukum Internasional kepada negara pelabuhan untuk melakukan pengujian
apakah ketentuan konvensi telah diberlakukan atas kapal asing yang bersada di negara
pelabuhannya
5.2.1 Pemeriksaan di pelabuhan tergantung pada (untuk kapal2 dari negara yang meratifikasi
konvensi) apakah mempunyai Certificate of Maritime Complience. Apabila terdapat sertifikat
tsb maka dianggap kapal memenuhi syarat, pemeriksaan lebih detail jika sertifikatnya tidak
berlaku atau ada indikasi NC misalnya:
 adanya keluhan yang diaukan terkait dengan kondisi kerja/aakomodasi dikapal
 Kapal ganti bendera dll

Untuk kapal yang tidak mempunyai sertifikat, maka pemeriksaan dilakukan lebih teliti dan harus
memastikan sesuai dengan prinsip tidak lagi memberikan kesan perlakuan yang menyenangkan
bahwa kapal telah memenuhi persyaratan konvensi.
Secara tidak langsung konvensi juga berlaku untuk kapal2 bukan negara anggota apabila
berencana untuk singgah di pelabuhan negara yang meratifikasi.
Prosedur penanganan Komplain
komplain di darat

PSCO

Melaksanakan investigasi /pemeriksaan di kapal

Menyelasaikan ketidak laikan di kapal

Masalah tidak selesai tapi tidak


Masalah berhasil dianggap cukup parah tanpa Masalah tidak selesai, kondisi
diselesaikan detention yang berbahaya pelanggaran
terjadi berulang ulang tmsk
pada hak pelaut PSCO dapat
melakukan penahanan kapal s/d
PSCO memberi tahukan ke Flag masalah diatasi
Pelaut diberi tahu
State dan minta rencana perbaikan
keputusan yang diambil
untuk mentukan tenggat waktu yg
dan diberi salinan
disarankan
keputusan

Flag state diberi tahu INSA Dan


Jika masalah belum selesai laporan dikirim ITF diberi informasi
ke DirJen atau KPI (ITF) Owner dan ILO
diinformasikan
Regulation 5.3 – Labour-supplying responsibilities
Purpose: To ensure that each Member implements its responsibilities under
this Convention as pertaining to seafarer recruitment
Agencies supplying on maritime workers to ships should also be inspected to
ensure that they apply the convention (among others the regulations
regarding to social security).

Agen perburuhan.
Perantara penyediaan pekerja awak kapal juga harus diperiksa untuk
memastikan bahwa mereka menggunakan konvensi( antara lain ketentuan
yang berkaitan dengan jaminan sosial)

Anda mungkin juga menyukai