Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH METODOLOGI SEJARAH

Nama : Ammar Muhammad

NIM : 16407144005

Prodi : Ilmu Sejarah B 2016

PENDEKATAN EKLEKTIK

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang terdiri dari dua kata
yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui, sedangkan hodos berarti jalan. Sehingga
metode bisa diartikan sebagai jalan yang harus dilalui , atau cara melakukan sesuatu atau
prosedur.1 Metode adalah suatu cara atau siasat bahan pelajaran atau penelitian agar
dapat mengetahui, memahami, dan memergunakannya. Dengan kata lain menguasai
bahan pelajaran dan menjadikan bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima oleh
semua orang.

Menurut etimologinya, kata eklektik berarti pemilihan dan penggabungan.


Sedangkan secara terminologinya, dalam referensi yang saya baca belum menemukan
pengertian langsung yang menjelaskan tentang arti terminologinya dari ek lektik atau
metode eklektik itu sendiri. Pengertian kata “eklektik” menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah bersifat memilih yang terbaik dari berbagai sumber .2 Istilah
eklektik diambil dari baha Inggris “Eclectic” yang dapat berarti pemilihan sesuatu yang
dianggap terbaik dari beberapa doktrin, metode atau gaya, dan susunan dari bagian-
bagian yang diambil dari berbagai sumber. Dalam bahasa Arab, metode ini disebut
denan beberapa nama, antara lain Ath-Thariqah al-Intiqaiyyah, Ath-Thariqah at-
Taufiqiyyah, Ath-Thariqah al-Mukhtarah, dan Ath-Thariqah al-Mudzdawihaj.3

1
Sunhaji. Strategi Pembelajaran. (Yogyakarta: Grafindo Litera Media. 2009). Hlm. 38.
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses di http://kbbi.web.id/eklektik pada
25 Oktober 2017 pukul 09.32 WIB.
3
H. Ilyas Rifa’I, MA. Peny (2015). PBA FTK UIN Sunan Gunung Jati
Bandung, diakses di http://www.pbaftkuinsgd.ac.id/wp-
content/uploads/2015/01/Implementasi-Metode-Eklektik.pdf pada 25 Oktober
2017 pukul 09.44 WIB.
Metode eklektik muncul sebagai jawaban dari kelemahan yang ada pada
masing-masing metode. Metode ini merupakan eklektik/gabungan dari bebrapa metode
terdahulu. Tentu saja yang dimaksud dengan eklektik disini bukan menggabungkan
semua metode yang ada sekaligus, melainkan lebih bersifat tambal sulam dalam artian
bahwa suatu metode tertentu dipandang dapat mengatasi kelemahan metode yang lain
sehingga penelitian dan pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah “Konseling Eklektik” . Istilah


Konseling Eklektik menunjuk pada suatu sistematika dalam konseling yang berpegang
pada pandangan teoritis dan pendekatan, yang merupakan perpaduan dari berbagai
unsur yang diambil atau dipilih dari beberapa konsepsi serta pendekatan .4 Konseling
Eklektik merupakan suatu model pendekatan konseling yag dilakukan dengan cara
menggabungkan berbagai teori atau metode ke dalam suatu program perlakuan.

Menurut Norcross (1987), eklektik didefinisikan secara sederhana dalam bentuk


penggunaan lebih dari satu pendekatan untuk menangani masalah. Dalam linguistik,
pendekatan eklektik dipakai dalam melahirkan prinsip-prinsip pokok pengajaran bahasa
yang didasarkan pada berbagai metode , tidak bisa berubah-ubah. Prinsip-prinsip umum
tersebut kemudian dipadukan dengan prinsip-prinsip khusus da lam pengajaran suatu
bahasa terentu. Contohnya, guru yang menggunakan metode pendekatan eklektik akan
mencoba untuk menyerap teknik-teknik terbaik dari berbagai metode pengajaran bahasa
lalu memadukannya ke dalam prosedur pengajaran di kelas , menggunakan berbagai
metode yang paling sesuai untuk berbagai tujuan yang beragam.

Bentuk pengajaran yang menggunakan pendekatan ek lektik ini adalah


menggabungkan elemen-elemen daripada kedua pendekatan yaitu induktif dan deduktif.
Rasio amalan pendekatan induktif dan deduktif dalam sesi pengajaran ia lah karena
pelajar-pelajar terdiri dari berbagai kebutuhan dan keahlian, ada yang senang mudah
memahami isi pelajaran jika diberi contoh dahulu dan ada pula pelajar yang mudah

4
Bunga Rampai. Pengertian Eklektik. Diakses di
http://ilmukepolisian.com/pengertian-eklektik pada 25 Oktober 2017, pukul
07.29 WIB.
paham jika dibuat eneralisasi terlebih dahulu dan diakhir pe lajaran di hari itu dengan
mengemukakan contoh-contoh untuk menjelaskan maksud atau konsep suatu masalah.

Kelebihan jika menggunakan pendekatan eklektik:

1. Seseorang/guru dapat membuat pengajaran lebih bervariasi dan menarik.


2. Masalah perbedaan individu, materi lingkungan belajar yang kurang menarik
dapat dipecahkan.
3. Seseorang/guru lebih percaya diri dan meyakinkan dalam mengajarkan
keterampilah berbahasa.
4. Dapat menyampaikan materi secara cepat.
5. Dapat menghidupkan suasana belajar di kelas.

Metode eklektik sebenarnya tidak memiliki bentuk khusus yang mandiri yang
berbeda secara keseluruhan dari metode lainnya, karena ia merupakan hasil dari
pemilihan dan penggabungan beberapa metode yang dianggap re levan untuk
pembelajaran. Dua syarat yang perlu dikuasai seseorang/guru dalam menerapkan
pendekaan eklektik adalah:

1. Menguasai pendekatan-pendekatan manajemen kelas yag potensial, seperti


pendekaan pengubahan perilaku, penciptaan iklim sosio-emosional, proses
kelompok.
2. Dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang
sesuai dengan baik dalam masalah manajeman kelas.

Metode eklektik ini sangat bagus untuk diterapkan dalam penelitian sejarah,
karena dapat membantu peneliti untuk memperoleh data di lapangan secara lebih cepat
dan efektif. Kemampuan peneliti dalam memilih strategi meneliti yang tepat sangat
tergantung pada kemampuannya dalam menganalisis masalah di lapangan yang
dihadapinya.

Pandangan pendekatan dengan teori eklektik disebut juga sebagai eklektisme


yaitu pandangan yang berusaha menyelidiki berbagai sistem metode , teori atau doktrin,
yang dimaksudkan untuk memahami dan bagaimana menerapkannya dalam situasi yang
tepat. Dalam pandangan ini digunakan berbagai teori dalam pendekatannya. Hal ini
dilakukan karena tidak ada suatu teori yang sahih atau benar. Setiap teori dan metode
mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Suatu teori dapat diterapkan
dalam satu kasus atau masalah tetapi bisa saja tidak bisa digunakan da lam kasus atau
masalah lainnya. Hal inilah yang menyebabkan digunakannya pendekatan eklektik yang
menggunakan berbagai teori didalamnya.

Dalam teori eklektisme, dasar teori yang digunakan tidak hanya berasal dari satu
saja, akan tetapi merupakan penggabungan dari beberapa dasar teori. Misalnya suatu
kasus atau masalah dalam penyelesaiannya menggunakan teori A, akan tetapi teori ini
mungkin tidak dapat digunakan dalam kasus lain, oleh karena itu diper lukan teori lain
dalam menyelesaikan kasus atau masalah tersebut.

Eklektik lebih condong terhadap aspek kondisi psikologis daripada sifat


kepribadian. Tingkah laku dan kepribadian berada dalam perubahan terus menerus,
selalu berkembang dan berubah dalam dunia yang berubah pula. Menurutnya hukum
perubahan universal menyatakan bahwa perilaku adalah hasil dari:

1. Status organisme, akan tetapi tidak statis,


2. Status situasi dalam perubahan lingkunan interpersonal,
3. Situasi atau kondisi umum.

Penelitian sejarah selalu menghadapi kondisi subjektif yang berbeda -beda antara
satu daerah dengan daerah lain, antara satu peristiwa dengan peristiwa lain , dan antara
kurun waktu dan kurun waktu yang lain . Berdasarkan kenyataan diatas makan munculah
metode eklektik ini yang mengandung arti pemilihan dan penggabungan. Metode ini
didasarkan atas asumsi bahwa:

1. Tidak ada metode yang ideal karena masing-masing metode memiliki


kelebihan dan kekurangan,
2. Setiap metode memiliki kekuatan yang dimanfaatkan untuk mengefektifan
penelitian,
3. Lahirnya metode baru harus dilihat tidak sebagai penolakan terhadap metode
lain, melainkan sebagai penyempurnaan,
4. Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua penyelesaian masalah atau
peristiwa,
5. Setiap peneliti memiliki hak untuk menggunakan metode yang sesuai dengan
apa yang akan diteliti.

Kembali lagi terhadap persepsi diatas, bahwa metode eklektik ini bisa menjadi
metode yang ideal apabila didukung oleh penguasaan peneliti terhadap berbagai macam
metode, sehingga dapat mengambil secara tepat segi-segi kekuatan dari setiap metode
dan menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian yang dilakukannya, dan kemudian
menerapkannya secara proporsional. Sebaliknya, metode eklektik ini bisa menjadi
metode “seadanya” atau metode semaunya apabila pemilihannya hanya berdasarkan
selera peneliti/seseorang, atau atas dasar mana yang paling enak dan paling mudah bagi
peneliti. Bila terjadi demikian, maka yang akan terjadi adalah ketidakmenentuan.

Metode eklektik ini mempunyai hubungan yang kuat dengan para tokoh
pengajaran bahasa seperti Henry Sweet dan Harold Palmer. Sweet menyatakan bahwa
suatu metode yang baik harus bersifat komprehensif dan harus mmepertimbangkan
berbagai aspek. Suatu metode harus didasarkan pada suatu pengetahuan yang seksama
tentang pengatahuan kebahasaan dan dengan memanfaatkan pengetahuan psikologis.
Karena aliran kebahasaan dan psikologis beragam dan terkadang bertentangan antara
yang satu dengan yang lain, maka Sweet menyarankan adanya suatu jalan tengah antara
berbagai aliran yang bertentangan. Usaha menemukan jalan tengah itulah yang kemudian
melahirkan prinsip-prinsip pokok pengajaran bahasa yang didasarkan pada berbagai
metode, tidak pada satu metode tunggal yang tidak bisa berubah-ubah. Prinsip-prinsip
umum tersebut kemudian dipadukan dengan prinsip-prinsip khusus dalam pengajaran
suatu bahasa tertentu.5

5
R.L. Khoiriyah. Pengaruh Metode Eklektik. UNNES: Journal of Arabic
Learning and Teaching. Vol. 1. No. 1. 2012. Diakses di
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php.laa/article/view/1509 pada tanggal
1 November 2017 pukul 10.33 WIB.
Sebuah metode lahir karena ketidakpuasan terhadap metode lain sebelumnya,
metode eklektik adalah suatu upaya para pakar Barat untuk menyempurnakan metode
audio lingual yang sangat popular pada tahun 60-an. Kelahiran metode eklektik didorong
kondisi objektif pembelajaran atau penelitian yang menunjukan bahwa tidak ada sebuah
metode tunggal yang bisa digunakan oleh seorang guru atau peneliti untuk segala jenis
kondisi dan situasi pembelajaran atau penelitian. Tidak ada sebuah metode yang mampu
mewujudkan semua tujuan yang diinginkan dengan karakter peneliti dan lingkungan
yang tidak seragam dan bisa berubah-berubah. Pada saat yang sama tidak ada satu
metode pun yang sempurna dan selamat dari berbagai kritikan dan kekurangan ,
sebagaimana halnya tidak ada satu metode pun yang tidak bisa dimanfaatkan dalam
penelitian atau pembelajaran. Sebagai akibatnya tidak ada satu metode pun yang dapat
digunakan untuk semua tujuan. Karena setiap metode memiliki kelebihan dan
kekurangan sendiri. Melihat kondisi demikian , peneliti dituntut dan diberi kebebasan
untuk memilih dari berbagai metode yang terbaik dan paling sesuai dengan tujuan
penelitian atau pembelajaran.

Ada beberapa bentuk penggabungan dalam metode ekliptik:

1. Sadtono (1978) menyarankan agar porsi manipulative dan komunikatif


dalam pengajaran diatur secara gradual,
2. Beberapa ahli pengajaran bahasa di Amerika dan Eropa menyarankan
beberapa model yang menjembatani latihan-latihan manipulative dengan
latihan-latihan komunikatif,
3. Penyingkiran jarak waktu antara latihan manipulative dan latihan
komunikatif,
4. Modifikasi dan pengembangan bahan ajar, sebagai misal untuk materi tata
bahasa dari deduktif menjadi induktif, dari pengetahuan menjadi penerapan.
Untuk materi percakapan, dari materi berbentuk dialog untuk di lafalkan,
dikembangkan atau ditambah dengan materi latihan yang kongkrit dan
konseptual.

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan:


1. Metode eklektik adalah metode pilihan dan gabungan dari dua metode atau
lebih,
2. Asumsi yang mendasari munculnya metode eklektik ini adalah bahwa tidak

ada metode ideal karena masing-masing mempunyai segi-segi kekuatan dan


kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai