Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : ESTIYANA BOLLA ( 78820121003 )

UNIVERSITAS IQRA BURU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, Alhamdulillah karena atas berkat rahmat dan ridho-;nya,

saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENDEKATAN PEMBELAJARAN”

Disamping itu, saya mengucapkan banyak terima kasih untuk dosen pengampuh mata

kuliah”PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA”

Dengan selesainya makalah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi semua, khususnya bagi

saya. saya menyadari bahwasanya penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Jadi,

silahkan ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepanya bisa diperbaiki.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Manfaat dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran

2.2 Pengertian Pembelajaran

2.3 Tujuan Dalam Pendekatan Pembelajaran

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa

dalam mencapai tujuan intruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu. Pendekatan

pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan

pembelajaran ini sebagai penjelas untuk mempermudah bagi para guru memberikan

pelayanan belajar dan juga mempermudah bagi siswa untuk memahami materi ajar yang

disamapikan guru dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Pada pokoknya pendekatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan

materi pelajaran dari bagian-bagian yang satu dengan bagian lainnya berorientasi pada

pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk mempelajari konsep, prinsip atau teori

yang baru tentang suatu bidang ilmu.

Kegiatan belajar melibatkan beberapa komponen atau unsure yaitu peserta didik,

pendidik atau guru, tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar yang digunakan,

media pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dan evaluasi kemajuan belajar siswa

menggunakan tes yang standar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pendekatan pembelajaran?

2. Apa tujuan dalam pendekatan pembelajaran?


1.3 Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan pengertian pendekatan pembelajaran?

2. Untuk mendeskripsikan tujuan dalam pendekatan pembelajaran?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Adapun pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar pandangan terhadap sesuatu.

Pendekatan dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi. Sedangkan, srategi adalah

pola umum perbuatan guru-siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang

diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan

penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta

didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar

dapat belajar dengan baik.

Menurut pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah

cara atau metode yang digunakan untuk mengajar atau memfasilitasi proses pembelajaran.

Pendekatan ini mencakup strategi, teknik, dan pendekatan pedagogis yang dilakukan oleh

guru atau insruktur dalam memfasilitas pemahaman pembelajaran siswa.

2.2. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahli

1) Menurut Robert Gegne,

Robert Gegne seorang psikolog pendidikan terkenal, mendefinisikan pendekatan

pembelajaran sebagai serangkaian metode dan strategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran dengan efektif. Ia juga mengemukakan bahwa pendekatan

pembelajaran harus mempertimbangkan proses kognitif siswa.

2) Menurut Jerome Bruner

Jerome Bruner seorang ahli psikolog kognitif, mengatakan bahwa pendekatan

pembelajaran melibatkan pembentukan struktur mental siswa melalui pengorganisasian

informasi.

2.3 Jenis-Jenis Pendekatan

Adapun beberapa pendekatan pembelajaran yang sudah umum dipakai oleh para guru

antara lain:

1. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran secara langsung

menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati

bagaimana konsep itu diperoleh. Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau

sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan pruduk

pengetahuan memiliki prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,

pengalaman, melalui generalisasi dan abstrak, kegunaan konsep untuk menjelaskan dan

meramalkan.
2. Pendekatan Proses

Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pembelajaran memberi kesempatan

kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep

sebagai suatu keterampilan proses pembelajaran dengan menekankan kepada belajar

proses dilatarbelakangi oleh konsep-konsep belajar menurut teori ‘Naturalisme-

Romantis’ dan teori ‘Kognitif Gestalt’.

Pendekatan proses pada hakekatnya adalah memproses informasi, yaitu informasi

pembelajaran. Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga

kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah,

membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja. Dengan demikian aktivitas dan

produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini, mendapatkan penilaian. Penilaian tidak

hanya dilakukan secara tertulis, melainkan juga secara lisan, dan penilaian akan

perbuatan.

Proses diukur melalui hasil, dan hasil akan kelihatan melalui proses, jadi bersifat

komplementer atau saling melengkapi. Pendekatan proses ini menggambarkan bahwa,

kegiatan belajar yang berlangsung disekolah bersifat formal, prosesnya disengaja dan

direncanakan dalam bimbingan guru dan pendidik lainnya agar siswa mencapai tujuan

dan menguasai bahan belajar yang diberikan guru sesuai kurikulum untuk dipelajari.

Dalam pendekatan proses ini, siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama

temannya, dan dari manusia-manusia sumber di luar sekolah. Kegiatan-kegiatan yan dapat

dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan proses adalah:
1. Mencari hubungan antar konsep-konsep yang ada

2. Mengenal adanya suatu masalah, merumuskan masalah

3. Memperkirakan penyebab suatu gejala, merumuskan hipotesa.

4. Berlatih menggunakan alat-alat ukur

5. Melakukan percobaan

6. Mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data

7. Berkomunikasi

3. Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang dimulai dengan memberikan siswa

informasi umum atau teori yang kemudian di ikuti dengan contoh atau kasus khusus untuk

mendukung atau mengonfirmasi teori tersebut. Dalam pendekatan ini, siswa di minta untuk

menerapkan prinsip umum yang telah di pelajari unutk memecahkan masalah atau mengambil

keputusan. Langkah –langkah yang digunakan dalam pendekatan deduktif dalam

pembelajaran adalah:

1. Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan deduktif.

2. Menyajikan aturan, yang bersifat umum lengkap dengan definisi dan buktinya.

3. Disajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun hubungan antara keadaan

khusus itu dengan aturan prinsip umum.

4. Disajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaan khusus

itu merupakan gambaran dari keadaan umum.

4. Pendekatan Induktif
Pendekatan Induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof inggris prancis Bacon

(1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang

kongkrit sebanyak mungkin, system ini dipandang sebagai system berpikir yang paling baik

pada abad pertengahan yaitu cara induktif disebut juga sebagai dogmatif artinya bersifat

mempercayai begitu saja tanpa diteliti secara rasional.

Pendekatan pembelajaran induktif adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran

yang fokus pada pengamatan data, contoh, atau informasi khusus untuk menghasilkan

pemahaman umum atau aturan umum. Pendekatan ini bertentangan dengan pendekatan deduktif,

di mana aturan umum digunakan untuk mencapai pemahaman tentang kasus khusus.

Dalam pembelajaran induktif, siswa diberikan contoh-contoh atau data spesifik dan mereka

diminta untuk mencari pola atau aturan umum dari informasi tersebut. Pendekatan ini sering

digunakan dalam pembelajaran ilmiah dan matematika, di mana siswa mungkin diberikan

serangkaian eksperimen atau observasi untuk mencapai kesimpulan umum.

5. pendekatan ekspositori

Pendekatan ekspositori adalah metode atau strategi pendidikan yang digunakan untuk

menyampaikan informasi, konsep, atau pengetahuan kepada siswa dengan cara yang jelas,

sistematis, dan terstruktur. Pendekatan ini sering digunakan dalam pengajaran di berbagai tingkat

pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Tujuannya adalah untuk
menguraikan atau menjelaskan konsep atau materi pelajaran kepada siswa sehingga mereka

memahami dengan baik.

Beberapa karakteristik utama dari pendekatan ekspositori meliputi:

1) Penyampaian Informasi yang Sistematis: Guru atau pengajar mengorganisasi materi

pelajaran secara logis dan terstruktur sehingga siswa dapat mengikuti alur pemahaman

dengan baik.

2) Paparan Jelas: Penyampaian materi dilakukan dengan cara yang jelas dan mudah

dipahami oleh siswa. Guru menggunakan bahasa yang sederhana dan menghindari

penggunaan istilah atau konsep yang terlalu kompleks jika siswa belum memahaminya.

3) Penggunaan Contoh dan Ilustrasi: Untuk memperjelas konsep yang diajarkan, pendekatan

ekspositori sering menggunakan contoh, ilustrasi, atau gambar untuk membantu siswa

mengkonseptualisasikan informasi dengan lebih baik.

4) Evaluasi dan Pemantauan: Guru sering kali melakukan penilaian atau pertanyaan kepada

siswa untuk memastikan pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan. Ini dapat

berupa pertanyaan verbal, latihan tertulis, atau tugas.

5) Pemahaman Konsep Dasar: Pendekatan ekspositori biasanya dimulai dengan pemahaman

konsep dasar sebelum melanjutkan ke konsep yang lebih kompleks. Ini memungkinkan

siswa untuk membangun fondasi yang kuat dalam pemahaman mereka.

6. pendekatan inquiry atau discovery

Pendekatan inquiry atau discovery, sering juga disebut sebagai pendekatan pembelajaran

berbasis penemuan atau eksploratif, adalah metode pendidikan yang menekankan pada peran
aktif siswa dalam menggali, menyelidiki, dan menemukan pengetahuan sendiri. Dalam

pendekatan ini, guru berperan sebagai fasilitator atau panduan, sementara siswa diberi

kesempatan untuk menjelajahi konsep, fakta, atau masalah dengan cara yang lebih independen.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari pendekatan inquiry atau discovery:

1) Aktivitas Berbasis Siswa: Siswa aktif terlibat dalam proses belajar mereka. Mereka diberi

tugas, pertanyaan, atau masalah yang harus mereka jelajahi dan jawab sendiri.

2) Penemuan Sendiri: Siswa diberi kebebasan untuk menemukan pengetahuan dan

pemahaman mereka sendiri melalui eksperimen, penelitian, atau penyelidikan. Mereka

dapat mengembangkan pemahaman mereka melalui pengamatan dan penelitian mandiri.

3) Pertanyaan dan Hipotesis: Siswa diajarkan untuk merumuskan pertanyaan, membuat

hipotesis, dan mencari bukti atau data yang mendukung atau membantah hipotesis

mereka. Ini mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan ilmiah.

4) Kolaborasi: Siswa sering bekerja sama dalam kelompok kecil atau tim untuk menjalani

proses penemuan. Ini dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berkolaborasi dan

berkomunikasi.

5) Keterlibatan Aktif: Siswa lebih terlibat secara emosional dalam pembelajaran karena

mereka memiliki kontrol atas proses belajar mereka sendiri. Hal ini dapat meningkatkan

motivasi dan minat mereka terhadap materi pelajaran.

7. Pendekatan Kontruktivisme
Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan dalam pembelajaran dan pendidikan yang

menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri. Pendekatan ini

berdasarkan pada konsep bahwa siswa tidak hanya "menerima" pengetahuan dari guru atau

lingkungan mereka, tetapi mereka juga secara aktif mengonstruksi pemahaman mereka sendiri

melalui refleksi, pengalaman, dan interaksi dengan informasi yang mereka terima.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari pendekatan konstruktivisme:

1) Peran Aktif Siswa: Siswa dianggap sebagai pembangun pengetahuan mereka sendiri.

Mereka terlibat secara aktif dalam menafsirkan informasi, menciptakan makna, dan

mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

2) Keterlibatan dalam Proses Pembelajaran: Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan, berpikir kritis, dan mengeksplorasi ide-ide mereka sendiri. Mereka sering

berpartisipasi dalam proyek-proyek, percobaan, atau tugas yang memungkinkan mereka

untuk aktif dalam belajar.

3) Konteks Sosial: Konstruktivisme mengakui pentingnya interaksi sosial dalam

pembelajaran. Siswa dapat berkolaborasi dengan sesama siswa, berdiskusi dengan guru,

atau terlibat dalam pembelajaran berbasis kelompok.

4) Pemahaman Berdasarkan Pengalaman: Siswa membangun pemahaman mereka

berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Ini dapat melibatkan pengalaman praktis,

pengamatan, atau eksplorasi.


5) Penghargaan terhadap Perbedaan Individu: Pendekatan konstruktivisme mengakui bahwa

setiap siswa memiliki latar belakang, pengalaman, dan pemahaman yang berbeda. Oleh

karena itu, pembelajaran harus dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan individu.

6) Refleksi: Siswa diajarkan untuk merenungkan pemahaman mereka sendiri,

mengidentifikasi kesalahpahaman, dan berusaha untuk memperbaiki pemahaman mereka.

8. Pendekatan behaviorisme adalah salah satu pendekatan dalam psikologi dan pendidikan

yang menekankan peran perilaku yang dapat diamati dan diukur sebagai indikator utama dari

pembelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku dapat dipelajari dan

dimodifikasi melalui rangsangan eksternal, respons, dan penguatan. Pusat perhatian utama dalam

behaviorisme adalah tingkah laku yang terlihat, bukan proses kognitif internal.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari pendekatan behaviorisme:

1) Pentingnya Perilaku Teramati: Behaviorisme menekankan bahwa hanya perilaku yang

dapat diamati, diukur, dan direkam yang memiliki nilai dalam analisis pembelajaran. Ini

berarti bahwa proses mental internal seperti pemikiran, motivasi, dan perasaan tidak

dianggap sebagai fokus utama.

2) Asosiasi Stimulus-Respons (S-R): Behaviorisme menganggap pembelajaran sebagai

proses pembentukan asosiasi antara stimulus (rangangan) dan respons (tindakan atau

perilaku). Ketika seseorang menerima rangsangan tertentu, ia merespons dengan perilaku

tertentu, dan pembelajaran terjadi ketika asosiasi ini diperkuat atau diperbaiki.
3) Penguatan (Reinforcement): Konsep penguatan adalah salah satu pilar behaviorisme.

Penguatan positif (memberikan imbalan atau ganjaran positif) dan penguatan negatif

(menghilangkan atau menghindari konsekuensi negatif) digunakan untuk memperkuat

atau mempertahankan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak

diinginkan.

4) Pengujian Empiris: Pendekatan behaviorisme menekankan pengujian empiris dan

eksperimen untuk mengidentifikasi hukum perilaku yang berlaku secara umum. Prinsip-

prinsip behaviorisme dapat diuji dan diukur dalam pengaturan eksperimental.

5) Perubahan Perilaku: Tujuan utama dari pendekatan behaviorisme adalah mengubah

perilaku. Ini dapat mencakup pembentukan perilaku baru, perubahan perilaku yang ada,

atau menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan.

6) Belajar Melalui Latihan: Dalam pendekatan behaviorisme, belajar sering dianggap

sebagai hasil dari latihan dan praktik yang berulang. Siswa diberi tugas dan latihan untuk

menguatkan respons yang diinginkan.

9. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah pendekatan dalam

pembelajaran yang menekankan keterkaitan antara materi pelajaran dengan konteks dunia nyata

dan pengalaman siswa. Tujuan utama dari CTL adalah membuat pembelajaran menjadi lebih

bermakna dan relevan bagi siswa dengan mengaitkan konsep-konsep akademis dengan situasi,

masalah, atau konteks kehidupan nyata mereka. Pendekatan ini mengakui bahwa siswa akan
lebih mudah memahami dan mengingat informasi jika mereka melihat keterkaitannya dengan

kehidupan sehari-hari mereka.

2.3 Tujuan Pendekatan Dalam Pembelajaran

Tujuan pendekatan dalam perbelajaran yaitu untuk mencapai hasil pembelajaran yang

efektif dan bermakna bagi siswa. Berikut ini ada beberapa tujuan umum dari pendekatan

dalam pembelajaran yaitu:

1. Meningkatkan pemahaman: pendekatan pembelajaran dirancang untuk membantu siswa

memahami materi pelajaran dengan lebih baik, ini dapat mencakup memfasilitas

pemahaman konsep, prinsip, atau teori tertentu.

2. Meningkatkan retensi (penyimpanan): salah satu tujuan pendekatan pembelajaran adalah

memastikan bahwa siswa dapat menyimpan informasi dan pengetahuan yang merka

pelajari dalam jangka panjang, bukan hanya untuk keperluan segera.

3. Mendorong keterlibatan: pendekatan pembelajaran sering dirancang untuk mendorong

keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, seperti melalui diskusi, proyek atau

eksperimen.

4. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah: beberapa pendekatan, seperti

pendekatan berbasis masalah, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi kehidupan

nyata.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Pendekatan pembelajaran adalah cara atau metode yang digunakan untuk mengajar atau

memfasilitasi proses pembelajaran. Pendekatan ini mencakup strategi, teknik, dan pendekatan

pedagogis yang dilakukan oleh guru atau insruktur dalam memfasilitas pemahaman

pembelajaran siswa.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar

dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

3.2 Saran

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat buat ini masih belum

sempurna. Maka kami berharap kepada ibu dosen pengampuh mata kuliah

“PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA” serta teman-teman sekalian agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat

membangun, agar kedepanya pembuatanmakalah dapat menjadi lebih baik, dan apabila ada

kesalahan penulisan baik yang disengaja maupun tidak disengaja saya mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar, proses belajar mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001)

Anda mungkin juga menyukai